Yuk Berwisata Militer dengan Sakoci di Cimahi
Kota Cimahi punya jenis wisata baru. Namanya wisata militer atau istilah kerennya Tjimahi Military Tourism.
Produk wisata militer itu baru saja dirilis di Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdik Armed), Jalan Baros, Kota Cimahi, Jawa Barat pada pertengahan Desember lalu, tepatnya Jumat (14/12/2018).
Sejak diluncurkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora), banyak traveler bertanya-tanya apa itu wisata militer? Benarkah wisatawan disediakan bus wisata Sakoci alias Saba Kota Cimahi untuk menikmati jenis wisata baru?
Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna menjelaskan potensi dan karakteristik Cimahi basis-nya adalah militer sehingga tepat dijadikan sebagai kota wisata militer.
Wisata militer itu wisata yang berbasis militer yang erat kaitannya dengan sejarah militer sejak era kolonial Belanda dulu.
Menurut Ajay Cimahi dibangun pada zaman pemerintahan kolonial Belanda sekitar tahun 1886, dengan fungsi utama sebagai tempat garnizun militer sehingga banyak sekali situs heritage berupa bangunab bersejarah peninggalan yang erat kaitannya dengan militer.
"Situs-situs tersebut memiliki nilai historis yang tinggi dan menjadi kebanggaan warga Kota Cimahi serta menjadi pembeda dengan wilayah lainnya sekaligus menjadi keunggulan Kota Cimahi. Wajarlah kami menggunakan slogan 'Cimahi Get Heritage' dalam memasarkan pariwisata khususnya sejarah kemiliteran di Indonesia yang bisa didapatkan di Kota Cimahi," ujarnya sebagaimana dikutip RRI.co.id.
Kata Ajay siapapun yang ingin mengetahui perkembangan heritage, maka Kota Cimahi adalah tempat yang tepat.
Wisata militer ini sekaligus sebagai sarana untuk mengingat sejarah dan sekaligus pelajaran bagi generasi muda untuk meneruskan perjuangan.
Saat Grand Launching Cimahi Military Tourism ini, Pemkot Cimahi juga memperkenalkan Bus Wisata "Sakoci" alias Saba Kota Cimahi yang kabarnya hibah dari Pemprov Jabar.
Kadisbudparpora Kota Cimahi Budi Raharja mengatakan Sakoci ini nanti diperuntukkan antara lain untuk mengantar para wisatawan yang ingin berwisata menjelajahi Kota Cimahi, khususnya wisata edukasi tentang militer.
Budi menambahkan wisata militer dipilih karena Kota Cimahi dari dulu identik dengan keberadaan militer.
"Diharapkan lewat wisata militer ini juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Cimahi mulai tahun depan," harap Budi.
Ketua Kominitas Sejarah Tjimahi Heritage Machmud Mubarok menyarankan agar Sakoci memiliki konsep lebih dari Bandros keliling di Kota Bandung.
"Dibeberapa titik pengunjung bisa turun dan diberi atraksi wisata dan budaya. Misalnya turun di Yon Armed lihat aktivitas latihan TNI dan di The Historich sehingga perjalanan wisata bisa minimal setengah hari. Kalau cuma keliling, pengunjung tidak dapat apa-apa," imbaunya.
Lalu traveler lain menanyakan bangunan sejarah apa saja yang bisa dilihat dalam wisata militer?
Ajay kembali menjelaskan kalau saksi bisu heritage/warisan budaya peninggalan zaman kolonial di Kota Cimahi masih terawat baik.
Beberapa bangunannya bahkan ada yang masih aktif digunakan sebagai kompleks pusat pendidikan (pusdik) militer, rumah sakit, dan lain-lain seperti Pusdikif, Pusdikjas, Pusdikpal, Pusdikbekang, Pusdikarmed, Pusdikpengmilum, Pusdikpom, dan Pusdikhub. Bangunannya rata-rata masih bergaya arsitektur Belanda.
Ada juga markas-markas tentara dan Rumah Sakit Dustira yang dibangun Belanda pada 1887. Rumah sakit tersebut sebelumnya bernama Milifaire Hospital.
"Luas Kota Cimahi hanya sebesar 40,2 kilometer persegi, tapi sekitar 60% wilayahnya digunakan oleh tentara. Fakta itu tentunya semakin menguatkan legitimasi Cimahi sebagai Kota Militer dan memang amat cocok sebagai Kota Wisata Militer," pungkas Ajay.
Sebelumnnya pemandu sejarah Pusdik Armed, Kapten Arm Eri Gunawan mengatakan di Pusdik Armed juga terdapat meriam zaman dulu yang dipajang.
Produk wisata militer itu baru saja dirilis di Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdik Armed), Jalan Baros, Kota Cimahi, Jawa Barat pada pertengahan Desember lalu, tepatnya Jumat (14/12/2018).
Sejak diluncurkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora), banyak traveler bertanya-tanya apa itu wisata militer? Benarkah wisatawan disediakan bus wisata Sakoci alias Saba Kota Cimahi untuk menikmati jenis wisata baru?
Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna menjelaskan potensi dan karakteristik Cimahi basis-nya adalah militer sehingga tepat dijadikan sebagai kota wisata militer.
Wisata militer itu wisata yang berbasis militer yang erat kaitannya dengan sejarah militer sejak era kolonial Belanda dulu.
Menurut Ajay Cimahi dibangun pada zaman pemerintahan kolonial Belanda sekitar tahun 1886, dengan fungsi utama sebagai tempat garnizun militer sehingga banyak sekali situs heritage berupa bangunab bersejarah peninggalan yang erat kaitannya dengan militer.
"Situs-situs tersebut memiliki nilai historis yang tinggi dan menjadi kebanggaan warga Kota Cimahi serta menjadi pembeda dengan wilayah lainnya sekaligus menjadi keunggulan Kota Cimahi. Wajarlah kami menggunakan slogan 'Cimahi Get Heritage' dalam memasarkan pariwisata khususnya sejarah kemiliteran di Indonesia yang bisa didapatkan di Kota Cimahi," ujarnya sebagaimana dikutip RRI.co.id.
Kata Ajay siapapun yang ingin mengetahui perkembangan heritage, maka Kota Cimahi adalah tempat yang tepat.
Wisata militer ini sekaligus sebagai sarana untuk mengingat sejarah dan sekaligus pelajaran bagi generasi muda untuk meneruskan perjuangan.
Saat Grand Launching Cimahi Military Tourism ini, Pemkot Cimahi juga memperkenalkan Bus Wisata "Sakoci" alias Saba Kota Cimahi yang kabarnya hibah dari Pemprov Jabar.
Kadisbudparpora Kota Cimahi Budi Raharja mengatakan Sakoci ini nanti diperuntukkan antara lain untuk mengantar para wisatawan yang ingin berwisata menjelajahi Kota Cimahi, khususnya wisata edukasi tentang militer.
Budi menambahkan wisata militer dipilih karena Kota Cimahi dari dulu identik dengan keberadaan militer.
"Diharapkan lewat wisata militer ini juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Cimahi mulai tahun depan," harap Budi.
Ketua Kominitas Sejarah Tjimahi Heritage Machmud Mubarok menyarankan agar Sakoci memiliki konsep lebih dari Bandros keliling di Kota Bandung.
"Dibeberapa titik pengunjung bisa turun dan diberi atraksi wisata dan budaya. Misalnya turun di Yon Armed lihat aktivitas latihan TNI dan di The Historich sehingga perjalanan wisata bisa minimal setengah hari. Kalau cuma keliling, pengunjung tidak dapat apa-apa," imbaunya.
Lalu traveler lain menanyakan bangunan sejarah apa saja yang bisa dilihat dalam wisata militer?
Ajay kembali menjelaskan kalau saksi bisu heritage/warisan budaya peninggalan zaman kolonial di Kota Cimahi masih terawat baik.
Beberapa bangunannya bahkan ada yang masih aktif digunakan sebagai kompleks pusat pendidikan (pusdik) militer, rumah sakit, dan lain-lain seperti Pusdikif, Pusdikjas, Pusdikpal, Pusdikbekang, Pusdikarmed, Pusdikpengmilum, Pusdikpom, dan Pusdikhub. Bangunannya rata-rata masih bergaya arsitektur Belanda.
Ada juga markas-markas tentara dan Rumah Sakit Dustira yang dibangun Belanda pada 1887. Rumah sakit tersebut sebelumnya bernama Milifaire Hospital.
"Luas Kota Cimahi hanya sebesar 40,2 kilometer persegi, tapi sekitar 60% wilayahnya digunakan oleh tentara. Fakta itu tentunya semakin menguatkan legitimasi Cimahi sebagai Kota Militer dan memang amat cocok sebagai Kota Wisata Militer," pungkas Ajay.
Jumlahnya mencapai 10 meriam buatan dari berbagai negara antara lain Belanda, Inggris, Ceko, Swiss, dan Jepang.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@disbudparpora_cimahi
Captions:
1. Inilah Bus Wisata "Sakoci" alias Saba Kota Cimahi yang bisa digunakan wisatawan untuk menikmati wisata militer di Kota Cimahi.
2. Acara Grand Launching Tjimahi Military Tourism di (Pusdik Armed), Kota Cimahi.
0 komentar:
Posting Komentar