. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 19 November 2009

Lihat Bali Tempo Doeloe Cuma 125 Ribu



Pariwisa-ta Bali bukan cuma paling tersohor di Indonesia bahkan dunia, tapi juga paling kreatif. Buktinya banyak sekali obyek wisata baru yang dibuat, salah satunya menikmati Bali tempo doeloe dengan label Bali Classic Center(BCC).

BCC merupakan obyek wisata buatan yang dirancang untuk menahan lebih lama masa tinggal wisatawan saat berwisata di Bali. Wisata baru yang disebut-sebut Taman Mininya Bali itu berada di Banjar Nyuhkuning, perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar.

Dan hasilnya ternyata ampuh. Sejak beroperasi Juli 2007 lalu, BCC yang dibangun di atas hamparan seluas 5 hektar ini berhasil menjaring wisman dan wisnus. Pasalnya untuk melihat kehidupan masyarakat Bali masa lalu di obyek tersebut, wisatawan cuma bayar Rp 125.000 per orang, sudah termasuk makan siang. Harga yang pasti terjangkau oleh Anda bukan.

Bila Anda datang rombongan minimal 80 orang, Anda akan disambut dengan Bleganjur (orkes tradisional Bali). Bila kurang, Anda masih disambut dengan Pagar Ayu dan Pagar Bagus. Lalu dibawa ke Museum Panca Yadnya untuk melihat dan mendengar penjelasan mengenai miniatur Manusa Yadnya (Mepandes), miniatur Pitra Yadnya (Ngaben), figur Dewa Yadnya di Pura BCC (Merajan), dan patung dari Men Brayut berikut legendanya.

Selanjutnya Anda akan disuguhi Joged Bumbung dengan iringan orkes bambu (Rindik). Kalau beruntung, Anda akan diajak menari bersama. Ada juga tarian Barong Bangkal yang biasa ditarikan 6 bulan sekali saat Galungan.

Lalu Anda disuguhkan bermacam atraksi kehidupan orang Bali jadul (jaman dulu)seperti membuat Ogoh-ogoh yang biasa dibuat sebelum perayaan Nyepi, menumbuk padi di lesung dengan alat tumbuk luwu, merangkai janur (banten), membuat gula aren serta mengolah hasil-hasil pertanian secara tradisional lainnya. Setelah itu Anda diperlihatkan dengan patung Dewata Nawa Sanga dan pertunjukan Wayang Lemah.

Kemudian Anda juga diajak ke Kelebutan (air sumber) dimana terdapat 3 patung Tri Murti seperti Siwa, Wisnu, dan Brahma. Dilanjutkan dengan suguhan aneka tarian tradisional Barong Macan, Cendrawasih, Jauk Manis, dan Puspanjali serta proses pembuatan bermacam kerajinan khas Bali seperti membuat keris, kerajinan bambu, melukis telur, dan membuat patung.

Di BCC secara rutin setiap hari juga disuguhkan pementasan Gebug Seraya, kesenian khas dari Desa Seraya, Kabupaten Karangasem yang dimainkan 24 seniman yang terbagi atas 12 orang pemain musik gamelan dan, 12 orang petarung dengan menggunakan pentungan dari rotan dan juga tameng untuk menangkis serangan musuh. Serta suguhan tarian lain seperti Kecak, Barong, Sanghyang Jaran, dan tari kreasi di panggung berarsitektur Bali dengan taman dan lingkungan yang asri.

Kehadiran BCC membuat pariwsata Pulau Dewata ini semakin lengkap dan berkelas. Wajar saja kalau Bali mendapat penghargaan sebagai Pulau Terbaik di dunia versi sebuah majalah wisata internasional dan juga sebagai destinasi yang layak dikunjungi tahun 2010 versi sebuah survei internasional.

Obyek dan atraksi menarik lain yang bisa Anda dinikmati selagi berwisata di Bali tahun depan antara lain Taman Burung di Batubulan, Garuda Wisnu Kencana di Bukit Jimbaran, dan memberi makan ratusan kera di Monkey Forest di Ubud.

Lihat Bali di Pulau Lain
Bila liburan tahun 2010 Anda bukan ke Bali melainkan ke Belitung atau ke Sulawesi Tengah, tak usah cemas. Di dua tempat itu Anda juga bisa menyaksikan kehidupan masyarakat Bali yang masih mempertahankan budaya dan identitasnya sebagai orang Bali meskipun sudah berbaur dengan masyarakat asli dan pendatang lainnya.

Di Belitung, Anda bisa ke Dusun Balitung, Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, sekitar 27 Km dari Tanjungpandan. Kampung Bali ini adalah pemukiman transmigrasi asal Bali yang telah menetap lama di Bumi Laskar Pelangi itu. Mata pencaharian mereka bertani dan berkebun lada dan ada juga yang pencari timah.

Di dusun tersebut Anda bisa melihat kesenian Bali seperti Tari Barong, ukiran khas Bali, dan upacara peringatan berdirinya pura. Kalau Anda datang pas perayaan hari besar Hindu Bali, Anda juga bisa melihat masyarakatnya mendatangi pura setempat untuk bersembahyang dengan mengenakan pakaian adat Bali.

Di Sulawesi Tengah, sebelum atau sesudah ke Danau Poso, Anda mampir ke Desa Kilotrans, Kecamatan Poso Pesisir, sekitar 60 Km dari Kota Poso. Di desa transmigrasi asal Bali itu Anda dapat menyaksikan kehidupan masyarakat Bali berikut rumah-rumah bergaya Bali dengan pohon-pohon kamboja di pekarangan, gapura khas Bali, pura, penjor atau umbul dari daun kelapa muda, dan persembahyangan Hindu Bali sebagaimana di Bali.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP