. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 06 April 2017

Ki Dalang Wawan Ajen Sutradarai Wayang Revolusi Mental Berlakon Mental Sang Satria

Dalang satu ini tak pernah habis berinovasi khususnya dalam pertunjukan wayang. Setelah sukses menghadirkan wayang sufi, wayang selebriti, wayang kolaborasi, dan lainnya. Kini Ki Dalang Wawan Ajen yang tak lain pendiri grup wayang golek sunda Wayang Ajen, akan menghadirkan wayang sebagai seni tontonan sekaligus tuntunan. Wayang hasil gagasannya bersama Ki Gaura Mancacaritadipura diberi nama Wayang Revolusi Mental.

“Wayang Revolusi Mental adalah sebuah pertunjukan wayang golek yang dikemas sedemikian rupa, dimana ada perubahan dalam struktur pertunjukannya dengan mengedepankan pola-pola baru sesuai dengan kebutuhan dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi,” jelas Ki Dalang Wawan Ajen alias Wawan Gunawan kepada TravelPlus Indonesia di Jakarta, Kamis (6/4).

Wayang satu ini, lanjut Wawan digarap secara modern (kekinian) dengan mengedepankan kualitas pertunjukan seni yang sarat dengan pesan moral.

Pesan moral dalam lakon wayang ini adalah mental yang menggambarkan wujud nyata sifat, sikap, dan prilaku Gatotkaca sebagai kesatria yang mempunyai prinsip, berjiwa mandiri, dan penuh tanggung jawab.

“Jiwa Gatotkaca yang speed, solid, dan smart. Revolusi Mental, inilah ide dasar dari digaungkannya kembali gerakan revolusi mental oleh Presiden Joko Widodo,” ujar Wawan yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya di Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental, sambung Wawan adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.

Dalam pertunjukan Wayang Revolusi Mental, tokoh Gatotkaca mendapat wejangan dari Prabu Batara Kresna (tokoh yang mengemban kebajikan dan keadilan).

Adegan dialog ini, lanjut Wawan sangat penting karena kekuatannya ada di teks yang mengambil dari kata-kata yang disampaikan oleh Bung Karno, dan diekspresikan dalam dialog wayang dengan kekuatan ekspresi dan vibrasi suara sang dalang.

"Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, dan berjiwa api yang menyala-nyala," begitu isi teksnya.

Revolusi di jaman kemerdekaan yang digaungkan kembali oleh Presiden Joko Widodo adalah sebuah perjuangan fisik, perang melawan penjajah dan sekutunya, untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tema itu akan diwujudkan dalam adegan Ksatria Gatotkaca dalam menghancurkan tokoh Raksesa dan para danawa jahat simbol ketidakadilan dan prilaku mental bobrok korup dan serakah.

Pesan selanjutnya tentang arti penting setelah bangsa Indonesia merdeka adalah sesungguhnya perjuangan itu belum selesai dan tak akan pernah berakhir.

“Kita semua masih harus melakukan revolusi, namun dalam arti yang berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa. Membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” terang Wawan.

Pesan moral tersebut akan disampaikan para panakawan Cepot dan Dawala dalam balutan humor edukatif yaitu guyonan yang penuh tuntunan.


Pementasan Dialog dan Monolog Wayang Revolusi Mental yang digagas Wawan ini dipersembahkan oleh Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

“Pementasannya akan berlangsung di kantor Ibu  Puan Maharani, Menteri Kemenko PMK yang berada di Jalan Merdeka Barat No. 3 Jakarta Pusat pada Jum'at, 7 April 2017 Pukul 09.40 - 09:55 WIB,” terang Wawan.

Lakon yang dibawakan berjudul Mental Sang Satria (Mental Kesatria Gatotkaca) yang naskahnya ditulis dan disutradarai Ki Dalang Wawan Ajen. Sedangkan dalangnya yang tampil ada dua yakni Ki Dalang Mursidin Ajen dan Ki Gaura Mancacaritadipura alias Mr. Dawala.

“Durasi cuma 15 menit dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Kali ini saya di belakang layar sebagai penulis naskah dan sutradara pementasan ini,” pungkas Wawan yang sudah keliling sekitar 49 negara mementaskan wayang golek bersama Wayang Ajen yang didirikannya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: wayang ajen

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP