Inilah 18 Destinasi Wisata Peraih ISTA 2019
Sebanyak 18 destinasi wisata di Tanah Air berhasil menyabet anugerah Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA) 2019 atas upaya mengembangkan wisata berkelanjutan.
Ke-18 destinasi tersebut terdiri atas 5 destinasi pemenang untuk kategori Tata Kelola Destinasi, yakni juara pertama peraih gelar Green Gold adalah Geowisata Piaynemo, kedua Wisata Grand Watu Dodol (Green Silver), ketiga Wisata Alam Green Canyon/Cukang Taneuh (Green Bronze), keempat Desa Wisata Cibuntu (Green), dan juara kelima Desa Wisata Koja Doi yang juga mendapatkan gelar Green.
Kemudian 4 destinasi pemenang kategori Pemanfaatan Ekonomi untuk Masyarakat Lokal yakni juara pertama disabet Siladen Resort and Spa yang berhak atas predikat Green Gold, kedua Desa Wisata Kereng Bangkirai (Green Silver), ketiga Desa Wisata “Boonpring” Sanankerto (Green Bronze), dan juara keempatnya Alam Asri Jelenga (Green).
Lalu 4 destinasi pemenang kategori Pelestarian Budaya yakni juara pertama Kampung Naga yang menggondol gelar Green Gold, kedua Wisata Alam Watu Rumpuk dan Pendakian Tapak Bima (Green Silver), ketiga Museum Pasifika (Green Bronze), dan juara keempat Dusun Bambu (Green).
Serta 5 destinasi peraih kategori Pelestarian Lingkungan, yakni juara pertama Bukit Peramun yang memboyong gelar Green Gold, kedua Desa Wisata Sesaot (Green Silver), ketiga Kampung Wisata Saporkren Forest Park (Green Bronze), keempat Sebangau Koran River (Green Bronze), dan juara kelima Desa Wisata Kertosari yang menyabet predikat Green.
Penyerahan penghargaan ISTA 2019 bertempat di Ballroom the Ritz-Carlton Jakarta, Kamis (26/09/2019) malam.
Ketua Pelaksana ISTA 2019, Dadang Rizky Ratman dalam siaran persnya mengatakan pariwisata Indonesia sangat kuat dalam bidang kekayaan alam dan keragaman budayanya.
Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk membenahi beberapa bidang, diantaranya bidang pariwisata berkelanjutan serta bidang kesehatan.
"ISTA hadir untuk mendorong pengembangan pariwisata yang memperhatikan lingkungan hidup di sekitar destinasi wisata," ungkapnya.
Menurut Dadang yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar), pengembangan destinasi wisata sudah wajib menggunakan konsep pariwisata berkelanjutan.
"Dalam pembangunan resort misalnya, harus memperhatikan pembangunan lingkungan dan masyarakat sekitar," tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Indonesia Sustainable Tourism Council, I Gede Ardike mengimbau para pemenang ISTA dapat didorong untuk mengikuti sertifikasi.
"Dengan begitu secara resmi dapat dipertanggungjawabkan bahwa destinasi terkait telah menerapkan konsep pembangunan kepariwisataan berkelanjutan," terang Ardike.
ISTA 2019 atau yang ke-3 digelar Kemenpar ini juga memberikan apresiasi kepada sejumlah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Ada 9 Pokdarwis yang mendapat apresiasi terdiri atas 5 Pokdarwis Mandiri, pemenangnya untuk Peringkat I Dukuh Penaban, Kab. Karangasem, Bali; Peringkat II Tlatar Seneng, Kab. Sleman D.I Yogyakarta; Peringkat III Ki Amuk, Kota Serang, Banten; Peringkat IV Dukung Alas Lestari, Kab. Malang, Jawa Timur, dan Peringkat V Mangir, Kab. Bantul, D. I Yogyakarta.
Selanjutnya 4 Pokdarwis Berkembang yakni Peringkat I Dewa Katar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan; Peringkat II Kuala Abadi, Kota Bontang, Kalimantan Timur; Peringkat III Buntu Burake, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dan Peringkat IV Kampung Warna Warni Janju, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Bukan cuma itu, dalam malam penganugerahan ISTA 2019 yang dihibur dengan penampilan diva pop Indonesia Rossa, juga terselenggara Penandatanganan MoU Kerjasama Penelitian untuk Pariwisata Berkelanjutan antara Monash University dan UGM.
Penandatangan itu disaksikan antara lain oleh Menteri Pariwisata dan Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig @adjitropis)
Foto: dok.biro komlik kemenpar
Captions:
1. Peraih ISTA 2019 berfoto bersama Menpar Arief Yahya.
2. Ketua Pelaksana ISTA 2019, Dadang Rizky Ratman.
3. Ketua Indonesia Sustainable Tourism Council, I Gede Ardike.
4. Penandatanganan MoU Kerjasama Penelitian untuk Pariwisata Berkelanjutan antara Monash University dan UGM.
0 komentar:
Posting Komentar