. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 15 September 2015

Posuo, Primadona Festival Budaya Tua Buton 2015

Pemkab Buton baru saja sukses menggelar Festival Budaya Tua 2015. Jika dua kali penyelenggaran sebelumnya menonjolkan Pedole-dole dan Pekande-kandea. Tahun ini, selain dua tradisi lama khas Buton itu juga ada Posuo yang menjadi promadonanya. 

Di puncak acaranya, 500-an gadis keluar rumah setelah melaksanakan Posuo atau pingitan selamat 4 hari. Mereka keluar rumah dan berkumpul di Baruga, rumah adat orang buton di Pasarwajo, Ibukota Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Di rumah panggung dari kayu itu, mereka melakukan ritual pelepasan, sebelum akhirnya berjalan sekitar 1 Km menuju Lapangan Banabungi yang menjadi pusat acara.

Setelah dipinggit beberapa hari, dalam sebuah ruangan atau kamar secara berkelompok, tidak boleh terkena sinar matahari dan kilit mereka dibaluri luluran dari bahan-abaahn alami lokal, membuat kulit wajah para gadis putih cerah berseri.

Kecantikan mereka semakin menonjol karena mengenakan Kombo, pakaian adat tradisional Buton dengan tata rias lebih dari biasanya. Ditambah dengan sejumlah aksesoris etnik seperti kalung, gelang, anting, dan hiasan kepala yang makin membuat mereka terlihat cantik, beda dibanding sebelum dipingit.

Di sana, para gadis pun bertemu dengan masyarakat yang berdatangan termasuk sejumlah wisatawan nusantara dan mancanegara. Ada yang berkenalan dan kemudian berlanjut ke pertemanan lebih dekat dan bahkan mungkin ke jenjang yang lebih serius. Karena sebenarnya setelah dipingit, para gadis itu sudah siap disanding.

Tika, salah satu gadis Buton mengaku senang bisa ikutan Posuo secara massal untuk kali pertama ini. “Lebih seru dan ternyata menyenangkan bisa ikutan tradisi tua Buton ini,” akunya.

Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun dalam sambutannya mengatakan tradisi Posuo menjadi promadona dalam Festival Budaya Tua Buton tahun ini. Hal ini dilakukan agar masyarakat Buton dapat terus melestarikan budaya tua tersebut. “Ini adalah tradisi memingit gadis Buton yang telah mengalami haid pertama. Semua gadis Buton harus dipingit 4 hari sebelum bisa dilamar dan menikah dengan pria idaman,” ungkapnya.

Menurut Samsu Umar jika tradisi tua ini dilaksanakan perorangan, biayanya akan lebih mahal. Sekali Posuo bisa menghabiskan Rp 40-50 juta per orang. Karena itu banyak orangtua yang tidak melakukan Posuo pada anak gadisnya karena ketidaktersediaan dana, padahal menurut adat, Posuo itu harus dilakukan.

Untuk mengangkat kembali tradisi Posuo, Pemkab Buton berusaha memberikan bantuan kepada masyarakat Buton yang memiliki putri untuk dipingit massal lewat festival ini. “Kalau Posuo dilakukan beramai-ramai, biayanya akan jauh lebih murah. Dari puluhan juta rupiah bisa jadi Rp 1,4 juta per orang. Sehingga masyarakat Buton tidak terlalu terbebani dalam melaksanakan adat tua satu ini,” terangnya.

Kadisbudpar Kabupaten Buton Abdul Zainuddin Napa menjelaskan Festival Budaya Tua Buton 2015 yang berlangsung 6 hari, diisi sekitar lima rangkaian kegiatan yakni pameran, menyambut Sail Tomini, Pedole-dole atau imunisasi khas orang Buton sebanyak 1.000 bayi, Pekande-kandea atau makan bersama dengan menyediakan 2.000 talang yang berisi aneka makanan dan penganan khas Buton, dan Posuo atau pingitan yang berjumlah 500 gadis lebih. 

Zainuddin Napa mengaku Festival Budaya Tua Buton yang digagas Pemkab Buton menjadi kalender daerah yang diselenggarakan setiap tahun dan diharapkan akan menjadi agenda Nasional. Sapai tahun ini, Fetival Budaya Tua Buton sudah dilaksanakan tiga kali berturut-turut setiap tahun. 

Pada festival pertama 2013 lalu, Pemkab Buton berhasil mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) No: 6105/MURI/VIII/2013 yang dianugrahkan kepada Bupati Buton atas pemrakarsa dan penyajian pesta adat Pekande-kandea dengan jumlah 1090 talang. 

Pada festival kedua tahun 2014, Pemkab Buton kembali meraih penghargaan rekor MURI dengan No : 6592/R.MURI/VIII/2014 yang ditandatangani langsung ketua umum MURI Dr (HC) Jaya Suprana dan diserahkan oleh Senior Manager Museum Rekor Dunia Indonesia, Paulus Pangka SH. Penghargaan tersebut diraih Pemkab Buton atas penyajian talang sebanyak 2009 dan berhasil memecahkan rekor jumlah talang tahun sebelumnya. 

Festival ke tiga tahun ini selain berhasil menyedot puluhan ribu pengunjung, juga menarik minat para turis asing dari rombongan Sail Tomini. Para pelayar mancanegara itu menggunakan kapal layar yang kemudian bersandar di Teluk Banabungi. Ada yang berasal dari Belgia, Irlandia, Belanda, Inggris, Australia, dan Amerika. 

Usai sukses menggelar Festival Budaya Tua Buton 2015, lanjut Zainuddin Pemkab Buton akan mempersiapkan Visit Buton 2016 dan menargetkan diri menjadi tuan rumah Sail Indonesia 2017 mendatang. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Samsu Umar Abdul Samiun saat memberi sambutan pada acara puncak Festival Budaya Tua Buton 2015 di Pasarwajo, Buton, Sutra. 
2. Para gadis Buton usai dipingit (posuo) selama 4 hari, mereka pun tampil cantik di puncak acara Festival Budaya Tua Buton 2015.

Read more...

Rabu, 09 September 2015

Warga Medan Bakal Diserbu Paket Wisata Jakarta

Mulai pertengahan bulan ini, warga Medan, Sumatera Utara bakal diserbu bermacam paket wisata dari Jakarta. Pasalnya, Jakarta akan menggelar pameran wisatanya yang bertajuk Jakarta Tourism Expo (JTE) 2015 di kota yang terkenal dengan Bika Ambon dan Bolu Merantinya ini, tepatnya di Center Point pada 17-21 September mendatang. 

Kadisparbud Provinsi DKI Jakarta, Purba Hutapea, dalam jumpa pers terkait pelaksanaan JTE 2015 di Balairung, Gedung Kemenpar, Jakarta, Rabu (9/9) mengatakan Medan menjadi salah satu kota besar pemasok wisatawan nusantara (wisnus) bagi Jakarta. “Tak heran kalau kami ingin menarik wisatawan dari berbagai kota di Indonesia, termasuk dari Medan dan sekitarnya lewat JTE 2015,” ungkapnya.

Dijelaskan acara JTE 2015 di Medan melibatkan hingga 30 industri pariwisata dari Jakarta dan enam biro perjalanan wisata lokal. Termasuk di dalamnya adalah maskapai penerbangan Sriwijaya Air dan Citilink, pengelola hotel Jakarta bintang 2 sampai 5, perusahaan biro perjalanan wisata Jakarta, juga hadir pengelola objek-objek wisata menarik di Jakarta, seperti Kidzania, Taman Margasatwa Ragunan, UKM, Pusat perbelanjaan Tanah Abang, Thamrin City, dan lainnya.

Ada banyak paket wisata yang dijual di JTE 2-015 yang bisa dipilih oleh warga Medan. “Kalau mau paket satu malam ada Paket Fly and Fun mulai dari Rp 1.900.000 per orang untuk tiket Sriwijaya Air atau Citilink dengan rute PP Medan-Jakarta dan menginap 1 malam di hotel,” papar Purba.

Untuk paket dua malam, bisa memilih Paket Edu and Fun mulai dari Rp 2.290.000 per orang, termasuk tiket pesawat, menginap dua malam di hotel berbintang, voucher White Horse Executive dan voucher Kidzania. 

Bisa juga paket Jakarta Museum Trip yang sudah termasuk termasuk tiket Sriwijaya Air/Citilink (Medan-Jakarta-Medan), voucher taxi blue bird, tiket masuk Museum Nasional dan Museum Wayang, dan menginap dua malam di hotel berbintang (twin sharing) di Jakarta, dengan harga paket mulai dari Rp 2.190.000 per orang.
Buat warga Medan yang suka musik, sambung Purba bisa memilih paket khusus Jakarta Music Festival yang akan berlangsung Oktober di Ancol, dengan harga mulai dari Rp 2.150.000 per orang. Harga tersebut termasuk tiket Jakarta Music Festival, tiket pesawat Sriwijaya Air atau Citilink PP Medan-Jakarta dan menginap 2 malam di hotel. 

Pengunjung yang datang ke JTE 2015 di Center Point Medan, sambung Purba juga akan dibanjiri berbagai hadiah menarik. Salah satunya Kembang Kelapa Keberuntungan, dimana pengunjung yang melakukan transaksi di tempat berkesempatan meraih bermacam hadiah hiburan. 

Bagi warga Medan dan sekitarnya, ayo datang ke JTE 2015 di Center Point pada 17-21 September mendatang. Jangan lupa borong paket-paket wisatanya. 

Naskah & foto: travelplus 

Captions: 
1. Keliling dengan sepeda onthel salah satu paket wisata yang diminati pengunjung Kota Tua Jakarta. 
2. Jumpa pers Jakarta Tourism Expo (JTE) 2015 di Kemenpar, Jakarta, Rabu (9/9).

Read more...

Selasa, 08 September 2015

Lomba Cipta Cinderamata Berhadiah 50 Juta Rupiah Plus Jalan-Jalan

Mau dapat hadiah uang jutaan rupuah? Mau jalan-jalan ke sentra-sentra kerajinan dan wisata di Kota Bandung? Ikuti saja Lomba Cipta Cinderamata Nusantara 2015. Lomba tingkat Masional yang mengambil tema “Cipta Kreasi Cinderamata Nusantara Berbahan Daur Ulang” ini diselenggarakan oleh Direktorat Kesenian, Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). 

Kepala Seksi Seni Rupa Terapan, Subdit Pembinaan Seni Rupa, Direktorat Kesenian, Dirjen Kebudayaan, Kemdikbud Darmansyah, S.S, M. Hum menjelaskan lomba ini bertujuan menggali kreativitas generasi muda sekaligus sebagai salah satu wujud usaha pelestarian lingkungan.“Tema cinderamata berbahan daur ulang sengaja kami angkat untuk memunculkan seniman-seniman cindermata yang berkarakter Indonesia dan sekaligus peduli lingkungan,” jelasnya di Jakarta, Senin (7/9). 

Menurut Dadang begitu sapaan akrabnya, lomba cinderamata tingkat Nasional yang pertama kali ini terbuka umum bagi seluruh masyarakat Indonesia yang berusia 13 – 25 tahun, laki-laki maupun perempuan, pelajar maupun bukan. Kategorinya terbagi 2 berdasarkan usia, yakni kategori 1 untuk usia 13-18 tahun dan kategori 2 untuk usia 19-25 tahun. 

Karya yang dilombakan, lanjutnya dalam bentuk produk cinderamata berbahan daur ulang disertai dengan deskripsi karya berupa judul, konsep, teknik/cara pembuatan, fungsi, dan identitas diri sebanyak 1 halaman A4 mencakup deskripsi dan foto karya. “Bahan dasar karya yang dilombakan berupa plastik baik dari bekas botol, kantong plastik ataukresek, dan gelas plastik. Lalu kertas dari koran, majalah, kardus, dan kertas bekas; kain atau serat dari perca, karung, rumput, dan daun; kayu dari serbuk atau serutan gergaji dan bambu; karet dari sandal, sepatu, dan ban; serta bahan pecahan dari keramik, gelas, dan bohlam,” terang Dadang seraya menambahkan setiap peserta wajib membuat dan menyerahkan karya dengan bentuk dan ukuran 3D maksimal: 30 x 30 x 30 cm, dan 2D maksimal: 50 x 50 cm. 

Kata Dadang karya yang dibuat harus mengutamakan kontens kearifan lokal, dalam artianbercirikan daerah atau budaya setempat, dan dapat menjadi ciri khas cinderamata daerah tersebut. “Karya yang diperlombakan merupakan hasil karya sendiri atau perorangan dan bukan karya plagiat serta belum pernah mendapatkan penghargaan apapun,” jelasnya. 

Peserta hanya diperbolehkan mengirimkan maksimal 2 karya per kategori ke alamat Subdit Pembinaan Seni Rupa, Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 9, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan-Jakarta, paling lambat diterima oleh panitia pada tanggal 3 Oktober 2015 (cap pos). Koordinasi lebih lanjut dapat menghubungi: Anita dinomor Hp 081287002592 dan Soraya (081281588528), atau email: senirupa.pkp@gmail.com.

“Seluruh karya peserta akan dikembalikan setelah kegiatan selesai. Hak Cipta melekat pada peserta lomba. Kemdikbud diberikan hak untuk mempublikasikan demi kepentingan non komersil,” ucapnya. 

Setelah karya terkumpul, dewan juri akan memilih masing-masing 10 nominator setiap kategorinya, jadi totalnya ada 20 nominator. Jurinya ada tiga yakni Sri Mulyani perajin cinderamata sekaligus pendidik, F Widiyanto seniman keramik, dan Dik Doang, selebritis yang peduli lingkungan dan pendidikan. 

Dadang menjelaskan ketika ditetapkan sebagai nominator, nanti seluruh nominator diundang ke Bandung. Panitia akan menanggung biaya transportasi dari daerah asal ke Bandung pergi/pulang setiap nominator, termasuk transportasi lokal, akomodasi, dan konsumsi selama 3 hari. 

Setiap nominator wajib mempresentasikan karyanya masing-masing, tidak boleh diwakilkan. “Setelah diseleksi baru nanti ditentukan para pemenangnya. Dewan juri akan melihat keontentikan dan makna karya masing-masing,” ungkap Dadang lagi. 

Pengumuman pemenang dan penyerahan piala serta hadiah akan diumumkan oleh dewan juri pada tanggal 29 Oktober 2015 di Kota Bandung, Jawa Barat. 

Hadiah untuk masing-masing kategori Juara I: Rp 15.000.000, Juara II Rp 12.000.000, Juara III Rp 10.000.000, Juara Harapan I Rp 8.000.000, Juara Harapan II Rp 5.000.000.

“Karya-karya para nominator juga akan dipamerkan agar masyarakat dapat mengapresiasinya dan para senimannya juga dapat mempresentasikan karyanya. 

Disamping itu akan dibuat katalognya sebagai database,” kata Dadang. Di Bandung nanti, sambung Dadang para nominator juga akan diajak karya wisata ke sentra-sentra cinderamata. 

“Kenapa Bandung kita pilih? Karena kota ini menjadi pusat kreativitas karya cinderamata yang beberapa di antaranya sudah go international, untuk menambah wawasan dan sebagai bekal pembelajaran bagi para nominator agar kian terasah kreativitasnya,” pungkasnya. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Cinderamata khas Indonesia 
2. Kepala Seksi Seni Rupa Terapan, Subdit Pembinaan Seni Rupa, Direktorat Kesenian, Dirjen Kebudayaan, Kemdikbud Darmansyah, S.S, M. Hum.

Read more...

Rabu, 02 September 2015

Turis Arab Penyumbang Terbesar Kunjungan Wisman Juli 2105

Kabar gembira, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Juli 2015 naik kendati rupiah melemah. Jumlahnya sebanyak 814.233 wisman atau tumbuh 4,76% dibandingkan Juli 2014 sebanyak 777.210 wisman. 

Badan Pusat Statistik (BPS) dan Asisten Deputi (Asdep) Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mencatat kunjungan wisman bulan Juli 2015 yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni; wisman berkebangsaan Arab Saudi sebesar 127,49%, Bahrain 66,32%, Uni Emirat Arab 56,96%, Mesir sebesar 44,68%, dan China 20,60%. 

Sedangkan secara komulatif kunjungan wisman yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni; China sebesar 19,99%, India 10,35%, Inggris 9,99%, Mesir 9,66% dan Arab Saudi 4,14%. 

Berdasarakan pengamatan travelplusindonesia, Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur (Bopuncur) merupakan salah satu destinasi yang disukai turis Arab sejak beberapa tahun belaknagan ini. Selian itu juga Jakarta untuk berbelanja serta Bandung, Lombok, dan Bali. 

Secara kumulatif jumlah kunjungan wisman pada Januari-Juli 2015 sebanyak 5.472.050 wisman atau tumbuh 2,69% dibandingkan periode yang sama (Januari- Juli ) 2014 sebanyak 5.328.732 wisman. 

Tiga pintu masuk utama pada Juli 2015 mengalami pertumbuhan positif, masing-masing yakni great Ngurah Rai Bali sebesar 6.40%, great Soekarno-Hatta Jakarta sebesar 3,67%, dan great Batam sebesar 7,78%. Hal tersebut sebagai salah satu kontribusi pariwisata pada Juli 2015 tumbuh positif sebesar 4,76%. 

Kondisi pariwisata pada Juli 2015 tumbuh positif dan dampak musibah debu vulkanik Gunung Raung di Jawa Timur (Jatim) yang berlangsung pada pertengahan Juli sehingga membuat Bandara Ngurah Rai ditutup selama beberapa hari, tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisman pada tiga pintu utama (great) Bali, Jakarta, dan Batam. 

Pertumbuhan Juli 2015 di Great Soekarno Hatta sebesar 3,67%, telah berpengaruh secara signifikan terhadap kunjungan wisman pada Juli sebesar 814.233 wisman, sedangkan wisman yang masuk melalui Soekarno-Hatta didominasi oleh wisatawan dari Saudi Arabia sebanyak 30.654 wisman, China 20.601 wisman, dan Malaysia 12.707 wisman. 

Tingginya kunjungan wisman tersebut antara lain karena bertepatan dengan liburan hari raya Idul Fitri 2015 (1436 Hijriyah). Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, kunjungan wisman pada Juli sebesar 814.233 wisman sesuai target yang ditetapkan yakni sebanyak 800.000, sedangkan untuk Agustus dan September mendatang ditetapkan masing-masing sebesar 850.000 wisman. 

“Pada semester pertama (Januari-Juni 2015) kunjungan wisman sebesar 4.657.817 wisman atau sebesar 47% dari target tahun 2015 sebesar 10 juta wisman. Kita optimis target kunjungan wisman tercapai,” kata Menpar Arief Yahya. 

“Pada semester kedua, proyeksi target kunjungan wisman pada kurun waktu Juli-September sebesar 25% dan Oktober-Desember sebesar 30%, tambahnya.

Tumbuh di atas Malaysia dan Singapura 
Menpar Arief Yahya menjelaskan lebih jauh, pertumbuhan pariwisata Indonesia pada Junuari-Juli 2015 sebesar 2,69% jauh lebih baik dibandingkan pariwisata Malaysia maupun Singapura. “Dari laporan mereka, pada Januari-Mei 2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu pariwisata Malaysia tumbuh negatif 8,6% begitu pula Singapura tumbuh minus 4,1%, 

Sedangkan pariwisata Indonesia tumbuh positif 3,86%. Pertumbuhan positif terus berlangsung pada dua bulan berikutnya Juni dan Juli 2015, yang secara kumulatif (Januari-Juli 2015) mencapai 2,69%,” kata Arief Yahya. 

Pemberlakuan kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) bagi 30 negara serta gencarnya promosi Wonderful Indonesia di 18 negara yang menjadi fokus pasar diharapkan akan menjadi pendorong meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1.Turis Arab Saudi mendominasikunjungan wisman ke Indonesia pada Juli 2015.

Read more...

Selasa, 01 September 2015

Menpar Sarankan PATA Travel Mart 2016 Ada Side Event-nya

PATA Travel Mart (PTM) 2016 akan berlangsung di Indonesia, tepatnya di Jakarta pada September tahun depan. Diperkirakan akan dihadiri sekitar 600 sellers dari 31 negara dan kurang lebih 1000 buyers dari 49 negara serta diliput lebih dari 100 media internasional. Untuk lebih menghidupkan bursa pariwisata internasional kelas dunia ini, Menteri Pariwsata (Menpar) Arief Yahya menyarankan dibuat side event-nya. 

Side event yang dimaksud Arief Yahya berupa sajian keseniaan dan budaya termasuk ekonomi kreatif dari Pemprov DKI Jakarta sebagai tuan rumah. “Kalau tidak ada kegiatan pendukung, akan terasa kering. Contoh KAA di Jakarta dan Bandung beberapa waktu lalu, jadi terangkat sukses berkat side event-nya,” ujarnya dalam jumpa pers ‘Jakarta Tuan Rumah PATA Travel Mart 2016’ di Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, Selasa (1/9).

Selain suguhan dari DKI Jakarta, lanjut Aref Yahya juga bisa bekerja sama dengan Pemprov Banten dan Jawa Barat yang masuk dalam Great Jakarta. “Paling tidak suguhan yang ditampilkan sudah mewakili Indonesia,” sambung Arief yang didampingi Chairman PATA Indonesia Chapter SD Darmono, President/CEO PATA Indonesia Chapter Poernomo Siswoprasetijo, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jakarta Purba Hutapea.

Mendengar masukan Arief Yahya itu, Kadisbudpar DKI Jakarta Purba Hutapea mengatakan siap menampung dan mengusahakannya nanti. “Tapi kami belum tahu akan menampilkan apa saja, yang pasti imbauan Menpar Arief Yahya itu bagus dan akan kami usahakan,” ucapnya.

Arief Yahya menambahkan penyelenggaraan PTM telah berlangsung lama dan banyak diminati negara anggota untuk menjadi tuan rumah (host). “Sebagai tuan rumah PTM, kita akan memperoleh dampak langsung ekonomi (direct economic and tourism) dari pengeluaran para peserta selama mengikuti bursa (trading) serta media exposure,” terangnya.

Menpar menjelaskan dampak langsung hotel-hotel di Jakarta akan penuh karena PTM yang berlasung selama tiga hari itu akan dihadiri lebih dari 1.000 delegasi dari 60 negara, maupun media exposure karena event ini diliput sekitar 100 media internasional di bidang pariwisata.

Selain itu penyelenggaraan PTM 2016 juga menjadi momentum untuk mempromosikan branding Wonderful Indonesia dalam strategi BAS (branding, advertising, dan selling). Event PTM 2016 yang ke-39 ini merupakan bagian dari branding untuk mempromosikan Wonderful Indonesia ke mancanegara khususnya negara-negara yang menjadi fokus pasar di kawasan Asia Pasifik. “Kita akan mempromosikan potensi pariwisata Indonesia yang memiliki keunggulan dalam hal keindahan alam (nature), budaya (culture) danmanmade,” kata Arief.

Penyelenggaraan PTM ke-38 tahun 2015 ini akan berlangsung di Bangalore, India pada 6-8 Sepetember 2015 mendatang. Indonesia akan berpartisipasi di PTM Bangalore dengan membawa 10 pelaku bisnis pariwisata dengan menempati paviliun Indonesia di D.23.

Indonesia merupakan negara anggota PATA yang aktif. Indonesia pernah menjadi tuan rumah PTM di Bali tahun 1985 dan 1989 serta sebagai tuan rumah Konferensi Tahunan PATA tahun 1963 dan 1974 di Jakarta, dan tahun 2003 di Bali.

Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: agung, biro hukum dan komunikasi publik, kemenpar

Captions:
1. Menpar Arief Yahya (tengah) menjelaskan keuntungan Indonesia menjadi tuan rumah PATA Travel Mart (PTM) dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (1/9).

Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP