. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 30 Oktober 2017

Syukuran Adat Guar Bumi 2017 Khas Ciparay Majalengka Jaring Ribuan Orang

Syukuran Adat Guar Bumi yang baru selesai digelar di Desa Ciparay, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pada Minggu (29/10/2017), berhasil menjaring ribuan orang.

Ini terlihat dari belasan foto yang dikirim H. Wawan Gunawan selaku Kepala Bidang (Kabid) Promosi Wisata Budaya, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kepada TravelPlus Indonesia lewat WA.

Kebetulan Wawan hadir di culture event itu mewakili Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuti.

Foto-foto yang dikirimnya memperlihatkan ribuan orang terutama wisatawan lokal dan juga wisatawan nusantara (wisnus) menyaksikan acara Syukuran Adat Guar Bumi Ciparay yang tahun ini bertema ”Ngarawat Adat, Ngaraksa Kahirupan” tersebut.

Lokasi acara Syukuran Adat Guar Bumi Ciparay 2017 ini berlangsung di tiga titik yakni di Makam Buyut Bokor, Hulu Dayeuh, dan di Alun-Alun Desa Ciparay. Semuanya dipadati warga dan pengunjung.

Menurut Wawan yang juga seorang dalang Wayang Golek Sunda, Syukuran Adat Guar Bumi Ciparay 2017 berlangsung meriah dan pengunjungnya tumpah ruah menyaksikan berbagai acara yang disuguhkan.

Adapun rangkaian acara Syukuran Adat ini di antaranya Doa dan Tahlil Akbar, Napak Tilas Sejarah Cikal Bakal Desa, Elaran dan Ritual Syukuran Adat Guar Bumi berupa Gelaran Tradisi Sedekah Bumi dan Tawur, Karnaval Dondang dan Tumbak, serta Karnaval Bebegig Sawah.

Selain itu juga ada Pagelaraan Seni Tradisi & Budaya Desa, berupa penampilan kesenian Tari Topeng, Sampyong Calung Genjring, dan atraksi Sisingaan.

Ditambah lagi Pameran Kerajinan dan Kuliner Desa serta Tausiah kebudayaan dan Pagelaran Wayang Kulit Langen Budaya bersama dengan KH. Maman Imanulhaq & Ki Dalang H. Rusdi sebagai penutup Syukuran Adat Guar Bumi ini.

Kata Wawan yang terjun langsung sebagai pendamping dalam pengemasan serangkaian atraksi Syukuran Adat Guar Bumi Ciparay ini, antusiasme masyarakat Majalengka, khususnya Desa Ciparay sangat besar.

“Mereka berpartisipasi dan turut menyaksikan acara ini sampai tuntas,” terang Wawan didampingi Plt. Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar, Hariyanto yang berasal dari Majalengka.

Anggota DPR RI, KH. Maman Imanulhaq menjelaskan Syukuran Adat Guar Bumi adalah agenda rutin tahunan Desa Ciparay sebagai wujud rasa syukur sekaligus permohonan kepada Tuhan Yang Masa Esa agar menurunkan hujan dan memberikan kesuburan tanah serta panen berlimpah.

“Dengan merawat adat dan tradisi sesungguhnya kita tengah melakukan upaya untuk menjaga dan melestarikan kehidupan. Alam semesta telah memberikan dan menopang kehidupan manusia, sebaliknya, manusia wajib menjaga dan melestarikan alam,”terang KH. Maman.

Syukuran Adat Gaur Bumi Ciparay yang digelar Pemkab Majalengka dan didukung Pesona Indonesia-nya Kemenpar, merupakan agenda rutin setahun sekali, menjelang awal menanam padi sebelum datang musim hujan.

Andai saja Syukuran Adat ini dikemas lebih profesional lagi kemudian promosi pra event-nya lebih gencar dan tepat sasaran, tentu akan lebih banyak lagi menjaring bukan hanya wisnus pun wisman ke Majalengka.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. h. wawan gunawan

Captions:
1. Kabid Promosi Wisata Budaya Kemenpar H. Wawan Gunawan (paling depan) selfie bareng Plt. Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar, Hariyanto (kiri) dan  KH. Maman Imanulhaq (tengah).
2. Pengunjung Syukuran Adat Gaur Bumi Ciparay masih didominasi warga lokal dan  wisnus.
3. H. Wawan Gunawan dan KH. Maman Imanulhaq menuju lokasi acara Sykuran Adat Guar Bumi Ciparay 2017.

Read more...

Seminar Indonesia Tourism Outlook Bakal Jadi Agenda Tahunan Forwapar

Seminar Indonesia Tourism Outlook (ITO) dipastikan akan menjadi agenda tahunan yang akan diselenggarakan Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) sebagai inisiator sekaligus pelaksana, yang didukung penuh Wonderful Indonesia-nya Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

“Benar, ITO bakal jadi event tahunannya Forwapar Mas Adji,” begitu kata Ketua Umum Forwapar Indonesia Fatkhurrohim kepada TravelPlus Indonesia lewat pesan WA di Jakarta, Senin (30/10/2017) pagi.

Untuk ITO 2018 yang akan digelar di Jakarta, tepatnya di Double Tree by Hilton, Rabu, 1 November 2017, lanjut Fatkhurrohim akan menghadirkan sejumlah pembicara yang berkompeten di sektor pariwisata dan bidang terkait lainnya.

Ada Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sebagai pembicara kunci, pengamat ekonomi Faisal Basri selaku Senior Vice-President, Government and Industry Affairs, World Travel & Tourism Council Helen Marano, dan Head of Destination Marketing APAC, TripAdvisor Sarah Mathew.

Selain itu ada Dendy Kurniawan selaku Presiden Direktur AirAsia, Paul Henri Rastoul (Country CEO AXA Indonesia), dan Rati Ning dari Pacto Tours.

Kemudian Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Hariyadi Sukamdani (Chairman PHRI), dan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana.

ITO 2018 terdiri atas 3 sesi, dimulai pukul 8 pagi sampai pukul 3 sore.

Usai Menpar Arief Yahya menyampaikan keynote speak, dilanjutkan dengan sesi pertama seminar ITO yang menghadirkan Helen Marono dengan makalah bertajuk Proyeksi International Tourism 2018, Sarah Matheu (Tren Global: Peluang dan Tantangan Indonesia), dan Faisal Bahri dengan makalah berjudul Travel Balance Indonesia 2018 (Investasi Pariwisata).

Di sesi kedua giliran Dendy Kurniawan dengan makalah bertajuk Perluasan Rute untuk Tingkatkan Konektivitas, Paul Henri Rastoul (Tren Tingkat Pengguna Asuransi Perjalanan), dan Rati Ning dengan makalah berjudul Packaging Destination Experiences.

Sementara di sesi ketiga atau terakhir, Abdullah Azwar Anas dan I Gde Pitana juag akan akan membawakan makalah masing-masing.

Begitupun dengan Haryadi Sukamdani yang akan memaparkan makalah berjudul Visit Wonderful Indonesia 2018 & Pajak E-Commerce.

Menurut Fatkhurrohim ITO 2018 diharapkan dapat menjadi ajang berbagi informasi untuk mengetahui dan memprediksikan peluang pariwisata di 2018 dan berbagai program pariwisata yang harus digenjot pada tahun depan sekaligus untuk mendorong pertumbuhan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan.

Forwarpar mentargetkan peserta ITO 2018 sebanyal 200 orang. “Pesertanya terdiri atas Kemenpar, Kemenhub, Pemerintah Daerah, Perbankan, Akademisi, Travel Agent, Hotel, dan 100 undangan buat wartawan dalam dan luar negeri yang ada di Jakarta,” pungkas Fatkhurrohim.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig: @adjitropis)
Foto: dok. forwapar

Captions:
1. Promo seminar Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2018
2. Para pembicara dalam seminar ITO 2018.

Read more...

Lomba Musik Tong-Tong Ini Bikin Malam Sumenep Riuh dan Gemerlap

Wajah malam Sumenep terutama di sepanjang dari Jalan Urip Sumoharjo menuju Ahmad Yani dan berakhir di Jalan Panglima Jenderal Sudirman, Jumat malam kemarin (27/10/2017) berubah lebih gemerlap dan bersuana riuh. Gemerlapnya dari warna-warni sinar lampu kereta kencana beragam bentuk yang bergerak. Sedangkan riuhnya dari alunan musik yang semarak.

Semua itu dikarenakan ada Lomba Musik Tradisional Tong-Tong.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep, Sufiyanto menjelaskan musik Tong-Tong merupakan salah satu kesenian tradisional khas masyarakat Madura.

Semula seni pertunjukan ini dimainkan sekelompok orang di kampung-kampung untuk membangunkan warga untuk ber-sahur pada bulan puasa Ramadhan.

Disebut Tong-Tong lantaran alat musik yag dipakai utamanya Tong-Tong atau Kentongan yang terbuat dari bambu. Selain itu ditambah gamelan, terompet, dan hadra.

Alat-alat musik tersebut dimainkan serampak dan kadang saling bersautan menghadirkan lantunan irama musik yang bertalu-talu hingga bikin ceria dan bersemangat.

Lomba Musik Tong-Tong tahun ini merupakan bagian dari rangkaian event Sumenep Spektakuler 2017 yang diselenggarakan Pemkab Sumenep dan didukung Pesona Indonesia-nya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke 748.

Lomba Musik Tong-Tong kali ini diikuti 21 grup se-Madura. Artinya selain dari kabupaten Sumenep sebagai tuan rumah, juga ada grup dari Kabupaten Sampang dan Pamekasan.

Di Sumenep seni pertunjukan di jalan ini dinamakan Musik Ton-Tong, sedangkan di Sampung disebut Daul Kumbu, sementara di Pamekasan dan juga Bangkalan dinamai Ul Daul.

Setiap kelompok musik Tong-Tong sekurangnya melibatkan 20 orang terdiri atas pemain musik, penari,  pendorong serta penarik kereta kencana lampu hias, yang dibentuk sedemikian rupa disertai rangkaian lampu hias. Oleh karena itu lomba ini dilaksanakan malam hari, agar sinar dari rangkaian lampu itu menjadi gemerlap.

Kereta kencana lampu hias masing-masing grup bermacam wujud. Ada yang seperti naga, burung, singa, dan lainnya.

Berdasarkan informasi, setiap kereta kencana berhias lampu itu menelan biaya pembuatan sekitar Rp 25 juta – Rp 40 juta.

Di lomba kali ini, 10 grup penyaji terbaik akan mendapatkan uang pembinaan sekitar Rp 2 juta untuk dekorasi dan Rp 1,7 juta untuk penyaji, serta Rp 750 ribu untuk 5 aransemen terbaik.

Tepat pukul 9 malam, para peserta Lomba Musik Tong-Tong ini diberangkatkan, satu-persatu bergerak beriringan seperti konvoi.

Di kiri-kanan sepanjang jalan yang dilalui peserta lomba, ribuan pengunjung terutama warga lokal dan wisatawan nusantara menyaksikan atrakasi yang ditampilkan setiap peserta.

Tak sedikit penonton yang ikut berjoget mengikuti hentakan alunan musik Tong-Tong.

Tak ketinggalan tentunya memotret, merekam, dan ber-selfie berlatarbelakang kereta lampu hias maupun para pemain musik dan penari.

Pantauan TravelPlus Indonesia, ribuan penonton sudah memadati jalan yang dilalui peserta Lomba Musik Tong-Tong selepas Maghrib. Semakin malam, penonton semakin membludak.

Mereka terbuai oleh gemerlapnya lampu hias kereta kencana dan riuhnya alunan musik Tong-Tong.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Kereta kencana berlampu hias yang digunakan peserta Lomba Musik Tong-Tong.
2. Para pemain musik Tong-Tong.
3. Diminati warga sebagai latar belakang selfie
4. Para penari perempuan penyaji di musik Tong-Tong.
5. Kereta kencana berlampu hias bikin malam Sumenep gemerlap.

Read more...

Deputi Esthy: “Duh, Enaknya Kaldu Kokot Buatan Keraton Sumenep”

“Ternyata rasa Kaldu Kokot ini agak gurih Mas Adji... Karena tidak pakai gula merah ataupun putih. Kuliner ini lebih tepat sebagai main course atau makanan utama, karana teman bersantapnya pakai lontong dan juga perkedel singkong.”

Begitu ucap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran pariwisata Nusanatra, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kepada TravelPlus Indonesia saat menyantap hidangan Kaldu Kokot yang berbahan utama kacang ijo dan kikil, dengkul serta kaki sapi.

Hidangan khas Madura itu disuguhkan Bupati Sumenep KH. Abuya Basyro Karim di Keraton Sumenep, Jalan Dr. Sutomo, Pajagalan, Kota Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Minggu (29/10/2017) pagi.

Menu Kaldu Kokot dan lainnya sebagai sarapan sebelum menuju lokasi acara Sumenep Spektakuler 2017 yang digelar Pemkab Sumenep dan didukung Pesona Indonesia-nya Kemenpar dalam rangka merayakan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-748 tahun ini di depan Masjid Jamik Sumenep, Jalan Trunojoyo.

“Selain gurih, Kaldu Kokot ini juga ada rasa pedas lada dan jahe-nya Mas Adji. Saya langsung suka, karena gurih, bukan manis,” tambah Esthy yang baru pertama kali mencicipi Kaldu Kokot buatan Keraton Sumenep..

“Ayo cicipin Mas Adji, mumpung lagi di Keraton Sumenep. Nah, biar ada citra rasa segar ditambah perasan jeruk limo kecil. Kalau mau pedas tinggal ditambah sambal-nya,” ujar Esthy yang sempat keliling Keraton melihat beberapa ruangan utama dan kamar tidur yang berisi bermacam perabot seperti ranjang tidur, lemari pakaian, lemari hias, kursi, meja, dan lainnya dari kayu berukir khas ukiran Madura yang berusia ratusan tahun.

Sewaktu pertama melihat Kaldu Kokot, terus terang TravelPlus Indonesia mengira itu Bubur Kacang Ijo. Tapi setelah diaduk-aduk, di bawahnya banyak terdapat potongan kikil, kaki, dan dengkul sapi.

Ketika mencicipinya dalam porsi kecil tapi lengkap dengan potongan lontong nasi dan perkedel singkong, ternyata benar rasanya rada gurih, beda sekali dengan Bubur Kacang Ijo, dan kikilnya empuk sekali.

Saat bersantap, Esthy ditemani Bupati Sumenep A Busyro Karim beserta istri, Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Sultan Sepuh IV Kasultanan Kesepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat, dan Sekda Sumenep R. Idris MM.

Menurut R Idris MM Kokot Kaldu jadi salah satu santapan favorit orang Sumenep, Sampang, dan Bangkalan sejak lama. “Di Sumenep, Kokot Kaldu jarang ada di rumah makan atau restoran. Lebih banyak disajikan di rumah-rumah pada moment-moment tertentu,” terangnya.

Buat wisatawan pemburu kuliner yang ingin menikmati Kaldu Kokot bisa mendatangi rumah makan di Sampang, yaitu Depot Al-Ghozali, tepatnya di daerah Tanglok yaitu di Jalan Diponegoro 34A Sampang.

Depot yang dikelola oleh Hj. Nur Hasanah, anak dari Abah Ghozali tokoh setempat yang tersohor, sejak puluhan tahun lalu.

Depot Al-Ghozali buka mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB, tetapi puncak keramaian justru pada jam 12.00 WIB. Harganya seporsinya sekitar Rp 40 ribu sampai Rp 60 ribu untuk yang spesial.

Kokot dalam istilah Madura berarti telapak kaki hewan mamalia, seperti sapi dan kambing. Kaldu kokot menggunakan bahan bumbu seperti sup atau soto kalau di Jawa, yakni bawang merah, bawang putih, jahe, pala dan daun bawang yang seluruhnya dimasak sebelum dimasukkan ke dalam kuah kaldu, tanpa santan.

Namun yang paling membedakan dengan sop atau soto, Kaldu Kokot ini berbahan utama Kacang Ijo sehingga sepintas lebih menyerupai Bubur Kacang Ijo dibanding sop ataupun soto.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Deputi bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuti siap menyantap Kaldu Kokot khas Madura.
2. Deputi Esthy ditemani Bupati Sumenep KH. Abuya Busyro Karim beserta istri.
3. Seporsi kecil Kaldu Kokot tapi lengkap dengan potongan lontong nasi dan perkedel singkong.
4. Bupati Sumenep menyugihkan Kaldu Kokot senagai sarapan Deputi Esty, Sultan Sepuh IV Kasultanan Kesepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat dan tamu undangan lainnya.

Read more...

Minggu, 29 Oktober 2017

Visit Sumenep 2018 Bakal Suguhkan 33 Event Spektakuler

Anda yang belum pernah berwisata ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sepertinya tahun depan adalah waktu yang tepat. Pasalnya berbarengan dengan program Visit Sumenep 2018 yang menyuguhkan 33 event spektakuler.

“Ke-33 event itu ada yang dibuat atas atas inisiatif pemerintah daerah, ada pula kepercayaan dari pihak luar Sumenep menjadikan Sumenep sebagai tuan rumah even regional, nasional dan internasional,” terang Bupati Sumenep KH. Abuya Busyro Karim dalam sambutannya di acara pembukaan Sumenep Spektakuler 2017 yang diselenggarakan Pemkab Sumenep dan didukung Pesona Indonesia-nya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam rangka merayakan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-748 tahun ini di depan Masjid Jamik Sumenep.

Adapun event nasional yang akan digelar tahun depan di Sumenep yang termasuk dalam program Visit Sumenep 2018 di antaranya Festival Batik Indonesia, Festival Pencak Silat Pesisir Nasional, dan Ngontel Wisata Sehat Nusantara, dan PTQ Nasional RRI.

Sementara event yang skala regional antara lain Kejuaraan Catur Provinsi Jawa Timur, Hari Guru Nasional Provinsi Jawa Timur, dan Jatim Specta Night.

Event internasionalnya antara lain ada Pameran Keris Internasional, Kontes Kucing Internasional, Gebyar Wisata Mancing Internasional serta Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asean ke-V.

“Hal ini menunjukkan bahwa Sumenep sudah sejajar dengan daerah lain yang sudah maju sektor wisatanya. Hal inilah yang harus menjadi perhatian bersama, bahwa potensi wisata saat ini harus menjadi bagian industri secara global, agar bisa mensejahterakan masyarakat,” ujar A Busyro Karim.

Dalam kesempatan itu, dia juga meng-apresiasi lompatan inovasi wisata masyarakat Sumenep yang luar biasa.

Menurutnya sampai saat ini, telah banyak inovasi di bidang pariwisata yang lahir dari semangat kreativitas masyarakat dan menjadi destinasi wisata andalan baru di Sumenep.

“Contohnya Pantai Sembilan Gili Genting, Taman Tectona di Kecamatan Batuan, Bukit Tinggi di Kecamatan Lenteng, dan Bukit Kalompek di Kecamatan Dungkek,” terangnya.

Destinasi wisata baru tersebut tidak hanya tersohor di Sumenep, tetapi sampai ke luar negeri dan bahkan menggeser wisata-wisata lainnya di Sumenep.

“Sentuhan kreativitas masyarakat tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Sumenep mampu bersaing dengan daerah lainnya,” ujar A Busyro Karim lagi.

Menurutnya Sumenep terus membangun di segala bidang, salah satunya di bidang pariwisata. “Pariwisata sudah menjadi primadona baru bagi perekonomian bangsa karena pertumbuhannya yang begitu cerah,” terangnya.

Ini dibuktikan dengan capaian kunjungan wisata Kabupaten Sumenep dalam 3 tahun terakhir yang menunjukkan grafik meningkat.

Pada tahun 2014 jumlah wisatawan nusantara (wisnus) ke Sumenep hanya 544.245 orang. Dua tahun kemudian (2016) meningkat menjadi 854.614 orang.

“Tahun ini, sampai bulan September telah mencapai 786 ribu 950 orang. Saya yakin, di akhir tahun mencapai 1 juta wisnus,” ucapnya penuh optimis.

Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pun terjadi. Pada tahun 2014 jumlah wismannya hanya 378 orang, tahun 2016 meningkat menjadi 1.332 orang.

“Sampai bulan September, jumlah wisman ke Sumenep meningkat hampir 244 persen mencapai 3.254 orang. Target tahun ini mencapai 5.000 orang dan 20 ribu wisatawan tahun 2019, guna mendukung suksesnya 20 juta wisatawan ke Indonesia tahun 2019,” paparnya.

Bupati A Busyro Karim yakin pihaknya bisa mencapai target itu, mengingat akselerasi pertumbuhan wisata di Sumenep semakin membaik, baik dari pilihan destinasi wisata, promosi hingga akses yang mudah.

Dia menyebut dari sisi destinasi wisata, Sumenep menawarkan banyak pilihan wisata yang sudah terkenal hingga internasional.

“Contohnya Pulau Gili Iyang yang memiliki kadar oksigen tertinggi nomor dua di dunia, ditambah Pulau Gili Labak dan Pantai Sembilan. Tahun ini ada 12 kapal pesiar yang telah dan akan singgah ke Sumenep. Dan akan berlanjut hingga tahun 2019,” terangnya.

Kemudian dari sisi promosi, Pemkab Sumenep terus melakukan jalinan kemitraan dengan berbagai pihak untuk menawarkan beragam potensi Kabupaten Sumenep.

Sementara dari sisi akses, Sumenep saat ini semakin mudah dijangkau dari seluruh nusantara dengan beroperasinya Bandara Trunojoyo sebagai bandara komersial.

Orang nomor satu di Sumenep ini berharap sinergitas antar-semua pelaku pembangunan di Sumenep terus dipelihara dan ditingkatkan.

“Mari kita “song osong lombung” (bekerja gotong royong), dengan kebersamaan dan kekompakan. Tetaplah saling menghargai, saling menguatkan dan saling membantu. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan. Seperti pohon besar yang berdaun lebat, karena peran akar-akar kecil di bawahnya,” imbaunya.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuti yang hadir sekaligus membuka secara resmi Sumenep Spektakuler 2017 didampingi A Busyro Karim dan Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Sultan Sepuh IV Kasultanan Kesepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat dengan memukul kentongan, mengatakan Sumenep harus memiliki banyak event berkualitas.

“Semakin banyak event yang digelar rutin, tepat waktu dan tempat kemungkinan menjaring wisatawan datang itu semakin besar, asalkan kemasan event-nya profesional dan menarik,” tambah Esthy.

Menurut Esthy dari sekian ragam potensi wisata Sumenep yang luar biasa, harus diseleksi mana yang bertaraf lokal, nasional maupun internasional, baru kemudian dibranding dan dipromosikan secara bersama-sama.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Persembahan tarian di Sumenep Spektakuler 2017.
2. Gapura Masjid Jamik Sumenep yang menjadi ikon landmark Sumenep.
3. Culture event Sumenep Spektakuler  2017 diminati pengunjung.
4. Wisatawan mengunjungi Gili Iyang, lokasi wisata oksigen di wilayah Kabupaten Sumenep.
5. Sepenggal pesona Gili Iyang yang namanya sudah mendunia.
6. Bupati Sumenep A. Buyro Karim (tengah) didampingi Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuti dan Sultan Sepuh IV Kasultanan Kesepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat sarapan di rumah bupati sebelum menuju lokasi acara Sumenep Spektakuler 2017.

Read more...

Drama Kolosal dan Pawai Budaya Sumenep Spektakuler 2017 Sita Perhatian Ribuan Wisatawan

Rangkaian acara Sumenep Spektakuler 2017 yang digelar dalam rangka merayakan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-748 di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu (29/10) pagi sukses menyita perhatian ribuan wisatawan, baik lokal, nusantara maupun segilintir wisatawan mancanegara.

Sejak pukul 7 pagi, pengunjung sudah berbondong-bondong kemudian menyemut di sekitar lokasi acara di Jalan Trunojoyo, tepatnya di depan Masjid Jamik (Agung) Sumenep.

Di lokasi acara, ada beberapa tenda terdiri atas tenda VIP dengan deretan kursi terdepan lengkap dengan meja untuk para pejabat pemkab selaku penyelenggara dan juga perwakilan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang mendukung event tahunan ini.

Di belakang tenda VIP ada panggung kedua untuk para tamu undangan, dan juga SKPD se-Kabupaten Sumenep. Sementara di depan panggung VIP ada jalan/lapangan aspal yang dilapisi karpet merah untuk lokasi pementasan prosesi, tarian, dan tentu saja pawai budaya.

Di belakang lapangan, ada podium untuk pembukaan acara, dan di sebelah kanannya panggung khusus para pemaian musik untuk mengiringi drama kolosal.

Para pengunjung sendiri berada di luar arena acara dibatasi dengan pagar pembatas. Tak sedikit yang memakai topi dan payung untuk menghalau terik menyengat, khas cuaca Madura. 

Setelah pembacaan kata sambutan oleh Bupati Sumenep, KH. Abuya Busyro Karim disambung Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuti, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan acara secara resmi yang dilakukan Esthy didampingi A Busyro Karim dan Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Sultan Sepuh IV Kasultanan Kesepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat dengan memukul kentongan.

Pemukulan kentongan itu sebagai tanda dimualainya rangkaian acara Sumenep Spektakuler 2017. Diawali dengan Drama kolosal Prosesi Arya Wiraraja yang menceritakan sejarah terbentuknya Kabupaten Sumenep yang diakhiri dengan penyerahan petaka kepada A Busyro Karim.

Dalam prosesi penobatan Adipati Arya Wiraraja ini, berbagai kesenian lokal Sumenep juga suguhkan seperti Tari Muang Sangkal, Tari Pangesto, dan Tari Topeng Dalang.

Para penarinya mengenakan pakian  dengan warna mencolok, terutama merah, kuning, dan hijau terang sehingga memberi kesan cerah.

Acara dilanjutkan dengan tarian kolosal ‘Mutiara dari Timur’ yang dipadukan dengan ‘Tari Bali’ sebagai tanda awal mulanya produksi garam yang dilakukan oleh Syech Anggasuto yang diikuti oleh masyarakat Desa Kertasada, Karang Anyar, Pinggir Papas Kecamatan Kalianget.

Selepas itu Pawai Budaya yang diikuti oleh berbagai instansi yang ada di lingkungan Pemkab Sumenep sampai tingkat kecamatan se-Sumenep.

Lima pemuda peserta Pawai Budaya yang mengenakan kostum pawai super nyentrik berhasil membuat pengunjung berebut foto sampai ke lapangan acara.

Kelima kostum pawai yang dikenakan mereka berbeda tema. Ada Lion Fish, Paradise, King of Papua, Borneo, dan tema Sriwijaya yang semuanya pernah memenangkan penghargaan di ajang Jember Fashion Carnival (JFC) dari tahun 2015 sampai 2017.

Mereka melakukan display selama sekitar 3 menit di depan panggung VIP yang diduduki Bupati Sumenep dan istri, Wabup Sumenep,  serta perwakilan Kemenpar.

Dalam sambutannya, Bupati Sumenep A Busyro Karim menjelaskan bahwa Kabupaten Sumenep telah berusia 748 tahun.

Berdirinya kabupaten ini tidak lepas dari peristiwa 748 tahun silam, bertepatan dengan diangkatnya Arya Wiraraja menjadi adipati pertama Kabupaten Sumenep tanggal 31 oktober 1269.

“Sejak tahun 1269, Sumenep berdiri dengan bentuk kerajaan baru dan pada tahun 1929 berubah menjadi kabupaten. Sampai saat ini, Sumenep telah pernah dipimpin 35 raja dan 15 bupati,” terang A Busyro Karim.

Menurutnya rangkaian acara Sumenep Spektakuler 2017 berupa drama kolosal, suguhan bermacam tarian, dan pawai budaya ini sangat penting untuk meneladani sekaligus meneruskan jejak langkah para pendahulu Kabupaten Sumenep, khususnya kepada generasi muda.

“Betapa sejarah Kabupaten Sumenep penuh nilai, baik itu nilai religius, karakter maupun nilai kemajuan,” ujarnya.

Orang nomor satu di Sumenep ini menegaskan bahwa sejarah patut diselami. “Barang siapa yang tidak mengetahui sejarah daerahnya, bagaimana mungkin ikut membangun daerahnya,” ujarnya.

Kata A. Busyro Karim drama kolosal Prosesi Arya Wiraraja, Suguhan Tarian, dan Pawai Budaya ini juga bagian dari komitmen melestarikan budaya.

“Sumenep memiliki keragaman budaya yang luar biasa, salah satunya seperti yang ditampilkan hari ini. Sejarah, budaya, dan tradisi terbukti mampu mengikat satu bangsa dan daerah tetap dalam kebersamaan dan persatuan. Tanpa pembangunan kebudayaan, sebuah bangsa akan kehilangan spirit dan ruh kehidupan masyarakatnya,” terangnya.

Di akhir kata sambutannya, A Busyro Karim menyampaikan kutipan sebuah pantun: “Ke Gili Iyang menghirup oksigen, banyak berjajar pohon bambu. Kabupaten Sumenep sungguh menakjubkan, mari kembali lagi di lain waktu,”.



Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan culture event Sumenep Spektakuler ini bisa menjadi atraksi menarik yang mendatangkan wisatawan baik itu wisnus maupun wisman, asalkan penggarapannya  profesional.

“Untuk itu ke depan kita akan bantu berupa pendampingan dalam hal pengemasan yang lebih profesional lagi,” ujarnya.

Setelah dikemas untuk suguhan bertaraf minimal Nasional, dengan semenarik mungkin, lanjut Esthy jangan lupa untuk dipromosikan secara gencar melalui beragam media, termasuk media sosial.

Dalam kesempatan itu, Esthy memuji Bupati Sumenep yang committed dengan sektor pariwisata dan begitu optimis bisa mencapai target kunjungan wisnus dan wismannya.

“Mendengar paparan pencapaian sektor pariwisata Sumenep, Pak Bupati Sumenep sudah seperti orang pariwisata saja,” ujar Esthy seraya disambut tepuk tangan tamu undangan dan pengunjung.

Rangkaian acara Sumenep Spektakuler 2017 ini juga dihadiri  Konsulat Jenderal Bidang Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan para anggota Forkopimda Kabupaten Sumenep serta undangan lainnya.

Meskipun cuaca semakin terik namun ribuan pengunjung tak bergeming, malah semakin membludak.

Mereka bertahan sampai rangkaian acara Sumenep Spektakuler 2017 berakhir jelang kumandang azan Zuhur dari Masjid Jamik Sumenep.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Depan Masjid Jamik Sumenep jadi lokasi Sumenep Spektakuler 2017.
2. Pembukaan secara resmi Sumenep Spektakuler 2017 dengan pemukulan kentongan.
3. Bupati Sumenep A Busyro Karim disematkan tanda oleh Sultan Sepuh IV Kasultanan Kesepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat.
4. Lima kostum nyentrik di Pawai Budaya Sumenep Spektakuler 2017.
5. Salah satu kostum Pawai Budaya Sumenep Spektakuler tahun ini.
6. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuti menyampaikan kata sambutan sebekum membuka secara resmi Sumenep Spektakuler 2017.
7. Para fotografer dan cameraman menagabaikan para penari berkostum cerah di Sumenep Spektakuler 2017.

Read more...

Sabtu, 28 Oktober 2017

Turis Asing pun Minati Gili Iyang, Pulau Beroksigen Terbaik Kedua di Dunia

Pesona Gili Iyang semakin menyedot perhatian dunia setelah hasil penelitian tahun 2006 menyebut pulau yang berada di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ini sebagai lokasi berkadar oksigen terbaik kedua di dunia setelah Yordania. Kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke Gili Iyang pun membengkak termasuk wisatawan mancanegara (wisman).

Hal ini disampaikan Ahyak Ulumuddin, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gili Iyang saat TravelPlus Indonesia mengunjungi Gili Iyang disela-sela meliput Sumenep Spectakuler 2017 yang digelar Pemkab Sumenep dan mendapat dukungan Pesona Indonesia-nya Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Sabtu (28/10).

“Turis asing yang datang ke Gili Iyang antara lain dari Australia, Jerman, Swiss, dan Saudi Arabia. Umumnya mereka datang dengan biro perjalanan wisata atau travel agent secara berkelompok,” terang Ahyak di lokasi titik oksigen yang berada di Desa Wisata Bancarmara,  Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek.

Namun dibanding wisatawan domestik atau nusantara, jumlah turis asing masih kalah.

“Wisnus yang datang kebanyakan dari kota-kota besar dan kecil di Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Malang, Gresik, dan lainnya. Termasuk dari Sumenep dan sejumah ibukota kabupaten di Madura,” terang Ahyak yang memakai nama Kiagengropet untuk akun media sosial Facebook-nya.

Jumlah wisman yang ke Gili Iyang tahun 2017 sampai bulan September sebesar 32 orang. “Kalau jumlah wisnus per bulan tahun 2017 rata-rata 2.500 orang. Bahkan di hari Raya Lebaran lalu selama 6 hari mencapai 1056 orang,” ungkap Ahyak.

Tujuan wisatawan yang datang, lanjut Ahyak selain berwisata juga banyak yang melakukan penelitian terkait kadar oksigen. “Bahkan ada yang membuat paket wisata terapi oksigen buat kesehatan seperti yang dilakukan oleh koodinator trip dari Gresik,” terang Ahyak.

Kata Ahyak yang juga menjabat Ketua II Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) dan anggota Asidewi Madura Raya, potensi Gili Iyang sebagai lokasi kadar oksigen terbaik kedua di dunia ditemukan mulai tahun 2006 dari hasil penelitian yang dilakukan Tim Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN.

Tingginya kandungan oksigen di Gili Iyang, sambung Ahyak turut berpengaruh terhadap kesehatan penduduk pulau ini yang rata-rata berusia panjang sampai lebih dari 100 tahun.

“Dari 500 orang penduduk yang sudah masuk kategori lansia di pulau berpasir putih ini, tercatat 157 di antaranya berusia lebih dari 100 tahun dan masih sehat,” jelas Ahyak.

Baru pada tahun 2010, potensi wisata oksigen dan kesehatan Gili Iyang mulai dipasarkan melalui media massa dan media sosial. “Wisatawan pun mulai banyak berlomba-lomba datang ke Gili Iyang mulai tahun 2014, termasuk Mensos Khofifah Indar Parawansa pada tahun 2016,” ujar Ahyak.

Pengunjung yang datang banyak juga yang bermalam Gili Iyang. “Ada yang menginap di rumah penduduk, homestay berkelas VIP, dan di rumah saya,” terangnya.

Untuk homestay VIP ada 3 kamar tidur, kamar mandi di dalam, dan ada lampu pakai genset karena sementara PLN belum menyala.

Di homestay VIP rumahnya besar bisa menampung 30 orang. Tarifnya 750 ribu permalam, belum termasuk makan.

“Kalau di rumah saya kemarin digunakan rombongan 60 orang, sampai tidur di serambi. Tarifnya Rp 600 ribu. Hitungannya per orang 10 ribu per orang sekadar ganti air untuk mandi dan lainnya,” terang Ahyak.

Biaya inap itu masih bersifat sementara, karena belum ditentukan, dan itu pun belum termasuk makan. “Urusan makan, pengunjung bisa pesan lewat Pokdarwis Gili Iyang, karena belum ada restoran atau warung makan. Begitupun kalau ingin pesan transportasi kapal motor dari daratan Sumenep ke Gili Iyang,” pungkas Ahyak.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Ketua Pokdarwis Ahyak Ulumuddin menunjukkan lokasi titik Oksigen di Desa Wisata Bancamara, Gili Iyang.
2. Plang lokasi titik Oksigen Gili Iyang yang kadar Oksigennya tertinggi kedua di dunia setelah Yordania.
3. Sepenggal pesona Gili Iyang dari bibir dermaga.
4. Kapal cepat  dan kapal motor kayu salah satu alat transportasi ke Gili Iyang dari Kalianget, Sumenep.

Read more...

Tiga Acara Utama Ini Kilaukan Kemilau Sumatera 2017

Sekurangnya ada tiga acara utama menyemarakkan Kemilau Sumatera 2017 di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) yang berlangsung 2 hari, tangggal 27-28 Oktober. Ketiga acara itu Travel Agency Meeting sekaligus Table Top Meeting, Pameran Wisata, dan Pentas Seni Budaya.

Travel Agency Meeting yang diadakan di The Centro Hotel and Residence Sukajadi Batam diikuti Biro Perjalanan Wisata (BPW) dari provinsi maupun kabupaten se-Sumatera. Acara ini menjadi ajang bertukar informasi sekaligus bisnis antar BPW.

Acara tahunan Kemilau Sumatera yang diselenggarakan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tahun ini juga dimeriahkan dengan pameran paket wisata, dan cinderamata dari propinsi dan kabupaten se-Sumatera, serta pertunjukan pentas seni budaya, salah satunya dengan menghadirkan penyanyi Budi Do Re Mi.

Acara pamerannya dimulai pukul 10.00 WIB samapai pukul 21.00 WIB, dilanjutkan dengan pentas seni budaya, hingga pukul 12.00 WIB.

Event Kemilau Sumatera 2017 yang bertema Pesona Sumatera Pulau Emas, dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti di Atrium Kepri Mall, Kota Batam, Jumat (27/10).

Menurut Esthy Kemilau Sumatera digelar dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara antar kabupaten/kota, antar provinsi dan antar pulau, meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan wisata di dalam negeri dan mendorong kalangan media/pers untuk turut aktif mempromosikan pariwisata Indonesia.

“Event ini juga bertujuan mendukung Pesona Indonesia untuk mencapai target 275 juta perjalanan wisatawan Nusantara (wisnus) dan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019,” terangnya.

Adapun sasaran dari kegiatan ini, lanjut Esthy adalah meningkatnya citra positif Indonesia sebagai tujuan daerah wisata di kalangan masyarakat Indonesia, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara antar kabupaten/kota, provinsi dan antar pulau.

“Lewat event ini diharapkan terjadi peningkatan kunjungan wisman ke Sumatera, serta terdistribusinya pergerakan wisatawan nusantara ke seluruh wilayah di Tanah Air,” tambah Esthy.

Kata Esthy, wisnus merupakan kekuatan pariwisata nasional karena setiap tahun jumlahnya terus meningkat. “Bila tahun ini wisnus yang mengadakan perjalanan sebanyak 265 juta dengan pengeluaran sekitar Rp 241,08 triliun, dalam lima tahun ke depan diperkirakan akan menjadi 275 juta perjalanan dengan pengeluaran dua kali lipat lebih besar dibandingkan perolehan devisa dari wisatawan mancanegara,” paparnya.

Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya, H. Wawan Gunawan yang mendampingi Esthy menambahkan, berdasarkan data Kementerian Pariwisata, capaian pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Tanah Air selama tiga tahun ini menunjukkan grafik menanjak 25,68%, selama Januari-Agustus 2017.

“Dibandingkan dengan pertumbuhan regional ASEAN yang sebesar 7%, maka Indonesia naik 3,5 kali lipat dari rata-rata negara-nagara Asia Tenggara. Begitu juga bila dibandingkan dengan pertumbuhan wisatawan dunia, yang bertumbuh 6,4%, Indonesia naik 4 kali lipat dari rata-rata dunia,” jelas Wawan.

Menurut Wawan sejak 2014, angka kenaikan itu cukup mengagumkan. “Pada 2014 jumlah wisman sebesar 9,3 juta, lalu pada 2015 naik menjadi 10,4 juta, kemudian menembus angka 12 juta pada 2016, dan pada 2017 sampai dengan bulan Agustus sudah tercatat 9,2 juta orang,” tambahnya.

Jumlah wisatawan nusantaranya juga naik tajam. “Pada Agustus 2017, angkanya sudah menembus 200 juta pergerakan, dari proyeksi 180,5 juta wisatawan. Pada 2016, dari proyeksi 260 juta terlampaui hingga 264 juta, sedangkan pada 2015 juga melebihi target, dari 255 juta tercapai 256 juta,” ungkap Wawan.

Inke Maris CEO dari PT Visi Inti Prima (VIP)/Inke Maris & Associates (IMA), selaku penyelenggara kegiatan ini mengatakan dalam pelaksanaannya, tuan rumah acara Kemilau Sumatera selalu berganti, dan untuk tahun 2017 yang bertindak selaku tuan rumah adalah Provinsi Kepri.

Menurut Inke pasar wisata nusantara sangat besar dan menarik untuk terus-menerus digarap.


“Di dalam negeri, ada perubahan trend lifestyle yang kami amati dimana semakin banyak keluarga, kelompok mahasiswa, kelompok-kelompok pertemenan seperti arisan, kelompok pengajian, kelompok reuni sekolah, komunitas hobi dan lain-lain, memilih melakukan wisata nusantara di masa libur dan masa senggang, terdorong oleh keinginan untuk lebih mengenal nusantara,” terang Inke.

  Hadir dalam acara pembukaan Kemilau Sumatera 2017, para pejabat provinsi Kepri dan perwakilan dari kabupaten/kota se-Sumatera serta para pengusaha Biro Perjalanan Wisata (BPW) se-Sumatera.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig: @adjitropis)
Foto: anno-IMA

Captions:
1. Pembukaan Kemilau Sumatera 2017 di Batam.
2. Deputi Esthy Resko Astuti diwawancarai sejumkah media usai membka Kemilau Sumatera 2017.
3. Pameran wisata di Kemjulau Sumatera 2017.
4. Para pejabat yang hadir di pembukaan Kemilau Sumatera 2017.

Read more...

Kamis, 26 Oktober 2017

Empat Suguhan Inti Ini Bakal Meriahkan Sumenep Spektakuler 2017

Acara Sumenep Spektakuler 2017 yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-748 Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur akan dimeriahkan dengan 4 acara inti. Keempat acara itu adalah Prosesi Arya Wiraraja, Drama Musikal, Tari Topeng Massal, dan Pawai Budaya.

Culture event Sumenep Spektakuler 2017 yang digelar Pemerintah Kabupaten Sumenep dan didukung Pesona Indonesia-nya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tersebut akan berlangsung  di depan Masjid Jamik Sumenep, Minggu, 29 Oktober.

Sesuai rundown, suguhan pertama Prosesi Arya Wiraraja akan ditampilkan pukul 08.15 - 08.40 pagi atau sekitar 25 menit, setelah pembukaan acara secara resmi yang akan ditandai dengan pemukulan gong oleh perwakilan dari Kementerian Pariwisata didampingi Bupati Sumenep.

Tahun lalu Prosesi Arya Wiraraja dilaksanakan sehari sebelum upacara peringatan Hari Jadi Sumenep.

“Penobatan” Arya Wiraraja sebagai adipati pertama Sumenep, ketika itu pun digelar di depan Masjid Jamik Sumenep yang disaksikan ribuan pasang mata, baik itu warga lokal, wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Prosesi itu menampilkan adegan penyerahan pataka dari “Arya Wiraraja” kepada Bupati A. Busyro Karim.

Suguhan kedua ,Drama Musikal Anggosuto (Mutiara dari Timur) mulai pukul 08.45 - 09.05 atau sekitar 20 menit. Baru kemudian Tari Topeng Kolosal pukul 09.10 - 09.15 atau hanya sekitar 5 menit.

Setelah itu baru Pawai Budaya pukul 09.20 sampai selesai. Adapun yang ikut berpawai terdiri atas rombongan Prosesi Arya Wiraraja, penari Topeng Massal, Drama Musical Anggosuto, Fashion Carnival, rombongan SKPD, dan terakhir rombongan dari sejumlah kecamatan se-Sumenep.

Selain Sumenep Spektakuler, sejumlah kegiatan Hari Jadi Sumenep 2017 sudah digelar sejak awal Oktober.

Dimulai dengan Jamasan Keris dan Kirap Pusaka Keraton Sumenep pada tanggal 2-3 Oktober. Kemudian Kejuaraan Bulutangkis dan Jatim Junior Master (JJM) 2017 (9-14/10).

Diteruskan dengan Parade Drumband Pelajar dan Santi, Kerapan Sapi Tingkat Kabupaten, dan Jalan-Jalan Sehat (JJS) Santri (15/10). Berikutnya Sumenep Expo dan Pameran Pembangunan (21-25/10), JJS HUT PT. Garam, dan Apel Akbar Hari Santri Nasional (22/10).

Selanjutnya Istighosah Muharram 1439 H, Haul Akbar dan Ziarah Raja-Raja Sumenep, serta Tasyakuran (25/10).

Sementara yang akan digelar ada Festival Musik Tongtong (27/10) dan Festival Band Pemuda 2017 (28/10).

Sebagai penutup, ada Upacara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 748, Rapat Paripurna DPRD, dan Grand Final Pemilihan Duta Wisata Sumenep yang digelar tanggal 31 Oktober.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.sumenepkab.go.id & adji

Captions:
1. Calendar event Sumenep Spektakuler 2017.
2. Lapangan depan Masjid Jamik Sumenep jadi venue Semenep Spectakuler 2017.

Read more...

Lima Acara Menarik Ini Terpilih Sebagai Puncaknya Kemilau Madura 2017

Ada belasan acara yang disuguhkan untuk menyemarakkan Hari Jadi (Harjad) yang ke-487 Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang bertajuk Kemilau Madura selama hampir 20 hari, mulai tanggal 16 Oktober hingga 3 November mendatang. Namun ada lima acara yang akhirnya terpilih sebagai puncaknya Kemilau Madura tahun ini.

Kelima acara yang kental dengan wisata budaya ini adalah Lomba Sape Sonok, Pamekasan Batik on The Street, Malam Kemilau Madura atau Semalam di Madura, Karapan Sapi Piala Presiden, dan Pamekasan Daul Carnival.

Tiga acara yakni Lomba Sape Sonok yang bertempat di Stadion R Soenarto, Pamekasan Batik on The Street di Monumen Arek Lancor dan Malam Kemilau Madura di Monumen Arek Lancor akan berlangsung Sabtu, 28 Oktober.

Sementara dua lagi yakni Karapan Sapi Piala Presiden yang berlokasi di Stadion R Soenarto dan Pamekasan Daul Carnival dengan start dari Arek Lancor finish di SMAN 3 Pamekasan akan berlangsung sehari kemudian, Minggu, 29 Oktober.

Menariknya lagi, Karapan Sapi Madura kali ini pun memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI.

Melihat daya tarik kelima acara puncak Kemilau Madura tersebut, diperkirakan akan menyedot ribuan pengunjung, baik itu warga lokal, pemudik dari luar Madura maupun wisatawan nusantara dan mancanegara.

Sebenarnya rangkaian acara Harjad Pamekasan tahun 2017 ini sudah dimulai sejak tanggal 16 Oktober dengan acara Rokat Dhisa yang bertempat di desa/kelurahan masing-masing sampai tanggal 1 November.

Kemudian tanggal 17 Oktober diisi dengan Lomba Paduan Suara di pendopo Wakil Bupati Pamekasan. Lalu 18 Oktober ada Pawai Budaya di Pendopo Wakil Bupati Pamekasan – SMAN 2 Pamekasan.

Pada tanggal 21- 22 Oktober ada Festival Budaya Madura di Arek Lancor Pamekasan, dan tanggal 23-27 Oktober ada Pamekasan School Fair di Gedung Islamic Center Pamekasan.

Pada tanggal 21-27 Oktober juga ada Pamekasan Fair/men-rammen yang bertempat di Lapangan Sedangdang. Sedangkan tanggal 27 Oktober- 3 November ada Pamekasan Big Sale Week yang bertempat di masing-masing Jasa Usaha dan Pelayanan.

Selanjutnya tanggal 28 - 29 Oktober merupakan puncak Kemilau Madura seperti sudah tersebut di atas.

Kemudian tanggal 30 Oktober ada Pamekasan Drum Band Carnival di Monumen Arek Lancor, dan dari tanggal 30 Oktober- 3 November juga ada Pekan Budaya Madura yang bertempat di masing-masing Unit Kerja Pemerintah dan Swasta.

Sementara tanggal 2 November ada Haul Raja Ronggosukowati bertempat Pasarean Raja Ronggosukowati.

Seluruh rangkaian kegiatan itu, akan ditutup dengan upacara bendera hari jadi Kabupaten Pamekasan di Lapangan Pemkab Pamekasan dan Sidang Paripurna Hari Jadi Kabupaten Pamekasan di Ruang Sidang DPRD Pamekasan pada 3 November 2017.

Semua rangkaian acara tersebut merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan dengan Badana Perwakilan Wilayah (Bapperwil) IV Pamekasan dan beberapa pihak terkait, termasuk dukungan promosi dan publikasi dari Pesona Indonesia-nya Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. kemenpar

Captions:
1. Jadual lima acara puncak Kemilau Madura.
2. Seluruh rangkaian acara Kemilau Madura.

Read more...

Rabu, 25 Oktober 2017

Mau Jauh dari Stroke? Ikuti Langkah Ini

Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung iskemik baik di negara maju maupun berkembang. Tapi stroke bisa dicegah dan diatasi koq.

Hal itu disampaikan dr. Lily S. Sulistyowati, MM., Direktur Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di acara Media Briefing Hari Stroke Sedunia (World Stroke Day), di Jakarta, Rabu (25/10/2017).

Menurut World Health Organization (WHO)stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, bukan oleh sebab lainnya. Gangguan fungsi saraf pada stroke diakibatkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik.

“Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik. Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain,” terang dr. Lily.

Menurut dr. Lily, stroke dapat dicegah dengan pengendalian perilaku yang berisiko seperti penggunaan tembakau, diet yang tidak sehat dan obesitas, kurang aktivitas fisik serta penggunaan alkhohol.

“Faktor perilaku tersebut merupakan penyebab terjadinya faktor risiko fisiologis atau faktor risiko seperti hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia dan lain-lain yang dapat menyebabkan terjadinya stroke,” ungkapnya.

Kata dr. Lily ada alat penilaian sederhana untuk mengetahui apakah sesorang terkena stroke, yakni dengan “SEGERA KE RS”, yaitu Senyum tidak simetris, Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, BicaRa pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara atau tidak mengerti kata-kata/bicara, Kebas atau baal, Rabun, Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba, dan gangguan fungsi keseimbangan.

Dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular termasuk stroke, lanjut dr. Lily, Kemenkes fokus pada upaya promotif dan preventif dengan tidak meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Upaya yang dilakukan itu antara lain dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017, yang tahun ini difokuskan pada kegiatan deteksi dini, peningkatan aktivitas fisik serta konsumsi buah dan sayur.

“Kalau makan sayur jangan cuma dua lembar atau smeangkung kecil saja, tapi harus cukup, termasuk buah-buahan. Dan kurangi makanan yang berlemak,” imbaunya.

Lalu Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, sejalan dengan agenda ke-5 Nawacita yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang dimulai dari keluarga, di antaranya penderita hipertensi berobat teratur dan tidak ada anggota keluarga yang merokok.

“Yang masih merokok, sudah saatnya berhenti total,” tambahnya.

Tak ketinggakan meningkatkan gaya hidup sehat dengan perilaku “CERDIK”, yaitu Cek Kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

“Jangan malas untuk cek kesehatan,” sarannya.

Kata dr. Lily, gerakan pencegahan stroke tidak hanya digaungkan oleh Kemenkes.

Perhimpunan Dokter Spesialis Indonesia (PERDOSSI) bekerja sama dengan Boehringer Ingelheim juga telah meluncurkan ANGELS Initiative pada April 2017.

ANGELS Initiative merupakan inisiatif dan komitmen Boehringer Ingelheim dalam meningkatkan pelayanan rumah sakit khususnya dalam penanganan stroke secara terpadu untuk mengurangi angka kejadian stroke.

“Adapun upaya penanganan stroke dilakukan dengan meningkatkan tindakan preventif, diagnosis, dan terapi untuk stroke akut,” terang dr. Lily.

Media briefing yang juga dihadiri Prof. Dr. dr. Moh. Hasan Machfoed, Sp.S(K), M.S selaku ketua umum pengurus pusat Perdossi, dan dr. H. Salim Haris SpS (K) selaku ketua Kelompok Studi Stroke Perdossi serta penyintas stroke ini merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Stroke Sedunia tahun 2017, yang jatuh pada tanggal 29 Oktober.


Tahun ini peringatan tersebut mengangkat tema “What is your reason for preventing Stroke?”.

Tema tersebut, sambung dr. Lily diangkat untuk menggugah kesadaran masyarakat agar lebih peduli dan waspada terhadap stroke dengan melibatkan semua pihak dalam upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko dengan perilaku hidup sehat, mampu mendeteksi gejala awal stroke, mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang baik, tepat dan terjangkau saat terjadi serangan.

“Kemenkes berharap dengan peringatan hari Stroke Sedunia tahun ini membuat semua individu dapat menjadi agen perubahan dalam perilaku hidup sehat, khususnya dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko stroke, sehingga masyarakat Indonesia yang sehat dan berkualitas dapat diwujudkan,” tutup dr. Lily.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. dr. Lily S. Sulistyowati, MM., Direktur Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes di acara Media Briefing Hari Stroke Sedunia di Jakarta, Rabu (25/10/2017).
2. Cegah faktor perilaku penyebab terjadinya stroke
3. Peserat media briefing dihadiri sejumlah jurnalis dan blogger.
4. Tips mudah mengenali gejala dan tanda-tanda stroke.
5. Para narsum media briefing World Stroke Day yang digelar Kemenkes.

Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP