. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 26 Februari 2024

Wisata Ramadan di Aceh, 10 Kegiatan Ini Wajib Masuk Itinerari


Berwisata ke Aceh yang berpredikat Serambi Mekkah bakal menemukan atmosfer berbeda saat Ramadan. Untuk mendapatkan keistimewaannya yang mungkin sulit ditemukan di destinasi lain pada Bulan Suci, Anda harus memasukan 10 kegiatan ini ke dalam itinerari Anda.

10 kegiatan yang wajib ada dalam daftar kunjungan Anda ini, TravelPlus Indonesia peroleh dari hasil amatan langsung, meliput pesona Aceh saat Ramadan dan ditambah data dari beberapa laman serta rekan yang tinggal di sana, tepatnya di Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh.

Kegiatan pertama yang harus ada dalam itinerari wisata Ramadan Anda tahun ini di Aceh adalah mengunjungi masjid-masjid kebal tsunami.

Pilihan masjidnya sudah pasti Masjid Raya Baiturrahman di pusat kota Banda Aceh dan Masjid Baiturrahim di pinggir Pantai Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa. Selain itu Masjid Rahmatullah di Kabupaten Aceh Besar, yang lokasinya tak terlalu jauh dari pusat kota Banda Aceh.


Kenapa disebut kebal tsunami? Ya karena meskipun dihantam gempa lalu disusul tsunami dahsyat 26 Desember 2004, ketiga masjid itu masih kokoh berdiri hingga kini.

Kegiatan yang sebaiknya Anda lakukan di masjid-masjid kebal tsunami tersebut,  selain menjalankan kewajiban sebagai muslim seperti shalat wajib dan sunah (termasuk tarawih), tadarusan/mengaji, bersedekah, berselawat, berzikir, dan berdoa, pun tak lupa mendoakan pula para korban tsunami agar mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.

Bila ingin mengabadikan gambar di dalam masjid, sebaiknya jangan sampai mengganggu jemaah yang sedang beribadah. Jagalah adab, tetap tenang dan tertib, jangan gaduh, tertawa atau bercanda berlebihan.

Kalau mau mengetahui lebih jauh kisah tsunami di masing-masing masjid tersebut, Anda bisa bertanya langsung ke pengurus masjid yang tahu betul kejadian tersebut.

Aktivitas kedua, ngabuburit di tempat-tempat favorit.

Kalau Anda suka pantai, pilihannya di Banda Aceh ada Pantai Ulee Lheue (dekat dengan Masjid Baiturrahim).

Pilihan lainnya Pantai Gampong Jawa di Kecamatan Kuta Alam sekitar 12 menit berkendara dari pusat Kota Banda Aceh. Khusus di Pantai Gampong Jawa, selain mengabadikan pesona matahari terbenamnya yang megah, Adna juga bisa melihat aktivitas tradisional Tarek Pukat yang dilakukan nelayan setempat secara bersama-sama.


Pantai Lampuuk di Kabupaten Aceh Besar juga bisa jadi pilihan, selain berpanorama dan ber-sunset elok juga berada tak jauh dari Masjid Rahmatullah.

Jika suka dengan taman atau ruang publik, pilihannya Taman Sari dan Blang Padang. Keduanya berada di pusat kota Banda Aceh, tak jauh dari Masjid Raya Baiturrahman.

Kalau ingin ke objek-objek terkait tsunami pilihannya antara lain PLTD Apung, Kapal di atas rumah (Lampulo), Kuburan Massal Korban tsunami,  Museum Tsunami, dan Taman Thanks The World.

Bila senang dengan nuansa sungai yang membelah kota Banda Aceh, pilihannya ke Taman Wisata Krueng Aceh yang dikenal sebagai lokasi waterfront city-nya Kota Banda Aceh.

Namun dari semua tempat itu, menurut Essi salah seorang rekan di Banda Aceh, tempat ngabuburit yang terfavorit masih di sekitar Masjid Raya Baiturrahman. Faktor pemicunya, selain vibes Ramadannya terasa sekali pun banyak jemaah yang bagi-bagi takjil gratis. Disamping itu, kalau mau beli takjil ke pusat-pusat penjual takjil, lokasinya cukup dekat dengan Masjid Raya Baiturrahman.

Kegiatan berikutnya atau yang ketiga, menyaksikan tradisi meugang.

Untuk melihat tradisi yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada 2016 ini, Anda harus datang ke Banda Aceh satu atau dua hari sebelum Ramadan dan sebelum Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.


Selain melainkan proses pemotongan, jangan lupa lihat pula proses pembuatan kuah beulangong, salah satu olahan berbahan daging sapi dari tradisi meugang. Ikuti pula proses menyantap aneka olahan daging tersebut di masjid bersama warga setempat.

Menurut Essi, dulu paling seru nonton tradisi meugang di Peunayong, Banda Aceh. Namun sejak pasarnya dipindahkan ke Almahira, jadi terpecah pusat meugang-nya sehingga atmosfernya juga terasa berbeda (berkurang). Kalau sekarang, lanjutnya lebih seru lihat tradisi meugang di Pasar Lambaro, Aceh Besar.

Aktivitas keempat, belanja menu berbuka di sentra takjil.

Menurut Essi sentra takjil di Banda Aceh cukup banyak antara lain di Garuda dan Blang Padang. Di kedua tempat itu semua jenis takjil ada alias banyak pilihan.

Adapun takjil minuman yang paling disukai, sambung Essi antara lain air tebu atau kelapa muda, dan air timun atau timun kerok, baik timun suri maupun timun biasa. Sedangkan panganannya antara lain kanji rumbi dan sambai on peugaga.


Selanjutnya atau kegiatan kelima, berbuka dengan aneka masakan khas Aceh di rumah makan setempat.

Selain Mie Aceh yang sudah menasional, ada bermacam kuliner khas Aceh yang wajib Anda santap seperti ayam masak Aceh, ayam tangkap, gule pliek, kuah sie kameng, keumamah, nasi gurih, kuah beulangong, sie reuboh, dendeng, sop sumsum Langsa, dan sate matang.

Pilihan lokasinya antara lain kalau ayam masak Aceh di Rumah Makan Bang Gam, Kayee lee, Aceh Besar. Ingin Ayam Tangkap, antara lain di Cut Dek di daerah Lampineung, Banda Aceh.

Mau sop sumsum Langsa, pilihannya Rumah Makan Sop Sumsum Langsa di Jalan Pangeran Nyak Makam no 53, Lampinueng, Banda Aceh.

Ingin mie Aceh antara lain di Restoran Mie Razali yang berada di tepi jalan raya Panglima Polim, Banda Aceh. Kalau mie kocok legendaris di Blangpidie antara lain Warung Muslim yang berada di Jl. At-Taqwa No.14 yang sudah beroperasi sejak 1968.


Mau aneka masakan khas Aceh lainnya,  bisa kunjungi Warung Nasi Kambing Lem Bakrie di Jl. Prof. Ali Hasyimi, Lamteh, Kec. Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Di sana juga menyediakan es cincau kates dan es timun serut khas Aceh.

Supaya dapat tempat duduk, sebaiknya datang lebih awal. Kalau bisa, booking tempat terlebih dulu karena biasanya ramai. Pilihlah rumah makan yang menyediakan musala yang bersih dan lumayan luas untuk salat magrib berjemaah.

Aktivitas keenam, usai tarawih ngupi di kedai kopi pilihan.

Berwisata Ramadan di Aceh, kalau belum ngupi di kedainya rasanya kurang lengkap.

Di Kota Banda Aceh, terdapat banyak sekali kedai kopi mulai dari kelas kaki lima sampai kelas restoran, antara lain kalau ingin menyeruput kupi khop atau kopi terbalik khas Aceh Barat, Anda bisa sambangi Kedai Kopi Tubruk & Arabica Jl. AMD No.36, Batoh, Lueng Bata, Banda Aceh.

Sebagai pengingat, pada tahun 2019 Pemkab Aceh Barat telah mendeklarasikan kupi khop sebagai Warisan Budaya Takbenda Kabupaten Aceh Barat.

Menurut M. Safrizal, salah seorang rekan dari Aceh yang biasa disapa DekJall, kupi khop salah satu jenis minuman kopi khas Aceh yang punya cara tersendiri saat menyeruputnya dibanding jenis kopi lain.


"Caranya dengan menyelipkan sedotan ke mulut gelas dan meniupnya pelan-pelan supaya cairan kopi tidak keluar bersama serbuknya. Nah, air kopi yang keluar akan memenuhi piring gelas, setelah itu baru diseruput langsung dari piring atau dengan sedotan," terang penari sekaligus  koreografer yang baru-baru ini tampil membawakan garapannya yang bertajuk Body Tarekat dalam acara OPEN LAB Ruang Tari Bandung vol.01 di Ruang Putih Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.

Selain kupi khop, jenis kopi lain yang patut Anda nikmati selagi di Aceh adalah kopi hitam (black coffee), sanger alias sama-sama ngerti, dan kopi/teh tarik.

Pilihan tempat ngupi lainnya di Banda Aceh ada Solong Coffee, Dhapu Kupi, Kedai Ayah-Solong, dan Warkop Chek Yukee. Sedangkan diluar Banda Aceh, antara lain Sareng Kupi di Simpang Lambaro, Aceh Besar.

Ngupi di kedai usai tarawih, sebaiknya Anda ajak teman, jadi bisa sekalian ngobrol hal-hal yang bermanfaat tentang syiar Islam, kegiatan hobi yang disukai dan lainnya  (bukan ngegibah ria). Tapi ingat jangan terlalu larut, Anda harus kembali ke penginapan untuk istirahat supaya sahurnya tidak kesiangan.

Berikutnya atau kegiatan ketujuh, memilih penginapan yang lokasinya dekat dengan masjid terutama Masjid Raya Baiturrahman agar mudah bolak-balik untuk salat berjemaah dan i'tikaf.

Berdasarkan laman traveloka, pilihan hotel/penginapan yang jaraknya tak sampai 1 Km dengan Masjid Raya Baiturrahman antara lain Wisma Nabila near Masjid Raya, Plum Hotel Lading Banda Aceh, Ayani Hotel Banda Aceh, MyHome Hotel Aceh, Hotel Medan Banda Aceh, Portola Arabia Hotel, GM Inn Hotel, dan Urbanview Hotel Ranls Dream Banda Aceh.

Aceh Ramadan Festival 2024
Kegiatan kedelapan, menyaksikan Aceh Ramadan Festival 2024.

Di laman Indonesia.travel, dijelaskan event Aceh Ramadhan Festival 2024 yang bertempat di kota Banda Aceh akan berlangsung tanggal 28 Maret sampai 1 April mendatang.

Sebagai informasi tambahan, Aceh Ramadhan Festival 2024 merupakan satu dari tiga event unggulan Aceh yang masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024, bersama dengan Sabang Marine dan Aceh Perkusi.

Selanjutnya atau aktivitas kesembilan, menjelajah masjid tua dan bersejarah di luar Banda Aceh.

Kalau punya waktu lebih, Anda bisa lanjut menjelajahi masjid-masjid tua dan bersejarah yang ada di luar Banda Aceh di antaranya Masjid Indrapuri di Desa Pekuan Indrapuri, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar; Masjid Guci Rumpong di Desa Guci Rumpong, Kecamatan Peukan Bari, Kabupaten Pidie; dan Masjid Madinah yang berada Jalan Poros Sigli-Medan tepatnya di Desa Dayah Krut Kuta Baro, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.

Pilihan lainnya 2 masjid tua di Kabupaten Aceh Barat yakni Masjid Gunung Kleng yang berada di Desa Gunung Kleng, Kecamatan Meureubho dan Masjid Tuha Manjing di Desa Manjing, Kecamatan Pantai Cermin.

Terakhir atau kegiatan kesepuluh, mengabadikan objek-objek wisata terkait  tsunami yang ada di luar Banda Aceh.


Pilihannya antara lain Museum Tsunami  dan Masjid Agung Al-Falah di Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie serta Masjid Kubah di Kabupaten Aceh Besar.

Kubah masjid berwarna hitam seberat 80 ton yang kini berada di Desa Gurah, Kecamatan Peukan Bada semula merupakan kubah Masjid Lamteungoh yang berada di Desa Lamteungoh, Kecamatan Peukan Bada. Akibat gempa bangunan masjid runtuh lalu kubahnya terseret tsunami sejauh 2,5 Km sampai ke area persawahan yang dikelilingi bukit.

Kini kubah yang diberi julukan Kubah Tsunami Aceh atau Kubah Al-Tsunami tersebut, menjadi tempat wisata religi.

Tujuan mendatangi tempat-tempat itu  untuk menjadikannya sebagai pembelajaran akan bahaya gempa dan tsunami serta sekaligus permohonan kepada Allah SWT agar senantiasa dijauhi dari segala mara bahaya/bencana dalam perjalanan wisata dan dimanapun berada.

Selamat berwisata Ramadan 1445 H di Tanah Rencong, semoga membuahkan banyak manfaat, menebalkan keimanan serta menciptakan kenangan yang berkesan.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id

Captions:
1. Masjid Raya Baiturrahman di pusat kota Banda Aceh.
2. Masjid Baiturrahim di pinggir Pantai Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh.
3. Sunset di Pantai Lampuuk dekat Masjid Rahmatullah, Kab. Aceh Besar.
4. Proses memasak kuah beulangong, salah satu makanan khas Aceh usai tradisi meugang.
5. Ayam tangkap, salah satu kuliner khas Aceh.
6. Pengunjung di Warung Nasi Kambing Lem Bakrie, Banda Aceh.
7. Kopi hitam, sanger, kupi khop dan kopi tarik khas Aceh.
8. Penulis di salah satu ikon Museum Tsunami Kota Sigli, Kab. Pidie, Aceh. (foto: pemuda Pidie)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP