. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 08 November 2009

Gebyar Talaud 2009 Upaya Memperkenalkan Budaya Masyarakat Perbatasan



Untuk mengem-bangkan dan memper-kenalkan budaya masyarakat yang berada di perbatasan dengan negara lain, sudah seharusnya kegiatan seni budaya masyarakat perbatasan terus ditingkatkan, baik di dalam maupun di luar daerahnya. Pengembangan dan pengenalan budaya masyarakat perbatasan ini juga merupakan salah satu cara mengikat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam bingkai budaya.

Demikian disampaikan Menteri Kebudapayan dan Pariwisata Jero Wacik saat membuka Gebyar Talaud 2009 di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat (7/11). “Budaya masyarakat Talaud harus diangkat biar dikenal masyarakat lain sebab bagian dari NKRI yang tidak bisa ditawar-tawar,” jelas Jero Wacik.

Pada kesempatan itu, Jero menghimbau supaya masyarakat Talaud yang sudah sukses di Jakarta dan sekitarnya sekitar 300 KK supaya ikut membangun daerahnya. “Jangan lupa daerahnya kalau sudah kaya, ingatlah tanah Talaud, bawalah investor ke sana” imbau Jero yang mengaku belum pernah ke Talaud tapi sudah terbayang akan kecantikan alamnya dan keunikan seni-budayanya.

Dalam upaya mengembangkan dan memperkenalkan budaya masyarakat di perbatasan, tambah Jero Wacik, pemerintah dalam hal ini Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) sudah mendukung beberapa penyelenggaraan festival budaya di daerah perbatasan. “Di Sabang, Nanggro Aceh Darussalam di ujung Barat Indonesia sudah digelar Festival Sabang. Di Merauke, Papua di ujung Timur Indonesia juga sudah diadakan Festival Danau Sentani, dan malam ini giliran Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara yang berada di ujung Utara Indonesia yang berbatasan dengan Filipina digelar Gebyar Talaud 2009 di Jakarta. Nanti rencananya awal tahun 2010 akan diadakan Festival Sasando di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur yang berada di ujung Selatan Indonesia,” jelas Jero Wacik.

Upaya itu, lanjut Jero Wacik, harus terus ditingkatkan dan dilakukan dengan serius. “Kalau perlu mencari investasi dari Jakarta dan mancanegara agar pengembangan dan pengenalan budaya ini semakin membaik,” jelas Jero Wacik.

Lagu & Tari
Malam pentas seni & budaya Talaud yang diselenggarakan Pemkab Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara didukung oleh Depbudpar dibagi 4 sesi. Pertama, pra pementasan berupa parade musik yang dibawakan oleh beberapa penyanyi bersama paduan suara dengan mendendangkan lagu nasional maupun daerah antara lain Indonesia Tanah Air Beta, Tanah Airku, Manu Apa Su Nanaro, Desaku yang Kucinta, Darannu Runia, Woi Sangiang, Nyiur Hijau, dan Aku Cinta Porodisa.

Sesi kedua menampilkan tarian Sasaroho, Mane’e, dan tarian Tatumaina serta lagu daerah Talaud berjudul Lembungu Rintulu. Setelah itu sambutan Jero Wacik dan dilanjutkan dengan pemukulan gendang kulit oleh Jero Wacik sebagai tanda pembukaan pementasan seni & budaya Talaud didampingi Putri Damau dan Putri Miangas.

Sesi ketiga diisi dengan suguhan lagu Sansiotte Sampate-pate dan Tuttamandas serta tarian Bara’a. Di sesi ini juga ditampilkan legenda Kepulauan Talaud dan sejarah Kerajaan Talaud. Dan sesi penutup diisi dengan lagu Tahaloang Tondo I Lana dan tarian Ampwayar Bersama.

Selain masyarakat Talaud yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, juga nampak hadir Dirjen Nilai Budya, Seni & Film Depbudpar Tjetjep Suparman dan beberapa staf Depbudpar.

Berdasarkan pantauan penulis usai menyaksikan Gebyar Talaud 2009, perlu promosi dan publikasi pementasan seni budaya suatu daerah di Jakarta yang optimal sebelum pelaksanaan. Tujuannya, agar penontonnya bukan hanya dari masyarakat daerah tersebut yang sudah berdomisili di Jakarta, tapi juga masyarakat dari suku atau daerah lain agar upaya pengenalan budaya masyarakat tersebut bisa lebih efektif dan tepat sasaran.

Disamping itu, sebaiknya seni-budaya yang disuguhkan benar-benar dipersiapkan dengan baik agar sewaktu pementasan benar-benar sempurna dan menarik perhatian penonton sehingga mereka tertarik untuk berwisata ke daerah tersebut. Minimal, mereka akan menceritakan ketertarikan dan keunikan pentas seni budaya daerah yang ditontonnya itu kepada orang lain.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelpus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP