. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 15 Juni 2010

Panduan ke Negeri Terakhir Badak Jawa



Negeri terakhir Badak Jawa itu bernama Ujung Kulon. Letaknya di ujung Barat Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Tak begitu sulit menjangkaunya. Anda tinggal pilih, dari Sumur lewat darat atau laut, atau kombinasi keduanya.

Berdasarkan leaflet mengenai profil Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), luas keseluruhan kawasan ini 120.551 Hektar, terdiri dari 76.214 Ha daratan dan 44.337 Ha perairan laut. Secara garis besar wilayahnya terbagi menjadi tiga bagian yakni segitiga membentuk Semenanjung Ujung Kulon, kawasan Gunung Honje, dan Pulau Panaitan. Tofografi tertinggi kawasan ini adalah Gunung Honje 620 Meter dia atas permukaan laut, Gunung Payung 500 m dpl di Semanjung Ujung Kulon, dan Gunung Raksa 320 m dpl di Pulau Panaitan.

Ekosistemnya pun terbagi menjadi tiga tipe yakni ekosistem perairan, pesisir pantai dan daratan. Di dalamnya terdapat 700 jenis flora antara lain Bunga Anggrek di Nyawaan, Buah Butun (Barringtonia asiatica) di Pulau Panaitan, Burahol- salah satu tumbuhan langka di Cibunar dan pohon Kiara di Pulau Peucang.

Faunanya terdiri dari 240 jenis aves antara lain Burung Enggang dan Merak Hijau di Semenanjung Ujung Kulon, 142 fisces, 72 insekta, 59 reptilia antara lain buaya di dekat laguna Kalajetan, 35 mamalia antara lain macan tutul (Phantera pardus) di sekitar Sungai Cigenter dan Gunung Telanca, 33 terumbu karang, 22 amphibia, dan 5 jenis primata antara lain si pemalu, Kukang (Nycycebus coucang) serta Owa Jawa (Hylobates moloch) di hutan Gunung Honje.

Ada tiga pintu masuk ke taman nasional ini yakni, Taman Jaya, Pulau Peucang dan Pulau Handeuleum. Ketiga pintu masuk tersebut dapat dicapai langsung dari Labuan maupun Sumur, yang merupakan titik awal memulai kunjungan ke seluruh penjuru taman nasional ini, termasuk dua kawasan yang jarang dikunjungi yakni Pulau Panaitan dan Gunung Honje. Tiket masuk bisa dibeli di kantor Balai TNUK di Jl. Raya Labuan, Pandeglang.

Jalan masuk via laut dengan menyewa perahu motor berkapasitas maksimal 30 orang atau 20 orang plus barang. Menurut Rudi, 25, salah seorang nahkoda perahu motor yang biasa mengantar wisatawan lokal dan mancanegara ke obyek-obyek TNUK, biaya sewa perahu motor p/p dari Sumur/Taman Jaya ke Pulau Peucang Rp1,5 juta, ke Pulau Handeuleum Rp1,2 juta, dan ke Tanjung Lame Rp 1 juta. Jika bertolak dari Labuan dengan perahu motor ke tiga lokasi tersebut, jelas lebih mahal. Sedangkan lewat darat, dari Labuan ke Sumur naik mobil angkot Elf 300. Atau carter bus bila rombongan. Dari pertigaan Sumur ke Taman Jaya naik ojek sepeda motor kemudian treking ke obyek-obyeknya.

Setiap kunjungan dan kegiatan di negeri Badak Jawa ini harus didampingi oleh pemandu wisata atau polisi hutan (jagawana). Untuk perjalanan panjang dengan tujuan melacak badak, dan lainnya perlu juga porter. Pemandu tersedia di Taman Jaya, Peucang, dan Pulau Handeuleum sedangkan porter bersertifikat di Taman Jaya dan Labuan, biayanya sesuai kesepakatan.

Pengunjung harus membawa bekal makan, minum, obat-obatan pribadi, dan perlengkapan perjalanan lain yang cukup selama kegiatan, termasuk untuk pemandu dan porter. Kalau cuma sekadar rekreasi, cukup bawa duit ke Pulau Peucang, di sana sudah tersedia penginapan dan kafetaria.

Naskah & foto : Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP