Indonesia Performance Syndicate Bakal Tampil di Asia Tri Jogja 2018, Suguhkan "Baromban dan Mitos Tambang"
Indonesia Performance Syndicate (IPS), grup seni/teater dari Sumatera Barat dipastikan akan tampil dalam culture event bertaraf internasional Asia Tri Jogja 2028, di Jogja, September ini.
Kepastian itu ditandai dengan undangan menyaksikan penampilan IPS di even tersebut yang TravelPlus Indonesia terima dari Wendy HS, pendiri IPS sekaligus aktor dan sutradara.
"Ini semacam undangan. Acaranya sendiri terbuka untuk umum dan free alias gratis," ujar Wendy HS lewat pesan WA.
Dalam undangan berwarna hijau itu tertera bahwa IPS akan menampilkan suguhan seni pertunjukan kontemporer bertajuk "Baromban dan Mitos Tambang" karya Wendy HS di Panggung Omah Petruk, Pakem, Jogja, Jumat, 14 September 2018, pukul 20.30 WIB - selesai.
Menurut Wendy HS, "Baromban dan Mitos Tambang" merupakan hasil riset dan adaptasi dari dua buku yakni buku kumpulan puisi berjudul Baromban karya Iyut Gitra-penyair asal Payahkumbuh dan buku Mitos Tambang Untuk Kesejahteraan yang ditulis Hendra Try Ardianto terbitan Polgov, Yogyakarta, 2016.
Ada tiga aktor/pemain IPS yang akan tampil yakni Wendy HS, Emri Rangkayomulia, dan Hario Efenur.
Ketiga pria itu akan menerjemahkan nasib para penambang pasir di Baromban, Kabupaten Limapuluah Koto, Sumatera Barat, sekaligus memprotes dampak dari penambangan itu akibat kerusakan alam yang ditimbulkannya lewat seni pertunjukan kontemporer.
Pertunjukan IPS dalam "Baromban dan Mitos Tambang" boleh dibilang berbeda.
Mereka akan meramu musik, teater, dan tari serta ditambah dengan bermacam peralatan tukang seperti paralon, pipa, selang, dan masker sebagai properti multifungsi menjadi alat musik, sampan, dayung, dan lainnya guna mendukung pementasan.
Paralon yang akan mereka sertakan bukan sekadar properti, melainkan bagian internal perfomer yang membentuk kebaruan artistik yang ditawarkan.
Mereka pun akan memasukan salah satu produk budaya Minangkabau, yaitu Randai untuk memperkuat pesan dan kritik yang disampaikan.
"Ini penampilan pertama IPS di Asia Tri Jogja," aku Wendy HS.
Kata lelaki yang betah berambut gondrong ini, IPS tampil di Asia Tri Jogja 2018 tanpa proses audisi.
"Mungkin panitianya menilai karya kami lewat kuratorial," ungkapnya.
Asia Tri Jogja merupakan acara seni berkelas dunia yang awalnya diinisiasi oleh 3 negara di Asia yakni Indonesia (Jogja), Jepang, dan Korea. Namun pesertanya dari berbagai negara di belahan dunia.
Asia Tri Jogja yang menjadi salah satu kegiatan dalam rangkaian Jogja Art Festival ini digelar setiap tahun.
Ruang seni satu ini terbuka untuk seniman individu maupun grup dari seluruh dunia tanpa melihat latar belakang mereka sehari-hari dan asalkan memiliki karya kompisisi orisinil serta kolaborasi.
Asia Tri telah dilaksanakan sejak tahun 2006, dengan mengundang seniman-seniman internasional untuk tampil bersama.
Culture event bertaraf internasional ini sudah berhasil menjaring wisatawan terutama para penikmat seni dari dalam dan luar negeri.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & undangan dari IPS
Captions:
1. Wendy HS, pendiri Indonesia Performance Syndicate (IPS) saat tampil membawakan "Baromban dan Mitos Tambang" di auditorium Galeri Indonesia Kaya (GIK), Jakarta, Minggu (11/3/2018).
2. Undangan menyaksikan pertunjukan seni kontemporer persembahan IPS bertajuk "Baromban dan Mitos Tambang" dalam even Asia Tri Jogja 2018 di Omah Petruk Pakem, Jogja, 14 September. (Dok. IPS)
3. Aksi Wendy HS dan dua rekannya di IPS: Leva Khudri Balti (aktor, musisi dan komposer) dan Emri Rangkayo Mulia (aktor, penari dan koreografer) saat tampil membawakan "Baromban dan Mitos Tambang" di Jakarta beberapa bulan lalu.
0 komentar:
Posting Komentar