‘Semalam di Jailolo’ Upaya Mengembalikan Keemasan Halmahera Barat
Pada zaman Kolonial, Halmahera Barat (Halbar), Provinsi Maluku Utara terkenal sebagai sumber rempah-rempah. Namun seiring waktu kejayaannya itu ikut memudar. Kini pemkab setempat berupaya mengembalikan keemasannya dengan menggali semua potensi wisata dan budayanya. Salah satunya dengan menggelar acara seni budaya bertajuk "Semalam di Jailolo" di Jakarta, Kamis lalu.
Bupati Halbar Namto Hui Roba dalam jumpa pers di Jakarta menegaskan bahwa acara "Semalam di Jailolo” tersebut merupakan rangkaian awal dari Visit West Halhamera 2013. “Acara yang ditampilkan berupa atraksi seni dan budaya masyarakat Halbar berikut pameran potensi dan kuliner.
Tujuan digelarnya acara tersebut untuk memperkenalkan potensi pariwisata yang ada di Halbar. “Sekaligus untuk menyongsong Festival Teluk Jailolo yang akan digelar pada 16-18 Mei 2013,” terangnya.
Tahun ini, lanjut Namto, Festival Teluk Jailolo merupakan festival tahunan ke lima kalinya yang akan menjaring kunjungan wisatawan Nusantara maupun mancanegara.
“Acara Festival Teluk Jailolo terfokus pada budaya dan adat istiadat. Dulu kami tampilkan teater di atas laut, biasanya penyelenggaraannya siang hari tapi tahun ini kita buat malam hari,” paparnya.
Wisatawan yang datang ke Halbar baru berkisar 3.000 orang. “Diharapkan dengan kegiatan promosi ini kunjungan wisatawan ke Halbar meningkat,” harapnya.
Atraksi seni budaya khas Halbar yang ditampilkan dalam “Semalam di Jailolo” antara lain Tari Cakalele, Dana-Dana, Legu Salai, Tari Sara Dabi-Dabi, alunan lagu Indah Alam Negeriku dan Rayuan Pulau Kelapa serta pertunjukkan "Sasadu on The Sea" yang bakal menjadi acara puncak pada Festival Teluk Jailolo mendatang.
"Horom Sasadu merupakan acara makan bersama Suku Sahu yang sampai saat ini tetap dilaksanakan,” lanjut Namto.
Namto mengatakan acara puncak pada Festival Teluk Jailolo mendatang adalah Horom Sasadu sebagai pesta makan adat suku Sahu, yang hingga kini masi dilaksanakan masyarakatnya.
Gubernur Maluku Utara Thaib Armain pada kesempatan yang sama mengatakan acara Semalam di Jailolo akan dirangkai dengan Pameran Investasi Pariwisata Halmahera Barat.
“Pameran ini menampilkan potensi kekayaan alam Halbar melalui karya seni, fotografi, dan produk unggulan daerah,” ujarnya.
Wamen Parekraf Sapta Nirwandar menjelaskan kegiatan “Semalam di Jailolo” merupakan momentum dimulainya "Visit Halmahera Barat Year 2013" dan diharapkan menjadi media promosi Festival Teluk Jailolo 2013 yang merupakan even rutin Pemkab Halbar dan telah ditetapkan dalam kalender event Kemenparekraf.
“Kemenparekraf mendukung kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan wilayah itu agar dikenal luas masyarakat,” tambahnya.
Selain menggelar acara Semalam di Jailolo, promosi juga memanfaatkan Car Free Day yang dimulai dari Samping Hotel Mandarin Oriental hingga Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta pada Minggu pagi (3/2/2013).
"Hari Minggu pagi kita akan lepas 1.000 balon berwarna merah sebagai tanda pembukaan event Visit Halmahera Barat 2013,” jelasnya.
Halbar, lanjut Sapta termasuk dalam kawasan ’coral triangle’ dunia yang memiliki potensi alam bawah laut indah dan beragam yang diminati wisatwan minat khusus untuk diving.
“Kabupaten ini juga memiliki potensi sebagai destinasi wisata sejarah karena sejak zaman kolonial terkenal sebagai sumber rempah-rempah dunia,” tambahnya.
Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar