. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 01 Februari 2017

JOGJA HEBOH, Solusi Yogyakarta Siasati Low Season Bulan Ini

Seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya, bulan Februari merupakan bulan sepi wisatawan (low season), baik itu wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman). Kondisi ini terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia, termasuk Yogyakarta yang nota bene dikenal sebagai salah satu kantong utama penyumbang wisnus dan wisman bagi Indonesia. Untuk menyiasatinya, Daerah Istimewa ini pun mencanangkan program promo Jogja Heboh selama Februari.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Udhi Sudiyanto mengamini hal itu.

Dia menjelaskan Jogja Heboh merupakan program promosi bersama seluruh stake holders pariwisata yang tergabung dalam  ASITA) DIY dan Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) DIY, yang mendapat dukungan Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Dispar Kabupaten/Kota se-DIY, airlines, destinasi wisata, pusat perbelanjaan, dan lainnya.

“Promo ini dilakukan sepanjang bulan Februari mulai tangal 1 sampai dengan 28 Februari 2017,” terang Udhi kepada Travelplus Indonesia lewat pesan WA dari Jogja, Selasa (31/1).

Promosi ini, lanjut Udhi diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap kunjungan wisatawan ke DIY selama low season bulan Februari ini. Dalam promo Jogja Heboh tersedia paket-paket tour dengan harga spesial. “Paket-paket wisata tersebut mencakup objek-objek wisata di semua kabupaten dan kota di DIY,” tambah Udhi.

Objek-objek wisata yang dipilih, sambung Udhi diutamakan objek-objek yang bukan tujuan wisata utama di DIY, dengan harapan objek-objek tersebut bisa terangkat sekaligus mem-branding objek wisata penyangga yang lain.

Pencanangan Jogja Heboh ini dilakukan tanggal 31 Januari 2017 di Hotel 101 di Kota Jogja yang dihadiri Ketua ASITA, Ketua PHRI, dan Kepala Bidang (Kabid) Promosi Dispar DIY serta sejumlah pihak terkait lainnya.

Ketua PHRI DIY Istidjab menambahkan dalam program promo Jogja Heboh 2017 ini ada 28 hotel yang bergabung. “Masing-masing hotel juga memberikan harga spesial selama periode tersebut,” ujarnya.

Kabid Promosi Dispar DIY Imam Pratanadi mengatakan Program Promo Jogja Heboh ini baru pertama kali dilakukan, diharapkan bisa dilanjutkan tahun depan dan seterusnya.

Data dari Buku Statistik Pariwisata DIY tahun 2015 yang diterbitkan Dispar DIY menerangkan jumlah wisatawan yang datang ke DIY paling rendah terjadi setiap bulan Februari dibandingkan bulan-bulan lainnya. Dan itu terjadi sejak tahun 2012 sampai 2015.

Jumlah wisnus dan wisman bulan Februari 2012 contohnya hanya 158.494 atau berada diposisi pertama terendah. Jumlah itu kalah dengan perolehan kunjungan wisatawan bulan Januari yang berada di urutan kedua terendah yakni 184.898. Begitupun jumlah kunjungan wisatawan bulan Februari tahun 2013, 2014 dan 2015.

“Diperkirakan bulan Februari 2016, jumlahnya juga paling rendah dibanding bulan-bulan lainya. Namun kami belum mendapat angka pastinya terutama untuk jumlah wisman,” ungkapnya.

Menurut Iman kondisi low season ini terjadi bukan hanya di DIY. “Kenapa? karena bulan Februari bukan musim liburan baik domestik maupun mancanegara. Untuk menyiasatinya itulah dibuat program promo Jogja Heboh ini,” ujarnya.

Kata Imam lagi, pihaknya belum bisa menetapkan target berapa besar wisatawan yang akan terjaring lewat program promo Jogja Heboh 2017 ini. Nanti di penyelenggaraan tahun-tahun berikutnya, baru bisa ditetapkan targetnya berdasarkan pengalaman penyelenggaraan tahun ini. “Tapi diharapkan peningkatannya 5-15 % untuk tahun 2017 ini,” harapnya.

Berdasarkan pengamatan Travelplus Indonesia, DIY termasuk provinsi yang stake holders-nya bukan sekadar kompak, pun punya kreativitas dan sinergitas.


Dulu sewaktu Recovery Jogja pascaerupsi Gunung Merapi tahun 2010, para stakeholders DIY pun bersinergi membuat program Go Jogja! dengan membuat paket-paket wisata untuk mendatangkan kembali wisatawan ke DIY, sekaligus bermaksud memberitahukan ke dunia bahwa DIY, khususnya Jogja sudah aman dikunjungi.

Salah satu solusinya ketika itu dengan mengundang sejumlah jurnalis/travel blogger profesional dari luar DIY terutama dari Jakarta ke DIY lalu keliling ke sejumlah objek wisatanya.

Dan kini, untuk menyiasasti low season, stake holders DIY kembali menunjukan kreativitas dan sinergitasnya dengan membuat program Jogja Heboh yang didukung Dispar DIY dan pihak terkait lainnya.

Apa yang dilakukan stake holders DIY ini, sepertinya bisa ditiru/diterapkan di provinsi/kabupaten/kota lain untuk mengembalikan citra daerah tersebut usai didera bencana/kerusuhan sosial/ketidakamanan dan lainnya atau untuk menyiasati musim paceklik kunjungan wisatawan.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dispar DIY, udhi & adji

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP