. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 30 September 2023

Mau Berwisata Budaya, Religi, dan Alam di Jakarta? Ini TravelPlus Spill Panduannya


Punya rencana berwisata berbasis budaya, religi, dan alam di Jakarta untuk liburan akhir tahun ini? Delapan panduan yang TravelPlus Indonesia spill berikut ini, mungkin bisa Anda terapkan agar lancar dan menyenangkan. 

"Om, saya pingin liburan akhir tahun ini ke Jakarta. Bisa tolong spill panduannya, terutama wisata budaya, religi dan alam bermuatan petualangan? Tapi alamnya lebih ke laut alias bahari," begitu pesan WA yg saya dapat dari Bondan yang berdomisili di Surabaya.

Pesan serupa juga TravelPlus terima dari Rivan dari Padang dan Nita dari Makassar. Keduanya juga sama ingin mengisi liburan akhir tahun di Jakarta dengan berwisata budaya, religi, dan alam beraroma petualangan. 

Bedanya kalau Rivan, ingin wisata alamnya lebih ke wisata dirgantara seperti paralayang. Sedangkan Nita, justru lebih memilih wisata alam mendaki gunung.

TravelPlus pun membalas singkat, seraya bertanya: "Siyaaap, oiya kenapa memilih Jakarta dan jenis wisatanya budaya, religi, dan alam?". Balasan ketiganya hampir mirip yakni karena belum pernah mencoba ketiga jenis wisata tersebut.


"Saya pernah liburan ke Jakarta kira-kira 3 tahun lalu tapi cuma hang out di cafe dan keliling mall-nya aja. Sekarang pingin sesuatu yang beda," balas Bondan. 

Rivan dan Nita menambahkan. Keduanya mengaku juga karena terinspirasi setelah melihat tulisan dan konten TravelPlus yang diunggah di akun Instagram (IG) @adjitropis

"Saya lihat di IG Om, banyak liputan acara seni budaya seperti tarian dan musik, terus religi terutama masjid-masjid, dan petualangan terlebih pendakian gunung. Jadi kepingin seperti itu juga," terang Rivan diamini Nita.

Berdasarkan jawaban Bondan, Rivan, dan Nita yang tak lain pembaca setia TravelPlus Indonesia, membuktikan bahwa Daerah Khusus Ibukota (DKI) ini masih menjadi tujuan banyak orang untuk menghabiskan liburan akhir tahun. 

Amatan TravelPlus, faktornya banyak antara lain kemudahan akses termasuk pilihan moda transportasinya, pilihan jenis wisata dan tempat wisatanya serta acaranya.

Nah, berikut ini TravelPlus spill delapan panduannya. Pertama, harus tahu tempat atau objek wisata yang ingin dikunjungi sesuai jenis wisata yang didambakan.


Contohnya, bila ingin berwisata budaya khususnya kesenian atau kebudayaan Betawi, pilihannya antara lain mengunjungi beberapa kantong kesenian/kebudayaan Betawi ternama di Jakarta seperti Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel), Anjungan DKI Jakarta di Taman Mini Indonesia Indah (Cipayung, Jaktim), dan gedung Dekranasda di lima wilayah kota Jakarta.

Tapi kalau ingin melihat acara kesenian dan budaya lainnya, bisa ke Gedung Kesenian Jakarta di Pasar Baru, Sawah Besar (Jakpus); Taman Ismail Marzuki (Cikini, Jakpus) yang merupakan tempat bermacam acara/pertunjukan seni seperti musik, tari, rupa, teater, dll baik tradisional maupun kontemporer; Gedung Kesenian Miss Tjitjih (Kemayoran, Jakpus) khusus pertunjukan sandiwara, Gedung Wayang Orang Bharata (Senen, Jakpus) khusus pertunjukkan wayang orang dan ketoprak khas Jawa Tengah, dan lainnya.


Kalau ingin berwisata religi, khususnya religi Islam bisa menjelajah sejumlah masjid tua di Jakarta antara lain Masjid Istiqlal di Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar (Jakpus), Masjid Agung Sunda Kelapa (Menteng, Jakpus), Masjid Agung Al-Azhar (Kebayoran Baru, Jaksel), Masjid Al-Makmur (kawasan Tanah Abang, Jakpus), Masjid Al-Alam Cilincing (Cilincing, Jakut), Masjid Tua Al-Mubarok alias Masjid Pangeran Kuningan (Mampang Prapatan, Jaksel), dan Masjid Jami’ As-Salafiyah di Jatinegara Kaum, Klender, Jaktim.


Khusus wisata alam bahari, tujuan utamanya jelas ke Teluk Jakarta, tepatnya ke Kabupaten Kepulauan Seribu. Di sana ada sejumlah pulau, baik yang berada di dalam kawasan Taman Nasional (TN) Kepulauan Seribu ataupun di luar kawasan konservasi bahari tersebut yang dapat Anda kunjungi.

Aktivitas wisatanya mulai dari yang bersifat rekreasi seperti santai di pantai, barbequ-an seafood di pantai, menikmati pesona sunset ataupun sunrise, bersepeda keliling pulau, treking di hutan mangrove, mengunjungi benteng bersejarah, keliling pulau dengan kapal, berburu foto yang instagramable, menginap di resort, dan lainnya.  

Bisa juga kegiatan wisata yang bermuatan konservasi alam di Pulau Pramuka yang masuk kawasan TN Kepulauan Seribu seperti mengunjungi penangkaran penyu sisik, melepas tukik di pantai, menanam bibit mangrove dan lamun serta transplatasi dan menanam terumbu karang.

Kalau senang yang bermuatan petualangan, pilihannya antara lain menyelam (diving), jetski, banana boat, paddling atau stand-up paddleboarding (SUP) di sejumlah perairan di pulau-pulaunya.

Buat yang senang wisata alam petualangan dirgantara, pilihannya di luar Jakarta atau objek terdekat dengan Jakarta antara lain di Kawasan Puncak Cisarua, Bogor. Di sana Anda bisa tandem paralayang.

Kenapa ke luar jakarta? Ya karena Jakarta tidak memiliki sarana alam seperti bukit yang menjadi spot untuk paralayang.


Begitupun kalau ingin mendaki gunung, pilihan paling dekat dengan Jakarta adalah Gunung Salak yang merupakan kawasan konservasi berstatus Taman Nasional yakni Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Selain Puncak 1 Gunung Salak via Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Anda juga bisa treking ke Kawah Ratu via Cidahu ataupun via Pasir Reungit, Kabupaten Bogor.

Panduan kedua, cari tahu agenda acara sesuai jenis wisatanya. Cara mengetahui ada berbagai cara, salah satunya dengan memantau terus informasinya di akun IG masing-masing seperti @gedung_pertunjukkan, @anjungandki parekrafdki, @tmiiofficial, @upkpbb_setubabakan, @uppkjtim, @tim.cikini, @dekranasdadkijakarta, @masjidistiqlal.official, @masjidagungalazhar, @btn_kep_seribu, @btn_gn_halimunsalak, @paralayangpuncak_official (bila ingin ber-paralayang), dan lainnya.

Bermacam acara seni budaya dan lainnya juga bisa dipantau di IG Dinas Kebudayaan DKI Jakarta @disbuddki serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta @disparekrafdki.

Panduan berikutnya atau ketiga, cara melakukan wisatanya bisa secara mandiri ataupun menggunakan travel agent dengan membeli paket wisata, maupun indie travel atau operator trip dengan mengikuti open trip (OT)-nya.

Anda bisa menghubungi pihak travel agent yang biasa membuat paket wisata ke Kepulauan Seribu atau indie travel atau operator trip yang biasa membuat OT mendaki Gunung Salak ataupun ke Kawah Ratu. 

Panduan keempat, sebaiknya liburan ke Jakarta dilakukan dalam kelompok kecil (small group). Selain lebih seru, pun bisa share cost untuk sewa mobil, perahu, dan lainnya.

Selanjutnya panduan kelima, untuk menikmati tiga jenis wisata tersebut minimal butuh waktu kunjungan 5 hari terdiri atas wisata budaya (1 hari full), wisata religi (1 hari full), dan untuk wisata bahari ke Kepulauan Seribu ataupun ber-paralayang di kawasan puncak Cisarua Bogor maupun mendaki Gunung Salak (masing-masing  estimasi waktunya 2 hari 1 malam). 

Panduan keenam, sebaiknya booking tiket moda transportasi (pesawat/kereta ataupun bus tujuan Jakarta P/P), penginapan, dan lainnya dilakukan jauh-jauh hari agar dapat harga miring, minimal masih tersedia.


Jaga Kebersihan
Berikutnya panduan ketujuh, tetap menjaga kebersihan di tempat-tempat wisata yang Anda kunjungi, termasuk saat berwisata kuliner khas Jakarta maupun saat berwisata alam terdekat dengan Jakarta.

Terakhir atau spill panduan kedelapan, jangan lupa abadikan semua tempat dan aktivitas wisata yang Anda lakukan dalam bentuk foto maupun video lalu sebarluaskan ke ragam medsos Anda dengan captions atau keterangan dan audio yang menarik agar kenangan liburan Anda terdokumentasikan sekaligus publik jadi tahu dan tertarik.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia


Read more...

Kamis, 28 September 2023

Baitul Makmur Berpredikat Masjid Ramah Lingkungan, Ini Sederet Fakta Menarik Lainnya


Daya tarik masjid tak melulu karena nilai sejarah, arsitektur, kekunoan, kebaruan, dan atau ragam kegiatannya. Belakangan ini juga karena konsep ramah lingkungannya.

Masjid yang berarsitektur unik, klasik, dan atau megah/modern biasanya bernilai daya tarik lebih dibanding masjid yang biasa-biasa saja bangunannya.

Masjid yang berusia tua atau terbilang kuno pun memiliki pesona tersendiri. Begitupun dengan masjid yang bernilai sejarah dan atau pengurusnya sangat kreatif dalam membuat/mengemas ragam kegiatannya seperti kajian dan sebagainya.

Semua itu tentu punya daya pikat lebih di mata jemaah maupun wisatawan peminat wisata religi.


Belakangan ini daya pikat itu bertambah, yakni masjid yang pro konservasi atau yang mengusung konsep ramah lingkungan.

Baitul Makmur di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merupakan salah satu contoh dari segelintir masjid yang mengangkat konsep tersebut.

Lewat program sedekah sampah plastiknya, Masjid Baitul Makmur bukan hanya mencuri perhatian publik, pun mendapatkan sertifikat Masjid Ramah Lingkungan peringkat Tumbuh dari ecoMasjid Indonesia.

Berpredikat sebagai masjid ramah lingkungan, itu fakta menarik yang disandang masjid yang lokasi tepatnya berada di Perumahan Telaga Sakinah, Desa Telaga Murni ini. Selain itu, masih ada sederet fakta menarik lain yang dimiliki Masjid Baitul Makmur.


Fakta berikutnya, masjid ini memiliki program sedekah sampah plastik yang dimulai sejak 14 November 2019.  Program ini dilakukan dengan menempatkan keranjang sedekah sampah plastik di beberapa titik di halaman masjid.

Menariknya, keranjangnya berbentuk botol air mineral berukuran besar yang terbuat dari jeruji-jeruji besi.

Jenis sampah plastik yang diterima sebagai sedekah antara lain botol/gelas plastik bekas air minum, botol plastik bekas minyak, dan botol plastik lainnya yang kemudian ditampung dan dikelola di bank sampah sehingga bisa memiliki nilai ekonomi.

Pemberi sedekah sampah plastik di masjid ini bukan hanya jemaah masjid, pun warga yang tinggal di sekitar lingkungan masjid serta pengunjung yang datang.

Waktu bersedekah sampah plastik ini bisa kapan saja alias dibuka setiap hari.

Program sedekah sampah di masjid ini mendapat respons positif sejumlah pihak, bahkan pengunjung yang datang ke masjid ini banyak yang tertarik ingin membuat program serupa di lingkungan rumahnya.

Fakta selanjutnya, masjid ini juga menerapkan pengolahan sampah dan bank sampah. Buktinya masjid ini memiliki fasilitas Losada (lodong sampah dapur) pengomposan sampah organik.

Masjid ini juga menerapkan penghematan penggunaan air wudhu dan pengelolaan air bekas wudhu. Bekas air wudhu ditampung kemudian digunakan untuk menyiram tanaman, memelihara ikan lele, dan lainnya.


Fakta berikutnya, Masjid Baitul Makmur  dilengkapi dengan Eco Edu Park. Di Taman Edukasi Lingkungan-nya terdapat gazebo, beberapa lahan untuk penanaman aneka sayuran organik, pembuatan pupuk dari sampah, dan lainnya.

Masjid ini pernah membuat Workshop Solid Waste Management Training Center (SWMTC) bertema "Menumbuhkan Kemuliaan Diri Melalui Pengelolaan Sampah Berwawasan Lingkungan" hasil kerjasama dengan LPLH & SDA - MUI Pusat. 

Selanjutnya, memiliki program ATM beras gerakan sedekah beras. Di akun Instagram (IG) masjid ini @baitulmakmur.info dijelaskan penerima manfaat kartu ATM beras ini antara lain ART (asisten rumah tangga) di lingkungan RW.010, pekerja di lingkungan RW.010, pedagang keliling di sekitar Perumahan Telaga Sakinah, warga sekitar Perumahan Telaga Sakinah yang sudah melalui verifikasi tim BM Peduli & DKM Baitul Makmur, dan Pastemu (Paguyuban Security Tepaga Murni).

Masjid ini juga punya program sedekah air minum. Dalam flyer yang diunggah akun IG-nya, tercantum penjelasan kalau sedekah air minum ini bisa dalam bentuk uang atau air minum kemasan, berapapun jumlahnya.


Pemandangan Telaga
Fakta menarik terakhir, terkait bangunan dan kondisi lingkungannya, bangunan Masjid Baitul Makmur tidak sebesar masjid jami atau masjid agung namun memiliki pemandangan yang agak berbeda dengan masjid lain, yakni berupa telaga yang dikelilingi pepohonan cukup rimbun dan juga hamparan rumput di sebagian halamannya.

Keberadaan telaga yang terjaga keasriannya tersebut selain selaras dengan konsep ramah lingkungan yang diusung masjid ini, pun membuat pemandangan di masjid Baitul Makmur menjadi lebih asri, teduh, dan indah. 

Amatan TravelPlus Indonesia, pengunjung yang datang, tak sedikit yang mengabadikan danau tersebut atau sekadar duduk-duduk santai di bawah rindangnya pepohonan, usai menunaikan sholat wajib di Masjid Baitul Makmur.

Naskah & foto: Adji TravelPlus IG @adjitropis 

Read more...

Rabu, 27 September 2023

Di Pulau Lengkuas Tak Hanya Abadikan Mercusuar, Ini 5 Aktivitas Menarik Lainnya



Berkunjung ke Pulau Lengkuas, pengunjungnya tak cuma bisa mengabadikan (memotret, merekam/memvideokan) bangunan mercusuar-nya, pun bisa masuk lalu naik ke atas mercusuar-nya, dan atau beraktivitas wisata menarik lainnya.

Sekurangnya ada lima kegiatan wisata yang bisa dilakukan pengunjung di pulau yang berada di Kabupaten Belitung, perairan Pulau Belitung, provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.

Pertama, berwisata sejarah dengan cara mencari tahu lebih jauh asal usul mercusuarnya. Pengunjung bisa mengorek informasinya antara lain dari petugas setempat. Tak lupa melihat koleksi foto-foto yang ada di dalam mercusuar, yakni foto-foto  mercusuar lainnya yang ada di Pulau Belitung dan di Pulau Bangka serta  beberapa foto orang Belanda salah satunya foto  Ir. C. de Groot yang membangun mercusuar ini.

Kedua, berekowisata dengan cara membeli tukik atau anak penyu di sana untuk dilepasliarkan ke laut. 

Ketiga, berwisata kuliner antara lain menikmati air kelapa muda, mie rebus/goreng, pempek, dan pisang goreng yang dipotong kecil-kecil. 

Keempat, berwisata bahari seperti bermain di pantainya yang berpasir putih kecoklatan, snorkeling bahkan diving, salah satunya spot menyelam kapal karam di kedalaman 17 meter. 

Pilihan lainnya sewa perahu nelayan dari Pantai Tanjung Kelayang untuk keliling sekitar 5 pulau seperti Batu Garuda, Batu Belayar, Pulau Pasir, Pulau Kelayang, Pulau Gede atau Pulau Babi, dan tentu saja Pulau Lengkuas.


Pantauan TravelPlus Indonesia, kelebihan pulau-pulau di perairan Belitung tersebut selain berpanorama menawan dengan bermacam bebatuan granit, berlangit biru, dan pantai serta lautnya bersih dari sampah, letaknya pun berdekatan satu sama lain dan ditambah perairannya relatif tenang.

Terakhir atau kelima, bisa sekaligus berwisata budaya dan sport tourism bila pengunjung datang saat penyelenggaran even Festival Tanjung Kelayang, Belitong Geopark International Kayak Marathon, Festival Geopark Belitong, dan Pesona Belitung Beach Festival.

Travel Tips
Kalau pengunjung datang dari Jakarta, paling praktis dan cepat ke Belitung menggunakan pesawat sekitar 44 menit menuju Bandara H. AS. Hanandjoedddin. Dari bandara sewa mobil travel seperti Avanza ataupun Innova ke Pantai Tanjung Kelayang.

Di Pantai Tanjung Kelayang sewa perahu ke Pulau Lengkuas dan ke beberapa pulau sebagaimana tersebut di atas serta menyewa life jacket agar perjalanannya lebih aman dan nyaman.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia


Read more...

Tips Berwisata ke Pulau Ber-Mercusuar Biar Aman Nyaman, dan Menyenangkan


Mau pelesiran Anda ke pulau ber-mercusuar berjalan aman, nyaman, dan berakhir menyenangkan? Tak ada salahnya, Anda ikuti tips atau panduan dari TravelPlus Indonesia berdasarkan pengalaman dan pengamatan langsung ke pulau-pulau ber-mercusuar di sejumlah daerah di Tanah Air. 

Sekurangnya ada 13 travel tips-nya. Pertama, cari tahu dan kumpulkan data/informasi pulau atau pantai ber-mercusuar yang ingin Anda sambangi.

Informasi yang harus Anda kumpulkan antara lain kondisi pulau atau pantai tersebut apakah terbuka untuk kunjungan wisata atau tidak. Selain itu info akses menuju pulau/pantai tersebut termasuk moda transportasi menuju ke sana berikut harganya, dan kapan waktu kunjungan terbaik.

Tak ketinggalan, informasi fasilitas yang tersedia di sana serta aktivitas wisata yang boleh dan tidak boleh dilakukan. 

Kedua, pemilihan pulau ber-mercusuarnya disesuaikan dengan ketersedian dana dan waktu Anda. Kalau mau yang ongkosnya murah dan tak memakan waktu tempuh yang panjang, pilih saja pulau ber-mercusuar terdekat dengan dominasi Anda.

Misalnya, Anda tinggal di Jakarta, bisa mengunjungi Pulau Damar Besar yang berada di perairan Teluk Jakarta. Pilihan lainnya mercusuar yang berada di pantai pesisir pulau Jawa terdekat dengan tempat Anda tinggal, tidak perlu menyeberang laut. Misalnya Mercusuar Sunda Kelapa di Jakarta Utara; Mercusuar Cikoneng di Banten, dan lainnya.

Tapi kalau Anda ingin pelesiran ke pulau ber-mercusuar yang jauh, pilihannya juga banyak, ada Mercusuar Wilem Toren III di Aceh, Mercusuar Tanjung Datu di Kalimantan Barat, Mercusuar Oinake di Papua, dan lainnya.

Ketiga, sebaiknya pelesirannya bareng rekan se-frekuensi dalam kelompok kecil (small group). Selain lebih seru dan asyik pun bisa share cost sewa perahu untuk menyeberang ke pulau ber-mercusuar yang dituju, dan lain sebagainya.


Keempat, mengindahkan peraturan/ketentuan berkunjung ke pulau ber-mercusuar tersebut, seperti titik naik pengunjung sampai di mana, apakah boleh sampai lantai teratas atau puncaknya atau hanya sampai  lantai tertentu. Selain itu waktu kunjungannya, biasanya pagi sekitar pukul 8 sampai 4 sore setiap hari. Apakah boleh memakai alas kaki (sepatu/sandal) atau tidak boleh.

Kelima, membawa perbekalan logistik untuk keperluan selama berkunjung dan peralatan pendukung seperti topi, suncream dll.

Keenam, menyiapkan perlengkapan untuk melakukan aktivitas wisata bahari di sana seperti berenang, snorkeling, diving, birdwatching, dan lainnya.

Ketujuh, mengetahui lebih jauh sejarah mercusuar di pulau tersebut lewat petugas setempat yang bertugas ataupun penduduk yang tinggal di pulau itu.

Kedelapan, melakukan  pengamatan, pengabadian (motret/video), dan  pendataan flora dan fauna yang ada di sekitar mercusuar atau di pulau itu.

Kesembilan, bila diperbolehkan mendirikan tenda Anda bisa membawa tenda beserta perlengkapan pendukungnya (matras, sleeping bag, sarung, bantal tiup, lampu tenda dll).

Kesepuluh, kalau diperbolehkan naik ke puncak mercusuar, Anda wajib mencobanya untuk melihat/mengabadikan pemandangan yang berbeda dari sudut pandang dari atas.

Kesebelas, jangan lupa abadikan setiap aktivitas wisata yang Anda lakukan di sana sebagai dokumentasi atau untuk keperluan bahan unggahan di ragam medsos Anda.


Keduabelas, pilih waktu kunjungan terbaik, misalnya saat kondisi perairannya berombak tenang dan atau saat ada penyelenggaraan even sport tourism ataupun budaya setempat. Contohnya kalau ke Pulau Lengkuas, sebaiknya saat penyelenggaraan Belitong Geopark International Kayak Marathon. Jadi sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui artinya Anda bisa sekalian melihat bahkan mengikuti rangkaian acara festival tersebut.

Terakhir atau tips ketigabelas, tetap menjaga kebersihan mercusuar dan pulaunya secara keseluruhan dengan membuang sampah logistik Anda di tempat yang sudah tersedia atau membawa kembali jika memang tidak ada tempat sampah. Tidak melakukan aksi vandalisme atau corat-coret bangunan mercusuarnya dan juga tidak berbuat hal-hal yang bisa menyebabkan kebakaran kawasan lahan sekitar mercusuar.

Semoga ke-13 travel tips di atas bermanfaat. Selamat menikmati pelesiran di pulau ber-mercusuar.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia


Read more...

Sejumlah Gunung Ditutup, Pelesiran ke Pulau Ber-Mercusuar Bisa Jadi Pilihan


Punya rencana bulan ini nanjak gunung A, B, dan C, eh ditutup sedangkan yang dibuka sudah pernah didaki. Nah bingung mau kemana sebagai penggantinya? Coba saja pelesiran ke pulau yang memiliki mercusuar, dijamin bakal membuahkan pengalaman berkesan.

Kenapa pilihannya berpelesir ke pulau yang ber-mercusuar? Ya karena ada bangunan mercusuarnya, yakni sebuah bangunan menara dengan sumber cahaya di puncaknya untuk membantu navigasi kapal laut. Dulu, sumber cahayanya api. Bertambah kemajuan, kemudian diganti lampu sampai lensa.

Alasan lainnya karena bulan September ini masih bertepatan dengan Hari Menara Suar yang peringati setia tanggal 22 September dan Hari Maritim Nasional setiap 23 September.

Apa keistimewaannya? Selain lebih menarik, beda, indah, dan eksotis, keberadaan bangunan jangkung yang juga kerap disebut menara api, menara suar, atau menara angin ini punya muatan sejarah yang kental. Soalnya kebanyakan mercusuar di Indonesia merupakan bangunan warisan kolonial Belanda.

Aktivitas wisata apa saja yang bisa dilakukan di pulau ber-mercusuar? Bukan cuma mengabadikan (memotret/merekam/memvideokan) dan atau ber-swa foto atau berfoto diri dengan latar belakang mercusiar tersebut pun melakukan aktivitas menarik lainnya. 

Jadi sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Misalnya Anda bisa masuk dan naik ke atas mercusuarnya, kalau takut ketinggian cukup dibawah saja mengamati flora/fauna sekitar, bersantai di pantainya, dan atau mengabadikan sunset/sunrise. 

Pilihan lain bisa berwisata sejarah, mencari lebih jauh asal usul mercusuar tersebut. Bisa juga kulineran makanan/minuman khas sambil melihat kegiatan seni budaya setempat saat ada even. Satu lagi, tentu saja sekaligus berwisata bahari seperti berenang, snorkeling, menyelam, memancing ikan, dan atau mengelilingi perairannya dengan perahu.

Dimana aja lokasi pulau ber-mercusuar? Pilihan lokasinya banyak, ada sejumlah mercusiar yang berada di pulau, ada pula yang berada di pantai pesisir atau daratan pulau utama.

Contoh di Aceh ada Mercusuar Wilem Toren III, tepatnya di Kampung Meulingge, Pulo Aceh,.Kabupaten Aceh Besar. Bangunan  peninggalan Belanda setinggi 85 meter ini dibangun tahun 1875.

Berikutnya di Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di Pulau Lengkuas, sebelah utara Pantai Tanjung Kelayang, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, perairan Pulau Belitung. Di sana ada mercusuar berwarna putih setinggi 52 meter yang dibangun tahun 1882.

Tetangganya Pulau Belitung yakni Pulau Bangka juga ada beberapa Mercusuar antara lain Mercusuar Tanjung Kalian di Pelabuhan Tanjung Kalian, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Mercusuar setinggi 65 meter ini dibangun  Belanda sejak tahun 1862.

Di Lampung, tepatnya Tanjung Belimbing, Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat, terdapat Mercusuar Tanjung Belimbing. Mercusuar setinggi 70 meter yang dibangun tahun 1879 oleh Raja Belanda Willem tersebut masuk kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). 

Menurut Plt. Balai Besar TNBBS Ismanto, mercusuar tersebut masuk Resort Tampang. Biasanya pengunjung yang datang ke resort tersebut antara lain menjelajah dari Tampang - Belimbing (Tambling) dan mampir di mercusuar tersebut.


Lokasi mercusiar lainnya, di perairan Teluk Jakarta, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta antara lain di Pulau Damar Besar dan Pulau Sebira (Sibira atau Sabira).

Di Pulau Damar Besar atau juga disebut Pulau Edam, menara suar-nya bernama Vast Licht, setinggi 65 meter yang dibangun tahun 1879. Sedangkan di Pulau Sebira namanya Mercusuar Noordwachter atau Jaga Utara, setinggi 48 meter yang didirikan tahun 1869. Sedangkan di 

Lokasi selanjutnya di Jawa Barat, tepatnya di Pulau Biawak, perairan Kabupaten Indramayu. Di sana ada mercusuar setinggi 65 meter yang dibangun Belanda tahun 1872.

Di Kalimantan Barat tepatnya di Kelurahan Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas ada Mercusuar Tanjung Datu (kadang ditulis Tanjung Dato). Mercusuar tersebut dibangun pada tahun 1885 semasa Raja Belanda Willem III. 

Di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Desa Labengki kecil, Pulau Labengki, Kabupaten Konawe Utara, terdapat juga terdapat mercusuar tua peninggalan Belanda.

Mercusuar di Pesisir Pantai
Adapun mercusuar yang berada di pesisir  pantai atau daratan antara lain Mercusuar Sunda di pelabuhan ikan Muara Baru, Jakarta Utara, DKI Jakarta. Mercusuar setinggi 17 meter tersebut dibangun sebelum tahun 1862 .

Selain itu ada Mercusuar Cikoneng di Desa Cikoneng, Kabupaten Anyer, Provinsi Banten. Mercusuar setinggi 75,5 meter yang dibangun tahun 1885 ini menjadi saksi bisu pembangunan ruas jalan Anyer sampai Panarukan.

Pilihan lainnya Mercusuar Pantai Baron setinggi 40 meter di tepi Pantai Baron, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogykarta. Selain itu ada Mercusuar Pantai Pandansari setinggi 30 meter di Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul.

Masih di daratan Pulau Jawa, ada Mercusuar Willem III yang lebih dikenal dengan sebutan Mercusuar Semarang atau Mercusuar Tanjung Emas di Semarang, Jawa Tengah. Mercusuar bercat putih setinggi 30 meter tersebut dibangun sejak tahun 1884.


Sementara di daratan Madura ada Mercusuar Pantai Sembilangan atau disebut juga Mercusuar Bangkalan setinggi 78 meter, tepatnya di Desa Sembilangan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Mercusuar yang didirikan tahun 1879 ini lokasinya berjarak sekitar 6 Km dari pusat ibu kota Bangkalan.

Indonesia Timur
Di Indonesia bagian Timur antara lain ada 
Mercusuar Kupang atau Mercusuar Benteng Concordia. Mercusuar berbentuk menara kerangka bercat putih. setinggi 13 meter ini berada di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Di Maluku, tepatnya di ujung tanjung Latulahat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon ada Mercusuar Tanjung Nusaniwe. Mercusuar setinggi 21 meter yang berbentuk menara kerangka bercat putih tersebut dibangun tahun 1967.

Di Papua, tepatnya di Watung, Kabupaten Jayapura, perbatasan antara Papua, Indonesia dengan negara Papua Nugini ini ada Mercusuar Oinake. Mercusuar setinggi 37 meter berbentuk menara beton segi delapan dengan lentera dan galeri ini dibangun sekitar tahun 1990an. 

Itulah sederet mercusuar yang bisa Anda pilih sebagai destinasi wisata alternatif selagi belum bisa mendaki gunung idaman karena masih ditutup.

Sebagai pengingat sekurangnya ada 26 jalur pendakian gunung yang dikelola oleh Perum Perhutani yang ditutup sementara waktu sebagaimana diunggah dalam unggahan Instagram @perumperhutani pada Jumat, 15 September.

Penutupan tersebut sebagai antisipasi kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia


Read more...

Senin, 25 September 2023

Wow, Enam Gunung Ini Punya Vibes Seperti di Planet Lain


Indonesia dianugerahi ratusan gunung berpanorama menawan hingga menarik kunjungan pendaki baik lokal, nusantara maupun mancanegara. Beberapa gunungnya bahkan bukan hanya ber-lensekap elok dan unik, pun menawarkan vibes (atmosfer/suasana/situasi) seperti berada di planet lain.

Amatan langsung TravelPlus Indonesia yang mulai mendaki gunung jelang akhir era tahun 80-an sampai sekarang, sekurangnya ada 6 gunung yang memiliki atmosfer tersebut.

Diurutan pertama, Gunung Raung yang memiliki 4 puncak dengan puncak tertingginya bernama Puncak Sejati berketinggian 3.344 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Gunung Raung merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah Gunung Semeru dan Gunung Arjuno, serta menjadi yang tertinggi keempat di Pulau Jawa. Gunung yang berada dalam kawasan kompleks Pegunungan Ijen ini juga menjadi puncak tertinggi dari gugusan pegunungan tersebut.


Vibes seperti di planet lain di jalur pendakian (japen) Gunung Raung via Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini terbilang sangat luas. Anda bakal mendapatkan atmosfer tersebut mulai dari Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi sampai Puncak Sejati-nya.

Terlebih dari Puncak Sejati-nya, deretan tebing dengan puncak-puncaknya ditambah dengan kaldera keringnya yang sangat besar, bakal membuat Anda benar-benar berasa berada si planet lain.

Diposisi kedua, Gunung Kerinci yang berketinggian 3.805 Mdpl sekaligus menjadi gunung tertinggi di pulau Sumatra dan puncaknya yang bernama Indrapura disebut  atapnya Sumatera.

Di Gunung Kerinci yang terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) serta wilayahnya masuk kawasan konservasi berstatus Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ini, vibes seperti berada di planet lain bakal Anda temukan setelah melewati Shelter 3 atau batas vegetasi antara hutan dan jalur bebatuan khas gunung berapi, terutama mulai pos akhir, yaitu Tugu Yudha sampai Puncak Indrapura.

Ditambah lagi di kawasan puncak gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif ini, juga terdapat kawah sedalam 600 meter dan berluas 400 x 120 meter yang berisi air berwarna hijau. 


Diperingkat ketiga, Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumbar dengan ketinggian ketinggian 2.891 Mdpl.

Kawasan konservasi berstatus Taman Wisata Alam (TWA) ini berada di bawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.

Gunung Marapi merupakan gunung api tipe Strato atau stratovolcano yang tersusun atas perselingan endapan piroklastika dan aliran lava.

Di gunung paling aktif se-Sumbar bahkan di Pulau Sumatera ini, vibes seperti di planet lain bakal Anda rasakan setelah melewati trek Cadas yakni trek bebatuan yang menjadi leher gunung ini, tepatnya mulai dari Tugu Abel, lalu Lapangan Bola alami, dan trek menuju Puncak Merpati, puncak tertinggi Gunung Marapi.


Trek menuju Puncak Merpati lumayan terjal dengan kemiringan sekitar 45 derajat. 

Ditambah lagi di kawasan puncaknya terdapat lima kawah yakni Kaldera Bancah, Kapundan Tuo, Kabun Bungo, Kapundan Bongso, dan Kawah Verbeek atau Kapundan Tenga serta lapangan solfatara-nya yang bernama Sibangor Julu.

Berikutnya atau keempat, Kawah Gunung Papandayan yang berada di Gunung Papandayan yang merupakan kawasan konservasi berstatus Taman Wisata Alam.

Di gunung api staro dengan ketinggian 2.665 Mdpl yang terletak 70 Km bagian sebelah tenggara Kota Bandung, tepatnya di Kabupaten Garut, Jawa Barat ini, vibes seperti di planet lain dapat Anda temukan di trek menuju kawah-kawahnya.


Ada belasan kawahnya yang terus menyemburkan belerang, yang terkenal di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nagklak, dan Kawah Manuk. 

Kawah Mas, yang terletak di tengah, memiliki lebar sekitar 150 meter dan mengeluarkan suara bergemuruh.

Apalagi sekitar trek menuju kawah-kawahnya dikelilingi lereng-lereng curam Gunung Papandayan. 

Menariknya untuk mendapatkan atmosfer tersebut, Anda tidak perlu terlalu bersusah payah karena treknya terbilang singkat dan tidak seperti trek menggapai puncak gunung, lantaran letak kawah-kawahnya dari pintu masuk terbilang dekat.

Selanjutnya atau kelima, Kawah Ratu yang merupakan peninggalan alam bekas letusan Gunung Salak, yang terakhir kali terjadi pada tahun 1938. Erupsi gunung ini membentuk area kawah yang kemudian dinamakan Kawah Ratu dengan luas sekitar 2 hektar. 


Di Kawah Ratu yang merupakan wilayah konservasi bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang terletak di sisi lereng selatan Gunung Salak, vibes seperti di planet lain dapat Anda rasakan di kawasan kawahnya, termasuk aliran sungai kecilnya yang berada di tengah kawah berlatar uap panas dan kepulan gas belerang. 

Untuk mendapatkan atmosfer tersebut Anda bisa memilih pendakian via Cidahu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi dengan estimasi hiking sekitar 1,5 jam - 2,5 jam sejauh 3,5 Km dari kantor Resort Kawah Ratu di Cidahu atau via Pasir Reungit Gunung Bunder, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sejauh 3,6 Km dengan estimasi sekitar 2-3 jam.

Terakhir atau urutan keenam, Gunung Ara yang berketinggian hanya 538 Mdpl di
Pulau Komodo, dan termasuk kawasan konservasi berstatus Taman Nasional Komodo yang berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).


Meskipun terbilang tidak tinggi namun trek pendakiannya mulai dari Loh Liang (pintu masuk Pulau Komodo) ke puncak Gunung Ara cukup panjang hingga membutuhkan estimasi pendakian sekitar 3-4 jam.

Adapun vibes seperti di planet lain dapat ada temukan bukan hanya di puncaknya berupa hamparan perbukitan yang dibingkai laut biru eksotis, pun dari kaki gunung berupa daratan perbukitan dengan puncak-puncaknya termasuk puncak Gunung Ara.  

Apakah masih ada gunung lain di Tanah Air ini yang punya vibes seperti di planet lain? Tentu saja ada. Khusus di edisi ini TravelPlus hanya suguhkan 6 gunung.

Travel Tips
Untuk menikmati vibes laksana berada di planet lain di gunung-gunung sebagaimana tercantum di atas kecuali Gunung Ara, sebaiknya Anda membawa dan menggunakan masker untuk mengurangi bau belerang yang menyengat. Kalau tak kuat dengan bau belerang yang menyengat sebaiknya menjauh atau jangan berlama-lama di dekat kawahnya. Ini tips yang pertama.


Tips kedua, sebaiknya datang diluar akhir pekan, masa liburan, dan mendakinya dalam kelompok kecil (small group) agar vibes tersebut lebih terasa.

Tips berikutnya atau yang ketiga, untuk mendapatkan foto maupun video dengan nuansa seperti di planet lain, upayakan ambil dengan sudut-sudut pengambilan (angle) yang berbeda atau bukan angle sejuta umat.

Terakhir atau tips keempat, khusus Gunung Ara di Pulau Komodo biar lebih dapat vibes tersebut, sebaiknya Anda datang di musim kemarau seperti saat ini karena perbukitan dan puncak-puncaknya berwarna kecoklatan. Dan Anda wajib didampingi ranger setempat untuk mencegah disantap satwa penguasanya, Komodo.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia


Read more...

Minggu, 24 September 2023

Berkat 17 Konten Racikan TravelPlus, Ragam Daya Tarik Raung Kian Membubung


Sebanyak 17 konten video tentang pendakian Raung hasil racikan khas TravelPlus Indonesia yang diunggah di akun Instagram (IG) @adjitropis, makin membubungkan bukan cuma nama gunung berketinggian 3.344 meter di atas permukaan laut (Mdpl) tersebut, pun ragam daya tariknya. 

Apa buktinya kalau ke-17 konten video terkait pendakian Raung via Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang dilakukan TravelPlus Indonesia pada awal Juli 2023 tersebut berhasil membuat nama dan daya tarik Gunung Raung kian melambung?

Buktinya ke-17 konten video yang berjudul Kibarkan Merah Putih (diunggah tanggal 4 Juli 2023), Cemara Raung, Mendaki Raih Pahala, Edelweiss Raung, Teguh di Jalan-Mu, Raung Masya Allah Tabarakallah, Denganmu Saja, Go Go Go Raung, Merah Putih Raung, Trek Tersulit Raung, Inspirasi Raung, Mampu Tanpamu, Pendakian Bermanfaat, Fakta Raung 1, Fakta Raung 2, Bekal Peduli, dan Kangen Meraung-Raung (diunggah tanggal 24 September 2023) tersebut, masih tayang di akun sebagaimana tercantum di atas, dan masih dilihat/ditonton oleh warganet (publik/masyarakat). Dengan kata lain jumlah viewers atau penontonnya masih akan terus bertambah.


Apalagi setiap konten diberi sederet tagar antara lain #laguadji, #pendakigunung, #pencintaalam, #adventurer, #alumniraung, #raung3344mdpl, #raungcamp, #raungkalibaru, #raungmountain, #raungsejati, #pendakiindonesia, #gunungapi, #mendakigunung, #nanjakgunung, dan tagar #diindonesiaaja.

Lalu apa tujuan TravelPlus membuat konten video sebanyak itu? 

Sekurangnya ada tiga tujuannya. Pertama, untuk lebih melangitkan nama dan ragam daya tarik yang dimiliki Gunung Raung.

Tujuan kedua, mengingat pendakian itu sudah memakan biaya, tenaga, dan waktu oleh karenanya TravelPlus tak mau hanya sekadar menggapai Puncak Sejati (puncak tertinggi Gunung Raung), melainkan ingin punya manfaat lebih dari sisi pariwisata dan lainnya (minimal ikut mempromosikan/mempublikasikan daya tariknya agar warganet terlebih pendaki gunung tahu, lalu tertarik datang untuk mendakinya).  


Tujuan ketiga, sekaligus ingin menyampaikan/mensosialisasikan pendakian ramah lingkungan (senantiasa menjaga kebersihan dan keasrian alam di jalur pendakian sampai puncaknya), dengan cara minimal membawa turun sampah logistik sendiri.

Kenapa dibilang khas? Apa kekhasan konten-konten video made in TravelPlus? 

Ciri khas konten video terkait pendakian Gunung Raung buatan TravelPlus sebagaimana tertera di atas, hampir semuanya, tepatnya sebanyak 16 konten menggunakan audio lagu karya sendiri dan dinyanyikan TravelPlus tanpa aransemen musik. Hanya satu yang tidak menggunakan audio sendiri yakni konten berjudul "Kangen Meraung-Raung".


Lagu Karya Sendiri
Kenapa pula bikin konten dengan audio lagu karya sendiri yang jauh lebih sulit, bukan menggunakan audio lagu/musik milik musisi/penyanyi lain yang lagi viral?

Karena dengan lagu karya sendiri, bisa lebih puas menyampaikan cerita, data bahkan fakta sebagaimana tulisan/artikel tentang apapun. Bedanya kalau lagu, faktanya disampaikan dalam balutan nada (memang jauh lebih kompleks) sedangkan tulisan tidak.

Cara ini (konten video + lagu sendiri) membuat promosi/publikasi lebih kekinian, beda, dan lebih kreatif. Dengan begitu bentuk informasinya lebih berwarna (variatif) sehingga warganet punya pilihan yang disukai untuk mendapatkan informasi tersebut selain dalam bentuk tulisan di TravelPlus Indonesia.

Konten apa saja yang penonton (viewers)-nya paling banyak? Dari kalangan mana saja penontonnya? Apakah ada netizen yang menyukai konten-konten tersebut dan apa saja isi komentarnya?

Berdasarkan amatan TravelPlus, sampai tulisan ini dibuat, jumlah viewers 17 konten di atas, masing-masing jumlahnya mulai dari ratusan sampai ribuan penonton. Kebanyakan viewers-nya adalah para pegiat alam bebas seperti pendaki gunung, pecinta alam, petualang, backpacker, traveler, dan lainnya.


Jumlah Viewers
Lima konten terbanyak penontonnya adalah pertama: konten bertajuk "Fakta Raung 1" sebanyak hampir 4.000 viewers tepatnya 3.990, kedua: "Trek Tersulit Raung" (594), ketiga: "Raung Masya Allah Tabarakallah" (574), keempat: "Kibarkan Merah Putih" (572), dan kelima konten berjudul "Denganmu Saja" dengan 555 viewers.

Konten video yang paling banyak disukai warganet adalah "Fakta Raung 1" sebanyak 124.  Adapun netizen yang menyukai antara lain Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, aktor film Fauzi Baadilla, Kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu Kusminardi, Plt. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Ismanto, beberapa jurnalis senior khusus pariwisata, pelaku usaha wisata, para pendaki gunung, dan lainnya. 

Menariknya dari 17 lagu yang menjadi audio konten-konten tersebut, ada satu lagu yang pernah digunakan oleh seorang netizen untuk audio konten pendakian Gunung Raung yang dibuatnya, yakni lagu "Kibarkan Merah Putih".


Komentar Warganet
Isi komentarnya cukup beragam dan boleh dibilang isinya positif. Selain bernada pujian pun ada pula yang bertanya, misalnya pemilik akun @siarmasjid.id memberi komentar konten video berjudul Kibarkan Merah Putih seperti ini: "Masya Allah... Ga ngeriiii tuh Om naik turun tebing pake perlengkapan panjat tebing?... 👍👍👍🔥🔥🔥💪💪💪❤️❤️❤️".

Ada lagi @ekrafindonesia memberi komentar konten "Edelweiss Raung" seperti ini:  "Supeeer kreatif... Dr bunga aja bisa jd lagu & konten kereeen .😍😍😍👍👍👍".


Selain itu, si-empunya akun @calendarofevent.id memberi komentar konten "Trek Tersulit Raung" begini: "Kereeen lirik & lagunya... Nge-beat & nadanya rapat... Klik sama visualnya 🔥🔥🔥😍😍😍". Sedangkan isi komentar @gohikingplus untuk konten "Mampu Tanpamu" seperti ini:  "Ruaaaar biasaaa Om panutan kami satu ini 👍👍👍🙏".

Bukti lain kalau konten-konten tersebut ikut membubungkan nama dan ragam daya tarik Gunung Raung, beberapa di antaranya juga diunggah di ragam medsos lain seperti Facebook: Adji Kembara Tropis, dan ternyata mendapat respon positif sejumlah warganet.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto: adji & #alumniraung


Read more...

Rabu, 20 September 2023

Punya Rencana Jelajah Aceh di Akhir Tahun? Ini Panduannya


Sebagai daerah tujuan wisata di ujung utara pulau Sumatera, Aceh punya banyak sekali daya tarik yang pantas masuk dalam daftar kunjungan wisata Anda di akhir tahun ini.

Berdasarkan pengalaman TravelPlus Indonesia menjelajahi ragam pesona provinsi berstatus Daerah Istimewa ini beberapa kali, sekurangnya ada 4 jenis wisata yang bisa Anda masukkan dalam itinerary, yakni wisata kota, kuliner, bahari, dan wisata petualangan khususnya pendakian gunung.

Pertama wisata kota (city tour). Pilihan kotanya kalau Anda baru pertama kali menjelajah provinsi berpredikat Tanah Rencong ini, tentu saja ibukotanya yakni Banda Aceh yang berjuluk Serambi Mekkah.

Destinasi wisata kota yang utama wajib Anda kunjungi di Banda Aceh adalah Masjid Raya Banda Aceh atau juga dikenal dengan nama Masjid Raya Baiturrahman. 

Kenapa? Karena masjid tersebut menjadi landmark atau ikon wisata religi bukan cuma buat Banda Aceh, pun Aceh secara keseluruhan, yang sampai saat ini belum tergantikan dengan bangunan lain.


Masjid di jantung kota Banda Aceh ini pun bukan semata simbol agama, pun budaya, semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme rakyat Aceh.

Keistimewaan lagi, masjid ini pun menjadi salah satu bangunan penyelamat warga Banda Aceh dari gelombang tsunami yang menghantam pesisir Banda Aceh pada 26 Desember 2004 silam.

Selain Masjid Raya Baiturrahman, masih ada beberapa objek terkait tsunami lainnya seperti Kapal Pembangkit Tenaga Listrik Diesel (PLTD) Apung I di Gampong Punge Blang Cut, kuburan massal korban tsunami Ulee Lheue di Kecamatan Meuraxa, Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Kapal Di Atas Rumah di Desa Lampulo, dan Museum Tsunami di sebelah Makam Belanda (Kherkhof) dekat simpang jam, yang wajib masuk menu kunjungan Anda.

Kedua, selagi di Banda Aceh, jangan lupa berwisata kuliner. Ragam makanan yang wajib Anda santap antara lain mie Aceh, ayam tangkap, kuah beulangong, sate, gule pliek, kuah sie kameng, keumamah, nasi gurih, sate matang, ayam masak Aceh, nasi goreng Aceh, sie reuboh, dendeng, sop sumsum Langsa, dan aneka panganan atau kue tradisionalnya antara lain thimpan, bhoi, dodol Aceh, dan meuseukat.


Untuk minumannya tentu saja bermacam kopi antara lain black coffee (kopi hitam), sanger alias "sama-sama ngerti"(semacam kopi susu), kopi khop, dan kopi tarik. Bila tak suka kopi bisa pilih teh tarik ataupun es timun serut/kerok khas Aceh.

Ketiga wisata bahari. Destinasi pilihannya tentu saja Kota Sabang yang berada di Pulau Weh. 

Aktivitas wisata yang bisa Anda lakukan di Sabang antara lain berkunjung ke Tugu Kilometer Nol Indonesia, snorkeling, diving (menyelam) di perairan Iboih dan Rubiah, bersantai di pantai Pasir Putih, Gapang, dan Pantai Anoi Itam, menginap di salah satu resort-nya, dan kulineran sate gurita, mie jalak Sabang, mie pingsun, rujak buah Kilometer Nol, rujak Pulau Klah, dan Mie Sedap Sabang serta icip-icip camilan keukarah dan bakpia Sabang.


Terakhir atau jenis wisata keempat adalah mendaki Gunung Seulawah Agam yang berada di Kecamatan Seulimeum dan Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar. Kenapa? Karena lokasinya tak begitu jauh dari Banda Aceh. Bisa ditempuh sekitar 1,5 jam berkendara.

Gunung yang berketinggian cuma 1.800 meter di atas permukaan laut (Mdpl) dan berhutan lebar ini bisa Anda daki dari Kampung Suka Makmur, Desa Suka Damai, Kecamatan Lembah Seulawah.

Pos pendakian yang bakal Anda lewati antara Pos Saluran Air Beton, Pintu Rimba, Pintu Angin, Beringin Tujuh, tak jauh dari pos ini ada jalur yang disebut areal Halusinasi, lalu Pos Batu Gajah, jalur Tangga Batu, dan terakhir Tugu Triangulasi atau puncak Gunung Seulawah Agam.

Estimasi pendakiannya kalau santai sekitar 7 jam. Sedangkan turun bisa lebih cepat antara 5 bahkan 3 jam.

Usai turun gunung, Anda bisa mampir untuk beli aneka keripik ubi khas Saree di jalan raya Saree yang berada di lembah antara Gunung Seulawah Agam (pria) dengan Seulawah Inong (wanita) ini. Di sebelah kiri jalan ini juga ada Masjid Jami Saree, bila Anda ingin tunaikan shalat wajib.


Travel Tips
Meskipun libur akhir tahun ini masih sekitar 3 bulan lagi, tak ada salahnya Anda persiapkan jauh-jauh hari bila berencana ingin menjelajah ragam pesona Aceh di dua kotanya yakni Banda Aceh dan Sabang serta satu Kabupaten yakni Aceh Besar sebagaimana tersurat di atas.

Ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan antara lain anggaran untuk berbagai keperluan terutama tiket pesawat P/P, transportasi dari Bandara internasional Sultan Iskandar Muda ke penginapan di Banda Aceh, biaya penginapan, transportasi keliling objek wisata, tiket masuk ke setiap objek, dan kulineran di Banda Aceh. 

Selanjutnya biaya tiket kapal ferry/kapal roro ataupun kapal cepat dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh ke Pelabuhan Balohan, Sabang P/P, penginapan, biaya snorkeling ataupun diving, transportasi untuk keliling, dan kulineran di Sabang. 

Berikutnya biaya transportasi dari Banda Aceh ke desa terakhir sebelum pendakian Gunung Seulawah Agam di Kecamatan Lembah Seulawah P/P, logistik selama pendakian, dan lainnya termasuk untuk beli oleh-oleh khas Aceh.

Untuk pendakian Gunung Seulawah Agam, selain mempersiapkan peralatan mendaki yang nyaman (ransel, sepatu dll), Anda bisa meminta panduan dari organisasi ataupun komunitas pendaki yang ada di Banda Aceh atau di Kabupaten Aceh Besar atau rekan pendaki gunung yang Anda kenal.

Persiapkan pula alat fotografi, minimal HP yang baik untuk keperluan memotret dan merekam semua aktivitas wisata yang Anda lakukan.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia


Read more...

Senin, 18 September 2023

Bromo Kembali Dibuka, Ini 11 Ragam Daya Pikatnya


Gunung Bromo yang berketinggian 2.329  meter di atas permukaan laut (Mdpl) sudah dibuka kembali untuk kunjungan wisata mulai 19 September 2023. Nah, sebelum berkunjung ke sana ada baiknya Anda catat 11 ragam daya pikatnya. 

Berdasarkan amatan TravelPlus Indonesia ditambah data dari berbagai sumber, ragam daya pikat Bromo bukan cuma alam (lansekap), pun sejarah, sosial, budaya, seni tari, wisata, religi, kuliner, film, dan musik.

Gunung Bromo berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), provinsi Jawa Timur.

Daya tarik alam kawasan Bromo terdiri atas Gunung Bromo berikut kawahnya dengan suhu antara 3 hingga 20 derajat celsius.serta lautan pasir. Bromo merupakan satu-satunya area konservasi di Indonesia yang mempunyai lautan pasir, yakni laut pasir Tengger atau dikenal sebagai Pasir Berbisik. 

Lautan Pasir Berbisik adalah hamparan pasir hitam di ketinggian sekitar 2.000 Mdpl yang menjadi salah satu ikon kawasan Gunung Bromo. Disebut begitu lantaran deburan pasirnya kerap bertiup seolah berbisik ke telinga para pengunjung.

Menariknya lagi, Gunung Bromo merupakan kaldera di dalam kaldera, artinya Gunung Bromo berada di dalam kaldera Gunung Tengger. Oleh karenanya Gunung Bromo juga dikenal sebagai kaldera Gunung Tengger. 

Gunung Tengger sendiri merupakan  gunung api purba berukuran raksasa, dengan tinggi sekitar 4.000 meter, dan telah hancur akibat erupsi berulang kali.

Daya tarik sejarah.
Nama Bromo berasal dari nama dewa utama dalam agama Hindu, Brahma.
Gunung Bromo atau dalam bahasa Tengger dieja "Brama". 

Bagi penduduk sekitar Gunung Bromo, suku Tengger, Gunung Bromo dipercaya sebagai gunung suci.

Bentuk gunung yang berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Probolinggo,  Pasuruan, Lumajang, dan Malang ini bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Bromo pernah erupsi beberapa kali. Letusan terakhirnya terjadi pada 19 Juli 2019.

Daya tarik wisata. 
Di kawasan wisata Bromo ada sejumlah objek wisata yang ramai dikunjungi  wisatawan antara lain Penanjakan 1, Bukit Kingkong, Bukit Cinta Bromo, Seruni Point, Lembah Widodaren, Kawah Bromo, Gunung Batok, Pura Luhur Poten, Pasir Berbisik, dan
Jembatan Gantung Kaca Bromo.

Berkunjung ke kawasan TNBTS Anda bisa menyaksikan panorama 7 gunung sekaligus yakni Gunung Bromo, Kursi, Watangan,  Batok, Widodaren, dan Gunung Semeru setinggi 3.676 meter yang merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Jawa.

Keindahan lautan Pasir Berbisik ini, menjadikannya sebagai spot foto favorit maupun lokasi prewedding.

Namun pesona terkuat kawasan Bromo terletak saat matahari terbit. Fenomena alam inilah yang kerap diincar bukan hanya oleh para fotografer khusus pemburu lenskep gunung, pun ribuan pengunjungnya dari dulu hingga kini. Sampai ada anggapan, kurang lengkap kalau ke Bromo tidak melihat dan mengabadikan sunrise-nya.

Wisatawan bisa mengakses kawasan konservasi ini dari pintu masuk di masing-masing kota antara lain pintu masuk dari Coban Trisula (Malang), Senduro (Lumajang), Wonokitri (Pasuruan), dan Cemoro Lawang (Probolinggo).

Untuk mengunjungi Bromo, Anda harus membeli karcis masuknya secara online di situs resmi TNBTS yakni bookingbromo.bromotenggersemeru.org

Untuk menikmatinya, selain berjalan kaki, berkuda, menyewa mobil jeep landrover, dan bersepeda motor, juga bisa dengan bersepeda gunung. 

Bila tak membawa sepeda gunung pribadi karena jauh dan merepotkan, tak perlu cemas. Di beberapa penginapan di kaki Bromo ada yang menyewakan sepeda gunung.

Daya tarik sosial.
Orang Tengger atau yang akrab disebut Wong Tengger merupakan suku yang ada di sekitar kawasan pegunungan Bromo, Tengger, dan Semeru. Mereka meyakini nenek moyangnya berasal dari Kerajaan Majapahit.

Daya tarik budaya:
Yadnya Kasada adalah upacara adat Suku Tengger sebagai tanda ucap syukur yang dilaksanakan pada hari ke-14 bulan Kasada, setiap tahunnya.

Dalam upacara ini, masyarakat Suku Tengger berbondong-bondong  membawa berbagai macam hasil bumi dan hewan peliharaan sebagai sesembahan yang kemudian dilarung ke dalam kawah Gunung Bromo sebagai persembahan kepada Dewa Brahma.

Daya tarik seni.
Masyarakat Tengger juga memiliki sejumlah seni tari tradisional antara lain Tari Sodoran. Tari Ujung, Tari Probo Mutrim, dan Tari Kidung Tengger, dan 

Tari Sodoran adalah tarian yang menceritakan asal usul kehidupan manusia atau terjadinya manusia pertama. Tarian ini hanya dimainkan sekali dalam setahun, tepatnya pada Hari Raya Yadnya Karo atau juga disebut Hari Raya Karo atau Pujan Karo. 

Tari Ujung merupakan tarian yang dimainkan oleh dua orang pria yang saling memukul dengan menggunakan rotan. Biasanya tarian ini diadakan saat perayaan pernikahan dan upacara ritual umat Hindu di Suku Tengger. 

Tari Probo Mutrim yakni tarian yang diperuntukkan buat Sang Hyang Widi sebagai bentuk ucapan rasa syukur masyarakat Hindu di Suku Tengger.

Tari Kidung Tengger adalah tarian yang mengisahkan sosok Joko Seger dan Roro Anteng. Joko Seger adalah Putera seorang brahmana Lembu Mirunda (Ki Ajar Guntur Geni, Panembahan Ageng Bromo). Sedangkan Roro Anteng adalah seorang putri dari Raja Majapahit Dyah Suryawikrama.


Daya tarik religi.
Masyarakat Tengger mayoritas memeluk Hindu. Terbukti di sana ada bangunan pua di tengah lautan pasir di bawah kaki Gunung Bromo, namanya Pura Luhur Poten yang bangunannya merupakan asimilasi budaya Jawa dan Bali.

Selain pura, di kawasan wisata Bromo juga ada masjid yakni Masjid BSI Pananjakan di Kabupaten Pasuruan dan Masjid Jabal Nur Hidayatullah di Dusun Puncak, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Keberadaan masjid-masjid tersebut tentunya dapat memberikan kemudahan bagi wisatawan yang ingin menunaikan shalat wajib dan sunah saat berwisata di sana.

Daya tarik wisata olahraga.
Kawasan Bromo juga kerap menjadi lokasi penyelenggaraan even yang memadukan wisata dengan olahraga atau sport tourism antara lain wisata olahraga lari.

Salah satu even lari yang ramai peminatnya di Bromo adalah Bromo Marathon yang digelar setiap tahun tapi sempat vakum 2 kali penyelenggaran akibat pandemi.

Sektor Ekonomi Kreatif
Daya tarik kuliner.
Di kawasan wisata Bromo juga terdapat sederet kuliner yang enak dan lezat, antara lain Nasi Aron, Sawut Kabut Bromo, Iga Pasir Bromo, Kerupuk Kentang Bromo, dan Minuman Herbal Pokak

Nasi Aron adalah nasi yang berasal dari bahan pokok jagung disajikan dengan balutan sayur daun ranti ditambah sambal pedas. Nasi ini dijual khusus di Desa Seruni yang berlokasi di sekitar Penanjakan 2.

Sawut Kabut Bromo berbahan dasar singkong yang diserawut lalu dibentuk kerucut seperti gunung. Gunungan itu ditaburi murbei hitam, mutiara merah, dan  irisan daun pandan.

Iga Pasir Bromo dimasak dengan cara yang lain daripada yang lain, yaitu di bagian tungkunya terdapat pasir. Makanan ini memiliki cita rasa yang cukup panas dan pedas sehingga sangat cocok menjadi santapan Anda saat sedang berada di lokasi yang super dingin ini.

Kerupuk Kentang Bromo adalah cemilan yang dibuat dari kentang dengan cara tradisional yang dibungkus dalam kemasan. Sedangkan Minuman Herbal Pokak berbahan utama jahe, gula, daun pandan, keningar, serei, dan cengkeh.

Daya tarik film.
Sekurangnya ada 2 film lebar yang lokasi syutingnya di kawasan wisata Bromo, yakni  film Pasir Berbisik dan film Mari Lari.

Film Pasir Berbisik yang disutradarai Nan Achnas serta dibintangi Dian Sastrowardoyo, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, dan Didi Petet ini menawarkan keindahan Bromo dengan lautan pasirnya.

Film Mari Lari menambah rekor Bromo sebagai daerah tujuan wisata yang kerap dijadikan lokasi syuting film layar lebar.

Film ini juga memperlihatkan keindahan alam Bromo antara lain di sekitar Gunung Pananjakan, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Daya tarik musik.
Kawasan Bromo juga memiliki event musik jazz. Namanya Jazz Gunung Bromo. Even music tourism ini sengaja digelar di gunung, utamanya di kawasan wisata Bromo dengan tujuan selain untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik jazz, sekaligus mendukung sektor ekonomi kreatif dan pariwisata, khususnya di kawasan TNBTS.

Sesuai namanya, jazz gunung ini  berlangsung di dataran tinggi, di atas 2.000 Mdpl. Jelas udara dingin di alam terbuka yang membuat even ini beda dengan konser jazz lainnya. Penikmat jazz yang datang disarankan membawa sweater tebal, jaket, sarung tangan, dan penutup kepala untuk mengurangi gigitan dingin Bromo.

Sebagai pengingat kawasan wisata Gunung Bromo sempat ditutup untuk kunjungan wisata karena mengalami kebakaran hutan,  pada Rabu (30/8/2023).  


Mulai besok, kawasan wisata Bromo kembali dibuka yang diumumkan oleh pihak pengelolanya Balai Besar TNBTS lewat akun IG-nya @bbtnbromotenggersemeru, Senin (18/9/2023).

"Api telah padam, saatnya kembali memutar roda perekonomian di kawasan Bromo. Tapi ingat pengunjung dan pelaku jasa wisata harus ada kesiapan dan kesadaran bahwa menjaga kawasan konservasi adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya petugas ya...," begitu pesan adminnya.

Pihak pengelola juga mengingatkan bahwa Bromo itu kawasan konservasi. Oleh karena sebelum ke sana sebaiknya pengunjung juga membekali diri sendiri dengan pengetahuan tentang konservasi.

"Ya.. JADILAH PENGUNJUNG YANG CERDAS DAN BERTANGGUNG JAWAB. Mari berwisata dengan bijak. Salam Lestari. 🌱," tutup adminnya.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis




Read more...

11 Fakta Menarik tentang Barelang


Barelang adalah sekumpulan jembatan yang menghubungkan 6 pulau di provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yaitu Pulau Batam, Tonton, Nipah, Rempang, Galang, dan Pulau Galang Baru.

Salah satu dari 6 pulau tersebut, yakni Rempang baru-baru ini menyita perhatian publik, terkait pemberitaan bentrokan antara warga setempat dengan gabungan aparat keamanan. Kabarnya warga menolak lahannya digunakan untuk pembangunan Rempang Eco City.

Itulah fakta pertama tentang Jembatan Barelang yang namanya merupakan singkatan dari BAtam, REmpang, dan GaLANG.

Masih ada sederet fakta menarik lainnya terkait Jembatan Barelang dari sisi kepariwisataan, hasil pengamatan langsung TravelPlus Indonesia beberapa kali ditambah data dari berbagai sumber.

Fakta kedua, jembatan yang pembangunannya memakan waktu 6 thn, dimulai 1992 dan diselesaikan 1997 ini juga juga punya sebutan lain yakni Jembatan Habibie". Kabarnya sebutan itu sebagai bentuk penghargaan atas jasa beliau dalam mengembangkan pulau Batam sebagai pulau industri serta mempelopori pembangunan jembatan ini.


Ketiga, Barelang terdiri atas 6 jembatan yg berfungsi sebagai jalan raya, yaitu Tengku Fisabilillah (jembatan I) yang merupakan jembatan terbesar. Lalu Nara Singa (II), Raja Ali Haji (III), Sultan Zainal Abidin (IV), Tuanku Tambusai (V), dan Raja Kecik (Jembatan VI).

Fakta keempat, total bentangan ke-6 jembatan ini mencapai 2 Km dan bila menyusuri dari jembatan pertama hingga terakhir memakan waktu sekitar 1 jam dengan berkendara.

Keempat, jembatan yang berjarak 20 Km dari pusat Kota Batam ini, sejak diresmikan sampai sekarang masih menjadi ikon landmark wisata Batam yang sudah turut mendongkrak bukan cuma nama dan pamor Batam pun sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf)-nya.

Fakta kelima, di sekitar Barelang banyak pedagang makanan dan minuman ringan yang berjejer di pinggiran jembatan antara lain rujak, es kelapa muda, otak-otak, jagung bakar, dan lainnya. Tapi yang paling menarik perhatian dan kerap diborong wisatawan adalah sate udang goreng,  kepiting goreng, dan peyek.


Udang gorengnya berbentuk sate. Udangnya digoreng dengan tepung lalu ditusuk satu per satu dengan lidi bambu. Kepitingnya juga digoreng dengan tepung beras. Ada yang ukuran kecil dan jumbo atau kepiting ukuran besar. Udang dan kepiting tersebut berasal dari perairan di sekitar bawah Jembatan Barelang. Sedangkan peyeknya ada dua jenis, peyek kacang dan peyek udang.

Keenam, di sekitar Jembatan Barelang juga ada beberapa tukang foto yang menawarkan jasa kepada pengunjung yang tidak membawa kamera atau HP untuk diabadikan berlatar belakang jembatan ini.


Fakta ketujuh, jembatan ini juga menjadi tempat penyelenggaraan sport tourism event Tour de Kepri (TdK). Bukan sekadar dilalui para pesepeda peserta TdK, jembatan ini pun menjadi lokasi finish TdK 2018.

Kedelapan, pulau Rempang yang  dihubungkan dengan jembatan ini, juga mempunyai beberapa pantai yang berpanorama menawan. Bukan cuma itu, ada juga lokasi untuk berwisata dirgantara dalam hal ini paralayang atau paragliding di Bukit Gendang, Kawasan Hutan Konservasi Taman Buru.

Untuk mencapai spot paralayang yang pernah menjadi tempat even Batam Second Floor Festival bertajuk Langit Nusantara ini, dari pusat Kota Batam melintasi Jembatan Barelang dengan sepeda motor maupun mobil.

Fakta kesembilan, pulau Galang yang juga dihubungkan oleh Jembatan Barelang merupakan destinasi wisata sejarah tersohor. Dulunya, pulau tersebut menjadi tempat pengungsian Vietnam yang terjadi secara besar-besaran pada tahun 1979–1996. Kamp pengungsi Galang ini kemudian menjadi objek wisata dan sejarah kota Batam.

Di sana juga ada pantai Melur yang sering   dikunjungi wisatawan terutama pada akhir pekan.


Kesepuluh, tak bisa dipungkiri Jembatan Barelang sampai saat ini masih menjadi salah satu tujuan utama wisatawan berwisata di Pulau Batam.

Pantauan TravelPlus, wisatawan yang datang ke Barelang bukan cuma wisatawan lokal pun nusantara bahkan mancanegara terutama dari Singapura, Malaysia, dan India. Mereka berkunjung untuk melihat/mengabadikan keindahan dan kegagahan Barelang sambil kulineran sate udang goreng, kepiting goreng, peyek, jagung bakar, dan lainnya.

Fakta terakhir atau kesebelas, selain lewat tulisan, foto, konten video, TravelPlus juga turut melangitkan ragam pesona Jembatan Barelang lewat 2 lagu.

Lagu pertama bertajuk Oh Barelang, konten videonya dimuat di TikTok @FaktaWisata.id pada 16 Maret 2021.  Lagu kedua juga berjudul sama yang bernuansa Melayu, kontennya ditayangkan di akun Instagram (IG) @adjitropis pada Senin (18/9/2023) dengan disertai sederet tagar terkait antara lain #ohbarelang, #jembatanbarelang, #batamrempanggalang, #jembatanhabibie, #ikonlandmarkbatam, #tanahmelayu, #kepri, #kepulauanriau, #arsitekturjembatan, dan  #diindonesiaaja.


Berikut ini lirik lagu versi terbaru tersebut:

🎶... Nama Batam, Rempang, dan Galang
Disatukan menjadi Barelang

Gagah nian oh Barelang
Menghubungkan pulau-pulau
Indah nian oh Barelang
Kala senja kian ramai

Jembatan Habibie sebutan lainnya
Wisatawan datang memujinya

Gagah nian oh Barelang
Jadi ikon landmark-nya Batam
Indah nian oh Barelang
Tak jenuh mata memandang ...🎵

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis


Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP