. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 31 Agustus 2017

Wow, 500 Pekerja Seni Indonesia Bakal Tampil di Europalia Arts Festival

Sebanyak hampir 500 pekerja seni Indonesia akan tampil di Europalia Arts Festival Indonesia yang berlangsung di tujuh (7) negara Eropa selama 3 bulan mendatang.

“Jumlah pastinya 486 seniman, biar lebih mudah kita bulatkan jadi 500 pekerja seni,” ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya usai meluncurkan soft launching & press conference Europalia Arts Festival Indonesia di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Kamis (31/8/2017) jelang siang.

Europalia Arts Festival Indonesia yang bertema Heritage, Contemporary, Creation & Exchange ini, sambung Arief Yahya akan dilaksanakan di 7 negara Eropa yakni Inggris, Perancis, Jerman, belanda, Belgia, Australia, dan Polandia.

“Pelaksanaannya selama 3 bulan mulai tanggal 10 Oktober 2017 samapai 21 Januari 2018. Dan Indonesia menjadi negara pertama dari ASEAN yeng mengikuti festval ini sebagai Guest Country Europalia Arts Festival,” ungkap Arief Yahya.

Lebih lanjut Arief Yahya menjelaskan kalau Eropa sekarang di-treat sebagai satu pasar, satu negara sehingga kegiatan promosi lebih efektif.

“Kalau dulu masing-masing negara Eropa yang menjadi pasar wisata bagi Indonesia di-treat satu- per satu negara,” terangnya.

Kemenpar mendukung festival ini melihat kunjungan wisman dari seluruh Eropa ke Indonesia terus meningkat.

“Tahun 2016 jumlah wisman Eropa mencapai 1,6 juta lebih. Tahun ini ditargetkan mencapai 2 juta wisman,” tambahnya.

Average Revenue per User atau ARPU wisman Eropa rata-rata sebesar 1.600 dolar AS. Jika targetnya 2 juta tahun ini, maka devisa yang masuk sebesar 3,2 miliar dolar AS,” ungkapnya.

Guna mensukseskan festival tersebut, Kemenpar pun memberi dukungan dalam bentuk promosi. “100 persen dukungan Kemenpar untuk Europalia Arts Festival Indonesia berupa promosi antara lain lewat media ekektronik seperti BBC dan Bloomberg, media digital antara lain TripAdvisor, Google, dan Youtube, dan media OHH seperti billboard di Belgia dan black cab di London,” terang Arief Yahya.

Sebagai catatan 486 pekerja seni Indonesia yang akan tampil di Europalia Arts Festival Indonesia akan menampilkan 228 karya dan program kegaiatan meliputi 69 pertunjukan tari dan teater, 71 musik, 36 sastra, 38 film, dan 14 pameran.

“Targetnya 1,5 juta pengunjung selama festival tersebut berlangsung,” pungkas Arief Yahya.

Dalam acara peluncuran Europalia Arts Festival Indonesia yang juga dihadiri Kepala Bekraf Triawan Munaf, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Dr. Hilmar farud, Dubes Belgia untuk Indonesia Patrick Herman, dan Ketua Komisi Europalia Indonesia Shanti Poesposoetjipto ini ditampilkan ‘Mini Showcase Performer' sekilas tiga tim Indonesia yang akan mentas di festival tersebut yakni Nani Topeng Losari Cirebon, Peni Chandra Rini yang mendapat julukan sebagai Sinden Kontemporer, dan Mataniari Toba Batak Music Ensemble.

Pantauan TravelPlus Indonesia, selain mini showcase tiga tim tersebut juga ada pameran bermacam karya seni seperti Gelung Agung atau hiasan kepala yang terbuat dari emas, rubi, batu mulia, dan rotan dari Kerajaan Badung, Bali antara tahun 1850-1900.

Ada juga Ketopong atau mahkota dari emas, berlian dan kain peninggalaan Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur antra tahun 1800-1900, dan  Cogan yang terbuat dari emas, perak dan batu mirah dari daerah Riau Lingga, Sumatera abad ke-19 M.

Serta Prasasti Kota Kapur yang terbuat dari batu bertuliskan huruf pallawa Bahasa Melayu Kuno dari daerah Bangka, Provinsi Bangka Belitung tahun 686. Artefak-artefak berharga tersebut rencananya akan dipamerkan juga di Europalia Arts Festival Indonesia.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Europalia Arts Festival Indonesia di 7 Negara Eropa upaya meningkatkan kunjungan wisman Eropa ke Indonesia.
2. Menpar Arief Yahya memukul gong tanda soft launching Europalia Arts Festival Indonesia.
3. Showcase Nani Topeng Losari Cirebon.
4. Showcase pameran Europalia Arts Festival Indonesia di Kemenpar yang memamerkan antara lain bermaam artefak berharga.

Read more...

Rabu, 30 Agustus 2017

Wayang Ajen Siap Ramaikan Puncak Acara Pekan Pesona Pesantren 2017

Kelompok wayang golek Sunda, Wayang Ajen yang bermarkas di Bekasi, bakal meramaikan puncak acara Pekan Pesona Pesantren 2017 di Pesantren Sirnarasa, Dusun Ciceuri, Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada Sabtu (2/9) malam.

Kebetulan, pendiri Wayang Ajen, Wawan Gunawan yang juga seorang dalang itu berasal dari Ciamis.

Namun yang akan tampil nge-dalang di puncak acara tersebut bukan Wawan, melainkan dalang Wayang Ajen lainnya, lantaran Ki Dalang Wawan Ajen tengah menjalani ibadah haji di Tanah Suci bersama sang istri.

Sebelum Wayang Ajen yang sudah mentas di sejumlah negara ini tampil Sabtu malam, pagi sampai sorenya akan ada suguhan kesenian tradisional Sunda lainnya yakni Jaipong, Silat Buhun, Main Rebutan, dan Seni Gemyung.

Puncak acara Pekan Pesona Pesantren 2017 yang mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) c.q Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, melalui Asisen Deputi (Asdep) Pengembangan Segmen Pasar Personal ini akan berlangsung selepas Shalat Isya berjamaah, tepatnya pukul 8-12 malam berupa penampilan Wayang Ajen di Pesantren Sirnarasa.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Reko Astuty menjelaskan kalau Pekan Pesona Pesantren merupakan event tahunan yang sudah kesekian kalinya.

Kegiatan ini, lanjut Esthy bertujuan mempromosikan salah satu bentuk wisata budaya di pesantren yang sangat feligius yang menjadi daya tarik wisata religi.

“Tujuan lainnya sekaligus mendorong pemerintah daerah bersama stakeholder yang lain untuk membangun destinasi wisata religi Indonesia yang berdaya saing tinggi,” ujar Esthy dalam pointer sambutan yang akan disampaikan dalam puncak acara tersebut, yang dikirim staf-nya lewat WA ke TravelPlus Indonesia di Jakarta, Rabu (30/8).

Pekan Pesona Pesantren yang bertema “Satu Suara untuk Menyelamatkan Sumber Daya Dunia” ini berlangsung sejak 31 Agustus – 3 September 2017.

Sebelum puncak acara, event ini sudah dimeriahkan dengan berbagai acara dalam berbagai bidang. Untuk bidang keagamaan ada acara Musabaqoh Tilawatil Qur’an, lomba Murattal Quran, lomba pidato, dan pameran buku karya Abah Aos- pendiri Pesantren Sirnarasa.

Di bidang pendidikan ada acara seminar pendidikan kebangsaan, bidang kesehatan ada pengobatan dan terapi alternatif gratis serta khitanan massal.

Acara bidang ekonomi ada pelatihan kewirausahaan dan pameran produk kerajinan, bidang lingkungan ada jalan santai dan gerakan bersih lingkungan.

Sementara acara di bidang seni dan budaya, selain Wayang Ajen dan Seni Gembyung juga ada Rampak Dalang, Sepeda Balong, Gubyag, dan lomba Masak Liwet.

Target pengunjungnya selama sepekan sebanyak 60.000 orang. Setiap hari dihadiri para santri, ikhwan, dan akhwat sekitar 500-1000 jamaah.

Adapun bentuk dukungan Kemenpar untuk event ini berupa pertunjukan seni, sound system dan panggung, baju koko, peci, dan jilbab bertuliskan Pesona Indonesia, spanduk, promosi di media cetak/online lokal serta liputan wartawan/travel blogger andal nasional.

Sebagai catatan, pengajian dan zikir talqin dengan metode amaliyah di Pesantren Sirnarasa sudah berlangsung puluhan tahun, dipimpin oleh KH. Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al-Qadri An-Naqsyabandi Al-Kamil Qs atau Abah Aos yang dicontoh dari gurunya yakni Abah Anom, Syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin.

Abah Aos yang lahir di Ciamis, 14 Agustus 1944 mendirikan Pesantren Sirnarasa pada tanggal 4 Agustus 1968.

Jadi event Pekan Pesona Pesantren ini sekaligus merayakan maulid Pesantren Sirnarasa dan Abah Aos ke-75.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Neng Antiq, putri bungsu Ki Dalang Wawan Ajen tengah bermain dengan si-Cepot.
2. Sederet karakter wayang golek Sunda milik Wayang Ajen.
3. Pengunjung Pesantren Sirnarasa, Ciamis.
4. Wawan Gunawan (baju putih) dan istri, didampingi dai muda Sirnarasa, Dadang Mulyawan saat menemui Abah Aos (duduk di kursi) beberapa waktu lalu. 

Read more...

Selasa, 29 Agustus 2017

Gaya Lombok, Aceh, Maluku, dan Banyuwangi Semarakkan Idul Adha 2017

Sejumlah daerah punya gaya dan cara tersendiri dalam menyemarakkan Hari Raya Idul Adha 1438 H/2017. Ada yang menggelar beragam festival, tabuh bedug, dan pawai takbiran.

Di Lombok misalnya Dinas Pariwisata Provinsi NTB akan menggelar Idul Adha Religious Night Festival. Lokasinya di Islamic Center NTB, Kamis (31/8) malam, ba’da Shalat Isya berjamaah.

Festival yang dimeriahkan oleh beberapa Kelompok Desa ini menampilkan tiga acara utama yakni Gema Takbir, Tabuh Bedug, dan Pawai Keliling yang digelar di sepanjang Jalan kota Mataram dengan start point Islamic Center NTB.

Islamic Center NTB atau Masjid Raya Hubbul Wathan ini berada di Dasan Agung, Selaparang, Gomong, Selaparang, Kota Mataram, Lombok, NTB.

Wisatawan baik lokal, nusantara maupun mancanegara kerap mendatangi masjid megah seluas 3,6 hektar ini yang pernah menjadi pusat acara Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) pada tahun lalu.

Masjid empat lantai yang mampu menampung 15 ribu jamaah ini dilengkapi ballroomdan parkir untuk 200 kendaraan roda empat dan 2 ribu kendaraan roda dua.

Masjid di jantung Lombok ini pun memiliki 6 Menara yang menandakan Rukun Iman dan Menara 99 meter yang disebut pula Menara Asma’ul Husna setinggi 114 meter.

Di beberapa daerah lainnya sudah lebih dulu menggelar acara menjelang Hari Raya Qurban tahun ini.

Di Provinsi Maluku misalnya ada Festival Budaya Islam yang digelar dalam upaya untuk menjaga dan merawat tradisi budaya Islam di Maluku.

Festival tersebut diramaikan dengan karnaval budaya dengan start dari Tanah Lapang Kecil (Talake) dan finish-nya di pelataran Masjid Raya Alfatah Ambon.

Di pelataran Masjid Raya Alfatah peserta menampilkan berbagai tarian bernuansa Islam. Selain itu ada pameran fotografi bertajuk Wajah Islam Maluku, Budaya Dabus, dan Tarian Samrah serta Seni Hadrat yang merupakan alkulturasi budaya lokal dengan budaya Arab berupa gerakan tubuh, tabuhan rabanna, dan alunan Shalawat Nabi Muhammad SAW.

Di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sudah berlangsung Festival Pasar Hewan Kurban pada Senin, (28/8) yang bertajuk "Banyuwangi Cattle Market Festival 2017".

Dalam festival  tersebut dipamerkan sejumlah hewan sapi, kerbau dan lainnya yang bisa dibeli pengunjung untuk Qurban.

Sementara di Aceh, perayaan Idul Adha tahun ini akan disemarakkan dengan Pawai Takbiran pada Kamis, 31 Agustus pukul 20.00 WIB atau selepas Shalat Isya berjamaah.

Rencananya Pawai Takbiran ini akan dilepas oleh Gubernur Aceh dari halaman Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh.

Untuk pelaksanaan Shalat Idul Adha-nya, Panitia Penyelenggara Peringatan Hari-hari Besar Islam (P3HBI) Provinsi Aceh sudah menetapakan lokasinya di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh, bukan di MRB.

Adapun khatib shalat Id 1438 H ini adalah Drs Tgk Harmen Nuriqmar SS, Pimpinan Pesantren Serambi Mekkah di Aceh Barat.

Namun kalau malam atau pagi menjelang pelaksanaan shalat Id turun hujan lebat, maka shalat Id akan dialihkan ke MRB.

Harus diakui pesona MRB begitu kuat. Terlebih setelah wajahnya dipoles sedemikian rupa hingga kini tampil lebih kinclong dan modern.

Buktinya wisatawan asal negeri jiran Malaysia banyak yang terpesona hingga rela meluangkan waktu untuk bisa shalat Idul Fitri saat berlibur Lebaran 2017 lalu di Serambi Mekah ini.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @djitropis)

Captions:
1. Pesona Masjid Islamic Center NTB di Kota Mataram, Lombok.
2. Masjid Raya Baiturrahman (MRB), Banda Aceh ikon landmark pariwisata Aceh.

Read more...

Senin, 28 Agustus 2017

Sukses di Bandung, NIVEA #SentuhanIbu Lanjut ke Bekasi dan Jogja

Sukses memprakarsai #SentuhanIbu di Bandung sejak 2015, Nivea lanjutkan program pendampingan bagi ibu dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) itu ke dua kota lainnya tahun ini yakni Bekasi dan Jogja.

Program Nivea #SentuhanIbu sesi perdana di Kota Kembang berlokasi di SLB Negeri A Kota Bandung, Jawa Barat. Sementara di sesi kedua yang akan dimulai pada Agustus 2017 akan berlangsung di SLB N Bekasi Jaya dan SLB N 2 Yogyakarta.

Sebagaimana di Bandung, NIVEA kembali bekerja sama dengan Kemuning Kembar dalam memberikan konseling dan program konsultasi bagi ibu dari anak-anak dengan kebutuhan khusus di kedua kota tersebut.

Media Manager PT Beiersdorf Indonesia, Diana Riaya menjelaskan NIVEA #SentuhanIbu Periode 1 dilaksanakan kurang lebih selama 1,5 tahun dengan program pembekalan bertahap bagi para peserta.

Output-nya pola pikir dan perilaku pesertanya jauh lebih antusias dalam meningkatkan keterampilan, meraih peluang untuk mengembangkan potensi anak, dan berkontribusi kepada keluarga,” terang Diana di acara media gathering di Resto Plataran, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/8) yang dikemas Inke Maris & Associates (IMA).

Sebagai pengembangan program, lanjut Dianar pihaknya sudah menyeleksi beberapa peserta menjadi Ambassador NIVEA #SentuhanIbu dan menjalani training of trainers di kedua kota nanti. “Tujuannya agar mereka dapat menyemangati dan berbagi dengan para ibu lainnya yang memiliki isu serupa,” terangnya.

“NIVEA juga ingin menginspirasi lebih banyak ibu melalui film pendek dan buku Sentuhan Ibu yang berisikan pengalaman dan pembelajaran dari peserta program ini,” tambah Diana.

Konsultan dari Kemuning Kembar, Anggiastri Hanantyasari Utami  yan boasa disapa Anggi menjelaskan bahwa isu yang kerap dihadapi dalam program sesi perdana di Bandung antara lain para ibu cenderung pasif dan merasa dunia luar tidak bersahabat, sehingga membuat mereka kehilangan motivasi.

“Karena itu kami menyusun topik dan kegiatan yang diharapkan mampu mengenal emosi dan menerima keadaan, agar ke depannya lebih positif dalam mampu mengelola diri sendiri dan mendampingi putra-putri mereka,” terang Anggi.

Implementasi program di #SentuhanIbu Periode 2, sambung Anggi akan dikembangkan dari periode 1. “Meskipun secara umum ada kesamaan, akan tetapi detil program akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelompok, antara lain faktor karakter kelompok, kondisi sosial ekonomi, lingkungan, dan garis besar masalah yang dihadapi,” tambah Anggi.

Lalu kenapa Nivea mau membuat program ini dan melanjutkannya ke sesi kedua? Sebagai catatan tambahan, PT Beiersdorf Indonesia pada tahun 1981 mulai memproduksi berbagai produk perawatan kulit yang terpercaya seperti NIVEA. Pabriknya berlokasi di Malang, Jawa Timur sedangkan basis-nya ada di Hamburg, Jerman.

President Director PT Beiersdorf Indonesia, Mr. Holger Welters mengungkapkan kalau NIVEA telah menjadi bagian dari keluarga di seluruh dunia.

“Kami meyakini bahwa keluarga adalah elemen penting dalam menciptakan masyarakat yang kuat dan sehat, tempat dimana cinta kasih tumbuh, sumber kepercayaan diri, dan terciptanya kepedulian terhadap sesama. Karena itulah kami selalu mendukung program-program jangka panjang di bawah komitmen sosial global NIVEA ‘Cares for Family’ yang bertujuan meningkatkan kualitas keluarga melalui tiga pilar yaitu peningkatan kemampuan anak, pemberdayaan ibu, dan waktu kebersamaan keluarga,” terangnya.

NIVEA Cares for Family, lanjut Holger diperkenalkan sejak tahun 2013 dan kini diimplementasikan di 47 negara yang telah mendukung lebih dari 600.000 keluarga di seluruh dunia, termasuk NIVEA #SentuhanIbu yang diadakan di Indonesia.

Selama lebih dari 100 tahun, NIVEA sebagai merek perawatan kulit terkemuka di dunia memiliki peranan dalam merawat keluarga dan memahami bahwa ibu adalah figur yang paling berpengaruh dalam keluarga.


Kampanye NIVEA #SentuhanIbu Periode 2 mengajak masyarakat berperan aktif dan nyata sebagai sukarelawan melalui akun media sosial resmi NIVEA Indonesia di Facebook NIVEA ID dan Instagram @NIVEA_ID atau mengunduh Buku Sentuhan Ibu via digital. Informasi lebih lanjut dapat mengakses langsung ke www.nivea.co.id.

“NIVEA menyampaikan apresiasi kepada para peserta program NIVEA #SentuhanIbu ini atas keberanian dan komitmen mereka selama proses pendampingan. Mereka tidak kenal lelah untuk menjadi tumpuan terbaik bagi putra-putri mereka. Kami juga berharap, para ibu yang akan menjadi trainer mampu meneruskan ilmunya dengan baik ke ibu-ibu lain. Kini saatnya kita berpartisipasi dan menunjukkan kepedulian kepada mereka melalui NIVEA #SentuhanIbu,” tutup Mr. Holger Welters.

Acara media gathering program NIVEA Global “Cares for Family’ yang dipandu Indie Barends ini juga menghadirkan Fira Basuki, penulis yang menulis buku berjudul Sentuhan Ibu dan para ibu tangguh beserta anak-anak berkebutuhan khusus, peserta program NIVEA #SentuhanIbu pertama.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. IMA

Captions:
1. Diskusi program NIVEA Global “Cares for Family’ NIVEA #SentuhanIbu 2.
2. Para narasumber berfoto bersama dengan President Director PT Beiersdorf Indonesia, Mr. Holger Welters (berjas coklat).

Read more...

Sabtu, 26 Agustus 2017

Delapan Gajah di Parade Budaya Lampung Karnaval Festival 2017 Betot Perhatian Ribuan Penonton


Ada yang beda dalam parade budaya Lampung Krakatau Festival 2017 di Kota Bandar Lampung, Lampung, Sabtu sore (26/8). Bukan hanya Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dan istri serta berbagai kelompok perwakilan dari kabupaten/kota, pelajar, dan komunitas yang ikut berparade, pun delapan gajah Lampung yang berhasil membetot perhatian ribuan penonton.

Delapan ekor gajah Lampung berukuran besar berwaerna coklat gelap dan bergading panjang berwarna putih itu berasal dari Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur.

Parade budya yang menjadi salah acara utama LKF sebelumnya memang pernah ada gajah dari Way Kambas yang turut berparade tapi jumlahnya tak sebanyak sekarang.

Kedelapan gajah yang berparade tersebut mengenakan penitip kepala dan badan berwarna orange. Maing-masing gajah ditunggangi seorang pawang gajah. Namun gajah yang berada diurutan terdepan ditunggangi oleh seorang perempuan dengan seorang pawang gajah.

Gajah-gajah tersebut berparade dari Lapangan Saburai menuju Jalan Raden Inten, melewati Tugu Adipura atau Tuguh Gajah sampai Jalan Ahmad Yani yang terletak di pusat kota Bandar Lampung.

Ribuan penonton parade yang berada di tepi kiri-kanan jalan berebut mengabadikan kedelapan gajah tersebut. “Oh ini toh gajah lampung. Selama ini saya tahunya cuma lihat di tugu gajah dan foto saja,” uajr seorang penonton.

Selama berparade, gajah-gajah tersebut tidak menampilkan atraksi, namun yang menarik sewaktu tiga gajah memberikan rangkaian bunga selamat datang kepada Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo yang membuka langsung festival tersebut.

Menurut Ridho kehadiran gajah-gajah dari Way Kambas membuat parade budaya LKF 2017 lebih meriah dan menarik. "Gajah Way Kambas ini salah satu ikon Lampung jadi harus ditampilkan dalam parade sebagai daya tarik,” ujar Ridho.

Di samping 8 gajah Way Kambas, parade budaya LKF 2017 juga dimeriahkan dengan parade seni dan budaya lain dari kelompok pelajar, komunitasn dan 15 kabupaten/kota se-Lampung seperti dari Kabupaten Lampung Selatan yang mengusung tema kuakhi ngamai yang kerap digelar dalam acara arak-arakan pernikahan adat setempat.

Lalu ada parade legenda Pringsewu, Misteri di Bumi Krakatau. Legenda yang dipercayai masyarakat Lampung ini berkisah mengenai terpisahnya Pulau Jawa dan Sumatera karena pembagian kuasa dari Ratu Sekala, pemimpin Kerajaan Rakata kepada dua anaknya.

Sementara Kabupaten Tulang Bawang menampilkan tarian tradisi bagi calon pengantin yang disebut Sagek Parawang. Satu lagi yang juga menarik perhatian penonton, parade Tapis Karnaval yang menampilkan berbagai kostum fantasi berbahan tapis atau kain tenun khas Lampung.

Parade budaya LKF 2017 yang dimulai pukul 14.30 Wib ini diawali dengan kelompok marching band yang mengiringi rombongan Ridho dan istri.

Setelah ikut berjalan, Ridho dan istri menaiki panggung kehormatan untuk membuka parade budaya LKF 2017 sekaligus memberi sambutan kemudian menyaksikan para peserta parade.

Menurut Ridho antusias penonton LKF tahun lebih meriah dibanding LKF tahun lalu dan berharap tahun depan pelaksanaan parade budaya dan acara-acara LKF lainnya jauh lebih baik dan meriah lagi.

Sebelumnya, dalam acara pembukaan LKF 2017 di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, Jumat (25/8) malam, Ridho berharap LKF kelak bukan hanya berkelas nasional namun buga bertaraf internasional. Salah satu faktor pendukungnya nama Gunung Krakatau sudah mendunia.

“Berdasarkan data yang saya terima, dari Kementerian Pariwisata kunjungan wisatawan ke Lampung naik 30 %. Saya rasa ke depan Lampung bisa hidup dari sektor pariwisata,” ungkap Ridho penuh percaya diri.

Dalam parade budaya hadir pula perwakilan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang mendukung LKF 2017 yakni Asdep Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Oneng Setya Harini yang menyampaikan sambutan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Read more...

Kamis, 24 Agustus 2017

Ini Alasan Tour Gunung Anak Krakatau LKF 2017 Suguhkan Ngumbai Lawok dan Bermalam di Pulau Sebesi

Tour Gunung Anak Krakatau yang merupakan salah satu acara ini Lampung Krakatau Festival (LKF) 2017, dipastikan tampil beda dibandingkan dengan tour serupa sebelumnya. Kali ini seluruh pesertanya akan berkunjung dan bermalam di Pulau Sebesi, sebelum keesokan harinya menuju Gunung Anak Krakatau.

Bukan cuma itu, sebelum berangkat ke Pulau Sebesi dari Dermaga Bom, Kalianda, besok Jumat (25/8) pagi, seluruh peserta Tour Gunung Anak Krakatau (GAK) ini akan disuguhkan acara ”Ngumbai Lawok” yang dimeriahkan dengan puluhan perahu hias.

Tentu Pemprov Lampung punya alasan tersendiri kenapa Tour GAK tahun ini bakal seperti itu.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Lampung Budiharto ada dua alasan.

Pertama ingin memperkenalkan atau mempromosikan ”Ngumbai Lawok” dan potensi wisata Pulau Sibesi. Alasan kedua, agar peserta Tour GAK dapat menyaksikan keindahan pesona matahari terbit di GAK.

“Kalau bermalam di Sebesi, seluruh pesertanya bisa berangkat dini hari kemudian sampai di GAK dapat menyaksikan pemandangan matahari terbit, itu salah satu alasannya. Sebab kalau pagi keindahan pemandangannya justru lebih bagus,” ujar Budiharto kepada TravelPlus Indonesia di kantornya di Bandar Lampung, Kamis (24/8).

Di Sebesi, lanjut Budiharto seluruh peserta Tour GAK pun dapat melihat kehidupan masyarakat disana dengan bermalam di homestay. “Dengan begitu potensi wisata yang dimilikinya berikut kehidupan masyarakat di Sebesi terangkat,” tambahnya.

Ngumbai Lawok sendiri merupakan sebuah acara ritual sebagai ungkapan syukur masyarakat pesisir atas hasil laut yang diperolehnya sekaligus harapan agar keberlimpahan.

Biasanya dalam acara ini ada pelarungan kepala kerbau yang telah disembelih ke tengah laut. Namun kini dalam kemasan berupa penampilan perahu-perahu hias.

Tradisi Ngumbai Lawok diangkat di LKF 2017 ini bertujuan untuk melestarikan tradisi lokal setempat yang sudah turun-temurun dilakukan, sekaligus mempromosikannya sebagai potensi wisata budaya.

Tour GAK LKF 2017 berlangsung dua hari, Jumat-Sabtu (23-16/8). Berdasarkan data dari panitia, ada 225 orang pesertanya, di antranya dari travel blogger nasional dan local, wartawan, generasi pesona Indonesia (Genpi) dari Lmpung, sebanyak 20 orang,  Genpi pusat,  perwakilan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang turut mendukung LKF 2017, dan lainnya.

Seluruh peserta harus sudah berkumpul pukul 05.30 di Lapangan KORPRI, Bandar Lampung kemudian berangkat menuju Dermaga Boom Kalianda dengan bus yang sudah disediakan panitia.

Setibanya di Dermaga BOM Kalianda, seluruh peserta diharapkan untuk registrasi ulang. Seluruh peserta kemudian naik kapal motor.

Kabarnya panitia menyediakan 8 kapal motor. Setiap kapal diisi maksimal 40 peserta. Setiap peserta diharuskan mengenakan life jacket.

"Selama perjalanan, peserta diharapkan tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah ke laut.," pesan Budiharto. 

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Read more...

Rabu, 23 Agustus 2017

Inilah Agenda FGD Pengembangan Strategi Pemasaran Destinasi Prioritas Tanjung Lesung

Guna memperkuat public- private partnership dalam mengembangkan strategi pemasaran pariwisata di 10 (sepuluh) destinasi prioritas, khususnya di Tanjung Lesung, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) lewat Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara menggelar Focus Group Discussion Pengembangan Strategi Pemasaran Tanjung Lesung.

Focus Group Discussion (FGD) Tanjung Lesung tersebut akan dilaksanakan Kamis, 24 Agustus 2017 di Sofyan Inn Altama, Pandeglang, Banten.

Ada 4 (empat) narasumber yang dihadirkan di FGD kali ini yaitu Hariyanto selaku Plt. Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Eneng Nurcahyati (Kadis Pariwisata Provinsi Banten), Ida Irawati (PIC Tim Pokja Destinasi Prioritas Tanjung Lesung), dan Hernowo Muliawan dari kalangan Akademisi dan Praktisi Pariwisata.

Menurut Hariyanto FGD ini bertujuan untuk menjaring masukan, ide, dan gagasan dari unsur pentahelix yaitu instansi/lembaga, pelaku industri/bisnis, asosiasi, akademisi, komunitas, serta media yang terlibat dalam bidang pemasaran pariwisata.

”Selain itu kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi praktis dalam mengembangkan strategi pemasaran pariwisata 10 (sepuluh) destinasi prioritas,” terangnya kepada TravelPlus Indonesia sebagaimana tertuang dalam Meeting Agenda Plan Summary (MAOS) FGD ini yang dikirim oleh staf-nya baru-baru ini.

Adapun output yang diharapkan dari FGD ini, lanjut Hariyanto berupa rekomendasi praktis mengenai strategi pemasaran Tanjung Lesung yang dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan pemasaran pariwisata yang mengacu pada kerangka tourism marketing yakni DOT, BAS, POP, dan POSE.

FGD ini, tambah Hariyanto digelar sesuai arahan Presiden (surat Setkab No : B-652/Seskab/Maritim/11/2015, tanggal 6 November 2015) : Menteri Pariwisata bersama Menteri terkait, para Gubernur pada 10 (sepuluh) destinasi pariwisata prioritas, Bupati/Walikota terkait agar fokus pada perbaikan 10 (sepuluh) destinasi prioritas pariwisata dengan mendukung dan memperkuat kebijakan, program dan kegiatan yang diperlukan sehingga benar- benar terlihat perubahannya.

Dan tentunya berdasarkan target pariwisata tahun 2019 yang harus dapat memberikan kontribusi pada PDB Nasional sebesar 8%, devisa yang dihasilkan sebesar Rp 240 triliun, menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta wisman dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.

Acara FGD akan dimulai dengan laporan panitia oleh Kabid Perencanaan & Kerjasama,  Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara H. Widodo, dilanjutkan penyampaan materi bertajuk ‘Arah Kebijakan Pemasaran Pariwisata Nusantara’ oleh Hariyanto.

Diteruskan dengan penyampaian materi ‘Potensi Wisata Banten’ oleh Eneng Nurcahyati dan ‘Pengembangan Destinasi Tanjung Lesung’ oleh Ida Irawati serta ‘Pengembangan Strategi pemasaran 10 destinasi prioritas Wilayah Tanjung Lesung’ oleh Hernowo Muliawan. FGD akan ditutup dengan diskusi tanya-jawab.

Adapun pesertanya mencakup semua unsur pentahelix yakni Universitas Ageng Tirtayasa (akademisi), lalu dari unsur industri wisata antara lain beberapa maskapai penerbangan, Banten West Java Tourism Development, HPI, PHRI, ASITA, ASPPI, Asosiasi Industri Kreatif & Pelaku Usaha, Asosiasi Homestay Tanjung Lesung, Asosiasi Kuliner Kreatif, dan Forum Tata Kelola Destinasi Pariwisata KEK Tanjung Lesung.

Sementara dari unsur pemerintah, tentunya selain dari Kemenpar, juga ada dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Dinas Pariwisata Kab. Pandeglang, Dinas Pariwisata Kab. Lebak, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Serang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan, serta dari BAPPEDA dan BPS.

“Tak lupa dari unsur media antara lain sejumlah wartawan dan travel blogger, serta unsur komunitas seperti Generasi Pesona Indonesia dan Kelompok Sadar Wisata,” tanbah Hariyanto.

Sekilas Tanjung Lesung
Destinasi prioritas pariwisata sekaligus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung seluas area 1.500 ha berada di pantai barat Banten.

Waktu tempuhnya sekitar tiga jam perjalanan dengan menggunakan mobil dari Jakarta (170 Km), dan 30 menit dari Carita.

Kalau lewat laut dari Ancol Marina 4 jam, dari Pantai Mutiara 4 jam, dan dari Carita 1 jam. Via udara sekitar 180 Km dari Bandara Internasional Soekarno – Hatta.

Akomodasi pilihannya ada Tanjung Lesung Resort Hotel yang terdiri atas 61 Luxury Villas (1, 2, and 4 rooms), Meeting and Conference Hall, Swimming pool, Bar, Restaurant, Kalicaa Villa Estate 44 Units (1, 2, 3 rooms), Soccer field, dan Children Playground.

Lalu ada Blue Fish Hotel dengan 16 rooms, Big-Game Fishing, Beach Club, Sunset Time in Bodur Beach, dan bisa Hiking.

Pilihan lain The Beach Club dengan water sport facilities seperti snorkeling, kayaking, fishing, diving, dan lainnya, serta Land-based sport seperti Mountain biking, dan hiking. Ditambah Sailing Club, Single Bedroom Cottage, Double Bedroom Cottage, dan Sail Boat Rental.

Event wisatanya ada Festival Tanjung Lesung yang diadakan dengan tujuan untuk mempromosikan kawasan Tanjung Lesung dan diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawannya. Festival tersebut akan digelar 22- 24 September mendatang.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: tanjunglesung.com & @tanjunglesungid

Read more...

Gagal Ikut Tour Gunung Anak Krakatau LKF 2017? Anda Bisa Trip Mandiri atau Ikut Open Trip

Tidak bisa ikut Tour Gunung Anak Krakatau (25-26/8) yang menjadi salah satu acara inti Lampung Festival Krakatau (LKF) 2017 lantaran pesertanya sudah 150-an orang dan pendaftarannya sudah ditutup? Jangan kecewa apalagi menyerah. Anda bisa tetap ke gunung aktif di perairan Selat Sunda yang cepat meninggi itu, baik secara mandiri ataupun ikut open trip.

Kalau Anda ke Gunung Anak Krakatau (GAK) yang masuk wilayah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Provinsi Lampung secara mandiri dari Jakarta, Anda bisa naik kereta ke Merak, Banten.

Lalu dari Pelabuhan Merak naik kapal feri ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung selama sekitar 3 jam. Jika Anda berangkat pukul 1 siang dari Merak, kira-kira tiba di Bakauheni pukul 4 sore.

Lanjutkan ke Dermaga Canti sekitar 1 jam dengan ojek sepeda motor. Kemudian perjalanan laut lagi dengan perahu motor reguker ataupun sewa ke Pulau Sebesi. Di Pulau Sebesi, Anda bermalam di homestay.

Pukul 3 pagi harus sudah bagun tidur untuk siap-siap ke GAK. Pukul 4 pagi bergerak menuju GAK dengan kapal motor. Dua jam kemudian, tepatnya pukul 6 pagi tiba di Pantai GAK, langsung menuju kaki GAK, melihat gugusan kepulauan Lamsel beserta gunung-gunung yang ada disekitarnya.

Usai puas menikmati dan mengabadikan pesona alam dari kaki GAK, kembali turun ke pantai GAK, tiba pukul 8 pagi untuk sarapan. Selepas itu ke Pulau Lagoon Cabe dengan menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam.

Di Lagoon Cabe Anda bisa snorkling menikmati alam bawah laut Lamsel.  Di bawah lautnya, Anda bisa eksis bareng bermacam ikan hias nan cantik.

Usai makan siang, kembali ke homestay di Pulau Sebesi atau langsung ke Dermaga Canti.

Akses & Biaya
Ongkos naik kereta api Krakatau dari stasiun Pasar Senen ke Merak Rp 30.000. Bisa juga naik kereta ke Merak dari Stasiun Tanah Abang. Sebaiknya cek tarif ongkos terkini.

Kapal feri kelas ekonomi dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni Rp 13 ribu. Sedangkan ojek dari Pelabuhan Bakauheni ke Dermaga Canti Rp 50 ribu pakai negosiasi.

Pilihan lain sewa angkot kalau dalam kelompok kecil dari Pelabuhan Bakauheni ke Dermaga Canti Rp 300 ribu juga kudu ber-negosiasi. 

Sementara ongkos naik perahu motor reguler dari Dermaga Canti ke Pulau Sebesi Rp 20 ribu. Kalau sewa dari Dermaga Canti ke Pulau Sebesi Rp 1 juta.

Nah kalau tak mau repot, dan Anda tidak berjiwa backpacker/adventurer, Anda bisa mengikuti open trip atau membeli paket tur untuk menjelajahi GAK dan beberapa pulau lainnya.

Biayanya Rp 365.000 sudah termasuk tiket kapal Merak-Bakauheuni PP, kapal jelajah pulau, tiket masuk wisata/pulau/gunung, makan, dan homestay.

Anda tinggal keluarkan biaya tambahan untuk sewa alat snorkling Rp 100.000/dua hari, jajan, atau upgrade kapal feri dari kelas ekonomi ke bisnis/eksekutif.

Lewat open trip/paket tur Anda bisa mengunjungi pulau lainnya seperti Pulau Sebuku Kecil untuk photo hunting, ke Pulau Sebuku Besar untuk snorkeling, dan ke Pulau Umang-umang yang pantainya berpasir putih dan masih bersih.

Dari Pulau Umang-umang, Anda bisa melihat penampakan Gunung Sebesi.

Sekarang banyak operator open trip ke GAK baik di Jabodetabek, Banten, maupun di Lampung sendiri.

Salah satunya Anda bisa menghubungi @cicakadventurelampung, kelompok pecinta alam sekaligus operator open trip di Kalianda, Lamsel.

Perlengkapan yang perlu Anda bawa, antara lain tas ransel, baju ganti sekita dua atau tiga pasang, obat-obatan pribadi, kantung plastik besar untuk pakaian basah/kotor, kamera (jenis apapun untuk dokumentasi), sandal, dan sepatu gunung.

Kalau Anda punya peralatan snorkeling, bawa saja jadi tak perlu menyewa. Jangan lupa juga sunblock, peralatan mandi, botol air minum, jaket, kacamata hitam, dan stop kontak/colokan, dan charger lantaran di Pulau Sebesi listrik hanya dinyalakan pukul 6 sore sampai pukul 6 pagi, serta gunakanlah sim card yang sinyalnya kuat.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & @cicakadventurelampung

Captions:
1. Pantai Gunung Anak Krakatau.
2. Menuju GAK.
3. Peserta Open Trip GAK berfoto bersama.

Read more...

Selasa, 22 Agustus 2017

100 Domba dan 6 Kuda Bakal ‘Ngeceng’ di Depan Presiden Jokowi di Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan

Peserta Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/8) mendatang, dijamin bakal beda dan lebih variatif pesertanya dibanding 2 Karnaval Kemerdekaan sebelumnya di Pontianak dan Danau Toba. Pasalnya bukan cuma ribuan manusia dengan beragam gerak, bunyi, dan warna yang akan ngeceng (bergaya), pun puluhan ekor domba dan kuda ikut berpawai.

Adapun domba yang akan ikut ‘beraksi’ di Karnaval Kemerdekaan ketiga yang mengusung tema ‘Nyalakan Api Semangat Kerja Bersama’ ini adalah domba hias dan domba aduan khas Garut.

Kedua jenis Domba Garut itu akan dihias sedemikian rupa sehingga tampil lebih 'geulis', nyentrik, dan modis serta 'kasep' dan gagah dibanding kambing biasa umumnya.

“Jumlah Domba Garut yang akan ikut ber-karnaval ada sekitar 100 ekor,” terang Aat Suratin, budayawan yang juga ditunjuk menjadi ketua tim kurator Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 selepas mengikuti jumpa pers terakit penyelenggaraan karnaval kemerdekaan tersebut di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Selasa (22/8).

Menurut Aat, Domba Garut sesuai namanya memang berasal dari Kabupaten Garut tepatnya daerah Limbangan.

Kabarnya Domba Garut merupakan hasil persilangan/perkawinan antara jenis domba lokal Indonesia, domba ekor gemuk, dan domba merino sekitar pertengahan abad ke-19 yang dirintis oleh Adipati Limbangan Garut.

Selanjutnya berkembang dan sekarang telah menyebar ke seluruh pelosok Jabar khususnya bahkan seluruh Indonesia.

Biasanya masyarakat Garut memilih anak Domba Garut untuk dijadikan domba tangkas yang kemudian dipeliharai secara khusus dan dilatih untuk cakap dalam beradu/berkaga di lapangan.

Bentuk umum Domba Garut, tubuhnya relatif besar dan berbentuk persegi panjang. Bobot badan domba Garut jantan dapat mencapai lebih dari 60 Kg, sedangkan domba betinanya tanpa tanduk, dengan bobot badan dapat mencapai 30 Kg.

Domba Garut, baik jantan maupun betina merupakan domba tipe penghasil daging.

Domba Garut jantan sering dipakai untuk fighting art atau seni domba aduan, sebab memiliki leher dan tanduk yang kuat, besar, dan kekar.

Tahun lalu, sejumlah Domba Garut pernah tampil bergaya di depan Presiden Jokowi saat mengikuti kontes dalam 'Piala Kemerdekaan RI' di salah satu area Kebun Raya Bogor, Jabar yang berdekatan dengan Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (27/8/2016).

Sebanyak 400 ekor Domba Garut berhasil ikut kontes setelah diseleksi panitia dari 800 ekor lebih domba dan kambing.

Selepas acara kontes, dilanjutkan dengan 'Catwalk Domba Garut' di atas red carpet. Masing-masing domba dipegangi dua orang pria.   Domba-domba Garut yang tampil sudah dipercantik dengan berbagai ornamen di tanduk dan tubuhnya, kemudian berlenggak-lenggok bak peragawan dan peragawati di depan Presiden Jokowi.

Harga seekor Domba Garut yang tampil di kontes dan catwalk yang disaksikan Presiden Jokowi saat itu pun fantastis, kisaran puluhan juta. Bahkan ada yang sampai 50 juta per ekornya.

Selain 1000 Domba Garut yang nampak ‘genit-genit’, juga ada 6 ekor Kuda Renggong Sumedang yang akan bergaya dalam Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017.

Kuda Renggong merupakan salah satu seni pertunjukan rakyat khas dari Sumedang.

Menurut penuturan beberapa seniman Sunda, Kuda Renggong muncul pertama kali dari Desa Cikurubuk, Kecamatan Buah Dua, Babupaten Sumedang. Kemudian menyebar ke sejumlah desa di beberapa kecamatan di luar Kecamatan Buah Dua hingga akhirnya sampai ke luar Kabupaten Sumedang.

"Renggong" diambil dari kata ronggeng atau kamonesan dalam Bahasa Sunda yang bermakna untuk "ketrampilan". Jadi Kuda Renggong artinya kuda berjalan yang telah dilatih menari mengikuti irama musik terutama kendang.

Di Jabar, Kuda Renggong menjadi saah satu seni pertunjukan rakyat berbentuk seni helaran atau pawai/karnaval. Biasanya digelar untuk acara sunatan/khitanan.

Setelah bocah selesai disunat dan dan didoakan, lalu dinaikan ke atas kuda Renggong untuk diarak dari rumhnya mengelilingi desa.

Biasanya anak yang disunat berpakaian wayang tokoh Gatotokaca atau bergaya Pangeran Sunda lengkap dengan bendo atau topi yang mirip blangkon Jawa.

Kuda yang dipilih tentunya kuda yang berbadan tegap dan kuat. Biasanya dilengkapi asesoris, musik pengiring dan juga penari.

Musik pengiringnya mengiri tembang-tembang Sunda seperti Mojang Geulis, Ole-ole Bandung, Kembang Gadung, dan lainnya. Terkadang Kuda Renggong ikut menari. Semakin lihai menari, penonton menyambutnya dengan tepuk tangan meriah.

Usai berkeliling desa, rombongan Kuda Renggong kembali ke rumah anak yang disunat, biasanya diiringi dengan nyanyian ataupun berupa instrumental lagu Pileuleuyan (perpisahan).

Setelah itu bocah yang disunat diturunkan dari Kuda Renggong, kemudian diikuti acara saweran dengan menaburkan uang logam dan beras putih. Saweran ini paling ditunggu-tunggu dan kerap jadi rebutan anak-anak desa.


Untuk melestarikan Kuda Renggong, pemda setempat mengelar Festival Kudang Renggong setiap tahun yang berhasil menjaring wisatwan lokal dan nusantara bahkan mancanegara.

Melihat keunikan Domba Garut maupun Kuda Renggong, rasanya pantas kalau Aat memilih keduanya untuk tampil berpawai di depan Presiden Jokowi lantaran keduanya sudah menjadi ikon wisata bagi Garut dan Sumedang sekaligus berhasil menjadi daya tarik parawisata Jawa Barat.

“Domba Garut dan Kuda Renggong bakal menjadi bagian dari 60 kontingen atau kelompok peserta Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017. Kedua kelompok hewan tersebut akan berpawai selama 3,5 jam dari pukul 8 pagi sampai sebelum Zuhur dari Gedung Sate hingga Balaikota Bandung sepanjang 2,2 Km,” pungkas Aat.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: youtube.com, hendri-kemenpar & adji

Captions:
1. Wajah Domba-domba Garut pilihan
2. Seekor Domba Garut berdiri, berjalan, dan berjoget.
3. Seekor Kuda Rongeng Sumedang beraksi.
4. Arak-arakan Kuda Renggong di desa-desa wilayah Jabar.
5. Menpar Arief Yahya (batik merah) memperkenalkan Aat Suratin (baju putih) selaku ketua tim  kurator Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 saat jumpa pers di Kemenpar, Jakarta. 

Read more...

Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan Diprediksi Lebih Keren, Presiden Jokowi Akan Naik Kereta Pancasila

Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 di Bandung Jawa Barat, Sabtu (26/8) mendatang diperkirakan bakal lebih keren dibanding dua Karnaval Kemerdekaan sebelumnya di Pontianak dan Danau Toba. Soalnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan ikut berpawai dengan pakaian adat Sunda naik kendaraan spesial yang diberi nama Kereta Pancasila.

Kereta Pancasila yang akan dinaiki Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi bukan seperti kereta kencana berkuda sebagaimana pernah beliau kendarai bersama Jusuf Kalla (JK) usai dilantik menjadi Presiden dan Wapres RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014 lalu, seperti yang nampak dalam foto di pojok kanan atas itu.

Menurut Aat Suratin, budayawan yang juga ditunjuk menjadi ketua tim kurator Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 yang merupakan puncak perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-72, Kereta Pancasila yang akan dinaiki Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Jokowi  di Kota Kembang nanti, dirancang khusus oleh lima seniman yang diketuai Tisna Sanjaya, perupa asal Bandung yang karya-karyanya sudah mendunia.

“Kereta Pancasila tidak berkuda, melainkan mobil hias sejenis truk yang didesain sedemikian rupa. Bagian depannya berbentuk hiasan kepala Burung Garuda. Sedangkan bagian belakangnya ada ruang khusus untuk berekspresi,” terang Aat usai mengikuti jumpa pers terkait penyelenggaraan Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Selasa (22/8).

Presiden Jokowi dengan Kereta Pancasila, lanjut Aat akan menjadi memimpin pawai dan berada paling terdepan. “Presiden Jokowi dengan Kereta Pancasila akan jadi pelatuk, kata urang Sunda atau kepala arak-arakan. Kemudian beliau akan turun dari Kereta Pancasila tepat di panggung kehormatan untuk menyaksikan peserta karnaval berpawai dari atas panggung,” jelas Aat.

Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 yang mengangkat tema ‘Nyalakan Api Semangat Kerja Bersama’ ini, lanjut Aat akan melibatkan karnaval-karnaval terkenal lainnya di Indonesia, seperti Jember Fashion Carnaval, Solo Batik Carnival, dan Tomohon International Flower Festival.

“Beragam ekspresi budaya akan ditampilkan dalam karnaval ini dalam bentuk gerak atau seni tari, bunyi (seni musik), dan warna atau seni rupa. Jadi disamping budaya tradisional juga ada budaya urban, kontemporer, dan gejala-gejala budaya seperti komunitas cosplay Bandung,” terangnya.

Selain itu juga ada Paguyuban Sepeda Baheula Bandung, Komunitas Historia Van Bandung, Pemain Engrang Jack Obin, Mojang Lenjang dan Jajaka Gandang Parahyangan, perwakilan dari 20 masyarakat/kampung adat yang ada di Jabar, dan Atlet Sepatu Roda KONI Bandung, bahkan Domba Hias Garut dengan jumlah sekitar 100 ekor serta Kuda Renggong Sumedang sekitar 6 ekor.

“Setelah dikurasi/dipilih, total peserta karnaval ada 60 kontingen atau kelompok, setiap kelompok terdiri atas 20 sampai 100 orang yang akan berpawai selama 3,5 jam dari pukul 8 pagi sampai sebelum Zuhur,” tambah Aat.

Menurut Ketua Panitia Nasional Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 Premita Fifi jalur karnaval membentang dari Gedung Sate sampai Balai Kota Bandung sepanjang 2,2 Km.

Kegiatan karnaval kemerdekaan ini akan diramaikan juga dengan penampilan Rombongan Rebana dan Marawis dari Pondok Pesantren Nurul Iman, Karaton Kapangeranan Gebang Kinatar Cigugur Kuningan, Kesenian Gotong Garuda, Reog Ponorogo, kesenian Sisingaan asal Subang, serta perwakilan budaya dari 12 provinsi di Indonesia.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan Karnaval Kemerdekaan pertama kali diselenggarakan tahun 2015 di Kota Pontianak, Kalbar bertajuk ‘Karnaval Khatulistiwa’. Tahun 2016 ‘Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba’ di Parapat dan Balige, Sumut.

“Data dari tulisan wartawan, karnaval di Pontianak ditonton 4 ribuan orang, di Danau Toba ada 110 ribu orang. Penonton Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan di Bandung nanti pasti lebih banyak dan lebih keren lagi,” ujar Arief Yahya.

Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil yang juga hadir dalam jumpa pers, menambahkan Karnaval Kemerdekaan ketiga ini akan dimanfaatkan juga untuk mempromosikan Asian Games 2018 mengingat beberapa cabang olah raga di ajang tingkat Asia itu digelar di Jabar.

“Nanti saya akan siapkan spanduk, baliho, dan lainnya yang memperkenalkan Asian Games 2018 di Jabar. Kalau perlu ada satu kontingen karnaval khusus yang berterik-teriak menyuarakan Asian Games 2018,” ujar Kang Emil.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Jokowi dan  JK pernah naik kereta kencana berkuda, diarak usai dilantik menjadi Presiden dan Wapres RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014 lalu,
2. Promo Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 saat jumpa pers di Kemenpar, Jakarta.
3. Menpar Arief Yahya memimpin jumper pers Karnaval Kemerdekaan ketiga.

Read more...

Di Puncak Perayaan Kemerdekaan RI ke-72 di Bandung, Presiden Jokowi Bakal Pakai Baju dan Kain Batik Sunda

‘Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan’ yang merupakan puncak perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/8) mendatang, akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dikabarkan Orang Nomor satu di RI ini akan mengenakan pakaian adat Sunda, begitupun dengan Ibu Negara Iriana Jokowi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Ida Hernida membocorkan sedikit apa yang akan dikenakan Presdien Jokowi di Karnaval Kemerdekaan ketiga yang mengangkat tema ‘Nyalakan Api Semangat Kerja Bersama’ini.

“Bapak Presiden Jokowi dan Ibu Negara rencananya akan mengenakan pakaian adat Sunda,” ujar Ida usai mengikuti jumpa pers terkait penyelenggaraan Karnaval Kemerdekaan tersebut di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Selasa (22/8).

“Pakaian adat Sunda yang akan dikenakan Presiden Jokowi berdesain modern,” tambah Ida.

Artis Olga Lydia yang menjadi salah seorang panitia Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 ini menambahkan pakaian yang akan dikenakan Presiden Jokowi masih tengah disiapkan oleh tim khusus.

“Untuk bajunya ada dua pilihan, putih dan ungu, sesuai kesukaan warna beliau,” ujar Olga.

Begitupun dengan kain sarung batiknya ada dua pilihan motif. “Pertama motif Merak Ngibing salah satu motif  Batik Garutan, khas Garut dan satu lagi motif kombinasi Mega Mendung Cirebonan, Merak, dan lainnya,” tambah Olga.

Sementara busana yang akan dikenakan Ibu Negara Iriana Jokowi, sambung Olga warnanya senada dengan yang akan dipakai Presiden Jokowi. “Ya jadi sepasang pakaian adat Sunda modern,” terangnya.

Sejak Presiden (Jokowi) bikin kejutan kali pertama dengan mengenakan pakaian adat Bugis, Sulsel di Sidang Tahunan MPR di gedung DPR Senayan, Jakarta, kemudian memakai baju adat Banjar, Kalsel di Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Istana Negara Jakarta, menurut Olga  tak bisa dipungkiri publik penasaran ingin tahu apa yang akan dikenakan Presiden Jokowi di momen-momen istimewa lainnya, termasuk di Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan  tahun ini.

“Karnaval ini, bisa jadi momen spesial lantaran Pak Jokowi yang berasal dari Solo, Jawa tengah akan mengenakan pakaian adat Sunda, Jawa Barat,  tentunya bakal ramai diberitakan,” terangnya.

Olga berharap, pakaian spesial buat Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi yang tengah dipersiapkan oleh tim desainer yang dipimpin perancang busana ternama asal Bandung, Deden Siswanto akan menggaungkan pakaian adat Sunda, sekaligus mengakat budaya dan pariwisata Bandung khususnya dan Jawa Barat umumnya ke tingkat nasional bahkan dunia.

Hadir dalam jumpa pers Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Wakikota Bandung Ridwan Kamil, Presiden/pendiri Jember Fashion Carnaval Dynand Fariz, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman serta Ketua Tim Kurator Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2017 Aat Suratin.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Presiden Jokowi diperkirakan akan hadiri Karnaval Kemerdekaan ketiga di Bandung, Sabtu (26/8).
2. Olga Lydia, salah satu panitia nasional Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan 2107.
3. Menpar Arief Yahya berfoto bersama usai jumpa pers seraya memegang payung kertas khas Sunda.

Read more...

Senin, 21 Agustus 2017

Intip Latihan Musikal ‘BABE’ Muka Kampung Rejeki Kota Bareng Maudy Koesnaedi

“Malam mas Adji.., info aja nih, mbak Maudy sudah ada di Nyi Ageng Serang ya..,” begitu pesan WA dari Lia, asisten Maudy Koesnaedi kepada TravelPlus Indonesia, Senin (21/8/2017) pukul 08.04 malam.

Senin malam, TravelPlus Indonesia memang sudah janjian dengan Lia sejak beberapa pekan lalu untuk bertemu Maudy Koesnaedi perihal wawancara kegiatannya terkini terkait persiapan pementasan musikal berjudul BABE Muka Kampung Rejeki Kota, produksi Teater Abnon (Abang-None).

Siiip saya langsung ke situ. Saya sudah dekat koq, sekarang  di Gedung Pusat Perfilman Usman Ismail,” balasku.

Oiya info lagi, mbak Maudy jam 21 .00 harus pulang dulu,” lanjut Lia.

Tak sampai 5 menit, TravelPlus Indonesia sampai di Gedung Nyi Ageng Serang. “Itu mbak Maudy-nya lagi mau makan,” kata Lia.

“Halo mas adji, di sini aja ngobrolnya,” sapa Maudy ramah.

Malam itu, perempuan 42 tahun itu yang akrab disapa Imod itu tampil bersahaja. Dia mengenakan baju berwarna dan celana hitam, rambut lurus panjangnya dibiarkan terurai. Kecantikannya tetap memesona.

“Oke, Imod habiskan aja dulu makannya,” balasku.

Ngak apa-apa mas, nanti aja saya lanjutin makannya. Soalnya jam 9-an saya juga harus pulang dulu,” jawabnya.

Imod pun meletakkan nasi kotaknya, lalu bercerita.

“Musikal ini produksi Teater Abnon ke-10. Judulnya BABE Muka Kampung Rejeki Kota yang diangkat dari buku biography seniman Betawi Benyamin S dengan judul yang sama,” ujarnya.

Selain sebagai penulis naskah, Maudy mengaku juga sekaligus produsernya. “Nanti Imod ikut main” tanyaku.

“Kalau Cornelia Agatha jadi main sebagai bintang mau, saya akan ikut main juga. Karena di lagu-nya Si Doel ada kejutan buat keluarganya si Doel,” jelas pelakon Zaenab dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang melambungkan namanya ini.

“Saya sudah ngobrol sama Cornelia soal ini. Bisa atau tidaknya dia luangkan waktu, masih belum fix,” tambah Maudy yang pernah jadi None Jakarta tahun 1993.

Selanjutnya istri Frederik Johannes Meijer asal Belanda dan ibu dari Eddy Maliq Meijer ini menjelaskan bahwa musikal BABE menceritakan kehidupan seniman Betawi, Benyamin S (almarhum) dalam 5 sketsa mulai dari Benyamin kecil, remaja, dewasa 1, dewasa 2, dan masa Benyamin S tua. “Durasinya sekitar 2 sampai 2,5 jam,” terang Maudy.

Jumlah pemain yang terlibat sekitar 35 Abnon ditambah bintang tamu, jadi sekitar 40-an orang. “Abnon yang sudah jadi public figure yang ikut bermain di BABE ini antara lain Tommy Tjokro pembaca berita TV, Iman Wibowo, Ayumi Astriani, dan Astry Ovie yang sama-sama penyiar radio, ditambah Indra Bekti  serta Abnon Jakarta lainnya yang tergabung dalam Teater Abnon,” tambah Maudy.

“Sejak beberapa bulan ini, hampir tiap malam kami latihan di sini. Selepas Isya sampai tengah malam,” beber pemilik akun Instagram @maudykoesnaedi dan akun twitter @mpokmod ini.

Menurut Maudy pertunjukkan musikal BABE yang juga didukung Bakti Budaya Djarum Foundation ini nantinya akan ditampilkan 3 kali di Graha Bhakti Budaya (GBB), Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.

“Hari Kamis malam, tanggal 14 September 2017 untuk undangan, lalu tanggal 15 dan 16 September atau Jumat dan Sabtu malam-nya pukul 19.30 baru untuk umum, jadi tiga kali show,” tambahnya.

Target penontonnya 1.600 orang dalam 2 pementasan untuk umum, sesuai kapasitas GBB yang mampu menampung 800 orang.

Tiketnya sendiri sudah dijual sejak Agustus 2017. Untuk VIP Rp 500 ribu, Kelas 1 Rp 300 ribu, dan Kelas 2 Rp 200 ribu per orang.

Tiket online-nya dapat dibeli di Blibli.com dan bisa juga pesan di Kayan Production. “Sampai saat ini penjualan tiket early bird sudah hampir 90 persen, kalau untuk umum belum full,” aku Maudy.

Dua tahun lalu, lanjut Maudy, Teater Abnon memproduksi pementasan berjudul Jawara yang juga bermuatan budaya Betawi di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ).

“Ketika itu hampir 90 persen terisi. Mudah-mudah musikal BABE ini penontonnya juga penuh,” harap Maudy.

Selepas bercerita panjang lebar, Maudy mengajak TravelPlus Indonesia menyaksikan para Abnon latihan untuk pementasan musikal BABE.

“Itu yang rambutnya agak gondrong ikal sutradara BABE, namanya Agus Noor. Kalau penata musiknya Ifa Fachir,” terang Maudy seraya duduk di kursi sambil melanjutkan makan malamnya dengan nasi kotak.

Saat makan, Aktris Pembantu Terbaik di Indonesia Movie Awards 2014 dan Nominasi Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik di FFI 2014 serta Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik di Piala Maya 2014 untuk perannya sebagai Inggit Ginarsih di film Soekarno: Indonesia Merdeka tahun 2013 lalu ini tetap fokus melihat para Abnon berlatih.

“Saya hanya pantau aja, untuk urusan acting dan blocking sudah ada sutradaranya yang atur,” ujarnya.

Selesai makan, TravelPlus Indonesia meminta Maudy untuk difoto.

“Saya pake lipstikan dan sisiran rambut dulu ya mas,” ucap Maudy yang tahun ini baru saja bermain di film Surat Kecil untuk Tuhan sebagai Mama Soraya.

“Oiya mas, dimakan dulu rotinya, airnya juga diminum,” ujarnya.

Tak lama berselang Maudy datang siap untuk dipotret. Dia tidak ganti baju, dandanannya simple, berbedak tipis senada kulitnya dengan lipstik berwarna merah yang sekadarnya.

Justru dengan kesederhanannya itu, aura kecantikan perempuan yang pernah dianugerahi predikat salah satu dari 50 Wanita Tercantik di Indonesia ini semakin keluar,  ya cantik natural.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Maudy Koenaedi jadi penulis naskah dan produser musilal BABE Muka Kampung Rejeki Kota.
2. Demi 'BABE', setiap malam berlatih keras di gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jaksel.
3. Suradara 'BABE' Agus Noor (berkaos putih) sambil duduk  mengarahkan para pemainnya.
4. Para Abnon yang tergabung dalam Teater Abnon serius berlatih.
5. Kata Imod panggilan akrab Maudy Koesnaedi, musikal BABE ini produksi Teater Abnon ke-10.

Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP