. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 14 Mei 2017

Menikmati Pesona Destinasi ‘Bali Baru’ di Penghujung Pameran KIPC 2017

“Mba.., ini bagus banget fotonya. Kenapa nggak juara ya? Minimal juara dua atau tiga gitu”. “Iya aku juga bingung. Tapi kalau yang juara satu aku setuju sih”.

Begitu obrolan dua perempuan berhijab merah yang jadi pengunjung di penghujung pameran foto hasil lomba Kemilau Indonesia Photo Contest (KIPC) 2017 di ruang bagian depan Hall A, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (14/5).

Pameran foto yang digelar Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) dan mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) serta sejumah pihak lainnya ini memang sudah berlangsung sejak tanggal 11 Mei, bersamaan dengan acara Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara.

Koq foto-foto yang dipamerkan kebanyakan foto destinasi Candi Borobudur ya? Padahal kalau nggak salah, katanya ada 10 destinasi prioritas pariwisata,” kata Mba yang rada ceriwis itu. “Iya juga ya. Mau tanya ke sopo, wong ora ono panitia pamerannya,” jawab  Mba satunya lagi.

Berdasarkan pantauan TravelPlus Indonesia dari 50 foto terbaik hasil KIPC 2017, termasuk 3 foto yang menjadi juaranya, yakni foto berjudul "Pesona Pulau Macan" karya Sofyan Effendi yang menjadi juara pertama, lalu foto "Damai di Danau Toba" jepretan Ares Jonekson Saragi sebagai juara kedua, dan foto bertajuk "Indahnya Tanah Airku" karya Muhammad Aziz Rifai yang dipamerkan di JCC, memang lebih banyak foto-foto destinasi Candi Borobudur dan Bromo.

Bisa jadi karena kedua destinasi tersebut itu selain mudah diakses, pun sudah lama menjadi sebuah destinasi, seperti Kepulauan Seribu yang mudah dijangkau dari daratan Jakarta. Sementara beberapa destinasi lainnya terbilang baru seperti Tanjung Kelayang, Morotai, dan Wakatobi.

Selain jauh lokasi ketiga destinasi tersebut, mungkin belum banyak pula fotografer yang berkunjung ke destinasi-destinasi tersebut khusus untuk mengikuti lomba foto ini.

Buktinya, ketua Forwapar Fatkhurrohim sebelumnya sudah menjelaskan bahwa dari 757 foto yang masuk ke panitia melalui email, tidak ada satu pun foto destinasi Morotai dan Wakatobi hingga batas pengiriman ditutup. Jadi sudah jelas foto destinasi Morotai dan Wakatobi tidak nampak dalam pameran itu.

TravelPlus Indonesia menilai penyelenggaran pameran KIPC 2017 ini sangat bermanfaat bukan cuma untuk mempromosikan 10 destinasi prioritas pariwisata besutan pemerintahan Jokowi, pun sekaligus bisa menarik minat calon wisatawan berkunjung ke destinasi-destinasi berjuluk 'Bali-Bali Baru' tersebut di kemudian hari.

Oleh karena itu, andai saja panitianya menyediakan keterangan terkait foto-foto yang dipamerkan, tantu akan lebih menarik dan informatif lagi.

Misalnya, foto terkait destinasi Borobudur, juga ada informasi mengenai destinasi tersebut, entah dari hasil kliping koran, print tulisan dari media online/blog, atau dari racikan sendiri yang dibuat panitia berupa artikel informatif mengenai destinasi tersebut.

Apalagi kalau ditambah dengan disediakannya brosur paket-paket wisata ke 10 destinasi ‘Bali Baru’ tersebut yang juga memuat contact person travel agent, indie travel atau trip organizer-nya.

Satu lagi yang juga tak kalah penting, panitianya minimal satu orang harus standby (siap siaga) di lokasi pameran sampai benar-benar pameran itu ditutup. 

Si-penjaga pamerannya tentu harus tahu ragam pesona apa saja yang miliki 10 destinasi prioritas pariwisata yang dipamerkan, termasuk akses menuju masing-masing destinasi tersebut, agar ketika ada pengunjung yang bertanya, dia bisa menjelaskannya dengan tepat.

Melihat pentingnya lomba dan pameran KIPC ini, TravelPus Indonesia menilai patut diteruskan dan selenggarakan setiap tahun. Namun  diharapkan anggota Forwapar juga turut berpartisipasi mengikuti lomba ini.

Fatkhurrohim sebelumnya sempat mengutarakan kekecewaannya di WAG Forwapar lantaran tak ada satupun anggota forum yang dipimpinnya mengirimkan foto untuk dilombakan, padahal menurutnya ada beberapa yang cukup konsen sebagai fotografer.

Mudah-mudahan tahun depan lomba dan pameran KIPC ini akan jauh lebih meningkat lagi, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Pesona yang ditawarkan pun semoga jauh lebih beragam. Bukan hanya pesona alam, pun menghadirkan  ragam pesona lainnya seperti  budaya, kuliner, kerajinan tangan, sejarah, kearifan lokal, aktivitas wisata, berbagai event yang digelar baik itu sport tourism, dan  lainnya yang ada di masing-masing destinasi prioritas tersebut.

Kalau yang sekarang, boleh dibilang foto-foto yang dipamerkan didominasi foto-foto yang menyuguhkan pesona alam.

Dengan menambah ragam pesonanya, jumlah foto yang akhirnya akan dipamerkan nanti, otomatis akan bertambah, sehingga jumlah fotonya sebanding dengan luas ruangan yang digunakan.

Kalau pameran KIPC 2017 ini, ruangan yang digunakan memang lumayan lapang, membuat jumlah 50 foto yang dipamerkan terasa sedikit.

Hal itu pun sempat disinggung oleh kedua pengunjung yang sama, sebelum mereka meninggalkan ruang pameran.

Koq foto yang dipamerkan cuma segini ya? Padahal ruang pamerannya kan lapang banget,” ujar Mba itu. “Mungkin ada lagi di ruangan bagian dalam. Ayo Mba kita masuk ke dalam,” kata Mba satunya lagi.

Bisa jadi  keduanya memang masih penasaran dan belum puas, ingin menikmati ragam pesona lain dari masing-masing destinasi 'Bali Baru' yang menjadi tema sentral pameran foto tersebut.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Dua pengunjung perempuan di penghujung pameran KIPC 2017.
2. Foto terdepan bertema wisata bahari (marine tourism) juara pertama KIPC 2017.
3. Seorang pengunjung menikmati pesona destinasi Bromo di pameran KIPC 2017.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP