Art Festival Satu Ini Bakal Meronakan Wajah Waduk Jatigede
Wajah waduk (Bendungan) Jatigede di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dipastikan bakal lebih cantik merona, Sabtu (25/8/2018) ini. Pasalnya di sana digelar culture event bertajuk Jatigede Art Festival.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & @jatigedeartfestival
Captions:
1. Sepenggal pesona Waduk/Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jabar.
2. Pembuatan panggung Jatigede Art Festival. (foto: @jatigedeartfestival)
3. Pintu gerbang Bendungan Jatigede.
Festival seni bertema Tanah-Air yang diselenggarakan Direktorat Kesenian, Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud ini akan bertempat di Panenjoan View Point.
Serangkaian acara sudah disiapkan untuk menyemarakan art festival perdana ini, antara lain upacara adat, kaulinan budak atau permainan anak tradisional Sunda dari desa Cijeungjing dan Lebaksiuh, konser anak, gondang dari Dusun Leuwihieum, pameran, kecapi suling, reog sari Desa Cibalong Cihideung Eretan, musik sawah, jaipong, calung, dan tutunggulan dari Dusun Cisaar Tonggoh.
Seni pertunjukan tutunggulan merupakan bentuk komunikasi bunyi yang dihasilkan dari tradisi masyarakat agraris di wilayah Pasundan.
Tutunggulan akan ditampilkan sebagai pembukaan art festival ini, dan akan berkolaborasi dengan seni beluk dari Cipicung.
Gondang dari Dusun Leuwihieum telah menjadi bagian dari keseharian hidup masyarakatnya. Selama puluhan tahun.
Praktek Gondang telah dilestarikan dan diregenerasi sebagai kesadaran budaya yang hidup di dusun tersebut.
Dalam art festival ini, Gondang Dusun Leuwihieum akan berkolaborasi bersama teman-teman Seniman Mengajar 2018 untuk menghadirkan karya pertunjukan yang aktual.
Proses pembuatan kriya bambu dan kriya kayu juga akan dipamerkan dalam festival seni ini, termasuk bermacam kuliner.
Dalam akun Instgaram (IG) @jatigedeartfestival, dijelaskan art festival ini merupakan sebuah platform festival seni dan budaya yang -lebih jauh- ingin memaknai perubahan sebagai kata kunci untuk membaca - posisikan kembali situasi sejarah dan perkembangan bentuk-bentuk kesenian di masyarakat sunda.
“Festival ini adalah jejaring bagi seni tradisi modern dan kontemporer Sunda untuk saling bertukar dan merayakan pertemuannya bersama publik secara luas,” tulis akun tersebut.
Pengunjung yang ingin menyaksikan Jatigede Art Festival yang berlangsung satu hari dari pukul 9 pagi hingga pukul 3 sore ini, tidak dikenakan biaya masuk.
Cuma untuk transportasi umumnya belum ada, harus menyewa mobil travel atau membawa kendaraan pribadi.
Cuma untuk transportasi umumnya belum ada, harus menyewa mobil travel atau membawa kendaraan pribadi.
Sebagai catatan, Waduk Jatigede berpotensi besar menjadi destinasi wisata berkelas dunia.
Faktor pendukungnya banyak, salah satunya berpanorama geulis (elok). Bahkan keindahan parasnya disebut-sebut mirip Raja Ampat-nya Papua Barat.
Faktor pendukungnya banyak, salah satunya berpanorama geulis (elok). Bahkan keindahan parasnya disebut-sebut mirip Raja Ampat-nya Papua Barat.
Selain berwajah cantik, waduk seluas 5.000 hektar, berkapasitas tampung 979,5 juta meter kubik ini berpredikat sebagai waduk terbesar kedua se-Asia Tenggara, setelah Waduk Jatiluhur di Purwakarta, masih di wilayah Jabar.
Bendungan yang secara simbolis diresmikan pengoperasiaannya oleh Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada 31 Agustus 2015 lalu ini pun berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Artinya di wilayah waduk ini akan memperoleh fasilitas tertentu dari Pemerintah Pusat dan pihak terkait lainnya.
Akses menuju waduk yang menelan biaya pembangunan sekitar 467 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau ekuivalen Rp 6,2 triliun yang terdiri atas APBN dan pinjaman dari Pemerintah China ini pun semakin mudah dijangkau lantaran didukung dengan kehadiran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka dan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan).
Waduk yang membendung aliran air Sungai Cimanuk di Kecamatan Jatigede ini pun bukan hanya berfungsi sebagai irigasi, pengendali banjir, pembangkit listrik, dan penyedia air baku ini, melainkan juga sebagai obyek wisata.
Salah satu kawasan wisata yang tengah dikembangkan di waduk ini dinamakan "Pulau Nuh" atau Nuh Island yang berada di tengah perairannya.
Melihat semua faktor pendukung itu, rasanya tak sulit menjadikan waduk yang menyediakan kebutuhan air baku sebesar 3.500 liter per detik dan menghasilkan listrik 110 megawatt (MW) serta telah mengairi 90.000 hektar lahan sawah di Indramayu, Majalengka, dan Cirebon ini menjadi destinasi bertaraf internasional.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & @jatigedeartfestival
Captions:
1. Sepenggal pesona Waduk/Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jabar.
2. Pembuatan panggung Jatigede Art Festival. (foto: @jatigedeartfestival)
3. Pintu gerbang Bendungan Jatigede.
0 komentar:
Posting Komentar