Drama Kolosal dan Pawai Budaya Sumenep Spektakuler 2017 Sita Perhatian Ribuan Wisatawan
Rangkaian acara Sumenep Spektakuler 2017 yang digelar dalam rangka merayakan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-748 di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu (29/10) pagi sukses menyita perhatian ribuan wisatawan, baik lokal, nusantara maupun segilintir wisatawan mancanegara.
Sejak pukul 7 pagi, pengunjung sudah berbondong-bondong kemudian menyemut di sekitar lokasi acara di Jalan Trunojoyo, tepatnya di depan Masjid Jamik (Agung) Sumenep.
Di lokasi acara, ada beberapa tenda terdiri atas tenda VIP dengan deretan kursi terdepan lengkap dengan meja untuk para pejabat pemkab selaku penyelenggara dan juga perwakilan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang mendukung event tahunan ini.
Di belakang tenda VIP ada panggung kedua untuk para tamu undangan, dan juga SKPD se-Kabupaten Sumenep.
Sementara di depan panggung VIP ada jalan/lapangan aspal yang dilapisi karpet merah untuk lokasi pementasan prosesi, tarian, dan tentu saja pawai budaya.
Di belakang lapangan, ada podium untuk pembukaan acara, dan di sebelah kanannya panggung khusus para pemaian musik untuk mengiringi drama kolosal.
Para pengunjung sendiri berada di luar arena acara dibatasi dengan pagar pembatas. Tak sedikit yang memakai topi dan payung untuk menghalau terik menyengat, khas cuaca Madura.
Setelah pembacaan kata sambutan oleh Bupati Sumenep, KH. Abuya Busyro Karim disambung Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuti, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan acara secara resmi yang dilakukan Esthy didampingi A Busyro Karim dan Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Sultan Sepuh IV Kasultanan Kesepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat dengan memukul kentongan.
Pemukulan kentongan itu sebagai tanda dimualainya rangkaian acara Sumenep Spektakuler 2017.
Diawali dengan Drama kolosal Prosesi Arya Wiraraja yang menceritakan sejarah terbentuknya Kabupaten Sumenep yang diakhiri dengan penyerahan petaka kepada A Busyro Karim.
Dalam prosesi penobatan Adipati Arya Wiraraja ini, berbagai kesenian lokal Sumenep juga suguhkan seperti Tari Muang Sangkal, Tari Pangesto, dan Tari Topeng Dalang.
Para penarinya mengenakan pakian dengan warna mencolok, terutama merah, kuning, dan hijau terang sehingga memberi kesan cerah.
Para penarinya mengenakan pakian dengan warna mencolok, terutama merah, kuning, dan hijau terang sehingga memberi kesan cerah.
Acara dilanjutkan dengan tarian kolosal ‘Mutiara dari Timur’ yang dipadukan dengan ‘Tari Bali’ sebagai tanda awal mulanya produksi garam yang dilakukan oleh Syech Anggasuto yang diikuti oleh masyarakat Desa Kertasada, Karang Anyar, Pinggir Papas Kecamatan Kalianget.
Selepas itu Pawai Budaya yang diikuti oleh berbagai instansi yang ada di lingkungan Pemkab Sumenep sampai tingkat kecamatan se-Sumenep.
Lima pemuda peserta Pawai Budaya yang mengenakan kostum pawai super nyentrik berhasil membuat pengunjung berebut foto sampai ke lapangan acara.
Kelima kostum pawai yang dikenakan mereka berbeda tema. Ada Lion Fish, Paradise, King of Papua, Borneo, dan tema Sriwijaya yang semuanya pernah memenangkan penghargaan di ajang Jember Fashion Carnival (JFC) dari tahun 2015 sampai 2017.
Mereka melakukan display selama sekitar 3 menit di depan panggung VIP yang diduduki Bupati Sumenep dan istri, Wabup Sumenep, serta perwakilan Kemenpar.
Dalam sambutannya, Bupati Sumenep A Busyro Karim menjelaskan bahwa Kabupaten Sumenep telah berusia 748 tahun.
Berdirinya kabupaten ini tidak lepas dari peristiwa 748 tahun silam, bertepatan dengan diangkatnya Arya Wiraraja menjadi adipati pertama Kabupaten Sumenep tanggal 31 oktober 1269.
“Sejak tahun 1269, Sumenep berdiri dengan bentuk kerajaan baru dan pada tahun 1929 berubah menjadi kabupaten. Sampai saat ini, Sumenep telah pernah dipimpin 35 raja dan 15 bupati,” terang A Busyro Karim.
Menurutnya rangkaian acara Sumenep Spektakuler 2017 berupa drama kolosal, suguhan bermacam tarian, dan pawai budaya ini sangat penting untuk meneladani sekaligus meneruskan jejak langkah para pendahulu Kabupaten Sumenep, khususnya kepada generasi muda.
“Betapa sejarah Kabupaten Sumenep penuh nilai, baik itu nilai religius, karakter maupun nilai kemajuan,” ujarnya.
Orang nomor satu di Sumenep ini menegaskan bahwa sejarah patut diselami. “Barang siapa yang tidak mengetahui sejarah daerahnya, bagaimana mungkin ikut membangun daerahnya,” ujarnya.
Orang nomor satu di Sumenep ini menegaskan bahwa sejarah patut diselami. “Barang siapa yang tidak mengetahui sejarah daerahnya, bagaimana mungkin ikut membangun daerahnya,” ujarnya.
Kata A. Busyro Karim drama kolosal Prosesi Arya Wiraraja, Suguhan Tarian, dan Pawai Budaya ini juga bagian dari komitmen melestarikan budaya.
“Sumenep memiliki keragaman budaya yang luar biasa, salah satunya seperti yang ditampilkan hari ini. Sejarah, budaya, dan tradisi terbukti mampu mengikat satu bangsa dan daerah tetap dalam kebersamaan dan persatuan. Tanpa pembangunan kebudayaan, sebuah bangsa akan kehilangan spirit dan ruh kehidupan masyarakatnya,” terangnya.
“Sumenep memiliki keragaman budaya yang luar biasa, salah satunya seperti yang ditampilkan hari ini. Sejarah, budaya, dan tradisi terbukti mampu mengikat satu bangsa dan daerah tetap dalam kebersamaan dan persatuan. Tanpa pembangunan kebudayaan, sebuah bangsa akan kehilangan spirit dan ruh kehidupan masyarakatnya,” terangnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan culture event Sumenep Spektakuler ini bisa menjadi atraksi menarik yang mendatangkan wisatawan baik itu wisnus maupun wisman, asalkan penggarapannya profesional.
“Untuk itu ke depan kita akan bantu berupa pendampingan dalam hal pengemasan yang lebih profesional lagi,” ujarnya.
Setelah dikemas untuk suguhan bertaraf minimal Nasional, dengan semenarik mungkin, lanjut Esthy jangan lupa untuk dipromosikan secara gencar melalui beragam media, termasuk media sosial.
Dalam kesempatan itu, Esthy memuji Bupati Sumenep yang committed dengan sektor pariwisata dan begitu optimis bisa mencapai target kunjungan wisnus dan wismannya.
“Mendengar paparan pencapaian sektor pariwisata Sumenep, Pak Bupati Sumenep sudah seperti orang pariwisata saja,” ujar Esthy seraya disambut tepuk tangan tamu undangan dan pengunjung.
Rangkaian acara Sumenep Spektakuler 2017 ini juga dihadiri Konsulat Jenderal Bidang Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan para anggota Forkopimda Kabupaten Sumenep serta undangan lainnya.
Meskipun cuaca semakin terik namun ribuan pengunjung tak bergeming, malah semakin membludak.
Mereka bertahan sampai rangkaian acara Sumenep Spektakuler 2017 berakhir jelang kumandang azan Zuhur dari Masjid Jamik Sumenep.
Mereka bertahan sampai rangkaian acara Sumenep Spektakuler 2017 berakhir jelang kumandang azan Zuhur dari Masjid Jamik Sumenep.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Depan Masjid Jamik Sumenep jadi lokasi Sumenep Spektakuler 2017.
2. Pembukaan secara resmi Sumenep Spektakuler 2017 dengan pemukulan kentongan.
3. Bupati Sumenep A Busyro Karim disematkan tanda oleh Sultan Sepuh IV Kasultanan Kesepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat.
4. Lima kostum nyentrik di Pawai Budaya Sumenep Spektakuler 2017.
5. Salah satu kostum Pawai Budaya Sumenep Spektakuler tahun ini.
6. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuti menyampaikan kata sambutan sebekum membuka secara resmi Sumenep Spektakuler 2017.
7. Para fotografer dan cameraman menagabaikan para penari berkostum cerah di Sumenep Spektakuler 2017.
0 komentar:
Posting Komentar