Jawara Syahbandar Antarkan DKI Jakarta Juara Umum Parade Tari Nusantara 2019

Tari bertajuk Jawara Syahbandar berhasil mengantarkan DKI Jakarta keluar sebagai juara umum Parade Tari Nusantara 2019 yang berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (11/8).

Tarian yang berkisah mengenai  kesibukan/kehidupan jawara di Labuhan Kelapa yang saat ini dikenal dengan Pasar Ikan Pelabuhan Sunda Kelapa, pesisir Jakarta ini dibawakan oleh sejumlah penari dari sanggar anjungan DKI Jakarta.

Chrystina Binol selaku penata tari sekaligus rias dan busananya, sedangkan Dede Sunarya sebagai penata musiknya.

Di akun Instagram @anjungan-dki dijelaskan dalam Parade Tari Nusantara (PTN) 2019, tim DKI Jakarta selain meraih juara umum juga memboyong enam penghargaan lain yakni penata rias unggulan, penata rias terbaik, penata tari unggulan, penata tari terbaik, penyaji ungulan antar wilayah Jawa & Bali, dan penyaji terbaik antar wilayah Jawa dan Bali.

"Doain ya semoga anjungan DKI Jakarta TMII dapat mempertahankan gelar juara ini," begitu tulisan di akhir captions-nya.

PTN 2019 diikuti 23 provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, Bangka Belitung , Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Utara.

Selain itu Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulewesi Tengah, NTT, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Setiap peserta diberikan durasi waktu selama sekitar 7 menit dengan tarian yang bertemakan Legenda Obyek Wisata Daerah.

Dalam tariannya para peserta dituntut mengutamakan alat musik etnik/tradisional daerahnya serta dukungan tata rias busana sesuai dengan konsep bernuansa khas daerahnya.

Predikat juara umum II PTN 2019 diraih tim tari dari Riau yang diwakili Sanggar Art Binsalo dari Kuantan Singingi (Kuansing).

Lewat tari yang mengusung tema "Surak Rang Kuantan", Riau berhasil menyabet lima kategori penilaian yakni penata tari unggulan, penata musik unggulan, penyaji unggulan, penata musik terbaik, dan penyaji terbaik wilayah Sumatera.

Direktur Utama TMII, Tanribali Lamo menjelaskan PTN ini merupakan kompetisi tari bergengsi tingkat Nasional yang rutin digelar setiap tahunnya. "Tahun ini penyelenggaraan PTN ke-38," terangnya.

Menurutnya kegiatan budaya tahunan ini kerap ditunggu-tunggu para pelaku, pecinta, dan penikmat seni tari untuk menunjukan potensi dan kreativitasnya.

Lewat PTN ini juga menjadi ajang evaluasi kreativitas karya seni tari dan sekaligus memasyarakatkan tari daerah.

"Tarian yang ditampilkan juga  memberi pengetahuan tentang kearifan lokal yang ada di masing-masing daerah," tambah Tanribali.

Plh Penelitian, Pengembangan, dan Kebudayaan TMII Sigit Goenardjo yang membuka PTN 2019, Sabtu (10/8) mengatakan TMII merupakan wahana pelestrian dan pengembangan Budaya Indonesia yang membantu mendukung upaya program pemerintah dengan menjadi fasilitator dalam PTN selama 38 tahun berturut-turut.

"Sekitar 1000 karya tari sudah dihasilkan dalam PTN, kalau kita ambil rata-rata 25-30 karya tari dikalikan 38 tahun itu," ungkapnya.

Sebagai informasi, pada PTN 2018 atau ke-37 lalu Kalimantan Tengah yang menjadi juara umum lewat tarian bertajuk Hyang Dadas.

Tari Hyang Dadas (doa penyembuh) yang dikemas apik oleh penata tari Abib Habibi Igal ini terinspirasi dari bagian inti prosesi ritual pengobatan Wadian Dadas Upu, yang dipimpin oleh seorang lelaki berposisi wanita.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Tim DKI Jakarta meraih juara umum Parade Tari Nusantara (PTN) 2019. (dok.@anjungan-dki)
2. Aksi para penari dari sanggar anjungan DKI Jakarta yang mewakili DKI Jakarta. (dok.@anjungan-dki)
3. Acara pembukaan PTN 2019 atau ke 38. (dok.@anjungan-dki)
4. PTN 2018 atau ke 37 juara umumnya tim tari dari Kalteng. (dok.travelplus indonesia)