Merpati Janji Terbang Lagi Awal Maret Nanti
Setelah nasibnya terkatung-katung dan sempat tidak beroperasi akibat terbelit utang lebih dari Rp 7,3 triliun, Maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines berjanji akan kembali beroperasi awal Maret 2014 nanti. Tapi janjinya masih terkesan ragu-ragu.
Janji itu disampaikan Presiden Direktur dan CEO PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), Kapten Asep Eka Nugraha, di Jakarta, Selasa (11/2). “Mudah-mudahan 1 Maret nanti kita sudah bisa terbang setelah kita melakukan evaluasi. Jadi kita harus realistis saja,” ujarnya.
Asep menjelaskan penerbangan awal Maret nanti diprioritaskan untuk melayani rute umroh, yakni Jakarta-Jeddah. Yang akan dilayani oleh anak usaha Merpati bersama mitra KSO (kerjasama operasi) yakni PT Amagedon. “Mitra ini nantinya menyediakan modal kerja dan armada sedangkan operasional dijalani oleh Merpati Aviation Service,” jelasnya.
Menurut Asep jika Merpati telah dioperasikan kembali, pengembalian uang tiket penumpang secepatnya bisa dilakukan. Namun ada permasalahan pengembalian uang penumpang yang sudah membeli tiket. “Refund akan dilakukan 30 hari dari ter-cancel-nya para penumpang dan yang lainnya sepanjang kita bisa mempercepat operasional,” ungkapnya.
Asep mengamini perusahaan penerbangan pelat merah ini tengah melakukan sejumlah review dan restrukturisasi selama bulan Februari untuk menata kembali operasional dan lainnya. MNA juga telah mengajukan surat kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk men-suspend beberapa rute penerbangan Merpati. "Kita sudah ajukan permohonan review selama 1 bulan ke Kemenhub, dan ini akan kita intensifkan dan mudah-mudahan bisa terstruktur lebih baik dan akan disampaikan kepada perhubungan," harapnya.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan telah menawarkan 19 rute penerbangan milik MNA ke maskapai lain mengingat ketidakmampuan Merpati mengembalikan utangnya yang menumpuk. Itu belum termasuk tunggakan lain ke sesama BUMN ataupun swasta untuk avtur dan premi asuransi.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti menjelaskan alasan penawaran 19 rute tersebut karena mempertimbangkan aspek pelayanan masyarakat. Menurut Herry, kondisi yang dialami Merpati dapat mengganggu pelayanan kepada masyarakat dalam bidang transportasi udara.
Ke-19 rute yang ditawarkan tersebut antara lain adalah Makassar-Maumere, Makassar-Jayapura, Biak-Sorong, Jaya Pura-Tanah Merah, dan lainnya.
Langkah Kemenhub itu jelas bertolakbelakang dengan keinginan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ingin Merpati tetap beroperasi. Namun Herry mengatakan tegas pihaknya tidak akan memperhatikan usulan Kementerian BUMN agar 19 rute tersebut tetap diberikan kepada Merpati pasalnya izin rute penerbangan adalah wewenang Kemenhub.
Herry menambahkan pihaknya masih menunggu kepastian apakah Merpati masih sanggup terbang dalam 21 hari ke depan, terhitung sejak 1 Februari 2014. Jika sampai batas waktu yang ditetapkan Merpati tetap tidak bisa terbang, maka pihaknya harus menawarkan 19 rute tersebut ke maskapai lain.
Syarat lain yang harus dipenuhi Merpati untuk dapat terbang lagi, lanjut Herry adalah kesanggupan membiaya operasionalnya, asuransi, dan membayar gaji pegawai. Soalnya akhir pekan lalu, 50 pilot mendadak mundur karena mengaku belum digaji sejak 26 Desember 2013. “Kalau Merpati tidak mampu lagi, kita bekukan izinnya,” tegasnya.
Seperti diketahui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ingin menyelamatkan MNA. “Merpati tetap kita pertahankan untuk hidup. Tentu harus dengan pola baru, semangat baru dan kinerja baru,” jelasnya di kesampatan lain. Namun keinginan Dahlan ternyata tak kunjung memperoleh dukungan dari unsur pemerintah lainnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengkau tak puas dengan kinerja Dirut Merpati Asep Eka Nugraha. PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sudah memberi informasi padanya bahwa Merpati tak bisa ditolong lagi. Hatta pun terus menunggu petinggi Merpati membawa skema bisnis yang meyakinkan pemerintah bahwa keputusan Dahlan menyelamatkan maskapai ini memang masih dimungkinkan. Namun direksi Merpati tak kunjung menemuinya.
PT MNA yang berdiri pada 6 September 1962 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 1962 ini, kini tinggal menunggu nasib. Tetap beroperasi atau izinnya dicabut. Mudah-mudahan saja janji Dirut Merpati Asep Eka Nugraha yang menyatakan Merpati akan terbang lagi awal Maret nanti ditepati.
Benarkah “Merpati Tak Pernah Ingkar Janji” seperti lagu lawas yang ditembangkan Paramita Rusady itu terbukti? Kita lihat saja nanti.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar