. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 28 Februari 2022

Sebelum Nanjak Gunung Lawu, Sederet Informasi Ini Bisa Jadi Bekal


Nama Gunung Lawu diujung Februari 2022 ini atau bertepatan dengan hari Isra Mi'raj mendadak melangit karena terekspos ragam media dan WAG. Penyebabnya ada seorang pendaki yang dikabarkan meninggal dunia di area Pos 4 via Jalur Cemoro Kandang, Karanganyar, Jawa Tengah karena (diduga) mengalami hypothermia.

Mendapat kabar duka itu, TravelPlus Indonesia turut prihatin dan sekaligus mengucapkan berdukacita, disertai doa semoga korban mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Semoga pula kejadian ini memberikan pelajaran buat siapapun yang hendak mendaki gunung, baik itu pendaki gunung sejati yang sudah berpengalaman, pendaki gunung pemula, pendaki gunung belia (berusia muda) maupun senja (manula), supaya kejadian serupa tidak sampai terulang.

Nah, kebetulan TravelPlus pernah mendaki Gunung Lawu dengan cara melintas, naik dari Cemoro Kandang, turun lewat Cemoro Sewu. 

Pendakian usang dengan membawa 3 adik kelas semasa SMA dulu itu pun sempat diterjang hujan badai di pertengahan sebelum ke puncak.

Alhamdulillah, badai itu kemudian mereda dan kami melanjutkan kembali perjalanan hingga berhasil menggapai puncaknya.

Berbekal pengalaman pendakian tersebut, ditambah beberapa data dari berbagai sumber, edisi kali ini TravelPlus suguhan sederet informasi tentang Gunung Lawu yang mungkin bisa dijadikan bekal khususnya buat pendaki yang belum pernah dan berencana ingin mendaki Lawu tahun ini.

Dilihat dari jenis dan ketinggiannya, Gunung Lawu adalah jenis gunung stratovolcano dengan ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, yakni Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah. 

Ketiga puncaknya dimitoskan sebagai tempat sakral sekaligus pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa. Tak heran, kalau gunung ini selain pendaki juga banyak pengunjung biasa yang melakukan meditasi ataupun ziarah.

Kendati termasuk gunung berapi, namun statusnya sedang istirahat alias sudah lama tidak erupsi. Tercatat, letusan terakhirnya tanggal 28 November 1885.

Secara geografis letaknya terbilang istimewa, berada di dua provinsi yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah, tepatnya di tiga kabupaten yaitu Ngawi dan Magetan yang masuk wilayah Jatim serta Kabupaten Karanganyar, Jateng.

Kelebihan lainnya, Gunung Lawu berada dekat dengan kota Solo dan kota Madiun sehingga gunung ini dan sejumlah objek wisatanya disekitarnya selalu ramai dikunjungi orang untuk berwisata.

Ada sekurangnya 5 jalur pendakian ke puncaknya yang kerap digunakan pendaki  yaitu jalur Cemoro Kandang, Cemoro Sewu, Candi Cetho, Tambak, dan Singolangu.

Jalur pendakian termudah jalur via Cemoro Sewu (7 km). Jalur pendakian normal jalur  via Cemoro Kandang, Tambak, dan Singolangu. Sedangkan jalur pendakian terpanjang jalur via Candi Ceto (9,75 km).

Lantaran termudah dan fasilitas pendukung nya terbilang lengkap membuat jalur pendakian via Cemoro Sewu paling popular di kalangan pendaki. Lokasi basecamp-nya di Jl. Raya Sarangan, Sampe, Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jatim.

Durasi pendakian dari basecamp ke puncak Total sekitar 7 km bila kondisi fisik bugar dan langkah stabil, melewati 5 pos pendakian yaitu Basecamp - Pos 1 - Pos 2 (3 jam), Pos 2 - Pos 3 - Pos 4 - Pos 5 (4,5 jam), Pos 5 - Hargo Dalem (1 jam). 

Sumber air tersedia di Pos 5, tepatnya di Sendang Derajat. Tapi saat kemarau panjang kerap kering. Alternatifnya di Pos terakhir sebelum puncak Pos 5.

Hargo Dalem (area warung mbok Yem) merupakan tempat terbaik nenda untuk bermalam, sebelum besok paginya muncak atau summit attack. Enaknya nge-camp di sink, kalau malas masak logistik bisa beli di warung tersebut yang sangat tersohor di kalangan pendaki.

Hargo Dalem - Puncak (1 jam) dengan trek  semakin menanjak berbatuan besar yang berserakan.

Di puncaknya, akan disuguhkan sunrise (bila datang pagi dan sunset (sore) amat memesona, deretan gunung di Jateng dan Jatim Tengah bila cuaca cerah, sabana yang ada di Gunung Lawu serta lautan awan.

Sebelumnya, di jalur pendakian, bisa melihat bunga edelweiss khas Lawu dan pada malam hari disuguhkan Pemandangan rasi bintang alias milky way nan menawan.

Moda transportasi menuju basecamp Cemoro Sewu kalau dari Jakarta bisa naik bus jurusan Maospati via Karanganyar, turun langsung di basecamp. 

Kalau dari Bandung, Yogya, dan Semarang bisa naik kereta menuju Stasiun Purwosari, Solo lalu naik bus ke terminal Tawangmangu, lanjut naik ojek online/angkot/bus, travel/ motor rentalan ke basecamp. Biaya registrasi pendakian Rp 20 ribu per orang.

Melintas Lebih Puas
Kalau mau lewat Jalur via Cemoro Kandang, lokasi basecampnya berdampingan dengan basecamp Cemoro Sewu. Cuma sekitar  200-an meter. Tepatnya di Gondosuli Kidul, Gondosuli, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jateng.

Jadi, kalau melintas naik dari Cemoro Kandang turun Cemoro Sewu atau sebaliknya, pendaki bisa dapat merangkul dua provinsi sekaligus dan tentunya lebih puas.

Jalur pendakian via Cemoro Kandang lebih landai dan lebih panjang daripada Cemoro Sewu. Kalau Anda menyukai jalur pendakian tanah, Cemoro Kandang adalah pilihan tepat untuk nanjak dan turunnya lewa Cemoro Sewu.  

Estimasi lama waktu pendakian paling ideal melintas nanjak dari Cemoro Kandang turun lewat Cemoro Sewu atau sebaliknya adalah 2-3 hari.

Biar komplit, usai muncak, Anda bisa lanjut berwisata ke beberapa objek wisata yang ada di sekitar kaki dan lereng Gunung Lawu. 

Kalau suka objek alam air terjun pilihannya antara lain yang paling ternama adalah Air Terjun Grojogan Sewu. Kalau senang dengan telaga, bisa ke Telaga Sarangan, dan kalau suka dengan candi bisa lanjut ke Candi Ceto dan Candi Sukuh.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
Foto: @lawumountain, re-post dari @moyass.


Mengapa TravelPlus Bikin Tulisan Masjid dan Surau Berdaya Tarik Lebih Pas Isra Mi'raj 1443 H? Ini 5 Alasannya


Setiap tulisan, foto, dan video yang kita buat apalagi disebarluaskan ke publik lewat ragam medsos dan WAG, kelak juga  dipertanggungjawabkan. Apakah bermanfaat atau punya nilai kebaikan atau sebaliknya? Apakah menjadi ladang pahala untuk kehidupan kelak atau sebaliknya menambah dosa.

Atas dasar itulah TravelPlus Indonesia membuat tulisan ini. Begitupun dengan ragam jenis tulisan lainnya. 

Intinya sejak dulu sampai nanti, bismillahirrahmanirrahim, karena lillahi ta'ala selalu ingin berusaha menghasilkan produk jurnalistik (berita, artikel, foto, video, dll) maupun karya non jurnalistik (lirik lagu, puisi, dll) yang bermuatan positif, termasuk punya nilai syiar Islam sekalipun dalam balutan pariwisata dan lainnya.

Itulah alasan pertama sekaligus jawaban atas pertanyaan beberapa pembaca setia TravelPlus Indonesia yang tergabung dalam WAG TravelPlus Indonesia, hari ini, Senin (28/2/2022), yang menanyakan kenapa TravelPlus membuat tulisan 10 jenis masjid dan surau di Tanah Air tercinta yang berdaya tarik lebih.

Alasan kedua, karena tulisan tersebut erat kaitannya dengan momen spesial Isra Mi'raj 1443 H/2022 M yang jatuh pada tanggal 28 Februari ini.

Seperti kita ketahui, dalam peristiwa Isra Mi’raj yang diperingati hari ini tersimpan lautan ilmu dan pelajaran serta bermacam hikmah yang sangat penting dalam sejarah Islam, salah satunya Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu tentang diwajibkannya shalat lima waktu bagi kaum Muslimin. 

Dalam persitiwa luar biasa itu, Allah SWT mewahyukan kewajiban shalat tersebut di atas langit. Itu menunjukkan kalau masalah shalat sangatlah penting.

Seperti kita ketahui pula, masjid dan surau itu adalah tempat utama mengerjakan shalat bagi umat Islam, sebagaimana sudah TravelPlus singgung di tulisan sebelumnya.

Alasan ketiga, untuk mengingatkan diri pribadi sendiri supaya di-momen istimewa hari ini, bisa terus memacu semangat meningkatkan kualitas ibadah shalat baik wajib yang 5 waktu maupun beragam shalat sunah.

Alasan keempat, sekaligus juga ingin mengingatkan diri sendiri untuk menunaikan shalat wajib sebisa mungkin secara berjamaah di masjid ataupun surau di manapun berada, baik di kota, desa, dusun, pelosok, pulau terpencil bahkan di gunung sekalipun.

Terakhir atau alasan kelima, tentunya berharap semoga tulisan ini juga dapat mengingatkan dan menyemangatkan orang-orang tercinta, keluarga, kerabat, sahabat, para peminat, dan pembaca TravelPlus Indonesia serta warganet dimanapun berada untuk sama-sama tetap menunaikan ibadah shalat 5 waktu sekalipun saat berwisata maupun berpetualang dari Aceh sampai Papua dan dimanapun juga.

Ada pula yang bertanya, apakah semua masjid dan surau yang tertera di tulisan tersebut sudah dikunjungi TravelPlus? Jawabannya sebagian besar alhamdulillah sudah. 

Sementara yang belum antara lain surau yang ada di Gunung Slamet via Penari Guci dan surau di Gunung Talang di Kabupaten Solok serta Masjid terapung di Pesisir Selatan, Sumbar dan masjid di negeri atas awan di Gunung Luhur, Lebak, Banten serta masjid berkonsep ramah lingkungan di Cikarang Barat, Jabar.

Hati kecil berharap, Insya Allah semoga TravelPlus diberi kesempatan, kemudahan, dan keringanan langkah menuju semua masjid dan surau tersebut, Aamiin Allahumma Aamiin.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

10 Jenis Masjid dan Surau Ini Berdaya Tarik Lebih, Wow Nomor 5 Ada di Gunung


Rumah ibadah seperti masjid dan surau dibangun dengan tujuan utama sebagai  tempat menunaikan shalat lima waktu dan ibadah lainnya. Tapi seiring berjalannya waktu, kedua rumah ibadah buat umat Islam tersebut ternyata ada yang memiliki daya tarik lebih tersendiri bagi wisatawan sehingga sekaligus menjadi objek wisata.

Amatan TravelPlus Indonesia tepat di hari spesial bagi umat Islam, Isra Mi'raj 1443 H/2022 M, Senin (28/2) ini, sekurangnya ada 10 jenis masjid dan surau di Tanah Air tercinta ini yang berdaya tarik lebih.

Pertama, jenis masjid atau surau yang mendapat predikat rumah ibadah kebal tsunami atau masjid atau surau perkasa dari berbagai bencana alam. Maksudnya masjid ataupun surau yang tetap berdiri kokoh sekalipun diguncang gempa bumi, dihantam banjir bandang atau bahkan tsunami.

Contohnya beberapa masjid di Aceh antara lain Masjid Baiturrahim di pinggir Pantai Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh dan  Masjid Rahmatullah atau Masjid Lampuuk di Desa Lampuuk, Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar.

Masjid yang berada sekitar 500 meter dari bibir Pantai Lampuuk ini tetap berdiri kokoh, sementara bangunan di kiri kanannya hancur tak tersisa termasuk deretan pohon cemara dan kelapa yang tercabut dari akarnya hingga tumbang dan terseret ratusan meter.

Masjid yang sebelum tsunami diresmikan pada 12 September 1997 oleh Gubernur DI Aceh Prof. Syamsuddin Mahmud, kini sudah direnovasi hingga tampil lebih cantik.

Masjid tersebut pernah dikunjungi Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno seusai kunker di Sabang.

Selain itu ada Masjid Raya Teuku Cik Maharaja di Peukan Bada, Masjid dekat obyek wisata spritual Kuburan Syiah Kuala, Masjid di Ujung Karang, Melauboh, dan masjid-masjid ajaib lainnya.

Contoh lainnya Masjid Jabalurrahmah yang menjadi saksi bisu keperkasaannya dari bencana jebolnya tanggul Situ Gintung  pada 27 Maret 2009. Lokasinya di Jl. Gn. Raya No.1C, Cireundeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Kedua, jenis masjid atau surau yang berarsitektur unik dan atau megah. Contohnya Masjid Kubah Mas di Cinere Depok, Jabar; Masjid Raya Sumatera Barat di Kota Padang, Sumbar; Masjid Agung Al-Falah atau Masjid 1000 Tiang di Kota Jambi dekat dengan Sungai Batang Hari; dan Masjid Safinatun Najah atau lebih dikenal dengan nama Masjid Kapal atau Masjid Kapal Bahtera Nabi Nuh yan beralamat di Jl. Kyai Pandak, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Jateng.

Adapun contoh masjid yang berarsitektur megah antara lain Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno pada 24 Agustus 1961.


Ketiga, jenis masjid atau surau yang tergolong kuno (tua) dan bersejarah. Contohnya antara lain Masjid Agung Banten di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, sekitar 10 Km sebelah utara Kota Serang, Banten.

Masjid ini dibangun pertama kali oleh Syekh Sultan Maulana Hasanudin (1552-1570), Sultan pertama dari kesultanan Banten, yang tak lain putra pertama dari Sunan Gunung Jati, salah satu dari wali songo yang menyebarkan Islam di Jawa.

Contoh lainnya Masjid Sang Cipta Rasa di Keraton Kasepuhan Cirebon yang didirikan sejak Sunan Gunung Jati (salah satu Walisongo); Masjid Agung Nurul Islam yang berstatus cagar budaya di Kota Sawahlunto yang baru saja di-catulang warna putih sesuai warna aslinya; Masjid Raya Sultan Riau atau Masjid Pulau Penyengat yang berwarna kuning; dan Masjid Jami Sulthan Lingga di Daik, ibu kota  Kabupaten Lingga, Kepri.

Kalau di Aceh antara lain Masjid Indrapuri di Desa Pekuan Indrapuri, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar yang dibangun tahun 1270 H atau akhir tahun 1853; Masjid Guci Rumpong  di Desa Guci Rumpong, Kecamatan Peukan Bari, Kabupaten Pidie; Masjid Madinah di Jl. Poros Sigli-Medan tepatnya di Desa Dayah Krut Kuta Baro, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya;  Masjid Gunung Kleng di Desa Gunung Kleng, Kecamatan Meureubho, Kabupaten Aceh Barat, dan Masjid Tuha Manjing di Desa Manjing, Kecamatan Pantai Cermin juga di Kabupaten Aceh Barat serta Masjid Baiturrahman atau Masjid Raya Banda Aceh yang dibangun tahun 1292 atau abad ke 13.

Di Sumut, antara lain Masjid Raya Al Mashun. Masjid peninggalan Sultan Deli ini berjarak sekitar 200 meter dari Istana Maimun, kota Medan.

Di Sumsel antara lain Masjid Agung Palembang yang didirikan Ki Gedeh Ing Suro (Sultan Palembang) dan pernah dihancurkan oleh Mayor Van der Laen saat perang Palembang melawan Belanda pada tahun 1659 ini semula berada di Keraton Kuto Gawang. Kalau sekarang berada di Kompleks PT. Pusri tepatnya di Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, tepat di pertemuan antara Jalan Merdeka dan Jalan Sudirman, pusat Kota Palembang, tak jauh dari Jembatan Ampera atau Jembatan Musi.

Di Yogyakarta, antara lain Masjid Gedhe Kauman yang terletak di sebelah Barat Kompleks Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta. 

Di Madura, antara lain ada Masjid Madegan di Kampung Madegan, Kelurahan Pologan, Kecamatan Sampang Kota, Kabupaten Sampang, tepatnya di Kompleks Makam Ratu Ibu;  Masjid Agung Sumenep atau Masjid Jami yang dibangun sekitar 1779 di jantung Kota Sumenep; dan Langgar Gayam di Desa/Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan.

Contoh lainnya, Masjid Nurul Islam Koto Kayu Jao di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumbar yang  diperkirakan sebagai peninggalan abad ke-17 dan menjadi masjid tertua di Kabupaten Solok. Sedangkan di Jakarta contohnya Masjid Agung Al-Azhar di kompleks sekolah dan universitas Al-Azhar Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang dibangun pada tahun 1952 dan berstatus cagar budaya Nasional per tanggal 19 Agustus 1993.


Keempat, jenis masjid atau surau yang dibangun di atas air (laut ataupun danau) atau dikenal dengan sebutan masjid terapung alias floating mosque.

Contoh masjid terapung di atas laut antara lain Masjid Terapung Al-Aminah yang terletak 300 meter dari bibir Pantai Sari Ringgung, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung; Masjid Arkam Babu Rahman di sekitar Pantai Talise, Kota Palu, Sulteng (kini tinggal badan dan atapnya saja akibat gempa dan tsunami); Masjid Al-Munawaroh di Kota Ternate, Maluku Utara; Masjid Amahami di kawasan Pantai Amahami, kota Bima, NTB; Masjid Oesman Al Khoir di Kabupaten Kayong Utara, Kalbar; Masjid Amirul Mukminin di Teluk Makassar, tepatnya 1 Km dari anjungan Pantai Losari, kota Makassar, Sulsel; dan Masjid Terapung Samudera Ilahi di kawasan wisata Pantai Carocok, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar.

Sementara masjid terapung di atas danau contohnya antara lain Masjid Al Jabbar atau sering disebut juga dengan Masjid Terapung Gedebage karena berada di tengah-tengah danau atau situ Gedebage, tepatnya di Kelurahan Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jabar.

Dibangun di Gunung
Kelima, jenis masjid atau surau yang dibangun di gunung. Contohnya antara lain Mushola Gunung Talang di Alun-alun Gunung Talang yang kerap disebut "lapangan bola" di ketinggian 2.500-an Meter di atas permukaan laut (Mdpl) atau beberapa ratus meter menjelang puncak Gunung Talang lewat jalur pendakian dari Aia Batumbuak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumbar.

Mushola berukuran 2,4 x 3,5 meter tersebut disebut-sebut tempat ibadah tertinggi di Sumbar bahkan Pulau Sumatera.

Mushola tersebut diresmikan oleh Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof. Yuliandri, SH, MH secara virtual, Ahad (14/2/2021).

Contoh lainnya Mushola Jabalussalam atau Mushola Gunung Slamet. Surau yang mulai dibangun 21 Agustus 2021 ini berada di ketinggian 2.500 Mdpl di Pos 4 Jalur Permadi Guci, Gunung Slamet, Kabupaten Tegal, Jateng.


Satu lagi Masjid Jabal Nur Hidayatullah di Dataran Tinggi Tenger, tepatnya di ketinggian lebih dari 2.000 Mdpl sehingga berpredikat sebagai masjid tertinggi di Pulau Jawa.

Keistimewaan masjid yang berada di Dusun Puncak, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jatim ini terpampang pemandangan alam pegunungan yang menawan berupa perkebunan teras khas masyarakat Tengger dengan latar belakang Gunung Semeru, berikut Mahameru sebagai puncaknya atau atapnya Jawa.

Keenam, jenis masjid atau surau yang berada di atas awan. Contohnya antara lain Masjid Jami Aminatul Jannah yang berada di Rest Area Sumber Jaya, Lampung Barat, Lampung dan Masjid Al Ikhlas yang berada  di ketinggian 1.200 Mdpl di pegunungan Dusun Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kabupaten Karangasem, Bali dan sekaligus  menjadi masjid tertinggi di Pulau Dewata ini.

Contoh lainnya Masjid Rahmatan Lil 'Alamin yang berada di objek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, Kabupaten Lebak, Banten. Peletakan batu pertama pembangunan masjid di tersebut dilakukan Gubernur Banten Wahidin Halim pada Kamis (24/10/2019) dan Masjid di atas awan basecamp Gunung Slamet Jalur Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jateng.

Ketujuh, jenis masjid atau surau yang berada di destinasi super prioritas (DSP). Contoh masjid dan surau di DSP Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Pulau Lombok, NTB antara lain Masjid Nurul Bilad yang diresmikan pada 21 Oktober 2017.

Sementara itu di DSP Danau Toba yang mencakup 8 kabupaten di Sumut ini antara  Masjid Raya Taqwa Parapat di Jalan SM Raja No.02, Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon; Masjid Al Ikhlas di Tuktuk, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir; Masjid Al Hasanah di Pangururan ibu kota Kabupaten Samosir tepatnya di seberang jalan tepian Danau Toba; Masjid Al Hadhonah yang berdiri tahun 1935 di Jalan Masjid No 3 Kelurahan Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa);  dan Masjid Fisabilillah di Kecamatan Lumban Julu, masih di Tobasa.

Satu lagi Masjid Raya Dolok Sanggul di Dolok Sanggul, ibu kota Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tepatnya di tepi Jalan Raya Siliwangi dekat dengan Hotel & Resto Bukitinggi yang menyediakan aneka masakan khas Minang yang tentu halal, salah satunya rendang daging kuda.

Objek wisata terdekat dari Dolok Sanggul adalah Lembah Bakkara yang terkenal sebagai kampung halaman Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII.

Kedelapan, jenis masjid atau surau bermanajemen modern atau kekinian yang berorientasi ada pelayanan umat. Contohnya antara lain Masjid Jogokariyan di Jl. Jogokariyan 36, Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Jogja.


Masjid ini  pernah mendapat juara 1 hingga juara harapan 2 masjid besar percontohan DIY tahun 2016. Pada tahun yang sama, masjid ini mendapat penghargaan sebagai masjid besar percontohan idarah Nasional oleh Kemenag RI.

Contoh lainnya Masjid Jabal Arafah Batam yang beralamat di Lubuk Baja, Nagoya, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Berkonsep Ramah Lingkungan
Kesembilan, jenis masjid atau surau berkonsep ramah lingkungan atau yang pro konservasi. Contohnya antara lain Masjid Baitul Ma'muur di Perumahan Telaga Sakinah, Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi, Jabar.

Lewat program sedekah sampah plastiknya sejak 14 November 2019, Masjid Baitul Ma'muur bukan hanya mencuri perhatian, pun mendapatkan sertifikat Masjid Ramah Lingkungan peringkat Tumbuh yang berlaku sampai dengan 8 Maret 2023 dari ecoMasjid Indonesia.

Terakhir, atau kesepuluh jenis masjid atau surau yang masuk dalam itinerary paket religi city tour.

Contohnya antara lain lima masjid kuno di kota Cirebon yang masuk Paket Wisata Religi Jelajah Masjid Kuno Cirebon yang digagas oleh pengelola Masjid At-Taqwa Center Kota Cirebon dengan menggunakan Bus Wisata Citros.

Kelima masjid tua yang dikunjungi dalam paket tersebut adalah Mesigit (masjid) Pejlagrahan, Pakungwati, Abang Panjunan, Jagabayan, dan Mesigit Pangeran Kejaksan.

Itulah masjid dan surau yang keberadaannya bukan hanya sekadar menjawab kebutuhan untuk beribadah terutama shalat lima waktu berjamaah bagi masyarakat sekitarnya, pun mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan nusantara.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia


Minggu, 27 Februari 2022

Di Alas Purwo Tujuh Jenis Wisata Ini Bisa Anda Lakukan, Nomor Tiga Perlu Keahlian Khusus


Berkunjung ke kawasan konservasi berstatus taman nasional punya banyak kelebihan. Selain asyik untuk forest healing lantaran kondisi alam dan udaranya relatif masih sangat bersih, pun bisa melakukan beragam aktivitas wisata yang disuka. Contohnya di Alas Purwo.

Di kawasan konservasi berstatus taman nasional yang berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini ada sekurangnya 7 jenis wisata yang bisa dilakukan pengunjung. Namun untuk nomor tiga, Anda harus punya keahlian khusus.

Pertama, ekowisata. Ada beberapa akitivitas ekowisata yang bisa Anda lakukan di Alas Purwo seperti mengamati bermacam satwa liar, bird watching, melepas tukik, dan menanam mangrove serta mencari kerang.

Lokasi favorit untuk melakukan pengamatan beberapa satwa liar yang menghuni Alas Purwo adalah di padang rumput atau savana Sadengan. Jenis satwanya antara lain merak hijau, rusa, banteng, ayam hutan, dan elang. 

Tempat yang paling leluasa melakukan pengamatan satwa liar di savana tersebut, dari pos pemantauan satwa setempat.

Waktu yang disarankan melihat merak hijau (Pavo muticus) jantan yang mempunyai ekor sangat cantik menari-nari menarik si merak hijau betina untuk kawin di Sadengan sekitar bulan Juni - September.

Lokasi lain melihat induk merak beserta anaknya adalah di landasan pacu di Jatipapak. Landasan ini digunakan untuk pesawat petugas taman nasional melakukan patroli keamanan kawasan lewat udara.

Selain merak, di sekitar landasan tersebut  juga sering terlihat satwa liar lainnya yang asyik merumput atau mencari makan.

Hutan Alas Purwo juga menjadi habitat macan tutul (Panthera pardus) yang merupakan hewan nokturnal atau lebih banyak menjelajah atau mencari mangsa pada malam hari.

Kalau Anda ingin tahu lebih jauh tentang penyu mulai dari siklus hidupnya sampai cara penetasan semi alami, bisa ke Ngagelan. Di sana, Anda juga bisa ikut melepas tukik, antara lain jenis penyu hijau dan penyu lekang.

Bila mau ikut menanam mangrove, melihat nelayan menjaring ikan dari perahu jukung,  dan mencari kerang bisa berkunjung ke 
Hutan Mangrove Bedul yang berada di sepanjang Sungai Segoro Anak. 

Di sana Anda bisa ikut paket Ekowisata Mangrove Bedul dengan bermacam kegiatan berkonsep ramah lingkungan seperti mengenal jenis dan manfaat pohon mangrove, bermain kano, memancing, naik perahu ke dalam hutan mangrove, dan makan makanan khas mangrove Bedul di atas perahu.

Alas Purwo juga menjadi lokasi menarik untuk pengamatan aneka burung atau bird watching.  Jenis burungnya antara lain 
sriwang asia, kehicap ranting, paok pancawarna, dan elang.

Sriwang Asia (Terpsiphone paradisi) adalah
burung kecil yang mendapat julukan Burung Tali Pocong lantaran warnanya yang putih coklat dan terbang cukup cepat sehingga sekejap mata terlihat seperti tali putih yang terbang.

Selain itu ada bermacam jenis burung air. Lokasi terbaik untuk mengamatinya antara lain di Teluk Pang-pang dan Bedul, mengingat di sana ada  hutan bakau yang menjadi tempat hidup dan bertelurnya ikan, udang, kerang, dan lainnya.

Kedua, wisata budaya. Kawasan hutan konservasi TN Alas Purwo tidak hanya menyimpan keanekaragaman hayati dan ekosistem saja, namun kekayaan budaya dan kearifan lokal juga.

Kegiatan yang bisa Anda lakukan antara lain melihat Upacara Hari Suci Pagerwesi dan Upacara Adat Petik Laut Muncar.

Upacara Pagerwesi adalah upacara keagamaan Umat Hindu yang diadakan setiap 210 hari dimana hari tersebut jatuh pada hari Rabu. Pada hari tersebut Umat Hindu di sekitar Kawasan TN Alas Purwo, Banyuwangi bahkan Bali berdatangan untuk melakukan Ibadah Pagerwesi.

Lokasinya di Situs Kawitan, Pura Luhur Giri Salaka, dan Resort Rowobendo.

Sementara itu Upacara Adat Petik Laut Muncar dilakukan setiap 1 tahun sekali oleh masyarakat Muncar di Perairan Teluk Pangpang dan Makam Gandrung yang ada di Sembulungan, TN Alas Purwo.

Tiap bulan purnama, nelayan Muncar tidak melaut. Jadi Anda bisa melihat para nelayan setempat membersihkan dan memperbaiki Kapal Slerek, kapal khas daerah muncar Banyuwangi di sekitaran Pantai Sembulungan.

Ketiga, wisata olahraga (sport tourism). Aktivitasnya antara lain surfing atau berselancar, fishing (memancing), susur gua (caving), dan susur pantai.

Kalau Anda penggila surfing, Pantai Plengkung atau disebut juga G-Land merupakan pilihan tepat. Plengkung sudah lama menjadi salah satu surganya para peselancar dunia. 

Ada beberapa tipe ombak yang bisa dijajal seperti twenty-twenty, tiger track, kong, dan speedy.

Kalau Anda sudah mahir alias surfer profesional ingin surfing di pantai ini, waktu terbaik disarankan datang pada bulan Mei hingga Oktober. Namun kalau bukan peselancar andal, sebaiknya cukup melihat atau mengabadikan aksi para surfer profesional 'menari-nari' di atas ombak Plengkung atau menikmati pemandangan pagi dari Plengkung saat cuaca cerah dapat melihat Gunung Raung, Suket, Pendil, Meranti, dan Merapi Ungup-ungup dari kejauhan.

Kalau tujuan Anda untuk memancing, salah satu spot favorit para nelayan dan penghobi mancing ada di perairan pantai di bawah Gua Bringinan. Gua tersebut menempel pada dinding karst daerah timur Alas Purwo tepatnya di Resort Sembulungan.

Mengingat sebagian besar dataran TN Alas Purwo merupakan kawasan karst yang dulunya adalah dataran di bawah laut yang terangkat akibat aktivitas tektonik bumi, contohnya di bukit/gunung karst di daerah sembulungan, membuat taman nasional satu ini juga memiliki banyak gua.

Beberapa gua yang bisa kunjungi dan memang sejak zaman dahulu sudah sering dijadikan tempat bersemedi, antara lain  Gua Istana, Gua Putri, Gua Padepokan, dan Gua Macan.

Selain susur gua, kegiatan sport tourism lainnya yang tak kalah menarik adalah susur pantai di sejumlah pantai yang masuk kawasan TN Alas Purwo, antara lain jalan kaki sekitar 1 km dari Pantai Pancur ke Pantai Parangireng yang punya batu karang berwarna hitam di sekitar pantainya.

Keempat, wisata bahari. Aktivitas wisata yang bisa Anda lakukan bersantai menikmati senja di beberapa pantainya antara lain Pantai Kapal Pecah yang terdapat lampu menara suar, menikmati pemandangan dari Bukit/Gunung Sembulungan, treking di Mangrove Trail Jatipapak hingga ke ujung jembatan, menikmati senja di Dermaga Sembulungan, menikmati pemandangan malam di sekitar kawasan Teluk Banyubiru, menikmati pemandangan pantai Pancur dan sunset-nya dari Bukit Badug.

Tinggalan Sejarah
Kelima, Wisata sejarah. Aktivitas yang dapat Anda lakukan antara lain melihat peninggalan masa perang dunia kedua seperti gua, bungker dan meriam baja buatan Jerman di Pantai Sembulungan serta Situs Makam Gandrung dan Situs Mpu Supo di puncak Bukit Sembulungan. 

Selain itu melihat bangkai kapal perang Jepang yang membawa perlengkapan namun karam di perairan Pantai Kapal Pecah pada era masa perang dunia kedua.

Keenam, ber-swafoto. Lokasi menarik untuk bernarsis ria antara lain di gerbang masuk Taman Nasional TN Alas Purwo, jalur/lorong hutan mahoni di Resort Rowobendo setelah gerbang masuk, lorong bambu menuju Gua Istana, dan tentu saja di sejumlah pantainya terlebih jelang matahari tenggelam.

Jenis wisata terakhir atau ketujuh, wisata ekonomi kreatif (ekraf) khususnya kerajinan. Di sana Anda bisa belanja oleh-oleh atau suvenir khas Alas Purwo, tepatnya di Kafetaria Pancur.

Aneka suvenir di sana merupakan hasil karya dari kelompok-kelompok masyarakat dari desa-desa penyangga kawasan TN Alas Purwo.


Nah, supaya aman dan nyaman melakukan semua jenis wisata tersebut, sebaiknya Anda didampingi pemandu lokal ataupun petugas TN, terlebih kegiatan wisata yang berunsur petualangan.

Lewat tulisan ini, TravelPlus Indonesia sekaligus ingin mengucapkan selamat ulang tahun ke-30 buat TN Alas Purwo yang diperingati setiap 26 Februari, semoga keberadaannya baik alam (hutan, pantai, savana, teluk, bukit, gua, dan perairannya berikut beragam flora dan faunanya), budaya masyarakatnya, dan tinggalan sejarahnya tetap terjaga dan lestari sehingga dapat dinikmati generasi-generasi nanti.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
Foto: @btn_alaspurwo



Sabtu, 26 Februari 2022

Mau Tahu Lebih Jauh Riwayat Tuanku Imam Bonjol? Kunjungi Dua Objek Sejarah Ini Bila ke Pasaman


Kabupaten Pasaman di Sumatera Barat (Sumbar) punya beberapa objek wisata bernilai sejarah yang menarik untuk dikunjungi, dua di antaranya memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan Pahlawan Nasional, Tuanku Imam Bonjol.

Dua objek yang TravelPlus Indonesia maksud itu adalah Museum Tuanku Imam Bonjol dan Benteng Bukit Tajadi. Kedua objek itu berada di Bonjol, salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Pasaman.

Bonjol merupakan tempat kelahiran pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol, tepatnya di Nagari Ganggo Hilia.

Untuk mengenang jasa kepahlawanan Tuanku Imam Bonjol, maka dibangunlah Museum Tuanku Imam Bonjol tepatnya di Jl. Lintas Sumatera, Ganggo Hilia.


Museum berluas bangunan 42 x 16.50 meter persegi yang berada di areal lumayan luas  lebih kurang 2 hektar ini mulai dibangun Oktober 1987 dan selesai tahun 1990.

Baru pada tahun 1998, museum ini resmi diserahkan pengelolaannya dari Pemprov  Sumbar kepada Pemkab Pasaman dibawah naungan Kantor Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Pasaman.

Di museum tersebut pengunjung bisa melihat bermacam benda peninggalan sejarah terutama alat-alat serta barang yang digunakan Tuanku Imam Bonjol serta beragam benda adat khas Suku Minangkabau.

Salah satu koleksi utama museum ini adalah ukiran alur Perang Padri. Pada ukiran itu, Tuanku Imam Bonjol berwarna emas.

Objek wisata sejarah kedua yang berhubungan erat dengan Tuanku Imam Bonjol adalah Benteng Bukit Takari atau biasa disebut juga dengan Benteng Bonjol.

Sesuai namanya, benteng yang terletak di Tanjung Bungo, Nagari Ganggo Hilia ini merupakan sebuah benteng pertahanan yang digunakan Tuanku Imam Bonjol dan pasukannya untuk melindungi diri dari serangan Belanda dalam Perang Padri.

Benteng yang berada di Bukit Tajadi yang cukup terjal itu memiliki panjang sekitar 1 km dengan ketinggian dari tanah benteng sekitar 400 - 500 meter. Di bagian tengah dan sebagai pemisah benteng, terdapat parit berlebar sekitar 4 meter.

Di depan parit tersebut terdapat ratusan meriam bambu yaitu senjata tradisional yang digunakan untuk menyerang. Di sana pengunjung juga bisa melihat meriam kaliber yang dilengkapi dengan roda kayu.

Keunikan meriam kaliber yang pernah dipakai Tuanku Imam Bonjol tersebut pelurunya adalah batu bukan peluru meriam pada umumnya.

Sebagai pengingat, Tuanku Imam Bonjol yang bernama asli Muhammad Shahab lahir di Bonjol, Pasaman pada 1 Januari 1772 dan wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotta, Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara, 6 November 1864.

Ia merupakan seorang ulama yang berjuang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri dalam rentang tahun 1803 - 1838 di Bonjol, tepatnya di Benteng Bukit Tajadi.

Bonjol terletak di sekitar Jalan Raya Trans-Sumatra, sekitar 60 Km sebelah Utara Bukittinggi. Setiap bus yang menuju rute antara Medan dan Bukittinggi (atau Padang) pasti melewatinya.

Selain Museum Tuanku Imam Bonjol dan Benteng Bukit Tajadi di Kecamatan Bonjol, masih ada beberapa objek wisata bernilai sejarah lain yang tersebar di beberapa kecamatan lainnya di Pasaman seperti situs prasasti Kubu Sutan di Nagari Lubuk Layang, Kecamatan Rao; Candi Tanjung Medan yang terletak sekitar 100 m dari Jalan Lintas Lubuk Sikaping – Medan; Benteng Van Amerongen di Kecamatan Rao; dan Taman Tugu Perjuangan di pusat kota Lubuk Sikaping.


Jenis Wisata Lain
Apakah Kabupaten Pasaman yang wilayahnya di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal (Sumut), Timur Kabupaten Rokan Hulu Rokan Hulu (Riau) dan Kabupaten Limapuluh Kota, Selatan Kabupaten Agam, serta Barat dengan Kabupaten Mandailing Natal dan Kabupaten Pasaman Barat ini hanya punya objek-objek wisata sejarah sebagaimana tersebut di atas?

Jawabannya, jelas tidak. Di kabupaten beribukota Lubuk Sikaping ini ada jenis objek wisata lainnya seperti objek wisata  alam dan buatan.

Objek wisata alamnya antara lain Air Terjun Ciracai, Taman Wisata Alam Rimbo Panti, Bukit Teletubbies atau Bukit Tujuah, Bukik Komoyen, Puncak  Tonang, dan Bayang Aia.

Objek wisata buatannya antara lain Monumen Equator Khatulistiwa atau lebih akrab disebut Tugu Khatulistiwa mengingat kabupaten ini berada pada garis tengah bumi. Lokasinya terletak tidak terlalu jauh dari Museum Tuanku Imam Bonjol.

Selepas menyambangi semua objek tersebut, lanjut santai menghabiskan malam di pusat kota Lubuk Sikaping sambil mengabadikan bangunan-bangunan gaya bumi Minang sekaligus berburu kuliner khas Pasaman, antara lain Ikan Bakar, Sayur Gulai Singkong, Bakso Kelapa, Kipang Pulut Bonjol Ita, Sala Lauak, dan Kue Pare.

Jarak  Lubuk Sikaping dengan Padang (ibu kota Sumbar) sekitar 177,8 Km. Dapat ditempuh dalam waktu 4 jam lebih dengan berkendara mobil lewat Jl. Kumpulan - Padang Sawah.

Pengunjung yang menggunakan kendaraan umum, bisa naik mobil travel Kijang Innova atau toyota Avanza jurusan Padang-Pasaman. Paling praktis sewa mobil travel tersebut untuk keliling objek-objek wisatanya.

Mengapa TravelPlus menulis objek wisata sejarah yang ada di Pasaman setelah kemarin mengangkat ragam pesona alam Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar)? 

Karena hari ini, Sabtu (26/2/2022) nama Kabupaten Pasaman terekspos sejumlah media setelah ditemukan sumber air panas yang bercampur lumpur di daerah Jorong Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol. 

Sumber air panas tersebut muncul setelah terjadi gempa bumi magnitudo 6,1 pada Jumat (25/2/2022) yang berpusat di Pasbar, salah satu tetangga terdekat Pasaman.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
Foto: dok. @museumtuankuimambonjol


Jumat, 25 Februari 2022

Mau Jelajah Alam Pasbar dari Perut Bumi sampai ke Atapnya Sumbar? Ini Panduannya


Buat Anda yang gemar menjelajah objek alam bernuansa petualangan, sepertinya Pasaman Barat (Pasbar) harus masuk daftar destinasi penjelajahan Anda. Kenapa? Ya karena salah satu kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar) ini juga memiliki sejumlah objek alam untuk tujuan itu, dari gua sampai gunung alias dari perut hingga atap bumi.

Kalau Anda suka susur gua atau caving, pilihannya antara lain Gua Alami Paraman Ampalu. Lokasinya sekitar 15 km dari Simpang Ampek, ibu kota Pasbar. Tepatnya di Nagari Paraman Ampalu, Kecamatan Gunung Tuleh. Waktu tempuhnya sekitar 40 menit dari Pasar Pasaman dengan berkendara mobil.

Bila Anda senang mendaki gunung, pilihannya tentu saja ke Gunung Talamau. Gunung berketinggian 2.982 meter di atas permukaan laut (Mdpl) ini merupakan atapnya Sumbar karena menjadi gunung tertinggi dari sekian gunung yang ada di bumi Minang ini.

Kalau Anda berhasil menggapai puncak-puncaknya, pasti akan mendapat suguhan menawan belasan telaga. Bukan cuma itu, sederet gunung lain di Sumbar seperti   Singgalang, Marapi, Talang, dan Gunung Tandike juga bakal memanjakan mata Anda.

Namun sebelum berhasil melihat semua pesonanya itu, Anda harus berjuang melewati sejumlah pos dengan trek mendaki yang cukup menguras tenaga.

Anda bisa memulai pendakian dari beberapa jalur, antara lain via basecamp Desa Pinaga, Kecamatan Kinali yang berjarak sekitar 10 Km dari Simpang Ampek. 


Setelah Desa Pinaga lanjut ke pos Harimau Campo, Pondok Rindu Alam (di sini ada sungai kecil sebagai sumber air untuk bekal), Bumi Sarasah, Paninjauan, dan Rajawali Putih di sinja padang rumput bernama padang Siranjano. Setelah melewati 6 pos tersebut Anda baru sampai di atapnya Sumbar.

Bila Anda suka Danau, bisa ke Danau Laut Tinggal yang terletak di Jorong Sitabu, Nagari Rabi Jonggor, Kecamatan Gunung Tuleh.

Danau yang berada di ketinggian sekitar 1940 Mdpl di antara Gunung Bendera dan Gunung Malintang serta dikelilingi  bukit-bukit ini masih begitu asri dan agak tersembunyi.

Anda bisa menjangkau danau berdiameter kurang lebih 3 Km dengan warna airnya hijau tosca ini lewat dua rute yaitu Nagari Rabi Jonggor dan Nagari Roba Jalu.

Kalau Anda penikmat air terjun, tinggal pilihan mau ke air terjun yang mana. Ada Air Terjun Sipagogo yang berlokasi di Jl. Situak, Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang; Sampuran Botung di Sungai Aua, Kecamatan Sungai Aur; Siburai-Burai di Lubuk Landur, Kecamatan Kinali, dan Air Terjun Puti Lenggo Geni yang terletak di Nagari Persiapan Pinagar, Kecamatan Pasaman.

Bila senang melayang terbang berparalayang, Anda bisa ke Bukit Puti Gonjoli yang berada di Nagari Persiapan Pinaga, Nagari Aua Kuniang (Nagari induk), Kecamatan Pasaman. Di bukit ini Anda juga bisa berkemah.

Terakhir, kalau Anda suka berwisata alam bahari, pilihannya cukup banyak antara lain Pantai Sasak di Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie; Pantai Air Bangis di Nagari Aia Bangih, Kecamatan Sungai Beremas; Pantai Maligi di Nagari Maligi, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie; dan Pantai Sikabau di Nagari Parit, Kecamatan Koto Balingka.

Pilihan lain Anda bisa ke Pulau Pigago yang berada di Aia Bangih, Kecamatan Sungai Beremas dengan naik perahu nelayan dari Dermaga Pantai Air Bangis atau ke Pulau Panjang yang lokasinya masih di wilayah yang sama.

Panduan
Supaya komplit penjelajahan alam di Pasbar, Anda bisa memulainya dengan caving di salah satu guanya, lalu mendaki Gunung Talamau dan ke Danau Laut Tinggal. Untuk tiga kegiatan ini sebaiknya Anda menggunakan pemandu wisata lokal.

Setelah itu Anda bisa memilih salah satu dari air terjunnya, lanjut berparalayang bersama instruktur/pilot paralayang setempat, dan kemudian berkemah di Bukit Puti Gonjoli.

Terakhir, Anda bisa nyantai di salah satu pantai atau pulau sebagaimana tersebut di atas. Kalau ingin menginap, antara lain di penginapan yang ada di pinggir Pantai Sasak. 

Oiya, jangan lupa menyantap kuliner khas Pasbar yaitu Rendang Lokan, yaitu salah satu jenis moluska yang hidup di pinggir laut, mirip seperti tiram. Dijamin sensasinya beda dengan rendang dari daging sapi ataupun kerbau.

Kapan waktu yang tepat menjelajah objek-objek alam di kabupaten yang sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal Sumut, Timur Kabupaten Pasaman, Selatan Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Agam Sumbar, dan sebelah Barat dengan Samudera Indonesia ini?

Mengingat Pasbar yang berjarak sekitar 212 Km dari Padang, ibu kota Sumbar, pada hari ini, Jumat (25/2/2022) pagi diguncang gempa bumi bermagnitudo 6.2 dengan kedalaman 10 Km itu, sebaiknya Anda cek dulu kondisi terkini objek-objek alam yang akan Anda jelajahi, termasuk aksesnya.

Anda bisa cari tahu informasinya dari dinas pariwisata setempat atau pemandu lokal, antara lain lewat akun IG-nya.

Lewat tulisan ini TravelPlus Indonesia sekaligus mengucapkan turut berdukacita atas musibah bencana alam gempa bumi di Pasbar, semoga tak banyak menimbulkan korban dan kerugian. Semoga warga yang tertimpa dan terdampak diberi kekuatan dan ketabahan. 

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
Foto-foto: dok. @gunungtalamau



Selasa, 22 Februari 2022

Rilis "Semusim" di 22.02.2022, Nicky Astria Dapat Pujian Sederet Musisi Ternama


Tepat di tanggal cantik 22.02.2022, Nicky Astria merilis single bertajuk "SEMUSIM". Lagu lawas karya komposer Erros Djarot yang pernah dipopulerkan Chrisye ini jadi tampil beda, khas sang lady rocker Indonesia satu ini.

"Walaupun ga sebagus penyanyi aslinya. Mudah2an bisa memberikan warna lain yg bisa menemani hari2 kalian. Semoga berkenan," tulis Nicky Astria di bawah unggahan cuplikan video single lagu terbarunya itu di akun Instagram IG pribadinya @nikki_nick04, Selasa (22/2/2022).

Lewat unggahan tersebut, Nicky sekaligus  mengabarkan kepada para peminatnya kalau official music video single terbaru versinya itu sudah bisa disaksikan di kolam ikan media Youtube Channel.

Nicky juga memberitahukan kalau single dengan produser musik sekaligus pada gitar Tohpati, drums (Yoiqbal), strings (Chondro, Yacobuz, Yonathan, Dessy, Angga Pratala), mixing (Eko Sulistiyo), dan mastering (Beni)  ini juga sudah tersedia di seluruh portal music digital favorit.

"Langsung dengarkan & share ke seluruh social media kalian ya. Enjoy and keep on rocking guys!," pintanya.

Nicky pun tak lupa berucap terimakasih kepada suami atas izinnya dan Iwan Kurniawan selaku executive producer sekaligus director Kolam Ikan Creative serta sahabatnya Rieta Amelia yang tak lain ibundanya Nagita Slavina.

Dia juga berterimakasih banyak kepada Erros Djarot yang sudah mempercayakan lagu keren tersebut, termasuk kepada Tohpati selaku produser musiknya.

"Musiknya galak bener tapi ufh sukaaa," ujar Nicky lagi.

Sampai berita ini TravelPlus Indonesia buat, unggahannya itu sudah disukai 2.300 lebih netizen dengan 200 lebih komentar pujian, termasuk dari sejumlah penyanyi antara lain Reza Artamevia, Widi Mulia, Fatur, Inka Christie, Kristina, Tia AFI, dan Mel Shandy.

"Subhanallah Tabarakallah tetehku, suaranya masih keren... Sehat & sukses terus tetehku sayang," tulis @inka_christie99.

"Masya Alloh.. KEREEEN Teteeh. 👍😘😘😘❤️.. Semangaaat 💪🤗😍😍," ucap @mel.shandy71.

"Kerennya kebangetan ya Allah, tetehhh love so much, sukses trs teteh sayang ❤️❤️❤️👏👏🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥," ujar @tia_afi2.

"TOP AND SO COOL Teteh idaolakuuu 🔥❤️👏," ucap @kristinadangdut.

"Luar biasa keren... 🔥🔥🔥 can ada lawan keneh. Salamet nyak geuliz  👍👍," puji @fatursinger.

"👏👏👏👏👏👏👏 my fave song 💙💙," tulis @rezaartameviaofficial.


Menariknya lagi, sebelum lagu "Semusim" versi Nicky dirilis, sejumlah musisi dan penyanyi ternama antara lain Tohpati, Ian Antono, Ikang Fawzi, Fariz RM, dan Atiek CB memberi komentar sekaligus pujian buat Nicky yang diunggah di akun Iwan Kurniawan @ikur71 dan @kolamikancreative lalu di-repost dan dibalas Nicky di akun IG-nya.

"Buat saya, Nicky Astria adalah living legend lady rocker Indonesia. Jadi, kolaborasi dan kerja bareng untuk menghasilkan gebrakan karya baru, adalah pengalaman seru dan menyenangkan," kata Tohpati.

"Wahhh, Makasih kakak @tohpati 🥰🥰🥰🥰🥰. Doain ya dan tungguin yaaaa🙏," balas Nicky.

Gitaris senior Ian Antono berpendapat begini:

"Bagi saya, Nicky adalah salah satu bakat terbesar yang pernah saya temukan. Kemampuan & power dalam bernyanyi belum ada duanya hingga saat ini. Saya yakin akan masih banyak karya-karya hebat akan lahir dari lady rocker Indonesia ini".

Nicky membalasnya cukup panjang: "MashaAllah Tabrakallah. Beruntungnya dipertemukan beliau. Terimakasih banyak mas, sudah membesarkan membimbing.., membentuk dan mengarahkan sy dgn sabar di industri musik Indonesia. Hy Tuhan yg bisa membalas segala ketulusan, Aamiin".


Sebelum menulis balasan itu, Nicky berdoa dulu. Begini bunyinya:

"Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri. Dan aku lebih mengetahui keadaan diriku drpd yg memuji.

Ya Robbi, jadikanlah diriku lebih baik dari yg mereka sangkakan. Ampunilah aku terhadap apa yg mereka tdk ketahui dariku. Dan janganlah membuatku menjadi lupa diri yg akan menyiksaku dari perkataan mereka. Aamiin Ya Robbal Alamiin".

Pujian lain datang dari Ikang Fawzi:

"Nicky Astria adalah "Damn Good" Lady Rocker Indonesia. Gua bangga pernah kerja nyanyi bareng di Pakar Rock! Seruuuu! Suaranya Woow! Power dan Tingginya Gak Ada Lawan. Stabil Lagi! Berkarakter! Seneng banget Sis Nicky bikin single baru. Berkarya Terus! Bikin Seneng dan Semangat Banyak Orang! Gua tunggu apalagi fansnya. Tetep Exists! Keep On Rocking Sista Nicky!".


"Terimakasih hatur nuhun, Rocker legend soleh bersih yg ga pernah abis semangatnya. Contoh bagi rocker2 muda. Sukses sehat barokallah @ikangfawzi. Aamiin 🙏🙏🙏🙏🙏," balas Nicky.

Lain lagi dengan penilaian seorang Fariz RM. Begini katanya:

"Saya kenal Nicky semenjak awal kariernya sebagai; bukan hanya 'lady rocker' tapi juga sebagai vokalis wanita yang memiliki vokal yang berkarakter dengan tehnik vokal yang luar biasa. Tak sabar untuk menunggu kehadiran Nicky kembali di musik Indonesia".

Mendapat pujian dari idolanya, Nicky pun membalasnya dengan cukup panjang dan penuh rasa senang:

"OmG🙈🙈 OmG🙈. Jaddulerz sy mau crt. Tapi jangan d ketawain nyak. SMP dulu sy mengidolakan beliau sampe kirim surat loh.

Waktu berlalu setelah sy masuk industri ini, lupa taunnya. Bersama manager sy saat itu Buye yg juga mengidolakan beliau. Bertemu.., duduk bersama, hadap2pan. Saya lupa dlm rangka apa. Entah mulut kami berapa senti mangapnya. Saya sama buye pepereket pegangan tangan di bawah meja..deg2gannn...asli. Ga nyangka bisa bertatap muka wkt itu.


Lalu sekarang ada kata2 ini. Dari sang idola. Kebayang ga? uuuuuuufh. Sakuraaaaaa mode on. Tenonenoneeeeee 🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶. Senada cinta bersemi di antara kitaaaaa.

Terima kasih idolaaa @fariz_rm_official.S emoga selalu sehat sukses barokallah aamiin.

Syalalalallalalala, Senangnya. Makasih pak Iwaaaaannn 🥰🥰🥰🥰".

Rekan seprofesi Nicky, yakni Atiek CB pun mengutarakan sederet pujian:

"Tidak bisa disangsikan lagi bahwa Nicky Astria adalah "The Most Influential Female Rock Vocalist Of All Time"di negeri kita. Nicky Astria punya "Vocal Authority To Sing" apa saja. Termasuk "Progressive Rock Song". Nicky juga punya "Power House Singing Voice" dengan "A Rich Dramatic Soprano Vocal Range" yang selalu menjadi impian banyak penyanyi. Boleh dibilang Nicky Astria itu "The Female Robert Plant-nya Indonesia".

Nicky pun membalas cukup panjang:

"Aduh @atiekcb.official. Berat men testimu dear Medeni🙈. Trimakasih ya.

Ya ATIEK CB sahabat artis yg deket yg bisa curcol paling enak. Candaan jawa sunda. Tektok bhs masing2.. tapi ko bisa nyambung dan ngakak itu loh aneh yo.

Dari dulu saya suka suaranya yg unik keren. Penampilannya juga suka. Karena dia beda aja. Dan gak pelit membagi ilmu soal fashion.., bahkan minjemin aja mau.

Ahhahahaha giling. Yg minjem ga ada adab yak. Saya gak..loh..tapi dia meksooooo rek.


Sibuk dandanin saya utk acara VMI. Sampai saya dpt penghargaan sebagai penyanyi berpenampilan terbaik kalo ga salah di acara tsb. Saya ga akan pernah lupa. Itulah karena seorg ATIEK CB.

Kangen eh..... Sehat yo kamu disanaaaa. Ditunggu next project by kolam ikan @ikur71 & konsermu oleh fans2 beratmu disini ❤❤❤❤❤".

Terkejut & Senang
TravelPlus Indonesia sendiri ketika mengetahui Nicky akan rilis single "Semusim" boleh dibilang agak terkejut sekaligus senang.

Terkejut karena tidak menyangka Nicky bakal comeback mengeluarkan single. Dan apalagi single yang dipilihnya itu lagu yang begitu melekat dengan penyanyi aslinya, Chrisye.

Senang, karena dengan single "Semusim" ini memberi angin segar sekaligus penawar rindu bagi penikmat musik rock di Tanah Air, terlebih buat para fans berat Nicky.

Dua hal itulah yang membuat TravelPlus membuat tulisan ini sekaligus sebagai bentuk support buat penyanyi kelahiran Bandung bernama asli Nicky Nastitie Karya Dewi ini.

Sambil nulis tulisan ini, jujur TravelPlus jadi teringat masa jadul ketika beberapa kali menonton sekaligus meliput aksi Nicky mentas di Stadion Senayan, Kemang, dan lainnya.

Selamat buat Nicky Astria, ditunggu konser tunggalnya lagi dan single-single baru berikutnya.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
Foto: dok. @nikki_nick04, @ikur71 & @kolamikancreative

Senin, 21 Februari 2022

Pelesiran ke Garut Naik Kereta, 5 Aktivitas Wisata Ringan Ini Bisa Jadi Pilihan


Asyik.., sebentar lagi traveler bisa pelesiran ke Garut dari Jakarta dengan kereta api (KA). Kemarin, Minggu (20/2/2022), KA Garut-Jakarta (Pasar Senen) diluncurkan. Saat ini masih tahap uji coba dan diharapkan KA relasi ke Garut sebelum Hari Raya Idul Fitri sudah bisa beroperasi.

Sesuai judulnya pelesiran alias bertamasya, jalan-jalan santai, tentu aktivitas wisata yang sebaiknya Anda pilih adalah kegiatan wisata rekreasi, yang ringan namun tetap menyenangkan.

Berikut ini TravelPlus Indonesia sajikan 5 aktivitas wisata pelesiran di kabupaten yang dulu sempat dijuluki Switzerland van Java ini.

Pertama, aktivitas wisata edukasi bernilai sejarah antara lain mengunjungi Candi Cangkuang yang berada di Kampung Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles.

Untuk menjangkau candi peninggalan umat Hindu dari Kerajaan Sunda Galuh ini, Anda bisa menyeberangi Situ Cangkuang dengan perahu getek wisata. Pemandangan dari situ ini juga menarik untuk diabadikan.


Setibanya di area candi, selain melihat dan mengabadikannya, Anda bisa mencari tahu sejarah candi tersebut lewat juru kunci atau petugas setempat. 

Selain itu Anda bisa mengunjungi beberapa rumah adat Kampung Pulo sebelum tiba di candi tersebut serta belanja aneka kerajinan tangan dan pernak-pernik sebelum kembali menyeberangi situ dengan getek wisata.

Kedua, aktivitas wisata rileksasi antara lain berendam di Pemandian Air Panas di Cipanas yang sumbernya kabarnya bukanlah dari pegunungan melainkan geyser yang berasal dari kerak bumi.

Pemandian air panas yang berada sekitar 6 Km dari Garut Kota ini, airnya diyakini dapat menyembuhkan penyakit kulit seperti gatal-gatal dan masalah tulang seperti rematik, pegal linu dan lainnya.

Pilihan lokasi lainnya di Kawah Talaga Bodas di Wanaraja.

Aktivitas ketiga, berwisata akomodasi di resort pilihan.

Garut yang juga dijuluki sebagai Kota Intan alias Kota Indah, Tertib, Aman, dan Nyaman ini, punya sejumlah resort yang tersohor antara lain Kampung Sumber Alam Resort, Kampung Sampireun Resort & Spa, dan Kamojang Green Hotel & Resort.

Kampung Sumber Alam Resort yang berjarak kurang dari 3 Km dari pusat Garut Kota, tepatnya di daerah Pemandian Air Panas, Cipanas. 

Resort yang berada di Jalan Raya Cipanas ini dikelilingi rangkaian gunung, di sebelah Utara Gunung Guntur, sebelah Selatan Gunung Cikuray, dan sebelah Barat Gunung Papandayan. Jelas pemandangan yang disuguhkan sungguh sangat indah.

Kampung Sampireun berada di Jalan. Raya Samarang Kamojang Km. 4, Ciparay, Sukakarya, Samarang.

Pesona utamanya keindahan Danau Sampireun yang berair bening dengan pasukan ikan di dalamnya serta pemandangan nan geulis berupa berupa kerimbunan deretan pohon pinus, ditambah rumah-rumah tradisional khas Sunda di pinggir danau.


Kamojang Green Hotel & Resort berada di Jalan Raya Kamojang Km 3, Samarang. Resor berkonsep one stop living ini berfasilitas lengkap dan menyatu dengan alam pedesaan.

Resort ini memiliki puluhan unit kamar dengan pemandangan Gunung Guntur dan kebun dan area persawahan yang indah. 

Aktivitas keempat, berwisata kuliner memanjakan lidah dan perut. 

Pilihan tempatnya antara lain Rumah Makan Pananjung di Jl. Cipanas Baru, Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler; Rumah Makan Cibiuk di Jl. Otista No.321, Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler; Rumah Makan Sari Cobek Cangkuang di sekitar Situ Cangkuang, Kecamatan Leles; Graha Sindang Seret di Jl. Raya Cimanuk No.338, Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul;  Racik Desa di Jl. Cipanas Baru No.1, Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler; dan Rumah Makan Leila di Jl. Raya Garut – Cikajang No.20, Mekarsari, Kecamatan Cikajang

Di Rumah Makan Pananjung Anda bisa menyantap aneka menu berbahan daging domba, baik yang digoreng ataupun dibakar.

Perlu diingat, Garut juga mendapat julukan Kota Domba, karena merupakan penghasil domba berkualitas.

Kalau di Rumah Makan Cibiuk Anda bisa  menyajikan aneka masakan khas dari Sunda seperti nasi timbel, bebek goreng, ayam goreng, sayur asem, urap dan juga sup ikan gurame serta sambalnya yang terkenal pedas. Begitupun dengan Rumah Makan Sari Cobek Cangkuang, Graha Sindang Seret,dan Rumah Makan Leila.

Kalau ingin bersantap di restoran kekinian, Anda bisa bertandang ke Cargo Kitchen & Lounge di Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul; Ramen Gorilla di Jl. Terusan Pembangunan, Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul; dan Eatboss yang beralamat di Jl. Raya Cimanuk No.338, Sukagalih, Kecamatan. Tarogong Kidul.

Mau menikmati gurame bumbu dan tahu jemani, Anda bisa ke Jemanii Resto di Jl. Raya Cipanas No.88, Cimanganten, Kecamatan Tarogong Kaler. Tapi kalau suka sama ayam kampung pepes, ayam kampung goreng pepes, dan ayam kampung goreng serta sambal dadaknya, Anda sebaiknya ke Rumah Makan Megawati di Jl. Ciceuri Cilawu – Garut Tasik Km. 11, Mekarsari, Kecamatan Cilawu.

Kalau suka sate yang gurih dan nikmat, Anda bisa singgah ke Rumah Makan Matuh di Jl. Raya Cimanuk No.229, Paminggir, Kecamatan Garut Kota. Jika ingin sop buntut yang tekstur dagingnya sangat lembut, Anda bisa mampir ke Rumah Makan Hangat di Jl. Raya Kadungora, Kecamatan Leles.

Mau makan dengan gulai sapi, gepuk sapi, rendang sapi dan lainnya, Anda bisa meluncur ke Rumah Makan Sugema di Situgede, Kecamatan Karangpawitan.

Terakhir atau aktivitas kelima, berwisata belanja aneka produk ekonomi kreatif (ekraf) terutama kerajinan andalan Garut seperti batik khas Garut, dodol Garut, aneka kerajinan dari Akar Wangi, dan bermacam produk fesyen berbahan kulit domba, sapi, dan lainnya.

Salah satu lokasi berbelanja Batik Garutan ada di Batik Garutan Rasya. Kelebihan belanja di tempat ini, pengunjung bisa melihat proses pembuatan batik tulis dan batik sablon.

Lokasinya di Jalan Otto Iskandardinata, Komplek PLN No.1 (sebelah Bank BRI Paseban), Tarogong.

Harga Batik Tulis Garutan di Raysa Batik bervarasi, tergantung motif, warna, dan jenis kainnya. Selain kain dan baju juga ada berbagai kerajinan dari batik seperti tas, dompet, sandal, taplak meja, dan kipas.

Pilihan lokasi lainnya di Jalan Papandayan No 54. Di sini, tamu yang datang akan diajarkan mengunakan canting dan malam di atas selembar kain.

Aneka kerajinan dari Akar Wangi bisa Anda beli di Graha Kriya Zocha milik Franz yang beralamat di Jl. Pakuwon No 1, Garut Kota. Harganya mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

Anda memang juga bisa dibeli secara online. Tapi jika datang langsung ke lokasinya jelas lebih puas. Selain bisa bebas memilih, Anda dapat memesan sesuai keinginan dan menyaksikan cara pembuatannya, bahkan melihat langsung tanaman akar wangi yang sengaja ditanam di pot besar di depan graha.


Kulinernya tentu saja Dodol Garut. Apalagi Garut juga mendapat julukan Kota Dodol. Lokasi belanjanya antara lain di Pabrik Dodol Picnic, Jalan Pasundan Nomor 102. Dodol Picnic memiliki variatif rasa seperti rasa buah stroberi, durian, sirsak, dan jambu. Ada pula rasa wijen dan jahe.

Usai melihat langsung pembuatan dodol, pengunjung dapat mencicipi aneka dodol produksi Dodol Picnic. Tapi jangan lupa setelah itu belanja dodol sebagai oleh-oleh.

Ada juga Chocodot atau cokelat isi dodol Garut. Lokasinya Toko Chocodot berada di Jl. Otto Iskandardinata No 2, Pasawahan. Selain membeli juga dapat mengikuti kelas memasak atau sekadar melihat demo pembuatan Chocodot.

Kalau Anda ingin berbelanja aneka fesyen dari kulit domba, sapi, dan lainnya, lokasinya tentu saja di sepanjang Jalan Ahmad Yani, daerah Sukaregang.

Di jalan itu ada sederet toko yang menjual produk busana dari kulit domba, salah satunya adalah Toko Astiga milik Yunus Sopian. Produk yang jual antara lain jaket, tas, sampai sepatu. Harga jaket dibanderol mulai dari ratusan ribu sampai jutaan.

Selamat pelesiran ke Garut nanti dengan kereta api...

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia



10 Jenis Wisata Ini Bisa Anda Lakukan di Danau Toba, Nomor 3 Harus Hati-hati


Danau Toba sampai kini masih menjadi daerah tujuan wisata (DTW) yang ramai peminatnya. Selain karena berpanorama elok, di DTW berstatus Destinasi Super Prioritas dan Geopark ini banyak jenis dan aktivitas wisata yang dapat dilakukan wisatawan.

Amatan TravelPlus Indonesia, sekurangnya ada 10 jenis wisata yang bisa dilakukan pengunjung di DTW andalan Sumatera Utara yang mencakup di 8 kabupaten (Samosir, Toba Samosir atau Tobasa, Simalungun, Karo, Tapanuli Utara atau Taput, Humbang Hasundutan atau Humbahas, Dairi, dan Pakpak Bharat) ini, yaitu wisata alam, budaya, olahraga, rekreasi, belanja, kuliner, edukasi, agro, akomodasi, dan wisata calendar of event.

Pertama, berwisata alam menikmati keindahan pemandangannya yang spektakuler.

Pilihan lokasinya sangat banyak, antara lain melihat keindahan Bukit Indah Simarjunjung (BIS), pemandangan di Air Terjun Sipiso piso, Taman Wisata Iman di Sidikalang, menikmati panorama Lembah Bakkara termasuk ke Air Terjun Janji dan Pemandian Aek Sipangolu, ke Geosite Sipinsur untuk melihat keindahan Danau Toba, dan ke Tara Bunga untuk menikmati sunset.

Pilihan lain ke The Kaldera, "Toba Nomadic Escape" yang berada di Kabupaten Tobasa dan Taman Eden 100 di Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumban Julu, masih di Tobasa.

Kedua, berwisata budaya melihat keunikan ragam budaya yang ada di sana. Lokasinya antara lain ke Pulau Samosir, Kabupaten Samosir untuk melihat kuburan tua Raja Sidabutar di Desa Tomok.

Lanjutkan ke komplek Museum Huta Bolon, Simanindo, masih di Kabupaten Samosir. Di sana Anda bisa menortor dan merekam aksi musisi serta penari Sigale gale di dancing area.

Anda bisa merekamnya dari sudut pengambilan (angle) mana saja. Tapi paling seru, tentu saja angle dari atap rumah raja atau King's House, tepat dimana para pemain musik pengiring Sigale gale beraksi.

Tortor merupakan jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal dari Sumut yang meliputi Kabupaten Samosir, Tobasa, Taput Utara, dan Humbahas.

Berikutnya ke Desa Ambarita untuk melihat kursi batu dan tempat pemancungan kepala oleh Raja Siallogan. Di tempat ini Anda juga bisa menortor bersama-sama dengan mengenakan ulos dan tariannya diiringi gondang.


Ketiga, berwisata olahraga (sport tourism) seperti berenang, bersepeda, canoeing, lari, dan lainnya.

Sesuai judul tulisan di atas, kenapa jenis wisata nomor tiga terutama aktivitas berenang di Danau Toba harus hati-hati? Ya supaya aman, nyaman, dan selamat.

Soalnya hari ini tersiar kabar di ragam media seorang warga bernama Widodo Rifandi Tambunan (25) dari Kabupaten Toba, tewas tenggelam saat berenang di lokasi wisata Pantai Pangkodian Danau Toba, Desa Lintong Ni Huta Barumun, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Minggu (20/2/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.

Jadi kalau Anda ingin berenang di Danau Toba, Travel Plus sarankan pilih tempat-tempat yang memang diperbolehkan berenang, dan Anda harus bisa berenang. Kalau tak pandai, Anda bisa menggunakan life jacket atau tidak udah berenang, cari aktivitas lainnya.

Selain berenang, akitivitas wisata tirta atau air lainnya yang bisa Anda lakukan antara lain paddeling, arung jeram, body rafting, canoeing, dan kayaking.

Lokasi untuk paddeling bisa di Tuktuk, Pantai Lumban Bul Bul, dan Pantai Parbaba. Sedangkan rafting dan kayaking di sungai yang mengalir di Lembah Bakkara. Menariknya start-nya di sungai dan finish-nya langsung di mulut Danau Toba.

Lokasi lain berkayak ria ada di Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) yang pernah menjadi venue sport tourism event "Muara Kayak Marathon" yang diikuti sejumlah pendayung kayak tingkat nasional dan internasional.

Adapun jenis wisata olahraga di nusa (darat) antara lain berkuda, geotrek, lari lintas alam, motorcross, off-road, rally, pendakian, pengamatan burung, sepeda, lari, dan treking.

Jika ingin berkuda, Anda bisa pergi ke Kabupaten Karo. Sedangkan untuk bersepeda dan lari bisa dimana saja, cuma yang paling terkenal lintasannya di Tuktuk dan Parapat.

Sementara reli mobil, Anda bisa lakukan di Aek Nauli yang dulu pernah menjadi lokasi penyelenggaraan World Rally Campionship tahun 90an.

Kalau Anda ingin trekking sekurangnya ada 7 lokasi pilihannya yakni Si Cike Cike, Pusuk Buhit, Bukit Holbung, Tinggi Raja, Gunung Sibayak, Taman Eden 100, dan Air Terjun Mbilulu.

Untuk jenis wisata udara atau dirgantara atau udara, antara lain paralayang (paragliding) dan gantole.

Lokasi berparalayang dan gantole ada di Hutaginjang dan Bukit Gajah Bobok. Bisa untuk kelas paraglider profesional maupun fun atau leisure.

Keempat, berwisata rekreasi seperti memancing, memotret/merekam keindahannya, bersantai di pantai, berkemah, keliling danau naik Kapal Wisata Rumah Batak, berendam air panas, dan lainnya.

Lokasi asyik untuk berkemah antara lain di Silalahi, Desa Meat, dan Bukit Holbung. Sedangkan berendam di kolam air panas lokasinya antara lain di Aek Rangat yang berada persis di kaki Gunung Pusuk Buhit, Kabupaten Samosir.


Kelima, berwisata belanja aneka kerajinan  di Toba Art Kota Balige, melihat pembuatan tenun ulos, beli olahan bawang di Tao Silalahi dan Bakkara.

Kalau Anda mau borong ukiran gorga, ulos, pakaian, perhiasan, pernak-pernik, dan lainnya bisa di Tomok, Huta Siallagan, dan Tuktuk Siadong. Di ketiga sentra belanja oleh-oleh khas Danau Toba ini, Anda masih bisa melakukan tawar-menawar dengan pedagangnya. Kalau cocok, baru angkat.

Keenam, berwisata kuliner. Kalau mau makan di rumah makan halal, antara lain Rumah Makan Muslim Salero Kita di Pulau Samosir.

Pilihan lain ke Dolog Sanggul (ibu kota Kabupaten Humbahas) untuk menikmati kuliner rendang  daging kuda dan  menikmati Bandrek serta Pisang Goreng di Simarjunjung.

Ketujuh, berwisata edukasi antara lain mengunjungi museum seperti Museum Simalungun di Kota Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun; Museum Huta Bolon di Simanindo di Kabupaten Samosir;  Ruma Kaca masih di Simanindo untuk melihat bermacam koleksi antik dan foto-foto serta bersantai sambil menikmati kopi, teh, dan bermacam minuman dan makanan ringan; mengunjungi Silalahi Centre di Balige.

Pilihan lain ke Istana Raja Sisingamangaraja di Lembah Bakkara dan ke Gedung Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba (GKT) di Desa Sigulatti, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir.

Di dalam gedung GKT, Anda dapat mengetahui sejarah terbentuknya Danau Toba berikut kearifan lokal setempat.

Kedelapan, berwisata akomodasi. Menikmati keindahan alam Danau Toba berikut beraktivitas wisata di sekitar tempat menginap.

Pilihannya juga banyak antara lain Taman Simalem Resort (TSR). Di sekitar resort ini Anda bisa menyaksikan pesona sunrise lanjut sarapan lalu treking melihat twin waterfall dan keindahan TSR.

Jumlah hotel di kawasan Danau Toba ada puluhan sedangkan homestay-nya ada ratusan.

Beberapa hotelnya pun memiliki keunikan dengan menawarkan paket-paket tur baru seperti outbound dengan flying fox dan wall climbing-nya, adventuring dengan treking dan camping, honeymoon, dan lainnya yang memberikan pengalaman-pengalaman baru.

Ada juga hotel yang memiliki restoran terapung yang menawarkan kepada wisatawan sensasi makan di atas air.

Agrowisata
Kesembilan, berwisata agro yang berbasis pertanian/perkebunan dan lainnya. Lokasinya antara lain di Desa Sigapiton, Desa Tongging, dan Desa Tamba Dolok.

Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa dahulunya merupakan salah satu daerah penghasil bawang merah berkualitas baik dengan rasa yang khas.

Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo merupakan areal pertanian yang cukup subur, baik untuk palawija, hortikultura, dan tanaman buah seperti jeruk manis.

Desa Tamba Dolok, Kecamatan Sitio-tio, Kabupaten Samosir bisa menyaksikan keindahan landskap persawahan yang memanjakan mata dengan pesona bukit-bukit yang mengelilinginya

Tidak hanya menanam padi, warganya juga menanam komoditi pertanian lain seperti kopi, terung belanda (tiung), durian, dan beragam jenis sayur mayur.

Sambil ber-agrowisata sekaligus menikmati dengan keindahan view Danau Toba.

Kesepuluh, berwisata calendar of event yaitu menyaksikan sejumlah kegiatan wisata yang diadakan baik oleh Pemrov Sumut maupun masing-masing Pemkab yang ada di kawasan Danau Toba.

Ragam event yang bisa dilihat antara lain Pesta Adat Sihaporas (budaya) di Desa Adat Sihaporas, Kabupaten Simalungun; Karnaval Si Gale-Gale (seni & budaya) di Pangururan, Samosir; Toba Caldera World Music Festival 2019 (seni, budaya, kuliner & kerajinan tangan) di Bukit Tarabunga, Balige, Kabupaten Toba Samosir; Flower & Fruit Festival (seni, budaya & wisata agro) di Brastagi, Karo; Festival Tumba (budaya) di Dolok Sanggul, Kabupaten Humbahas); dan Rondang Bittang Festival (budaya) di Desa Sarimatondang, Sidamanik, Simalungun.

Pilihan event lainnya Gebyar Taput (olahraga & kuliner) di Lapangan Siborong-borong, Kabupaten Taput; Samosir Music International (seni & kuliner) di Tuk Tuk Siadong, Kabupaten Samosir, Grand Fondo New York Lake Toba (olahraga) di Pulau Samosir; Tao Silalahi Art Festival (seni, budaya & kemah) di Tao Silalahi, Dairi; Oang Oang Festival (seni & budaya) di Lapangan Napa Sengkut, Salak ; Karnaval Pesona Danau Toba (seni, budaya & kuliner) di Balige, Kabupaten Tobasa; dan Tour de Sinabung di Siosar, Kabupaten Karo.

Berikutnya Njuah Njuah Cultural Party (seni, budaya & kuliner) di Gedung Nasional Sidikalang; Festival Tenun Nusantara (seni, budaya & kuliner) di Taput; Samosir Solu Bolon Festival (olahraga) di Samosir; dan Lake Toba Festival atau Festival Danau Toba.(seni, budaya & kuliner) di kawasan Danau Toba.


Festival Danau Toba (FDT) telah berlangsung sejak 2013. Sebelumnya bernama Pesta Danau Toba yang telah berlangsung sejak tahun 1982. Awalnya Pesta Danau Toba hanya even berskala lokal yang diselenggarakan sebagai wujud rasa syukur masyarakat Batak atas keberadaan Danau Toba yang berperan penting bagi kehidupan Suku Batak yang tinggal di pesisir Danau Toba.

Untuk mengetahui event apa saja yang digelar tahun ini, berikut tanggal dan tempatnya, Anda bisa menghubungi dinas pariwisata Sumut atau masing-masing kabupaten yang ada di kawasan Danau Toba. Bisa juga mengeceknya di website ataupun di masing-masing akun medsos-nya.

Sebagai pengingat sekaligus bukti kalau Danau Toba juga diminati wisatawan mancanegara (wisman) selain wisatawan Nusantara (wisnus), tercatat sebelum pandemi, tepatnya sepanjang tahun 2019 jumlah kunjungan turis asing ke Sumut sebesar 260.311 orang, terbanyak tentunya ke Danau Toba.

Wisman asal Malaysia masih mendominasi kunjungan ke Danau Toba, lalu diurutan kedua dan seterusnya ditempati Singapura, China, Belanda, dan Australia.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

Jumat, 18 Februari 2022

City Tour ke Kota Ini Pulangnya Beli Batik Khas Sukabumian, Ini Tempat dan Ragam Motifnya


Jalan-jalan kota atau city tour ke kota yang ada di provinsi Jawa Barat ini, apalagi buat yang senang wisata ekonomi kreatif (ekraf) khususnya kerajinan batik, sepertinya kurang lengkap kalau pulangnya tidak membeli batik yang berciri khas Sukabumian.

Di kota apa yang punya batik tersebut dan di mana tempat membelinya? Karena yang ingin dibeli batik beragam motif gaya Sukabumian, tentu saja adanya di Kota Sukabumi.

Pilihan tempatnya antara lain di Rumah Batik Lokatmala yang berada di Jl. Kenari 20 Z, Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.

Di laman lokatmala.com, dijelaskan Lokatmala mulai memperkenalkan batik tulis dengan ciri khas Sukabumian sejak tahun 2010 bersamaan dengan pendirian Batik Lokatmala. Pemiliknya Fonna Melania.

Aneka motif batik asli Sukabumi di Rumah Batik Lokatmala ini antara lain motif Si Leungli, Garuda Ngupuk, Rereng Gunung Parang, dan Makara.

Masih di laman tersebut, Fonna Melania menjelaskan batik motif Si Leungli memuat filosofi penting dari kerelaan, keikhlasan, dan kebeningan hati.

Si Leungli merupakan folkor di Jawa Barat yang menyajikan kearifan lokal. Ikan mas sebagai karakter yang melekat dalam diri Si Leungli merupakan jenis ikan air tawar yang dibudidayakan di Sukabumi sejak lama.


Batik motif Garuda Ngupuk jika dimaknai secara lugas memiliki arti burung garuda yang merangkul. Gemah ripah loh jinawi dan reugreug pageuh répéh rapih semangat sekaligus pesan yang terkandung dalam motif Garuda Ngupuk.

Batik motif “Rereng Gunung Parang” dilahirkan sebagai upaya untuk merawat ingatan dan menjaga masa lalu salah satu cerita rakyat Pakujajar di Gunung Parang tentang asal-usul Sukabumi. Suasana batin yang tersirat di dalamnya menggambarkan nilai-nilai positif dalam kehidupan antara lain: harapan, keteguhan, optimisme, dan semangat pembuktian.

Batik motif "Makara" terinspirasi dari binatang mitologi laut dan daratan yang bertugas melindungi, tercipta dari mutasi air mata yang kemudian berwujud campuran belalai gajah, kepala singa, badan ikan menjadi kesatuan tentang pengertian fungsi alam.

Masih ada bermacam motif batik berciri khas Sukabumian di rumah batik satu ini, seperti motif Mata Air Sukabumi, Kadudampit, Jantung Kole, Elang Jawa, Merak Kinanti, Girimukti, Jangilus, Kacapiring, Warudoyong, dan motif Penyu Ujung Genteng.

Anda bisa melihat contoh motif-motif batik cap tersebut berikut jenis kain dan harganya di salah satu akun Instagram Rumah Batik Lokatmala, @batiklokatmala_kain.

Contohnya batik cap motif "Leungli" ukuran 230 x 115 Cm untuk jenis kain katun primis AJL, harganya tercantum Rp 200 ribu per lembar. Sedangkan yang kain katun sutra Rp 285 ribu per lembar.

"Jika kain ini tidak ready, bisa pre-order 7-10 hari," tulis adminnya.

Rumah batik ini juga menerima pesanan dalam jumlah banyak untuk seragam kantor, dinas, keluarga, couple, pribadi, dan lainnya.

"Mau custom pilih motif dan warna sendiri? Mau custom desain bajunya juga? Bisa banget!," tulis adminnya.


Selain Rumah Batik Lokatmala, masih ada beberapa rumah batik dan toko batik khas Sukabumi di kota kelahirannya artis sekaligus politikus Desy Ratnasari ini, antara lain Rumah Batik Kenarie di Jl. Kenari II Kelurahan No.4, Selabatu, masih di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.

Ragam motif batiknya bisa dilihat di IG-nya @batik_kenarie.

Pilihan lainnya Rumah Batik Sukabumi di Jl R.A Kosasih No.66; Rumah Batik Melati di Jl. Siliwangi; dan Toko Batik Geulis di Jl. Titiran, Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.

Objek Wisata & Kuliner
Di laman portal.sukabumikota.go.id diterangkan objek-objek wisata yang bisa dikunjungi saat city tour Kota Sukabumi antara lain Museum Prabu Siliwangi, Kolam Renang Pasim Prana, Taman Kota Lapang Merdeka, Masjid Agung Kota Sukabumi sekaligus Alun-alun Kota Sukabumi, dan Pemandian Air  Panas Cikundul Tirta Daya Budi.


Dijelaskan pula ragam kuliner khasnya yang patut disantap seperti Nasi Uduk Ungu yang menjadi  ikon kuliner Kota Sukabumi karena mempunyai kelebihan dan kekhasan serta kabarnya hanya ada di Kota Sukabumi saja.

Selain itu ada Kue Jahe, Kue Mochi, Lotek, Colenak, minuman Bajigur, dan masih banyak lagi. Adapun lokasi sentra wisata kulinernya antara lain Selamat, Pasar Pelita, dan sentra wisata kuliner Tiara yang semuanya berada di kawasan pusat kota.

Lewat tulisan ini, TravelPlus Indonesia sekaligus ingin mengucapkan turut berdukacita atas musibah banjir dan juga tanah longsor yang terjadi di beberapa titik di Kota Sukabumi, yang kabarnya disebabkan hujan berintensitas tinggi pada Kamis (17/2/2022) malam.

Semoga lokasi-lokasi yang terkena bencana tersebut segera normal dan warga yang terdampak bisa beraktivitas kembali seperti biasa, serta wisatawan yang datang nyaman ber-city tour ke sejumlah daya tariknya.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

Captions:
1. Ragam motif batik Sukabumi di Rumah Batik Lokotmala (foto: @batiklokatmala_kain)
2. Belajar membatik (foto: @batiklokatmala_kain)
3. Ragam motif batik Sukabumi di Rumah Batik Kenarie (foto: @batik_kenarie)
4. Aneka kuliner khas Kota Sukabumi (foto: portal.sukabumikota.go.id)

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP