. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 05 Maret 2013

Lokasi Panjat Tebing Alami dari Sumatera Hingga Papua












Lokasi surga panjat tebing alami di Indonesia, bukan cuma di Lembah Harau, Sumatera Barat. Ada puluhan tempat lagi yang tersebar di beberapa titik dari Sumatera hingga Papua. Masing-masing punya keistimewaan. Dan pernah menjadi rumah sekaligus arena bermain para pemanjat pada masa keemasan rock climbing. 

Di Pulau Sumatera, selain Lembah Harau lokasi panjat tebing lainnya ada di Tebing Karang Pantai Lampuuk, Aceh Besar. Lokasi tebing karangnya dekat pantai yang berpasir putih dan lembut. Pantai dan tebing Lampuuk ini berjarak sekitar 15 Km dari pusat Kota Banda Aceh.

Juga ada di Tebing Serelo atau Bukit Telunjuk di Desa Sukacinta, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Tinggi Puncak Tebing Serelo 600 meter di atas permukaan laut (mdpl), namun tebing yang dapat dipanjat tingginya 350 meter dengan sudut kemiringan 70-90 derajat. Jenis batuan tebingnya andesit.

Lalu di Tebing Simarmosa di Dolok Simarsopa, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Tinggi tebing berbatuan jenis andesit ini 350 mdpl. Masih di Sumut, lokasi lainnya ada di Gantung, Danau Toba, Bakala Village. Tebing berjeni batuan limestone ini cuma setinggi 9 meter dengan satu jalur pemanjatan.

Sedangkan di Lampung lokasi panjat tebing alaminya di Pulau Condong yang masuk wilayah Desa Tarahan, Katibung. Kendati tinggi tebing berjenis batuan granit ini sekitar 60 meter namun sekurang sudah 12 jalur pemanjatannya. Juga di Dhamawyata, Tanjung Karang, Bandar Lampung dengan tinggi tebingnya 30 meter. Ada 12 jalur pemanjatan di tebing berbatuan granit ini.

Lokasi lainnya Gunung Padang di Kota Padang, Sumatera Barat yang masuk kawasan Taman Siti Nurbaya, tak jauh dari Pantai padang atau Taplau. Ada sekitar 4 jalur pemanjatan di tebing berbatuan basal dengan ketinggian sekitar 30 meter ini yakni Jalur Fasting dengan grade atau tingkat kesulitan 5.12 yang dibuat pada tahun 1992 oleh Valdi, Jalur Trek Eureka oleh Radit dan Jalur Camp oleh Rizal pada tahun 1990, sama-sama ber-grade 5.11 c/d , dan jalur H dan R (5.9) yang dibuat Harera dan Edu pada 1991.

Di Kepulauan Riau ada dua lokasi yakni di Ranai, Gunung Ranai, Natuna yang berketinggin 70 meter dan di Batu Layar, Pulau Nikoi berketinggian 18 meter. Kedua tebing berbatuan granit ini masing-masing baru ada satu jalur pemanjatan.

Di Jawa, lokasi mencumbui tebing alami cukup banyak. Beberapa di antaranya menjadi lokasi ekspedisi pemanjatan.

Pertama, Tebing Parang di Kampung Cihuni, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, persisi di sisi Selatan Waduk Jatiluhur. Ada tiba tebing berbatuan andesit berbentuk tower yang membentang sepanjang 1,5 Km ke arah Utara-Selatan. Tower 1 tingginya 950 mdpl, tower 2 (900 mdpl), dan tower 3 setinggi 875 mdpl. Lintasan tebingnya umumnya slab dan diantaranya berdinding vertikal. Tingkat kesulitan tebingnya VI, 5.9, A 1. Dinding ini pertama kali dipanjat tahun 1980 oleh kelompok Skygers. Dan berikutnya dipanjati berbagai kelompok pemanjat untuk ekspedisi.

Kedua, Tebing Gunung Bongkok di Desa Sukamulya, Purwakarta, Jawa Barat. Tingdi tebing berbatuan andesit ini sekitar 40 meter dengan lebar dinding 27 meter dan 25 meter. Sekurangnya ada 3 jalur yang sudah dipanjat yakni Psyco Matters I dan II atas nama Djati Pranoto, Ujan, Mamay, Ipul, Asep, dan Galih serta jalur Alex dan Michael.

Ketiga, Tebing Citatah di Desa Cipatat, Padalarang, Bandung, Jawa Barat. Ada puluhan jalur pemanjatan di tebing berjenis batuan karst ini dengan beragam grade. Namun ada dua tebing menjadi favorit pemanjat dan mudah diakses yakni Tebing 125 dan Tebing 48.

Keempat, Kelapa Nunggal di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasinya tak jauh dari pabrik semen Cibinong. Ketinggian tebing berjenis karst sekitar 1 pitch atau 45 meter. Tebingnya banyak overhang yang minim pegangan.

Kelima, Tebing Kapur Ciampea di 15 Km, sebelah Selatan pusat Kota Bogor, Jawa Barat. Lokasinya mudah dijangkau dengan kendaraan umum karena tak jauh dari jalan raya. Ketinggian tebing berjenis karst ini sekitar 30 – 45 m kerap digunakan sebagai lokasi berlatih bagi pemanjat pemula. Ada beberapa jalur pemanjatan dengan grade bervariasi antaar lain Jalur Intifada, Toke, Bycycle, Putih, dan Jalur Kambing, dengan kemiringan dinding dari slab sampai vertikal.

Masih di Jawa Barat, ada lagi lokasi panjat tebing lainnya seperti Batu Tumpang di Cikajang dengan tinngi tebingnya 150 meter berbatuan andesit. Jumlah jalurnya ada 15. Lalu Hanyawong di Desa Mukapayung, Cililin. Tinggi tebingnya berbatuan breksi vulkanik ini 60 meter.

Keenam, Parangtritis, Jogjakarta. Di sini ada beberapa tebing kapur yang cukup menantang, terutama di kawasan Paranggendong sebelah Timur Pantai Parangtritis. Ketinggian tebing-tebingnya yang terlihat berwarna putih berjajar dari kejauhan ini antara 25 sampai 50 meter dengan grade bervariasi, mudah sampai sulit.

Ketujuh, Bukit Tanggul di Selatan Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur. Bukit yang mirip stupa ini terletak di Kelurahan Keboireng, Kecamatan Besuki dalam kelebatan hutan jati. Tinggi puncak tebing berjenis batuan andesit ini 400 meter mdpl dengan lebar sekitar 1 Km. Di tebingnya cukup banyak tonjolan dan rekahannya.

Sekurangnya ada 3 jalur pemanjatan di tebing berkemiringan 70-90 derajat ini, yakni jalur yang dibuat Tim Panjat Tebing Yogyakarta (TPTY) pada tahun 1989, Tim Mapagama UGM (1990), dan Tim Srikandi TPTY.

Kedelapan, Sepikul, Watu Lim di Desa Watu Agung, Kecamatan Watu Limo, Trenggalek, Jawa Timur, di tengah hutan jati. Ada 2 tower di gunung batu berjenis andesit ini, tower I tingginya sekitar 250 meter, dan tower II setinggi 200 meter. Tebing ini merupakan salah satu tebing favorit pemanjat tebing di daerah Jawa Timur Sepikul termasuk lokasi panta tebing popular di Jatim. Beberapa ekspedisi telah dilakukan di kedua tower tebingnya itu.

Kesembilan, Tebing Zebra di Lembah Panceng, Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur. Karena tebing-tebingnya bermotif seperti Zebra, belang hitam-putih membuatnya diberi nama begitu. Tebing kapur terjal berketinggian sekitar 30 meter ini ber-garde bervariasi, dari mudah hingga ber-grade 5.12 c. Sekurangnya ada10 jalur pemanjatan di tebing ini.

Di Bali, lokasinya ada di Uluwatu. Tebing karang di tepi laut Selatan di sisi Selatan Pulau Bali ini berketinggian75-100 meter. Sudah banyak jalur pemanjatan di tebing-tebingnya yang berdinding cenderung tajam.

Di Kalimantan, antara lain di Bukit Kelam Kota Sintang, Kalimantan Barat. Bukit yang membujur dari Barat ke Timur ini berjarak sekitar 16 Km dari Kota Sintang. Ketinggian puncak bukit berbatuan andesit ini sekitar 931 mdpl. Namun tebing yang dapat dipajat sekitar 400 meter.

Selain itu di Bukit Tangkiling di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kendati tinggi tebingnya sekitar 70 meter, namun jarang dipanjat. Sekurang baru ada 2 jalur pemanjatan yakni Jalur Ramadhan dan Ramona yang dibuat pemanjat andal Mamay S. Salim pada tahun 1993.

Di Sulawesi, ada di Bambapuang di Desa Kotu, Enrekang, Sulawesi Selatan. Tebingya termasuk bukan tembing sembarang, tingginya tebing limestone-nya mencapai 350 meter. Tebing di Gunung Bambapuang ini termasuk jalur bigwall yang memerlukan persiapan khusus untuk memanjatnya.

Lokasi lainnya di Bulu Sumpang Siloro di Desa Siloro, Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan. Yang termasuk ke dalam area PT Semen Tonasa II. Tebing berbatuan karst ini tingginya sekitar 100 meter dan lebar dindingnya sekitar 60 meter.

Selain secara artificial, juga dapat dipanjat bebas karena cukup banyak pengaman dan pegangannya. Berikutnya Tebing Sarera di Desa Bua, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan dengan tebing berketinggian sekitar 125 meter. Pemanjat harus hati-hati memanjatnya lantaran beberapa bagian dinding tebingnya mudah rapuh.

Di Papua, ada di Carstensz Pyramide Pegunungan, Jayawijaya. Pegunungan Jayawijaya dengan puncak tertingginya Carstensz Pyramide berketinggian 4484 mdpl menjadi salah satu puncak paling sexy di mata para pemanjat Indonesia dan mancanegara, mengingat termasuk salah satu dari 7 puncak tertinggi di 7 benua. Dinding terjal berbatuan andesit ini berketinggian 200 meter, yang berada di sisi Selatan Lembah Kuning.

Ada 2 rute cara untuk menuju base camp Lembah Danau-Danau yang terletak di salah satu gunung es tropis ini, yakni lewat Utara dari Ilaga dan arah Selatan melalui daerah pertambangan Freeport, Tembagapura. Dari Ilaga butuh waktu sekitar 7 hari perjalanan treking untuk menuju basecamp I itu. Dari Kota Tembagapura butuh 5-7 jam perjalanan. Lokasi panjat lainnya ada di dindin Utara Puncak jaya.

 

Masa Keemasan 
Dunia panjat tebing Indonesia pernah mengalami masa keemasan pada era 80-an. Kemudian memudar, terlebih muncul panjat tebing buatan atau wall climbing dengan bermunculan wahana panjat tembing buatan di berbagai tempat seperti kampus, pusat olahraga, dan lainnya di sejumlah kota dan daerah. Ditambah maraknya kejuaraan panjat tebing buatan dari tingkat lokal, nasional bahkan internasional.

Menurut Budi, praktisi panjat tebing buatan di Semarang, di luar negeri rock climbing tetap hidup karena atlitnya berlatihnya di tebing alami selama berbulan-bulan. Nanti mendekati kejuaraan panjat tebing buatan, mereka baru berlatih di wall climbing.

“Kalau di Indonesia terbalik. Atlit pemanjatnya lebih senang berlatih di wall climbing. Tapi belakangan ini mulai banyak atlit yang berlatih kembali di tebing alami,” jelasnya.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Adji & Ridho

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP