Ani, Luhut & Anas Sukses Mendaki Gunung Ijen, Orang Kemenpar Lebih Dulu Menggapainya
Tiga pejabat tersohor yakni Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang akrab disapa Ani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menkomar) Luhut Binsar Pandjaitan (Luhut), dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (Anas) sukses menggapai puncak Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur.
Kabar itu pun langsung tersiar luas di media sosial seperti di akun Instagram (IG) Menteri Pariwisata @menpar.ariefyahya, pedangdut asal Banyuwangi @fitricarlina, dan di @genpibanyuwangi.
Menpar Arief Yahya di akun IG-nya mengatakan ketiga orang di atas itu sampai di puncak Ijen, kawahnya ada blue fire, dan kelihatan dekat antara pukul 1-3 pagi.
“Blue Fire itu seperti apa sih? Anda bayangkan saja seperti ketel raksasa, dan menyala api warna biru. Hanya ada dua di dunia, Ijen Banyuwangi dan Iceland. Di Ijen satu satunya yang bisa dilihat dalam jarak dekat,” ungkap Arief Yahya di captions foto bergambar ketiga orang tersohor itu yang di-upload di IG-nya pada Jumat (2/3/2018).
Di foto itu, selain Ani berjaket biru dongker, berkacamata, dan ber-syal kotak-kotak warna kuning dan coklat, Luhut berdiri memakai jaket hitam dan kupluk berwarna merah, dan Anas mengenakan jaket biru dongker dan berkupluk hitam, juga didampingi tiga orang lainnya di depan plang berwarna hijau toska dengan tulisan berwarna merah berbunyi: “Pengunjung/wisatawan Dilarang Turun ke Kawah, Berbahaya” yang terpancang di puncak Gunung Ijen.
“Susah membayangkan kan? Silakan jalan-jalan Ke Banyuwangi saja, biar punya cerita panjang, dari perjalanan naik, foto di atas, matahari terbit, sampai turun kembali. Seru,” ujar Arief Yahya masih di captions foto tersebut.
Kata Arief Yahya, Banyuwangi yang dekat dari Bali adalah salah satu destinasi yang dipromosikan untuk tamu tamu IMF World Bank Annual Meeting 2018 di Bali.
Selain foto, di sejumlah akun IG di atas juga ada video blog (vlog) tentang kesuksesan ketiga pejabat itu mendaki Gunung Ijen.
Dalam vlog yang di-upload di akun IG @genpibanyuwangi pada hari yang sama, Ani mengajak para wisatawan untuk berkunjung ke lokasi wisata terbaik di Indonesia tersebut dalam Bahasa Inggris.
Menurutnya pemandangan di puncak Gunung Ijen sangat menakjubkan. Namun untuk melihatnya perlu hiking, berjalan kaki di medan mendaki.
Dalam vlog itu, Ani juga mengajak wisatawan mancanegara (wisman) untuk datang ke Gunung Ijen karena dapat ditempuh dengan sangat mudah, yaitu dengan menggunakan pesawat selama 15 menit saja dari Bali ke Banyuwangi.
“Ayo datang ke Gunung Ijen untuk melihat pemandangannya yang spektakuler,” ajak Ani.
Jauh sebelum Ani, Luhut, dan Anas berhasil menggapai puncak Gunung Ijen yang berketinggian 2.386 meter di atas permukaan laut (Mdpl) itu, ada orang Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang lebih dulu menapakkan kaki di puncak gunung tersebut.
Itu terjadi 5 tahun lalu, tepatnya bulan Maret 2013. Nama orang Kemenpar itu Gayatri yang kini bertugas di Destinasi Area 3.
Dia adalah istri Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata I Kemenpar Prof. Dr. I Gde Pitana.
Ketika itu Gayatri yang didampingi TravelPlus Indonesia dan seorang pemadu lokal, bukan hanya sukses sampai puncak Gunung Ijen, pun berhasil menuruni kawahnya untuk melihat fenomena si Api Biru (blue fire) dari dekat.
TravelPlus Indonesia menilai pendakian ke puncak Gunung Ijen yang kerap dilakukan wisman asal Perancis, termasuk pendakian ringan dan bisa dilakukan oleh pendaki pemula, termasuk anak-anak dan orang yang sudah berusia lanjut sekitar 2-3 jam santai.
Tapi kalau dari puncak menuju titik blue fire-nya yang berjarak sekitar 1,5 Km, itulah yang menantang dan cukup berbahaya karena medannya curam saat turun dan juga licin.
Apalagi dalam kondisi gelap, dan setelah itu harus mendaki lagi ke puncaknya.
Sewaktu menuruni kawahnya, kami bertemu dengan beberapa penambang yang tengah mengambil belerang di sumber kawah.
Asap belerangnya menggumpal berwarna putih keabuan, membumbung melayang mengikuti kemana angin membawanya.
Sesekali asap belerang itu mengarah ke kami, baunya begitu menyengat di hidung sampai menyesakkan dada.
Melihat medan ke kawah yang berbahaya ditambah asap belerangnya, pihak pengelola Gunung Ijen akhirnya melarang pengunjung menuruni kawahnya.
Pengunjung disarankan cukup sampai di puncak Gunung Ijen, sesuai larangan yang tertera di plang yang terpancang di puncaknya.
Travel Tips
Tak sulit menjangkau Gunung Ijen. Kalau membeli paket tur ijen 2 hari minimal 2 orang, sudah termasuk ke Kawah Ijen ditambah tur agro wisata perkebunan kopi di Kali Klatak dan city tour Banyuwangi, Anda dijemput sopir dan pemandunya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi atau di Stasiun Banyuwangi.
Kalau backpacker-an, bisa naik kereta dari Stasiun Gubeng Surabaya ke Stasiun Banyuwangi naik kereta Mutiara Pagi pukul 9 pagi atau Mutiara Malam pukul 7 malam.
Dari Banyuwangi Anda harus naik angkutan desa ke Kecamatan Licin dulu kemudian perjalanan bisa dilanjutkan dengan menumpang truk pengangkut belerang ke pos Paltuding.
Tak lupa membeli tiket masuk untuk mendaki Gunung Ijen.
Perlengkapan yang perlu dibawa senter, jaket hangat, penutup kepala (kupluk), sarung tangan, kaos kaki, dan masker penutup hidung untuk menghindari bau asap belerang yang menyengat.
Sebaiknya Anda mengenakan celana berbahan kain atau celana kargo dan memakai sandal/sepatu lapangan khusus mendaki yang nyaman.
Naskah: adji kurniawan (kembaratopis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @menpar.ariefyahya & adji
Captions:
1. Menkeu Sri Mulyani, Menkomar Luhut Pandjaitan, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas serta tiga orang pendamping berfoto bersama di atap Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.
2. Sepenggal pesona danau kawah di Gunung Ijen.
3. Menkeu Sri Mulayani yang akrab disapa Ani saat mengajak wisatawan ke puncak Gunung Ijen.
3. Para penambang belerang khas Gunung Ijen.
0 komentar:
Posting Komentar