. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 25 September 2017

Mengarungi Jeram Sungai Bogowonto, Menyelami Potensi Wisatanya

Sungai Bogowonto di Kabupaten Purworejo ternyata punya potensi wisata yang beragam, yang tak kalah dengan sungai-sungai tersohor di Jawa Tengah lainnya. Salah satunya sebagai lokasi berarung jeram (rafting).

Sungai sepanjang sekitar 67 Km ini mengalir dari Utara ke Selatan lalu berumuara ke Samudera Hindia.

Hulu sungai yang pada masa jadul bernama Bhagawanta atau disebut juga Vogowonto ini dari dataran tinggi di daerah Kedu, tepatnya di Gunung Sumbing, Desa Banyumudal, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo.

Pasokan airnya juga berasal dari Pegunungan Menoreh dan Pegunungan Serayu Selatan.

Secara administratif Sungai Bogowonto meliputi tiga kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo dan Magelang di bagian hulu, serta Kabupaten Purworejo di Selatan sebagai hilir.

Daerah aliran sungai (DAS) Bogowonto 80% atau seluas seluas 58.571,68 hektar terletak di dataran Purworejo.

Di wilayah Kabupaten Purworejo, sungai ini melintasi 6 kecamatan yaitu Kecamatan Bener, Loano, Purworejo, Bagelan, Banyuurip, dan Kecamatan Purwodadi.

Pada masa Kerajaan Hindu-Buddha, Sungai Bhagawanta ini merupakan batas alam antara Kerajaan Tarumanegara di sebelah barat dan Kerajaaan Medang di sebelah Timur.

Era sekarang, Sungai Bogowonto merupakan batas alam bagian Barat bagi DI Yogyakarta dengan wilayah Bagelen (sekarang Kabupaten Purworejo).

Sungai ini juga berperan dalam sejarah perkembangan Kota Purworejo. Hal tersebut karena di aliran sungai ini ini pernah ditemukan prasasti tentang Kota Purworejo.

Selain dimanfaatkan sebagai sumberdaya perikanan air tawar yang ditangkap secara tradisional baik dipancing ataupun dijala, sungai ini pun dimanfaatkan untuk pengairan/ irigasi melalui sejumlah bendung serta sebagai sarana wisata.

Ada 3 bendungan di sungai ini yakni Bendung Boro, Bendung Penungkulan, dan Bendung Triredjo / Sejiwan sebagai bendung paling atas.

Sementara untuk sarana wisata dimanfaatkan sebagai lokasi kayaking dan arung jeram serta bahan baku pembuatan batu akik terutama jenis pancawarna, kecubung, dan lainnya.

Sebagai objek wisata arung jeram, sungai ini memiliki topografi yang beragam seperti palung dan jeram batu besar. Kelebihan ber-rafting di sungai ini selain ada DAM, pemandangannya pun indah dengan sejumlah kelokan ekstrem dan beberap jeram menantang antara lain jeram kedung wadas yang melebar dan panjang.

Nah, disela-sela ataupun selepas menikmati suguhan Festival Bogowonto 2017 yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, InBound Tourism Community (IBTC), dan didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar), dari tanggal 29 September- 1 Oktober, ada baiknya meluangkan waktu mengarungi jeram-jeram sungai ini.

Ada tiga pilihan yang bisa dicoba untuk berarung jeram di sungai ini yaitu 5 km dengan biaya Rp 650 ribu per perahu dengan tingkat kesulitan atau grade 3. Lalu 7 km Rp 750 ribu per perahu (grade 4), dan 12 km dengan grade lima, Rp 1 juta per perahu.

Jika memang berminat, bisa menghubungi Bogowonto Indonesia Adventure (BIA), satu-satunya operator arung jeram di Sungai Bogowonto.

Usai rafting lanjutkan bersantai ke Pantai Jatimalang dengan pantainya yang coklat dan ombaknya yang besar, atau melihat Puncak Geger Menjangan, bisa melihat keindahan Kota Purworejo dari puncak bukit.

Pilihan berikutnya ke air terjun (curug) Silangit dan Curug Muncar yang memiliki ketinggian 50 meter.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. bogowontorafting & disbuparkap purworejo

Captions:
1. Serunya melewati salaah satu DAM di Sungai Bogowonto.
2. Logo Festival Bogowonto 2017
2. Fun rafting Sungai Bogowonto.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP