Genjot Turis Tiongkok Lewat Wonderful Indonesia Night 2016 di Anhui
Jumlah rakyat Negeri Panda, Tiongkok yang besar merupakan pasar empuk bagi Indonesia untuk menjaring turisnya ke Indonesia. Untuk menggenjot jumah kunjungan turis asal negeri tirai bambu itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan berbagai upaya antara lain membebaskan kewajiban memiliki visa kunjungan untuk keperluan wisata ke Indonesia bagi 169 negara, termasuk China.
Tak cuma itu, Kemenpar juga kerap mengikuti pameran di sana dan juga melakukan promosi langsung ke Tiongkok. Baru-baru ini Kemenpar menggelar pentas Wonderful Indonesia Night 2016 di China Timur, tepatnya di gedung The Grand Theater of Anhui di Kota Hefei, Sabtu (16/4).
Di gedung kesenian berkapasitas 1.631 tempat duduk lipat itu, sejumlah tarian dan lagu Indonesia ditampilkan. Ada Suryani yang menyayikan beberapa lagu batak, Sumut dengan vokalnya yang melengking tinggi hingga mendapat sambutan meriah para audience yang hampir memadati venue pertunjukan yang dibangun megah sejak 1986 itu.
Ada juga lima orang penari dari Sanggar Tari Bunaken, Manado yang tampil dengan menonjolkan backdrop-nya.
Tak kalah memarik, ada penampilan penari-penari dari anak-anak orang Indonesia yang lahir dan tinggal di Tiongkok. Tarian mereka memperkuat video promosi Wonderful Indonesia yang menyuguhkan pesona banyak daerah, mulai dari Bunaken dan Lembah Straight, Minang Kabau denganp tarian piringnya yang khas, tarian Betawi, tarian Papua, sampai tarian Jawa dengan campur sari yang kuat.
Ilustrasi di multimedia belakangnya juga mengundang perhatian khusus, sangat keren. Gambar videonya bagus, tariannya menambah keren atraksi Wonderful Indonesia Night itu.
Selain itu ada satu penampilan kesenian Tiongkok yang juga mengundang perhatian audience di Grand Theater. Yakni penari single, dengan topeng kain yang bisa berubah-ubah warna dan bentuk muka. Penonton yang dikuasai orang Tiongkok itu juga penasaran dengan perubahan topeng wajahnya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya cukup puas dengan penampilan anak-anak Indonesia yang cukup mengundang perhatian pasar utama, Tiongkok. Dalam sambutan singkatnya, Arief Yahya menegaskan kembali diplomasi bilateral Indonesia-Tiongkok, yang telah terjalin sejak 13 April 1950 itu terjaga dengan baik. Saat ini sudah memasuki usia ke-66 tahun.
“Lebih jauh ke belakang lagi, 611 tahun yang lalu, Laksamana Cheng Ho, memimpin muhibah pelayaran “Maritime Silk Road" dan menjadi cikal bakal hubungan baik Indonesia-Tiongkok. “Itu lembaran sejarah interaksi yang bisa ditelurusi,” kata Arief yang didampingi Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasific, Vincensius Jemadu.
Ditambah lagi pada tahun 2013, saat pemerintah Tiongkok menerapkan kebijakan hubungan internasional “one belt one road” yang merupakan Jalur Sutra Maritim abad 21. “Saya sudah bertemu dengan Sekjen UN-WTO –United Nation World Tourism Organization, Talib Rivai. Lembaga PBB itu sudah setuju untuk mempopulerkan inisiatif bisnis China dengan konsep One Belt One Road itu. Ujungnya sampai ke Indonesia,’ ungkap Mantan Dirut PT Telkom ini.
Tak cuma itu, Kemenpar juga kerap mengikuti pameran di sana dan juga melakukan promosi langsung ke Tiongkok. Baru-baru ini Kemenpar menggelar pentas Wonderful Indonesia Night 2016 di China Timur, tepatnya di gedung The Grand Theater of Anhui di Kota Hefei, Sabtu (16/4).
Di gedung kesenian berkapasitas 1.631 tempat duduk lipat itu, sejumlah tarian dan lagu Indonesia ditampilkan. Ada Suryani yang menyayikan beberapa lagu batak, Sumut dengan vokalnya yang melengking tinggi hingga mendapat sambutan meriah para audience yang hampir memadati venue pertunjukan yang dibangun megah sejak 1986 itu.
Ada juga lima orang penari dari Sanggar Tari Bunaken, Manado yang tampil dengan menonjolkan backdrop-nya.
Tak kalah memarik, ada penampilan penari-penari dari anak-anak orang Indonesia yang lahir dan tinggal di Tiongkok. Tarian mereka memperkuat video promosi Wonderful Indonesia yang menyuguhkan pesona banyak daerah, mulai dari Bunaken dan Lembah Straight, Minang Kabau denganp tarian piringnya yang khas, tarian Betawi, tarian Papua, sampai tarian Jawa dengan campur sari yang kuat.
Ilustrasi di multimedia belakangnya juga mengundang perhatian khusus, sangat keren. Gambar videonya bagus, tariannya menambah keren atraksi Wonderful Indonesia Night itu.
Selain itu ada satu penampilan kesenian Tiongkok yang juga mengundang perhatian audience di Grand Theater. Yakni penari single, dengan topeng kain yang bisa berubah-ubah warna dan bentuk muka. Penonton yang dikuasai orang Tiongkok itu juga penasaran dengan perubahan topeng wajahnya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya cukup puas dengan penampilan anak-anak Indonesia yang cukup mengundang perhatian pasar utama, Tiongkok. Dalam sambutan singkatnya, Arief Yahya menegaskan kembali diplomasi bilateral Indonesia-Tiongkok, yang telah terjalin sejak 13 April 1950 itu terjaga dengan baik. Saat ini sudah memasuki usia ke-66 tahun.
“Lebih jauh ke belakang lagi, 611 tahun yang lalu, Laksamana Cheng Ho, memimpin muhibah pelayaran “Maritime Silk Road" dan menjadi cikal bakal hubungan baik Indonesia-Tiongkok. “Itu lembaran sejarah interaksi yang bisa ditelurusi,” kata Arief yang didampingi Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasific, Vincensius Jemadu.
Ditambah lagi pada tahun 2013, saat pemerintah Tiongkok menerapkan kebijakan hubungan internasional “one belt one road” yang merupakan Jalur Sutra Maritim abad 21. “Saya sudah bertemu dengan Sekjen UN-WTO –United Nation World Tourism Organization, Talib Rivai. Lembaga PBB itu sudah setuju untuk mempopulerkan inisiatif bisnis China dengan konsep One Belt One Road itu. Ujungnya sampai ke Indonesia,’ ungkap Mantan Dirut PT Telkom ini.
Hefei sendiri, sambung Arief Yahya merupakan salah satu kota terpenting dalam kebijakan Hubungan Internasional Tiongkok dengan istilah “Jalur Sutera” itu.
Jalur itu menjadi pusat budaya untuk berdiskusi, berbagi dan membangun prinsip, memperkuat pertukaran internasional dan meningkatkan diplomasi dalam tingkat yang lebih tinggi dan kerjasama regional yang lebih dalam.
“Wakil Gubernur Anhui Chen Shulong juga sudah setuju, dalam pertemuan terakhir dengan rombongan Kemenpar,” terang Arief Yahya.
Vincensius Jemadu berharap acara Wonderful Indonesia Night 2016 di Anhui dapat menjaring wisman Tiongkok ke Indonesia tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. “Mudah-mudahan misi kami ini on track untuk menggenjot pasar Tiongkok, menuju target 20 juta di tahun 2016,” harap Vincensius.
Sebagai catatan, tahun 2015, wisman asal Tiongkok tercatat mencapai 1.121.066 wisman, naik sebesar 16,87% dari tahun 2014. Tahun 2016 ini Kemenpar menargekkan wisman asal Tiongkok sebanyak 2,1 juta orang. Hingga Februari, wisman asal Tiongkok tercatat telah mencapai 267.934 orang.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Foto: Dok. Kemenpar
0 komentar:
Posting Komentar