Singkawang Ditetapkan sebagai Kota Pusaka Indonesia
Kota Singkawang, Kalimantan Barat ditetapkan sebagai Kota Pusaka. Dalam siaran pers Pusat Komunikasi Publik (Puskompublik), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang diterima travelplusindonesia, selasa (18/2), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu membenarkan hal itu.
“Kota Singkawang juga merupakan salah satu kota yang telah ditetapkan sebagai Kota Pusaka Indonesia,” kata Mari saat menyaksikan Parade Tatung yang merupakan bagian dari acara Cap Go Meh di Singkawang, Jum’at (14/2).
Menurut Mari Pangestu Kota Singkawang dikenal juga sebagai kota yang memiliki industri keramik dan memiliki daya tarik wisata lain seperti Pantai Pasir Panjang, Palm Beach, Rindu Alam, Sinka Island Park, dan pusat kuliner ‘Pasar Hongkong’. “Potensi inilah yang menjadi keunggulan kota ini,” terangnya.
“Keanekaragaman etnis dan budaya yanag harmonis ini memberikan ciri dan daya tarik tersendiri bagi Kota Singkawang. Tak heran Kota Singkawang juga menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang menarik kunjungan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” tambah Mari.
Mari juga menjelas bahwa tahun ini Kota Singkawang telah dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang berlangsung di Balairung Kantor Walikota Singkawang pada Rabu (12/2).
Rakernas yang dihadiri 49 delegasi dari kabupaten/kota di Indonesia ini juga menetapkan Kota Singkawang sebagai Koordinator World Culture Forum atau Forum Kebudayaan Dunia Region Kalimantan bersama. Dalam Rakernas ini Kota Bau Bau ditetapkan sebagai tuan rumah pada Kongres III JKPI yang akan digelar tahun depan.
JKPI merupakan sebuah organisasi di antara pemerintah kota dan atau pemerintah kota/kabupaten yang mempunyai keanekaragaman pusaka alam dan atau pusaka budaya (tangible dan intangible). Jaringan ini didirikan dengan tujuan menjaga kelestarian benda cagar budaya (BCB) peninggalan sejarah di Indonesia.
Jaringan ini muncul pertama kali atas prakarsa 4 (empat) kota. Kemudian, jaringan ini dideklarasikan oleh 12 (dua belas) kota di Indonesia (Surakarta, Yogyakarta, Denpasar, Pekalongan, Ternate, Pangkal Pinang, Ambon, Surabaya, Medan, Pontianak, Sawahlunto, dan Kota Blitar) yang otomatis menjadi anggota jaringan pada hari sabtu tanggal 25 2008 di Kota Surakarta. Acara deklarasi jaringan ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik ketika itu.
Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Puskompublik, Kemenparekraf
0 komentar:
Posting Komentar