. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 24 April 2020

Mau Sukses Kembangkan Bisnis BPW Umroh Usai Covid-19? Ini Tipsnya

Bisnis Perjalanan Wisata (BPW) khusus Umroh dalam lima tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang cukup menarik. 

Buktinya BPW yang fokus menggarap Umroh bertambah. Data resmi dari pemerintah Saudi ada 1,1 Juta jamaah Indonesia berkunjung ke Saudi Arabia. Tidak termasuk data yang tidak terekam.

Pasca-bencana non alam Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), diperkirakan bisnis Umroh kembali marak dan bermunculan BPW Umroh pendatang baru.

Fakta di atas menunjukkan begitu besarnya pasar bisnis perjalanan Umroh ini di Indonesia.

Nah, di tengah hantaman badai maraknya OTA (online travel agen) yang menyalip bisnis travel biro konventional dalam beberapa tahun terakhir ini, membuat banyak BPW melirik alternatif bisnis ini sebagai revenue stream baru bagi usaha BPW-nya.

Sayangnya, dikarenakan berbeda bisnis modelnya, tidak sedikit yang ragu-ragu untuk memulainya. 

Melihat fenomena itu, DPP ASITA memfasilitas acara Bincang Bisnis ASITA secara daring atau vistual dengan mengangkat topik "Mengenal dan Mengembangkan Bisnis Umrah" baru-baru ini di Zoom Meeting.

Dua narasumber berkompeten dihadirkan yaitu Rustam Sumarna, CEO Khalifah Tour, Koorbid Tata Niaga Umroh dan Haji di DPP ASITA, sekaligus Dewan penasihat di Himpuh yang sudah bergelut dengan bisnis ini sejak tahun 1997.

Satu lagi Jamalluddin Mahmud, CEO Al Bilad Travel sekaligus Ketum DPD Amphuri Jabar.

Acara yang diikuti Ketum DPP ASITA N. Rusmiati, sejumlah owner BPW Umroh, dan beberapa wartawan/blogger antara lain TravelPlus Indonesia ini seperti biasa dimoderatori Masrura Ram Idjal selaku Koordbid Litbang dan SDM di DPP ASITA.

Berdasarkan paparan dan jawaban dari dua narsum tersebut ditambah masukan dari N. Rusmiati, terungkap kalau belakangan ini banyak orang tua, muda, milenial ingin menjadi pengusaha travel Umroh.

Hal itu dikarenakan penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, maka beribadah ke Tanah Suci sudah menjadi tujuan utama disamping mengunjungi atau berwisata ke negara-negara muslim dengan program Paket Wisata Halal-nya. 

Dengan menjadi pengusaha travel umroh, pengelolanya pun berkesempatan untuk juga secara rutin datang dan beribadah ke Tanah Suci.

Peluang yang besar ini harus dicermati dengan baik. Karena BPW yang sudah mempunyai pengalaman bisnis di bidang tour and travel ini sudah paham tentang konsep dasar pelayanan dibandingkan dengan orang-orang yang bukan dari latar belakng bisnis ini dan tidak punya pengalaman di sana.

Oleh karenanya BPW yang baru mau memulai bisnis ini harus bergabung terlebih dahulu dengan BPW yang sudah resmi terdaftar dalam Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sebagai partner di daerah atau kantor perwakilan/cabang.

Tentu saja untuk itu harus dipahami bagaimana membangun kerjasama ini dengan baik sehingga masing-masing pihak tidak dirugikan. Misalnya, dengan membuat perjanjian/legal yang jelas sehingga melindungi dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Menjadikan agen di daerah sebagai kantor resmi yang juga terdaftar di Kemenag dan mempertanggung jawabkan semuanya ke kantor pusat misalnya untuk pembayaran juga menjadi sebuah saran untuk memproteksi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu setiap kantor cabang diberikan pelatihan dan disertifikasi sesuai standard BNSP untuk menjamin kualitas pelayanan mereka sesuai standard yang ditentukan.

Mempunyai corporate lawyer juga sangat dianjurkan untuk membantu melindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Jadi jika ingin memulai bisnis perjalanan Umroh ini, perlu memperhatikan factor trust atau kepercayaan dan kredibilitas yang menjadi mata uang abadi dalam melaksanakan bisnis ini.

Tak kalah penting bergabung dengan asosiasi seperti ASITA (asosiasi biro perjalanan wisata Indonesia) atau asosiasi khusus penyelenggaran umroh/haji (ada 5 yaitu Himpuh, Amphuri, Kesturi, Asphurindo, dan Sapuhi) juga menjadi salah satu hal yang harus dpertimbangkn agar  selalu mendapatkan informasi yang update terkait bisnis biro perjalanan wisata dan bisnis perjalanan umroh.

Hal lain yang perlu di perhatikan juga buat pebisnis pemula adalah menentukan bekerja sama dengan vendor yang aman.

Siapakah vendor-vendor ini? Di Bisnis perjalanan umroh vendor utama adalah apa yang di sebut dengan Muasasah atau perusahaan di Saudi yang bisa mengeluarkan visa, mengatur land arrangement selama di Saudi (hotel, transport dan catering) serta menyiapkan local guide.

Saat ini banyak sekali Muasasah dari Saudi yang sudah punya mitra perusahaan di Indonesia.

Ketika akan memulai bisnis ini sebaiknya memulai dengan group yang kecil, diberikan pelayanan yang baik dan dibina secara terus menerus supaya jumlah jamaahnya meningkat.

Apa saja faktor yang membuat customer tersebut loyal? Salah satunya adalah pembimbing ibadah yang sesuai dengan tuntunan agama.

Jamaah harus merasa yakin bahwa pembimbing yang menemani mereka akan membimbing mereka melaksanakan ibadah dengan baik. 

Pembimbing umroh merupakan faktor penentu kesuksesan dan keloyalan customer di bisnis ini. 

Pembimbing yang sesuai dengan tuntunan agama adalah hal yang utama dan terkadang mereka tidak paham untuk melayani jamaah. Sehingga ini membuat harga umroh lebih tinggi karena BPW harus menyediakan 1 pembimbing dan 1 T
tour leader.

Tetapi saat ini sudah mulai banyak diberikan pelatihan tour leader untuk pembimbing umroh dan juga mengambil sertifikasi untuk menjamin bahwa mereka memiliki kualitas dan bisa melayani jamaah dengan baik.

Sementara dari segi aspek legal, biro perjalanan yang baru memulai bisnis ini disarankan untuk bekerja sama dengan BPW yang sudah mempunyai ijin Umroh atau PPIU atau Biro Perjalanan Wisata yang telah mendapat Ijin dari Menteri Agama untuk menyelenggarakan perjalanan ibadah Umrah.

Setelah bekerja sama memberangkatkan jamaah beberapa kali kemudian barulah mengajukan ijin sendiri untuk memiliki PPIU.

Secara aturan, BPW yang tidak berijin tidak dibenarkan untuk membawa jamaah langsung ke Saudi.

Saat ini Pemerintah/Kemenag sudah membuka Kembali pengajuan ijin umroh ini bagi BPW yang memenuhi syarat.

Untuk mengetahui syarat-syarat PPIU bisa di cek di website https://simpu.kemenag.go.id/ atau di aplikasi android umroh cerdas. 

Website yang sama juga bisa untuk pengecekan BPW-BPW yang sudah memiliki ijin PPIU.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Para narsum dan peserta Bincang Bisnis ASITA secara daring baru-baru ini di Zoom Meeting.
2. Menghadirkan narsum berkompeten.
3. Rustam Sumarna, CEO Khalifah Tour, Koorbid Tata Niaga Umroh dan Haji di DPP ASITA, sekaligus Dewan penasihat Himpuh.
4. Jamalluddin Mahmud, CEO Al Bilad Travel sekaligus Ketum DPD Amphuri Jabar.
5. Ketum DPP ASITA N.Rusmiati.
6. Masrura Ram Idjal Koordbid Litbang dan SDM di DPP ASITA sebagai moderator.
7. TravelPlus Indonesia turut serta.
8. Mengangkat topik "Mengenal dan Mengembangkan Bisnis Umrah".

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP