. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 29 Juli 2020

Dukung Reaktivasi Destinasi Wisata Banyuwangi, Kemenparekraf Fasilitasi Alat Penunjang Kebersihan dan Keamanan

Guna memperlancar pembukaan kembalinya (reaktivasi) destinasi wisata di Banyuwangi, Jawa Timur, Kemenparekraf memberikan dukungan berupa penyediaan fasilitas dan alat penunjang kebersihan dan keamanan di beberapa destinasi.

Di destinasi Alas Purwo dan kawasan Agrowisata di Tamansuruh, misalnya Kemenparekraf menyediakan fasilitas kamar kecil.

Selain itu, memfasilitasi alat penunjang kebersihan dan keamanan seperti, penyediaan tempat cuci tangan, tempat sampah, toilet portable, masker, face shield, sarung tangan, baju APD, alat semprot, tenda, life ring buoy, tandu lipat, signage (papan himbauan), dan kacamata goggle.

Hal itu diutarakan Menparekraf Wishnutama Kusubandio dalam kegiatan “Rakor Penyelesaian Isu Pengembangan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi”, Rabu (29/7/2020).

Kemenparekraf, lanjut Wishnutama juga akan terus membantu mengangkat destinasi wisata di Banyuwangi dalam berbagai bentuk program.

Misalnya dalam Festival Parekraf online melalui kegiatan Talk Show dengan Kepala Dinas Pariwisata yang salah satunya mengundang Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

Selain itu, Kemenparekraf juga akan melakukan Fam Trip ke destinasi di Banyuwangi menggunakan jasa penyeberangan ASDP, Pelibatan Komunitas, dan kegiatan flash sale serta B2C Epic sale yang dilakukan dengan mitra e-commerce.

Di rakor tersebut, Wishnutama tak lupa mengajak pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) untuk terus menjalankan protokol kesehatan dengan ketat sebagai bagian dari upaya pemulihan destinasi wisata di Banyuwangi.

Kata Wishnutama, salah satu strategi wisata yang baik yakni tidak hanya membangun infrastruktur, membuat konsep promosi, dan membangun sumber daya, melainkan menciptakan daya tarik wisata yang baru bagi pariwisata Indonesia dengan menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability). 

“Bisnis pariwisata adalah bisnis kepercayaan. Pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif Banyuwangi harus menjalankan protokol kesehatan dengan tanggung jawab sehingga mampu membangun kepercayaan dan rasa aman bagi wisatawan,” jelasnya.

Saat ini ada perubahan tren baru pariwisata sesudah pandemi Covid-19 yang akan bermuara pada quality tourism atau perjalanan pariwisata yang lebih berkualitas.

"Untuk itu setiap daerah atau destinasi wisata harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan, terutama destinasi yang nantinya banyak dikunjungi wisatawan," imbau Wishnutama.

Sementara Bupati Banyuwangi Azwar Anas dalam rakor kali inibmengatakan bantuan yang diberikan oleh Kemenparekraf diharapkan dapat mempercepat pemulihan pariwisata dan ekonomi di Banyuwangi.

Menurutnya masyarakat Banyuwangi sebagian besar telah sadar untuk menerapkan protokol kesehatan. 

“Kami telah membuat aplikasi panduan kesehatan serta sertifikasi kebersihan dan kesehatan dari dinas kesehatan meliputi hotel, homestay, cafĂ©, restoran, dan warung makan,” terang Azwar.

Rakor "Penyelesaian Isu Pengembangan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi” ini juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut Luhut pada masa adaptasi kebiasaan baru ini, diharapkan vaksin COVID-19 bisa segera berhasil diproduksi dalam waktu dekat sehingga sektor pariwisata kembali bangkit.

"Saya berharap kondisi pariwisata akan lebih baik dari sebelumnya," ujar Luhut.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. birkom kemenparekraf


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP