. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 19 April 2016

Intip Profil Wisata dan Budaya Sungailiat Sebelum Bertandang

Sungailiat, salah satu kecamatan di Kabupaten Bangka, Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memiliki beragam objek wisata seperti pantai, alam, sejarah, budaya, dan kuliner. Sebelum bertandang ke Sungailiat untuk menyaksikan even sport tourism Sungailiat Triathlon 2016, tanggal 23 April mendatang, ada baiknya Anda mengenal lebih dulu profil wisata dan budayanya.

Sekurangnya ada 10 objek wisata pantai yang menawan di Sungailiat, beberapa di antaranya namanya bahkan sudah tersehor hingga mancanegara.

Kesepuluh pantai tersebut yakni Pantai Matras dan Pantai Parai Tenggiri yang berada di Desa Matras, Pantai Batu Bedaun di Desa Kuala, Pantai Teluk Uber, Pantai Tanjung Pesona, dana Pantai Rabak di Desa Rambak, Pantai Tikus di Desa Rebo, Pantai Kuala di Desa Kuala, dan Pantai Tanjung Belayar serta Pantai Tanjung Ratu.

Pantai Matras berlokasi dekat dengan Pantai Bedaun dan Pantai Parai. Kendati fasilitas di pantai ini belum lengkap namun keindahan alam yang disuguhkan begitu eksotis, pastinya bakal memikat hati Anda.

Pantai Parai Tenggiri adalah pantai paling ternama yang dilengkapi dengan fasilitas seru dan menyenangkan yang dikelola secara profesional. Air laut di pantai ini masih jernih dengan nuansa alam yang juga masih asri.

Beragam permainan seperti banana boat, jetsky, dan lainnya bisa Anda manfaatkan agar liburan bertambah seru.

Pantai Rabak baru terkenal sekitar tahun 2009 sejak di bukanya akses jalan menuju pantai ini. Lokasinya di sebelah Timur Kota Sungailiat dengan waktu tempuh sektar 10 menit menggunakan kendaraan roda empat.

Dari pantai ini Anda bisa menyusuri pesisir pantai menuju Pantai Teluk Uber dan Pantai Tanjung Pesona. Ketiga pantai tersebut sangat berdekatan.

Selain pantai, Sungailiat juga memiliki sejumlah wisata alam antara lain Hutan Wisata Suaka Alam dan Kolam Renang Loka Tirta.

Objek wisata sejarahnya antara lain Makam  Leveysen di Belakang Ruko Puncak dan Tugu Kemerdekaan di Terminal Sungailiat serta Makam Akek Siam di Bukit Betung.

Dari Puncak Bukit Betung, Anda akan disuguhkan pemandangan Kota Sungailiat yang mengesankan.

Bagi Anda yang senang dengan budaya, bisa mengunjung objek wisata budaya di kecamatan ini seperti Beduk Terbesar Masjid Agung, Vihara Dewi Kwan Im, Klenteng Cetya Dharma Abadi, Padepokan Babel, dan acara 1 Muharam serta tradisi Sepintu Sedulang yang lebih dikenal dengan sebutan "Nganggung".

Tradisi Sepintu Sedulang merupakan kegiatan setiap rumah mengantarkan makanan dengan menggunakan dulang atau baki bulat besar saat panen lada, acara-acara adat, peringatan hari-hari besar keagamaan, perkawinan, dan kematian.

Nilai-nilai budaya yang dapat diambil dari tradisi ini adalah jiwa gotong royong masyarakat Bangka itu cukup tinggi, mereka mengulurkan tangannya membantu anggota warga lain yang membutuhkan.

Disamping itu ada perayaan selama sepekan menyambut Tahun Baru Imlek dan Ritual Ziarah Kubur untuk menghormati para leluhur yang dilaksanakan di Perkuburan Kemujan Kota Sungailiat. Kedua tradisi keturunan Tionghoa ini merupakan even tahunan yang mengikuti hitungan Kalender China.

Buat yang ingin berwisata agro, bisa mendatangi Wisata Agro Wisata Pantai Rebo dan Kebun Lada Putih. Di Sungailiat juga ada wisata pendidikan, Anda bisa bertandang ke Kampus Politeknik Manufaktur Timah.

Kalau senang trekking, Anda bisa mendaki Gunung Maras tapi bukan di Sungailiat melainkan di Kecamatan Riau Silip, terpatnya di Desa Rambang. Jaraknya sekitar 70 Km dari Kota Sungailiat. Nah kalau Anda ingin berwisata olahraga memancing bisa menghubungi klub memancing setempat di Parai Tenggiri. Sedangkan untuk olahraga menyelam bisa menghubungi klub selam Emas Diving Club (EDC).

Kecamatan Sungailiat mempunyai luas wilayah sebesar 147,985 km2, yang terdiri dari 6 Kelurahan yakni Kelurahan Kenanga dengan luas 26,00 Km², Parit Padang (43,00 Km²), Srimenanti (3,405 Km²), Sungailiat (15,500 Km²), Kuday (5,750 Km²), dan Kelurahan Sinar Baru dengan luas 35,330 Km² serta satu desa bernama Desa Rebo dengan luas 19,00 Km².

Jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Sungailiat kurang lebih 100.000 jiwa dengan mata pencaharian terbanyak di sektor industri/TI, buruh bangunan, pedagang, nelayan, PNS/PT Timah, dan sebagai petani.

Akomodasi di Sungailiat beragam dari penginapan kelas melati, hotel hingga resort berbintang, antara lain Parai Beach Resort (bintang 4), Hotel Tanjung Pesona (bintang 3), Novilla Hitel (bintang 1), Hotel Citra (melati 3). Hotel Tri Mustika (melati 1), Jaya Bersama (melati), Wisma Pemkab Bangka (melati), Wisma Timah II, Wisma Flamboyan, dan Penginapan 2004 serta beberapa losmen.

Untuk urusan memanjakan perut dengan masakan khas Melayu dan Chinesse Bangka, Anda bisa mendatangi restorannya, antara lain Pelangi Restoran di Parai Beach Resort, Aurora Restoran di Hotel tanjung Pesona, Citra Restoran di Hotel Citra, La Mer Restoran du Hotel Teluk Uber, RM Raja Laut, RM Ali, RM Ria Rasa, RM Santai, Restoran Jati Pesona di Pantai Rebo, dan RM Simpang Raya.

Jika membutuhkan travel agent di Sungailiat juga cukup banyak antara lain Bella Wisata, Aiwa Travel. Okan Travel, Bunda Travel, Mega Tour and Travel, Diva Travel, Femiola Travel, dan Juanda Travel.

Tak sulit menjangkau Sungailiat. Dari kota asal Anda bisa naik pesawat Sriwijaya, Garuda,  Lion, dan lainnya dengan tujuan Kota Pangkalpinang, dilanjutkan dengan sewa mobil travel ke Sungailiat.

Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang dari Sungailiat antara lain Kemplang, Kericu, aneka Terasi (padat, panggang dan bubuk), Lada butir dan bubuk serta Rusip.

Kemplang atau kerupuk khas Kabupaten Bangka berbahan Ikan Tenggiri, tepung tapioka, garam dan bumbu penyedap. Sedangkan Kericu merupakan salah satu jenis panganan cemilan khas Bangka yang memiliki cita rasa yang enak dan bergizi tinggi berbahan utama telur cumi-cumi dan sagu (tapioka).

Terasi bubuk mulai dikenal sejak tahun 2000. Terasi berbahan udang halus dan garam ini diproduksi secara rumahan. Produk diversifikasi terasi ini masih jarang ditemukan dipasar karena masyarakat luas lebih mengenal terasi dalam bentuk padat. Kelebihan terasi bubuk ini lebih praktis dalam penggunaan dan lebih tahan lama.

Rusip merupakan makanan tradisional masyarakat Bangka. Makanan ini dibuat dari olahan ikan teri segar dengan garam dan gula aren yang difermentasikan. Rusip digunakan sebagai pengganti sambal untuk lalapan. Rusip diproduksi secara merata di setiap daerah di Kabupaten Bangka. Namun skala pengusahaannya masih kecil atau home industry.

Jenis makanan ini banyak dijumpai di toko-toko penjual makanan khas yang ada di Kabupaten Bangka, ada pula yang dijajakan langsung dari rumah ke rumah.

Jangan lupa mencoba kuliner Pantiaw merupakan salah satu makanan selingan khas Bangka. Makanan ini mirip dengan Laksa tetapi berbeda bentuknya.

Pantiaw diproduksi di hampir setiap daerah di Kabupaten Bangka dalam skala rumah tangga.

Pemasarannya pun masih sangat sederhana. Biasanya Pantiaw dijajakan dari rumah ke rumah atau di toko-toko/warung penjual makanan. Bahan utama pembuatan Pantiaw adalah sagu dan tepung beras.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: adji & dok.bangka.go.id

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP