. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 06 Mei 2017

Serunya Berwisata Belanja Plus Kulineran Disela-sela Aksi Simpatik 55

Lagi-lagi aksi yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) bersama sejumlah ormas Islam lainnya bukan hanya berlangsung sukses, lancar, dan aman, pun menjadi wadah sejumlah peserta untuk berwisata belanja dan kuliner disela-sela mengikuti aksi.

Pemandangan itu kembali terlihat di dalam Aksi Simpatik 55 yang berpusat di Masjid Istiqlal Jakarta, Jum’at (5/5/2017). Sejumlah peserta aksi nampak asyik berbelanja sebelum mereka menunaikan Shalat Jumat.

Berdasarkan pantauan TravelPlus Indonesia, pedagang yang laris diserbu pembeli antara lain pedagang peci, baju koko, celana panjang, batu cincin, ikat kepala bertuliskan Lailahaillallah, kaos aksi, pernak-pernik Islami, dan tentu saja pedagang makanan serta minuman.

Selain harganya relatif murah, menurut beberapa pembeli alasan mereka berbelanja karena praktis, tidak perlu ke pasar, toko atau ke grosir lagi.

Harga peci misalnya dijual mulai dari Rp 5 ribu sampai 25 ribu, ikat kepala bertulisakan Lailahaillallah Rp 5 ribu dapat 2, baju koko Cuma Rp 50 ribu begitupun juga kaos lengan panjang bertuluskan aksi 313 dan lainnya dibanderol Rp 50 ribu.

Sementara pernak-pernik Islami seperti bross bertuliskan Lailahaillallah Rp 10 ribu per satuannya.

“Alhamdulillah kalau setiap aksi damai saya kecipratan untung, karena lebih rame pembelinya,” aku Bagas (30), pedagang peci asal Madura yang memang rutin berdagang dekat Masjid Istiqlal setiap Jumat.

Sejumlah pedagang lainnya yang bukan pedagang rutin juga berdatangan. Kang Amir (37) misalnya datang dari Cianjur khusus untuk berjualan peci, sedangkan Somad (42) yang berjualan kaos datang dari Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Lain lagi dengan Gusti (45) yang berasal dari Sumatera Utara, berjualan pernak-pernik Islami seperti bross bertuliskan Lailahaillallah.

Seorang pembeli, Ahmad (30) mengaku setiap ada aksi damai selalu ikut dan digunakan pula untuk berbelanja dan kulineran. “Selain ikut syiar juga turut membantu pedagang muslim yang mencari nafkah di aksi ini,” akunya.

Pantauan TravelPlus Indonesia, usai melaksanakan Shalat Jumat, sebelum long march ke Mahkamah Agung, sejumlah peserta Aksi Simpatik 55 menyerbu beberapa pedagang makanan dan minuman.


Giliran pedagang pecel, siomay, mie ayam, bakso, ketoprak, nasi goreng, soto ayam, air mineral dan aneka soft drink yang kecipratan rezeki.

Sejumlah gerai makanan di dekat Stasiun Juanda dan di dalam Stasisun Juanda sendiri juga ramai diserbu pembelinya.

Rupanya ajang Aksi Simpatik 55 bukan cuma untuk mengais rezeki bagi sejumlah pedagang.

Namun di sisi lain juga ada yang memanfaatkannya untuk mendulang pahala. Buktinya beberapa pedagang justru membagi-bagikan dagangannya secara cuma-cuma alias gratis untuk dikonsumsi para peserta aksi. Salah satunya pedagang roti di pasar yang tidak bisa ikutan beraksi.

Tujuan kaum muslimin yang ikut Aksi Simpatik 55 memang bermacam-macam. Ada yang niat untuk bersyiar sekalian berwisata belanja, kulineran, dan ber-narsis.

Ada pula yang bertujuan untuk meliput aksi tersebut, tentunya bagi sejumlah wartawan, fotografer, dan blogger. Travelplus Indonesia sendiri bertujuan mencakup semua itu. Sebab liputan sambil berwisata belanja dan kulineran memberikan atmosfir yang berbeda dan lebih lengkap.

Namun semua peserta yang datang ke aksi simpatik 55 ini dari kalangan manapun, kecuali yang pro penista agama, bertujuan sama-sama ingin bahu membahu beraksi demi tegaknya marwah umat Islam. Bukan untuk anarkis apalagi makar seperti dituduhkan pihak-pihak yang tak senang aksi ini digelar.

Begitupun dengan mereka yang tidak bisa ikutan beraksi ke jalan. Lewat doa mereka panjatkan agar si penista diberi hukuman setimpal sesuai harapan peserta Aksi Simpatik 55.

Cara lainnya dengan mengirim bantuan makanan dan minuman buat peserta aksi, lagi-lagi ikhlas lillahi ta’ala, karena Allah semata.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

2 komentar:

hilda sabri sulistyo 6 Mei 2017 pukul 21.11  

makasih mas adji liputannya, kebetulan di Jogya jadi nggak bisa ikut aksi 55. akhamdulilah lewat tulisan mas adji bisa mendapatkan rukhnya momen

hilda sabri sulistyo 6 Mei 2017 pukul 21.11  

makasih mas adji liputannya, kebetulan di Jogya jadi nggak bisa ikut aksi 55. akhamdulilah lewat tulisan mas adji bisa mendapatkan rukhnya momen

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP