. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 24 Februari 2021

Tari Legong Identik dengan Pariwisata Bali, Ini 10 Fakta Tentangnya


Tari Legong boleh dibilang sangat identik dengan dunia pariwisata Bali selain Tari Pendet dan Tari Kebyar, yang merupakan tari penyambutan. 

Kalau kita datang ke beberapa hotel atau melihat sebuah culture event, upacara adat di Bali lalu disambut dengan tarian, dimana ada tiga atau lebih penari perempuan yang mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan aksesoris serta pernak pernik antara lain kembang goyang dan melati yang diletakkan di atas kepala serta kipas sebagai properti utama, maka itu dipastikan Tari Legong.

Kenapa TravelPlus Indonesia @adjitropis hari ini menyuguhkan tulisan mengenai tari khususnya Tari Legong? Karena berkaitan dengan kabar duka Dr. dr. Anak Agung Ayu Bulan Trisna Djelantik yang merupakan maestro Tari Legong asal Bali.

Dikutip dari breaking news bali.tribunnews.com (24/2/2021), perempuan kelahiran Deventer, Belanda, 8 September 1947 itu, wafat Rabu 24 Februari 2021 pukul 00.30, di RS Siloam Semanggi Jakarta, karena sakit kanker pankreas dalam usia 74 tahun.

Perempuan yang punya andil dalam perkembangan tari Bali di Jakarta dan Bandung ini merupakan cucu dari Raja Karangasem, dan putra Dr. dr. Anak Agung Made Djelantik.

Kepergian pendiri Bengkel Tari Ayu Bulan di Jakarta untuk selamanya ini, jelas membuat Indonesia khususnya Bali kembali kehilangan sosok yang berperan besar dalam perkembangan seni tari Bali yang turut memberi warna pesona bagi pariwisata Pulau Dewata.

Lewat tulisan ini, TravelPlus mengucapkan turut berbelasungkawa, semoga almarhumah diberi tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, serta sekaligus ingin menyampaikan sederet fakta tentang Tari Legong.

Sekurangnya ada sepuluh (10) fakta  menarik mengenai Tari Legong yang TravelPlus himpun dari berbagai sumber.

Pertama, Tari Legong merupakan tarian tradisional asli Bali yang mencerminkan keanggunan, keelokan, dan kelihaian para penari Bali.

Kedua, biasanya Tari Legong dipentaskan saat upacara adat atau ketika menyambut tamu/wisatawan, oleh karenanya orang Bali menyebut Tari Bali ini sebagai tari penyambutan untuk para tamu.

Ketiga, tari ini dinamakan Legong ("Leg" artinya gerak tari yang lues dan "Gong" adalah  instrumen pengiring, yang diambil dari unsur alat musik tradisional gamelan. Jadi Tari Legong adalah tarian yang gerakannya terikat dengan gamelan atau musik pengiringnya.

Keempat, Raja Sukawati pernah mengatakan Tari Legong itu merupakan perwujudan rasa syukur masyarakat Bali terhadap para leluhurnya atas anugerah yang mereka terima berupa pulau indah yang mereka huni. Gerakan Tari Legong adalah peniruan alam yang dibuat amat abstrak dan diolah sedemikian rupa sehingga enak disajikan dan dilihat.

Kelima, sejarah mencatat tarian legong muncul dari lingkungan keraton-keraton di Bali pada paruh kedua abad ke-18. Konon tarian ini lahir dari mimpi seorang pangeran kerajaan.

Keenam, dalam sejarahnya, Tari Legong dibawakan 2 orang gadis remaja yang belum mengalami menstruasi. Penari yang disebut dengan Legong akan menari di bawah sinar rembulan di lingkungan keraton. Ciri khasnya membawa kipas di tangan.

Selain 2 gadis penari utama, masih ada pula 1 penari tambahan yang disebut sebagai Condong. Ciri khasnya tidak membawa kipas.

Ketujuh, ada 3 gerakan dasar dalam Tari Legong yaitu Agam atau gerakan dasar penari yang memerankan berbagai macam tokoh; Tandang atau gerakan tari berupa cara jalan serta gerakan lainnya; dan Tangkep atau gerakan dasar yang berasal dari gabungan ekspresi pendukung/mimik wajah ketika penari memainkan kipas saat menari, antara lain gerakan mata (dedeling dan manis carengu); Gerakan leher (gulu wangsul, ngurat daun, ngilen, ngeliet, dan ngotak bahu); gerakan jemari (nyeliring, girah, dan nredeh) serta gerakan saat memegang kipas (nyingkel, nyekel, dan ngaliput).

Kedelapan, penari Tari Legong diiringi Gamelan Semar Pagulingan atau musik gamelan asli Bali.

Kesembilan, Tari Legong memiliki beberapa jenis sesuai perkembangan koreografinya, di antaranya Legong Lasem (Kraton), Legong Legod Bawa, Legong Kuntul, Legong Jobog, Legong Smaradahana, dan Sang Hyang Legong atau Topeng Legong.

Fakta terakhir atau kesepuluh,
pada tahun 2015 Tari Legon Kraton menjadi salah satu dari Sembilan tarian Bali yang mendapat penghargaan dari UNESCO selain Tari Barong Ket, Tari Rejang, Tari Joged Bumbung, Drama Tari Wayang Wong, Drama Tari Gambuh, Topeng Sidha Karya, Tari Bari Upacara, dan Tari Sang Hyang Dedari.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@poetryreading 



Read more...

Selasa, 23 Februari 2021

Sebelum TWA Gunung Kelam Reaktivasi, BKSDA Kalbar Gelar Aksi Bersih


Menjelang pembukaan kembali (reaktivasi) Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Kelam untuk kunjungan wisata termasuk aktivitas pendakian, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar aksi bersih sampah.

"Aksi bersih sampah itu dimotori oleh kepala seksi konservasi wilayah atau SKW 2 Sintang Barata Sibarani bersama Operator Pendakian TWA Gunung Kelam selama dua hari mulai tanggal 20 hingga 21 Februari 2021, dan tetap atas pemantauan saya," terang Kepala BKSDA Kalbar Sadtata Noor Adirahmanta kepada TravelPlus Indonesia, Selasa (23/2/2021).

Aksi bermuatan konservasi di jalur pendakian via Ferrata menuju puncak Gunung Kelam serta kawasan sekitar TWA itu, lanjut Sadtata dilakukan sekaligus dlm rangka peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada tanggal 21 Februari 2021 dengan tujuan untuk menjaga keutuhan dan keaslian kawasan serta menjamin keseimbangan ekosistem Gunung Kelam.

Sampah yang berhasil dikumpulkan, setelah ditimbang beratnya sekitar 16 Kg sampah.

Gunung Kelam dipilih sebagai lokasi aksi bersih karena selama ini gunung tersebut menjadi tujuan pendakian masyarakat. "Sayangnya sebagian pendaki kurang memperhatikan dan kurang peduli dengan kelestarian ekosistem antara lain dengan meninggalkan sampah di dalam kawasan khususnya sepanjang jalur pendakian," jelasnya.

Oleh karena itu sejak tahun 2018 pihaknya mulai mengembangkan kegiatan pendakian dengan pemandu masyarakat dan penerapan SOP yang ketat. Lebih-lebih lagi setelah dibangun jalur via ferrata tahun 2019.

Menurut Sadtata aksi bersih sampah di  jalur pendakian Gunung Kelam ini juga dalam rangka persiapan pembukaan kembali kawasan untuk pendakian setelah ditutup karena pandemi, dan sekaligus uji coba penerapan protokol kesehatan (prokes) selama pendakian. "Kemungkinan akan ada uji coba ke dua nanti," ungkapnya.

Sampai saat ini TWA Gunung Kelam masih tertutup bagi wisatawan umum. Penutupan ini dalam rangka pencegahan penularan virus Corona atau Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia. Namun pihaknya, tetap melaksanakan pengelolaan kawasan  dengan penerapan prokes ketat.


Mengenai pembukaan kembali atau reaktivasi kawasan TWA Gunung Kelam termasuk untuk pendakian, sambung Sadtata, masih menunggu persetujuan Menteri LHK dengan mempertimbangkan perkembangan situasi pandemi lokal.

Jika nanti reaktivasi, pihaknya mengimbau agar wisatawan maupun pendaki tidak lagi meninggalkan sampah usai melakukan kunjungan ataupun pendakian di TWA Gunung Kelam.

Terjaganya kondisi yang asri dan alami  akan semakin mendukung peningkatan pengelolaan kawasan TWA Gunung Kelam. "Ujungnya akan tercipta kemanfaatan yang lestari bagi masyarakat sekitar kawasan konservasi," tambahnya.

Gunung Kelam berlokasi di Kota Sintang, Kalbar. Dari Kota Sintang sekitar 20 menit jalan darat.

"Keistimewaan Gunung Kelam merupakan gununh batu monolith terbesar di dunia," pungkas Sadtata.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. tangkapan layar video aksi bersih @bksdakalbar & @adirahmanta


Read more...

Sabtu, 20 Februari 2021

Ini Pesan I Gede Ardika untuk Pembangunan Kepariwisataan Berkelanjutan


Setiap individu berkesempatan bukan hanya berwisata pun membangun dan mengembangkan pariwisata di daerah/negaranya. Tentunya pembangunan dan pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab serta berkelanjutan. 

Itulah salah satu pesan mendalam yang disampaikan I Gede Ardika, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) periode 2000-2004 yang TravelPlus Indonesia @adjitropis catat sewaktu beliau menjadi pembicara pertama dalam online seminar bertema: "Strategi Membuka Kembali Indonesia sebagai Destinasi Wisata Unggulan Dunia, tahun lalu.

Itulah pertemuan virtual terakhir TravelPlus dengan Ardika. Sedangkan pertemuan tatap muka terakhir tahun 2013, sewaktu Ardika menjadi pembicara utama dalam seminar kepariwisataan di Lembang, Bandung.

Menurut pria asli Singaraja, Bali ini, sekarang yang dibutuhkan pariwisata adalah kreativitas dalam membuat beragam produk perjalanan yang baru sesuai era pandemi ini dan juga tren ke depan.

"Produk-produk baru yang dibuat harus diujicoba dan dilihat reliability-nya, apakah bisa jadi andalan," pesannya lagi.

Pasar produk itu pun harus jelas.  Untuk saat ini bisa dimulai dari wisatawan lokal, wisatawan nusantara, juga ekspatriat. Baru kemudian regional dan selanjutnya mancanegara.

Dia juga berpesan agar destinasinya harus sudah siap mengimplementasikan protokol kesehatan atau SOP tatanan kebiasaan baru.

SOP itu sejatinya dimulai dari diri sendiri, keluarga, perusahaan atau dengan kata lain dari lingkup terkecil dahulu baru kemudian masyarakatnya apakah benar-benar displin menerapkannya.

Begitupun dengan kesiapan infrastruktur dan suprastruktur protokol kesehatannya, setelah itu destinasinya.

"Jadi step by step, dari situ destinasi bisa dinilai siap atau tidak menerima wisatawan dan akan memperoleh kembali kepercayaan,” jelasnya.

Setelah itu, membuat prioritas destinasi apa saja yang akan reaktivasi.

Sebaiknya pilih beberapa destinasi yang berstatus zona hijau, tidak perlu semuanya. Supaya jika terjadi sesuatu di destinasi tersebut, bisa langsung dan lebih cepat ditangani.


Pesan dia lagi, perlu kehati-hatian dalam mengeluarkan sertifikat bebas Covid-19 dan pelabelan sebuah destinasi yang akan reaktivasi.

“Sertifikat bebas Covid-19 dan pelabelan harus dikeluarkan secara hati-hati. Jika salah, bisa jadi boomerang buat pihak yang mengeluarkan sertifikat dan pelabelan itu,” ungkapnya.

Usai penentuan destinasi prioritas yang akan reaktivasi terlebih dahulu, harus diprioritaskan pula promosinya.

"Pada tahap awal, pilih destinasi-destinasi yang sudah memiliki peminat atau pasarnya, pasti mereka akan bertandang," terangnya.

Promosi destinasi pun harus dilakukan terus secara bertahap, misalkan informasi tentang persiapan penerapan protokol kesehatan, rencana pembukaan, saat pembukaan dan seterusnya.

Paradigma pariwisata Indonesia harus bisa berubah di era pandemi ini. Menghadapi pandemi ini, lanjutnya merupakan tanggung jawab semua, sinergi antara pelaku industri pariwisata, pemerintah, dan masyarakat, serta wisatawan baik itu di atraksi, akses maupun amenitas serta destinasi secara keseluruhan.

Ardika pun mengimbau para pelaku usaha pariwisata harus terus berinisiatif.

"Inisiatif dari industri harus lebih dahulu daripada pemerintah, dan jangan selalu berorientasi pada pemerintah. Lakukan apa yang bisa dikerjakan dimulai dari lingkungan sendiri," pungkasnya.

Tulisan ini TravelPlus buat sebagai tanda terimakasih atas kesediaannya sebagai narasumber buat sejumlah tulisan/berita sewaktu menjabat sbg Menbudpar maupun selepas itu sebagai pengamat kepariwisataan. Beberapa jejak digitalnya masih tersimpan di weblog TravelPlus Indonesia.

Lewat tulisan ini, TravelPlus sekaligus berucap turut berdukacita sedalam-dalamnya, atas berpulangnya  Menbudpar ke 8 (2000-2004) ini di Bandung, Jabar, Sabtu (20/2/2021) pagi, karena sakit.

Selamat jalan Ardika semoga mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta kesabaran. 🙏🙏🙏

Sejumlah orang yang mengenalnya pun turut berduka cita dan memberikan komentar positif, salah satunya Glory.

"Beliau figur pemimpin, ya pimpinan yang paham dan menguasai substansi pariwisata. Orangnya ramah, santun, dan kebapaan," ujarnya.


Sebagai pengingat, Ardika yang lahir  15 Februari 1945 (usia 76 tahun) ini menjabat sebagai Menbudpar dalam Kabinet Gotong Royong dengan masa jabatan dari 23 Agustus 2000 sampai dengan 20 Oktober 2004.

Sebelumnya Ardika pernah menjadi  Waka Badan Pengembangan Pariwisata dan Kesenian (2000), Dirjen Pariwisata di Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya (1998-2000), dan  Sekretaris Ditjen Pariwisata (1996-1998).

Selepas tugas sebagai Menbudpar, Ardika kerap diundang sebagai pembicara dalam sejumlah seminar dan workshop terkait pembangunan kepariwisataan.

Ardika juga menulis beberapa buku antara lain buku berjudul "Kepariwisataan Berkelanjutan: Rintis Jalan Lewat Komunitas".

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok.pri

Read more...

Jumat, 19 Februari 2021

Wisata Kemanusiaan Itu Tak Hanya di Destinasi, Ini Kiat Asyik Melakukannya


Di musim bencana seperti sekarang, wisata kemanusiaan bisa jadi pilihan tepat untuk membantu orang/warga (pihak lain) di manapun yang tertimpa bencana. Tidak semata bencana yang terjadi di destinasi wisata. 

Wisata kemanusiaan, sesuai labelnya terdiri atas kata wisata dan kemanusiaan.

Kemanusiaan disini maksudnya membantu/menolong pihak lain atas nama kemanusiaan, bukan atas nama yang lain-lain (ada udang di balik peyek hehe..).

Atas nama kemanusiaan tersebut artinya pihak lain yang ditolong itu bisa siapapun dan dimanapun sekalipun berbeda keyakinan, suku, warna kulit, politik, maupun beda kesukaan.

Kata wisata disini, bukan semata karena bencana tersebut terjadi di destinasi wisata tapi seperti sudah disinggung di atas, bisa dimanapun juga.

Namun cara membantu pihak lain yang tertimpa bencana tersebut bermuatan wisata. Contohnya, membantu mengevakuasi warga yang kebanjiran ke tempat aman atau lokasi pengungsian dengan menggunakan perahu karet yang biasa digunakan untuk aktivitas sport tourism arung jeram (rafting).

Cara itu bisa dilakukan oleh kelompok pegiat rafting baik itu dari organisasi mahasiswa pecinta alam (mapala) maupun dari klub atlit rafting dan operator trip rafting. Kenapa? Karena mereka sudah punya skill dan pengalaman menggunakan perahu tersebut.

Apakah masyarakat biasa bisa melakukan itu? Jelas saja bisa, misalnya menyewa beberapa perahu rafting dari operator trip untuk mengevakuasi warga yang telah jebak banjir. Tentu harus dibantu minimal satu orang instruktur rafting berpengalaman dari tempat penyewaan perahu tersebut atau dari kelompok lain.

Contoh lainnya membantu pihak lain sambil membawa sejumlah bantuan (sembako, dll) dengan menggunakan sepeda.

Cara tersebut bisa dilakukan oleh komunitas sepeda dimanapun, terutama di daerah/kota terdekat dengan lokasi bencana. Cara ini dilakukan oleh PhotoCycle, komunitas gowes di Kota Semarang yang diketuai fotografer bernama Bambang Rsd.

Kumpulan fotografer yang juga peminat gowes ini, pada Jum'at (19/2/2021) kembali keliling Semarang dengan sepeda kesayangan masing-masing sambil berbagi nasi kotak untuk penyapu jalan, tukang sampah, tukang becak, dan lainnya.

Menariknya sambil berbagi, lantaran anggota komunitas gowes ini banyak dari kalangan fotografer dan wartawan,  mereka tak lupa mengabadikan tempat-tempat keren yang mereka lewati dan singgahi, antara lain memotret aksi mereka dengan latar belakang gedung-gedung tua di kawasan Kota Lama, heritage zone ternama di Semarang.


Apa yang mereka lakukan jelas kental muatan wisatanya dan amat sesuai dengan konsep wisata kemanusiaan. Objek foto yang mereka abadikan pun menjadi semakin melangit, lantaran dimuat di ragam media baik online maupun medsos.

Masih banyak contoh lainnya, misalnya  dengan menggunakan kendaraan off-road untuk menuju lokasi yang  tidak bisa dijangkau dengan kendaraan biasa. Nah, cara ini cocok dilakukan oleh komunitas off-road. Jadi selain membantu, bisa sekaligus menyalurkan hobi melewati jalan bermedan tak ramah (bukan beraspal mulus).

Lalu bagaimana dengan pendaki gunung baik dari organisasi pecinta alam di kampus-kampus maupun komunitas pegiat alam yang menjamur  di luar kampus sejak marak adanya medsos? Tentu saja bisa juga melakukan wisata kemanusiaan.

Contohnya, kalau lokasi bencananya di dekat gunung, misalnya di kaki gunung entah itu longsor, banjir bandang, dan lainnya. Datangi saja sambil membawa bermacam bantuan yang dibutuhkan warga yang tertimpa bencana.

Setelah itu, baru melakuan pendakian. Dalam dunia pendakian, kegiatan tersebut dinamakan pendakian bernilai plus, artinya bukan pendakian biasa sampai puncak lalu turun, melainkan ada unsur nilai lebih lainnya seperti memberi bantuan, baksos, pendidikan, penyuluhan, dan lainnya.

Menurut Menparekraf Sandiaga Uno, wisata kemanusiaan itu juga merupakan bagian dari wellness tourism (wisata kesehatan), dimana wisatawan tidak hanya berlibur menikmati keindahan alam melainkan berwisata dengan memperoleh pengalaman atau makna di suatu destinasi.

Lewat wisata kemanusiaan ini, lanjut Sandi, wisatawan diharapkan dapat menjaga kearifan lokal, mengikuti tradisi atau budaya di tiap destinasi, serta memiliki aspek keberlanjutan.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. PhotoCycle Community



Read more...

Kamis, 18 Februari 2021

Nama Gede Pangrango Kembali Melangit, Yuk Intip Lima Keistimewaannya


Foto Gunung Gede Pangrango yang terlihat dari Jakarta jepretan fotografer Ari Wibisono, yang kemudian dikomentari itu foto tempelan oleh Arbain Rambey hingga heboh di sejumlah media, tak bisa dipungkiri justru melambungkan kembali nama 2 gunung bertetangga dekat di Jawa Barat ini.

Tulisan TravelPlus Indonesia kali ini bukan untuk membahas kehebohan itu, melainkan mengangkat sederet keistimewaan Gede Pangrango (GePang) hingga menjadi salah satu gunung populer di negeri ini.

Sebagai informasi awal, TravelPlus sudah pernah mendaki GePang beberapa kali mulai tahun 80-an, terakhir nanjak Gunung Gede tahun 2010 dengan membawa sejumlah pendaki dari 6 negara, termasuk Indonesia.

Selain di weblog TravelPlus Indonesia berupa bermacam tulisan dan foto, jejak digital terkait GePang juga ada di akun resmi Instagram (IG) TravelPlus Indonesia @adjitropis.

Sekurangnya ada lima keistimewaan GePang hasil amatan TravelPlus yaitu keistimewaan dari letak dan aksebilatasnya, statusnya, ragam daya tariknya, tokoh/orang ternama yang pernah mendakinya, dan keistimewaan dari aneka tragedi/kasus yang bikin heboh hingga nama GePang kian mengangkasa.

Pertama, keistimewaan dari lokasi dan aksesibilitasnya.

Gunung Gede merupakan gunung api aktif berketinggian 2.958 meter di atas permukaan laut (Mdpl), sedangkan Pangrango 3.019 Mdpl.

Jadi bukan satu gunung, melainkan dua gunung berbeda ketinggian namun letaknya berdekatan. Kedua puncaknya  dihubungkan oleh punggung gunung serupa sadel pada ketinggian sekitar 2.400 Mdpl, yang biasa dikenal sebagai daerah Kandang Badak.

GePang terletak di perbatasan yang mencakup tiga wilayah kabupaten di Jawa Barat yakni Bogor, Cianjur, dan Sukabumi.

Ada tiga jalur resmi pendakian GePang yaitu via Cibodas (jalur favorit yang banyak diminati oleh para pendaki karena paling mudah diakses, trek pendakiannya terbilang ramah, dan banyak spot alam menawan), lewat Gunung Putri, dan via Selabintana.

Ketiga jalur tersebut, terlebih jalur Cibodas dan Gunung Putri mudah sekali diakses dari Jabodetabek, Sukabumi, Cianjur, Sukabumi, Bandung, dan kota lainnya.

Kedua, statusnya juga istimewa.
Keduanya berada dalam kawasan konservasi berstatus Taman Nasional yang biasa disingkat TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango).

Taman nasional tersebut termasuk dalam kawasan konservasi tertua di Indonesia karena sudah diresmikan sejak tahun 1980. Saat itu, TNGGP telah dibuka bersama 4 TN lainnya.

TNGGP beserta TN lainnya juga berstatus Cagar Biosfir yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1977.

Ketiga, ragam daya tariknya pun istimewa.

Banyak spot menarik di GePang antara lain Telaga Biru, Curug Cibereum, Sumber Air Panas, Alun-alun Suryakencana, dan puncaknya serta Lembah Mandalawangi.

Telaga Biru berada di ketinggian sekitar 1.575 Mdpl, Gunung Gede lewat jalur via Cibodas.

Dinamakan begitu karena air telaga berluas sekitar 5 hektare ini berwarna biru disebabkan banyaknya ganggang biru.

Curug Cibereum berada di ketinggian sekitar 1.675 Mdpl. Lokasinya di dekat  persimpangan dari arah Telaga Birum Kalau ke kanan menuju Curug Cibereum sedangkan ke kiri menuju puncak Gunung Gede Pangrango.

Air terjun berketinggian sekitar 50-an meter ini juga ramai dikunjungi wisatawan non pendaki.

Sumber Air Panas yang berada di jalur pendakian Gede via Cibodas. Lokasinya sekitar 3,5 jam perjalanan dari pintu masuk (jika kita tidak tergoda oleh pesona alam sebelumnya).

Alun-alun Suryakencana atau biasa disingkat Aa Surken yang berada di ketinggian 2.750 Mdpl via jaur Gunung Putri ini merupakan area lapang seluas sekitar 50 hektar yang ditumbuhi padang ilalang, edelweiss dan pohon cantigi.

Puncak Gunung Gede berpanorama elok dengan latar belakang Gunung Pangrango. Menariknya di sana juga ada 4 kawah yang masih aktif yaitu Kawah Ratu, Kawah Wadon, Kawah Lanang, dan Kawah Baru.

Mandalawangi yang terletak sekitar 100 meter dari Puncak Pangrango merupakan lembah seluas sekitar 5 hektar sekaligus padang bunga Edelweiss.

Daya tarik lainnya, GePang menjadi habitat beberapa satwa langka antara lain Owa Jawa, kelelawar jenis Glischropus javanus dan Otomops formosus, Macan Tutul, Lutung Surili, dan Anjing Ajag.

Keistimewaan keempat, publik tigure/orang ternama yang pernah mendaki Gepang antara lain C.G.C Reinwardt, Soe Hok Gie, Ariel Noah, Shopia Latjuba, dan sederat artis lainnya.

C.G.C Reinwardt yang berjasa dalam mendirikan Kebun Raya Bogor dan berkebangsaan Jerman menjadi orang pertama yang berhasil menggapai Puncak GePang untuk pertama kalinya pada bulan April tahun 1819. 

Soe Hok Gie, tokoh fenomenal Indonesia pernah ke Mandalawangi Gunung Pangrango lalu membuat sebuah puisi dengan judul “Mandalawangi – Pangrango” yang ditulis tahun 1966 lalu digandrungi para pendaki.

"Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi. Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada. Hutanmu adalah misteri segala. Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta," ujar Soe Hok Gie dalam puisi tersebut.

Dari kalangan artis, ada vokalis sekaligus musisi Ariel Noah yang pernah mendaki Gunung Gede lewat Jalur Cibodas pada Juli 2014 bersama Sophia Latjuba. Keduanya pun berhasil sampai ke puncak Gede.

Tiga tahun kemudian Ariel mendaki Gede lagi, tepatnya pada bulan September 2017 lalu.

Artis lainnya yang pernah mendaki Gede antara lain Febby Rastanty dan Adinda Thomas.

Febby yang mantan personel girl band Blink mendaki Gede pada tahun 2000 sedangkan Adinda pada tahun 2017


Keistimewaan terakhir atau kelima, banyak tragedi/kasus yang bikin heboh lalu tersiar di sejumlah media hingga nama GePang kian mengangkasa.

Tragedi/kasus terkait GePang tersebut antara lain tewasnya Shizuko Rizmandani, siswi kelas X SMA 6 Bekasi, pada Desember 2013 diduga terserang hipotermia atau kehilangan panas tubuh akibat suhu dingin.

Lalu belasan mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta terobos jalur pendakian non resmi melalui celah Gunung Mas, Puncak, Cisarua, satu di antaranya tewas di Bukit Joglo pada Desember 2016 karena tersesat dan terserang hipotermia.

Berikutnya dua pendaki berfoto telanjang di kawasan GePang lalu fotonya diunggah di Medsos hingga viral karena menuai kritik pada Oktober 2020.

Terakhir, ya kehebohan terkait foto GePang yang terlihat dari Jakarta jepretan Ari Wibisono sebagaimana tersebut di atas.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)


Read more...

Rabu, 17 Februari 2021

Naik Elf Satu Ini ke Samosir dari Silangit, Bakal Digoda Pesona Danau Toba


Mau dapatkan atmosfir dan sensasi yang beda saat menuju Samosir? Ah gampang. Cobalah naik angkutan umum jenis Elf dari Bandara Sisingamangaraja XII di Silangit, pasti bakal digoda pesona Danau Toba.

Nah, edisi kali TravelPlus Indonesia @adjitropis sengaja membuat tulisan tentang panduan naik Elf dari Bandara Sisingamangaraja XII yang berada di Jalan Silangit, Silando Muara, Silando, Kecamatan Siborong-Borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut menuju Samosir, pulau di tengah Danau Toba.

Tujuannya supaya wisatawan dari luar Sumut yang berencana ke Danau Toba yang kini berstatus sebagai destinasi pariwisata super prioritas, menjadi lebih tahu dan tertarik untuk mencobanya.

Nama Elf-nya, Sampri milik PT. Sampri Transport yang sudah beroperasi sejak Januari 2019.

Elf berkapasitas 13 orang tersebut dapat Anda jumpai di area parkir, tak jauh dari pintu keluar dari gedung bandara.

Ongkosnya kini cuma Rp 100 ribu per orang (sewaktu 2019 masih Rp 60 ribu per orang) sampai di Terminal Onan Baru, Pangururan, Ibukota Kabupaten Samosir dengan waktu tempuh sekitar 2,5 - 3 jam.

Jarak bandara ke terminal tersebut sejauh hampir 98 Km dengan rute Silangit - Lintongnihuta - Doloksanggul  Ibukota Kabupaten Humbahas atau Humbang Hasundutan) - Tele - Terminal Onan Baru.

Kelebihan naik Elf Sampri, selain tarifnya terjangkau, fasilitas nya juga lumayan, bangkunya empuk dengan jok berkualitas, recleaning seat, dan tentu  full AC, LCD TV, music player, kabinnya lumayan luas serta mesinnya bertenaga.

Namun yang paling menyenangkan, Anda siap-siap bakal diberi kejutan.

Di perjalanan dengan Elf tersebut menuju Kabupaten Samosir yang berjuluk "Negeri Indah Kepingan Surga", Anda akan disuguhkan pemandangan alam yang keren, melihat pesona Danau Toba dari ketinggian.

Lalu aktivitas wisata apa saja yang bisa dilakukan di Kabupaten Samosir?

Wah, banyak banget. Anda bisa berwisata budaya antara lain ke kampung tua, Komplek Museum Huta Bolon, Simanindo untuk melihat rumah para raja Batak, suguhan tari Tor tor dan Sigale gale sekaligus ikut manortor (menari Tor tor) dengan Sigale-gale. Lalu ke museum serta ke Rumah Kaca.

Melihat pesona Danau Toba dari atas bukit antara lain Bukit Holbung di Dolok Raja, Kecamatan Harian; Puncak Sidiangkat di Ronggur Nihuta, Kecamatan Ronggur Nihuta; Bukit Simarjarunjung di Jl. Simarjarunjung, Butu Bayu Pane Raja, Kecamatan Dolok Pardamean, dan Pusuk Buhit Samosir di Pardugul, Kecamatan Pangururan serta Tower Tele yang berlokasi cukup dekat dengan Pusuk Buhit.

Menikmati pemandian Aek Rangat Pangururan di Aek Rangat, Kecamatan Pangururan, masih di sekitar Gunung Pusuk Buhit.


Selanjutnya menyaksikan pesona lembah dan Air Terjun Janji serta Pemandian Aek Sipangolu Raja di Lembah Bakkara yang berada di Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo.

Menyambangi Danau Sidihoni, danau di tengah Danau Toba yang berada di Sabugan Nihuta, Kecamatan Ronggur Nihuta.

Tentu saja mengelilingi Danau Toba dengan perahu lokal ataupun dengan kapal wisata.

Kalau hobi memancing ikan, sebaiknya pilih akomodasi dekat dengan bibir danau, jadi bisa mancing kapanpun.

Dimana menginapnya? Tenang, banyak pilihan akomodasi yang terbilang murah mulai dari guest house, cottage, villa, bungalow sampai hotel antara lain Lekjon Cottages, Anju Cottages, Carolina Cottage, Bagus Bay Guest House, Abadi Guest House, Marysca Guest House, Hariara Guest House, Laster Jony's Guest House, Taledo Inn, Tuktuk View Inn, Tuktuk Timbul Bungalows, Samosir Villa Resort, ReddDoorz @tuktuk, dan Hotel Sumatera Balige.

Soal isi perut, tak usah bingung. Sudah banyak rumah makan (RM) bersertifikat halal seperti RM Padang di Kabupaten Samosir, termasuk di Dolok Sanggul. Begitupun kalau ingin tunaikan sholat wajib, antara lain bisa ke Masjid Al-Hasanah di Pangururan.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

NB.: Beberapa video terkait juga diunggah di Tiktok TravelPlus: @FaktaWisata.id




Read more...

Selasa, 16 Februari 2021

Bantu Pariwisata Jogja, TravelPlus Angkat Keistimewaannya Via Medsos Kekinian


"Lagi di Jogja Pakde?," begitu tanya 
Barnabas Bayu (BB) lewat pesan WA usai melihat video berjudul "Lagi Kangen Jogja" yang TravelPlus Indonesia unggah di Tiktok @FaktaWisata.id lalu disebarluaskan via akun resmi Instagram (IG) TravelPlus @adjitropis kemarin, Senin (15/2/2021) malam. 

"Ga de... Lagi kangen Jogja 😊🙈🙈," balas TravelPlus.

Lalu ayah Seraf dan Helena ini mengirim pesan lagi yang bernada curhat.

"Jadikan Jogja ramai lagi Pakde....", pinta BB.

"Iya ini lg dipromosin, lewat Tiktok & IG," balas TravelPlus.

Lalu BB mengirim stiker bergambar & bertuliskan "matur suwun".

Video "Lagi Kangen Jogja" yang memvisualkan suasana angkringan dekat Tugu Jogja itu, sampai berita ini dibuat sudah 342 kali dilihat/ditayangkan.


Di bawah video itu, TravelPlus kasih captions refrain lagu keren berjudul "Sesuatu Di Jogja" karya Adhitia Sofyan yang di-cover penyanyi muda bersuara unik Mitty Zasia sebagai backsound video tersebut.

"Terbawa lagi langkahku ke sana
Mantra apa entah yg istimewa
Kupercaya selalu ada sesuatu di Jogja
Dengar lagu lama ini katanya
Izinkan aku pulang ke kotamu
Kupercaya selalu ada sesuatu di Jogja".

Captions selanjutnya menegaskan lagi kalau Jogja itu memang destinasi wisata istimewa.

"Tak terbantah sbg destinasi wisata, Jogja punya pesona bukan cuma khas & beragam, pun istimewa. Keistimewaannya itu yg kerap ngangenin, pingin datang & datang lagi. I miss u Jogja 😘," tutup admin TravelPlus dengan tak lupa memberi sederet tagar antara lain #kangenjogja, #jogjaistimewa, #sesuatudijogja, #tugujogja, #angkringanjogja, #kulineranmalam, dan #streetfoodjogja.

Hari ini, Selasa (16/2/2022) sore, satu video lagi TravelPlus unggah di Tiktok dan IG yang sama. Judulnya "Jelajah Gang Sosrowijayan Jogja" dengan backsound sepenggal lagu Maroon 5 bertajuk Memories.

Lewat video itu TravelPlus ingin menginformasikan kepada publik/warganet bahwa ketersediaan ragam akomodasi kelas backpacker antara lain losmen, homestay, guest house sampai penginapan kelas turis the have/berkantong tebal dari budget hotel sampai hotel bintang 5, merupakan salah satu keistimewaan Jogja sebagai destinasi wisata.

Salah satu sentra penginapan dari losmen hingga hotel di pusat Kota Gudeg ini ada di 3 Gang Sosrowijayan. Tipe kamarnya ada yang AC dan Non AC (pakai kipas angin).

Keistimewaan ketiga gang tersohor tersebut lokasinya sangat strategis, berada di arah Timur Jalan Pasar Kembang (Sarkem), seberang Stasiun Tugu Jogja, dan juga dekat dengan Jl. Malioboro.

Gang Sosrowijayan Wetan misalnya, selain sejumlah losmen juga tersedia laundry, kedai kopi, resto + internet, tempat pijat, rental motor/mobil, masjid, tourist information, tour operator, dan lainnya.

"Buat yg ingin liburan ke Jogja dlm jangka waktu lama, penginapan di gang2 tsb bisa jadi pilihan krn tarifnya relatif terjangkau, lokasinya amat strategis, mudah kemana2 & dekat dg sentra kuliner serta pusat belanja," terang admin TravelPlus.


Captions
video tersebut juga diberi serangkaian tagar baru lagi selain tagar di atas yaitu #bismillahmogabermanfaat,
#sostrowijayan, #gangsostrowijayan, #pasarkembangjogja, #sarkemjogja, #losmenjogja, #penginapanmurahjogja, dan #backpacker.

"Kalau mau keliling Jogja & sekitarnya scr rombongan besar maupun small group bisa kontak @genesistourjogja atau @barnabasbayu," begitu admin TravelPlus memberi penutup captions video yang sudah dilihat warganet lebih dari 232 kali tersebut.

Dua akun IG yang TravelPlus sebut itu merupakan akun IG pribadi BB dan akun resmi travel agent tempatnya bekerja di Genesis Tour Jogja.

Kenapa? Sederhana saja jawabannya. Sebagai pewarta/blogger/fotografer & pegiat medsos kekinian, tidak ada yang bisa TravelPlus lakukan untuk membantu sektor pariwisata Jogja yang turut terimbas dampak pandemi Covid-19 ini.

Tak ada upaya lain untuk menolong BB dan teman-teman di travel agent, hotel, dan rental car yang sudah lama kenal baik, selain dengan doa dan membuat ragam karya jurnalistik dan non jurnalistik yang mengangkat ragam keistimewaan Jogja, lalu disebarluaskan lewat Tiktok dan IG dengan harapan publik menjadi tahu, tertarik, lalu berwisata ke destinasi istimewa ini.

Bismillah semoga bermanfaat.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)


Read more...

Minggu, 14 Februari 2021

Musholla Tertinggi di Sumbar Diresmikan, Pesona Gunung Talang Bertambah


Daya tarik alias pesona Gunung Talang kini bertambah. Ini berkat peresmian pemakaian musholla yang berada beberapa ratus meter dari puncaknya. 

Pemakaian musholla tersebut  diresmikannya oleh Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof. Yuliandri, SH, MH secara virtual, Ahad (14/2/2021).

"Akhirnya dengan mengucap Bismillahirohmanirrohim diresmikan Pemakaian Mushola Tertinggi di Sumatera Barat di Gunung Talang yang digagas oleh Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Andalas (Mapala Unand) dengan ini resmi kami nyatakan dibuka dan digunakan untuk kepentingan Mapala secara keseluruhan, Minggu 14 Februari 2021," ungkap Prof. Yuliandri sambil menandatangi kertas prasasti peresmian yang akan dipasang di musholla di Gunung Talang.

Sebelum menandatangani prasasti peresmian tersebut, Prof. Yuliandri berucap terimakasih kepada sejumlah pihak yang terlibat antara lain wali dan semua warga nagari Air Batumbuk, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat yang sudah mendukung dan mengapresiasi niat dan rangkaian pembangunan mushola yang dilakukan Mapala Unand ini mulai dari awal sampai peresmian.

Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada para donatur baik berupa materi maupun bahan material untuk membangun musholla ini. Serta tentunya kepada penggagas dari Mapala Unand.

"Rasa haru dan bangga atas nama Unand kami ucapkan. Semoga ini menjadi amal ibadah, diberi keberkahan, dan pahala oleh Allah SWT," ucap Prof. Yuliandri.


Dengan adanya musholla ini, lanjutnya, diharapkan para pendaki gunung yang mendaki ke puncak Talang dapat memanfaatkan musholla untuk beribadah.

Acara peresmian secara daring ini kemudian ditutup dengan pembacaan doa oleh Ustad Andri Bachtiar.

Di akun resmi IG Mapala Unand @mapalaunand dijelaskan kalau pembina Mapala Unand, Wilson Noverino yang turut melakukan pendakian dan membangun musholla tersebut melaporkan, tempat ibadah tertinggi di Pulau Sumatera ini, memiliki luas 2,4 x 3,5 m. 

Musholla tersebut dibuat dari bahan rangka baja, bergenteng metal, berlantai papan vinyl. 

Posisi tepatnya berada di Alun-alun Gunung Talang yang kerap disebut "lapangan bola" di ketinggian 2.500-an atau beberapa ratus meter menjelang puncak Gunung Talang lewat jalur pendakian dari Aia Batumbuak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.

Musholla tersebut dikelilingi hamparan bunga edelweiss. Sementara untuk, berwudhu’ sudah dicarikan sumber air yang baru. Sehingga kebersihannya tetap terjamin.

Pendirian Musholla ini, lanjut admin @mapalaunand, diinisiasi sejak Desember 2020 lalu. Sedianya akan dibangun saat pergantian tahun di Gunung Talang. Namun lantaran larangan mendaki yang dikeluarkan bupati setempat, pengerjaannya tertunda.

Pembangunan Musholla ini, tak hanya mendapat apresiasi dari pendaki, tapi juga dari Pokdarwis Kampwuang Aia Batumbuak dan wali nagari setempat. "Mereka terlibat penuh dalam me-loading material bangunan hingga ke atas gunung," tutup adminnya.


TravelPlus Indonesia
pun turun mengucapkan selamat buat Mapala Unand dan Pokdarwis Jalur Air Batumbuk atas peresmian musholla tertinggi se-Sumatera Barat lewat unggahan di kolom chat zoom dan IG @adjitropis.

Begini ucapannya: "Semoga musholla-nya bermanfaat buat pendaki baik itu dari kalangan pecinta alam maupun wisatawan sebagai tempat menunaikan shalat wajib dan sunah di Gunung Talang.

Semoga musholla-nya tetap terjaga dengan baik, termasuk kebersihannya".

Sekali lagi selamat. Salam nanjak pro konservasi (ramah lingkungan).

"Jangan lupa bawa turun sampah logistik sendiri sekalipun itu cuma bungkus permen, agar Gunung Talang dan ratusan gunung di Bumi Pertiwi tercinta ini bebas sampah, tetap bersih, asri, dan indah," pungkas admin @adjitropis.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dari tangkapan layar di zoom saat peresmian musholla di Gunung Talang



Read more...

Di IG Live Bersama Alya, Warganet Doakan Desy Jadi Menteri


Dua artis ternama Desy Ratnasari @desyratnasariterdepan dan Alya Rohali @arohali baru saja ngobrol santai tentang persahabatan keduanya yang sudah berjalan 20 tahun via IG Live @arohali, Ahad (14/2/2021) ba'da Zuhur

Sejumlah warganet selain bertanya dan minta disapa, pun mendoakan kedua artis yang inner beauty and smart serta terkenal punya banyak prestasi ini.

Khusus buat Desy ada yang mendoakannya menjadi menteri. "Semoga teteh Desy Ratnasari menjadi menteri," kata pemilik akun @lalanbanan

Ada pula yang menilainya punya bakat menjadi Gubernur atau Ibu Menteri, seperti yang disampaikan wargenet pemilik akun @asaylja2.

Ketika ditanya warganet apakah memilih main sinetron bareng atau film? Keduanya kompak memilih film lantaran bisa mengatur waktu syutingnya.

Ada juga yg menanyakan apakah Desy sudah punya calon suami? Apakah masih ketemu Primus di tempat kerjaan sekarang? Kapan film Desy yang berjudul Buya Hamka dan Keluarga Selamat tayang di bioskop? 

Ada pula netizen yang meminta Alya untuk mencarikan calon suami buat Desy, dan masih banyak hal lainnya.

Tak ketinggalan pujian sejumlah warganet buat keduanya yang tetap cantik.

"2 idolaku yg sholehah," kata @rozalinayusuf

"Cantiknya teh Desy ngga luntur," ungkap @ummisyam.

Naskah: adji  kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:  @adjitropis)
Foto: tangkapan layar IG Live o/ adji


Read more...

Sabtu, 13 Februari 2021

Desy dan Alya Live IG Besok, Bahas Persahabatan 20 Tahun


Dua artis ternama dan sarat prestasi
Desy Ratnasasi dan Alya Rohali bakal Live IG, besok, Ahad (14/3/2021. Kedua pesohor ini bakal mengupas persahabatan mereka yang sudah berjalan 20 tahun.

Informasi kepastian Live IG Desy dan Alya diumumkan lewat akun resmi penggemar Desy Ratnasari @desyratnasarifans, hari ini, Sabtu (13/2/2021).

"Jangan lewatkan LIVE IG Teh @desyratnasariterdepan dan Mba @arohali besok pkl 14.00 di IG @arohali," tulis adminnya di bawah unggahan flyer IG Live tersebut dengan gambar foto Desy dan Alya mengenakan busana muslimah berwarna senada, hitam.

Beberapa jam sebelumnya, Alya menggunggah fotonya bersama desy dengan captions menceritakan awal mula diadakan IG Live tersebut di akun IG pribadinya @arohali.

"Surprisingly sahabat saya yang out of medsos, tiba2 punya akun IG. Iseng2lah bertanya, “Des, mau live IG gak, sharing2 siapa tau pengalaman hidup kita ada manfaat buat netizen?“ and langsung dijawab “hayuk“, tentukan tanggal dan jam ... so Its Tomorrow, Minggu, 14 Feb 2021 pkl 14.00 WIB .... Join Us ya ....," ungkap Alya.

Beberapa fans desy pun berkometar, antara lain @desyratnasari_holic:  "Gak sabarrrrrr 🔥🔥🔥".

Bagaimana Alya dan Desy bisa bersahabat? Beberapa bulan lalu, tepatnya 18 Oktober 2020, Alya menceritakan awal pertemuan dan persahabatannya dengan Desy yang lebih dulu terjun dunia keartisan lewat unggahan di IG-nya.

Kata Alya, dia ketemu Desy sewaktu shooting bareng sinetron Meniti Cinta tahun 2001.

"She was a big star, miss no comment pula, ngeri2 sedap juga ngebayangin mau kerja bareng sama dia ... but setelah ketemu, she was just an ordinary woman dalam arti gak bawa embel2 bintangnya ke tempat kerja, she is very professional and very punctual," terang Alya.

Karena sama-sama orang sunda so we got along smoothly. "Having the same culture and value as sundanese emang jadi lebih mudah merasa nyaman satu sama lain," jelasnya lagi.

Menurut Alya meskipun bersahabat tapi uniknya keduanya bukan tipe yang sering-sering ketemu atau ngobrol ngalor ngidul setiap hari.

"Tapi, sekalinya janjian ketemu baru dirapel semua dongeng dan bener-bener kita manfaatin buat kangen2an. Turns out this kind of friendship yang menjaga dari potensi selisih paham, so thats the secret," lanjutnya lagi masih di-captions yang sama.

Kata Alya, baik dia dan Desy selalu berpikiran bahwa teman itu ujungnya di akherat. "Berteman dalam kebaikan dan selalu mengingatkan akan ketaatan kepada Allah-lah yang nantinya akan saling memanggil untuk bersama di Jannah," tutup Alya dengan memberi tagar #20yearsoffriendship dan #parttwo.

Ketika itu ada warganet berkomentar begini: "Sorry dulu bukannya @arohali blg org betawi ya? 🙄".

Lalu dibalas Alya: "Ayah Betawi, mamah Sunda".


Lalu kenapa TravelPlus Indonesia menulis berita tentang IG Live Desy dan Alya? Jawabannya, sudah tersurat di atas, keduanya bukan sekadar sosok perempuan asli Indonesia yang cantik, pun sarat prestasi.

Desy misalnya yang kini bergelar lengkap Hj. Desy Ratnasari, M.Psi., M.Si. merupakan aktris yang tidak diragukan lagi prestasi keartisannya.

Perempuan kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, 12 Desember 1973 ini adalah aktris film dan sinetron, model, bintang iklan, penyanyi, pembawa acara papan atas, dan politisi Indonesia. 

Data dari berbagai sumber, banyak sekali prestasi yang sudah diraih Desy di dunia artis antara lain tahun 1997 terpilih sebagai Bintang Favorit LUX dan Vidia Trophy for best supporting role, drama Festival Sinetron Indonesia (FSI) untuk sinetron Bukan Perempuan Biasa, beradu akting dengan Christine Hakim.

Tahun 1999, dia menjadi Favorite TV Drama Actress dalam Panasonic Award untuk sinetron Cinta sekaligus sebagai Favorite TV Star di ajang yang sama.

Tahun 2013, ibu dari Nasywa Nathania Hamzah ini dikukuhkan sebagai  Duta Badak Jawa untuk periode 2013-2014 oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Jakarta.

Lalu sejak 2014, Desy terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) sampai 2019. Kemudian ia terpilih lagi sebagai Anggota DPR RI Komisi X periode 2019 sampai 2024 dari daerah pemilihan Sukabumi.

Kiprahnya pun semakin mentereng di politik setelah secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Provinsi Jawa Barat 2020 hingga 2025 pada bulan Oktober 2020.


Sementara itu Alya Rohali mengawali kariernya sebagai None Jakarta Barat 1994, kemudian terpilih sebagai Harapan I None Jakarta 1994.

Dua tahun kemudian Alya dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 1996. Kemudian dia menjadi wakil Indonesia pada ajang Miss Universe 1996 di Amerika Serikat.

Setelah tugasnya sebagai Puteri Indonesia selesai, Alya mulai masuk ke dunia hiburan dan membintangi beberapa sinetron, di antaranya Serpihan Mutiara Retak, Meniti Cinta, Istri Impian, dan Kejar Kusnadi.

Namanya kian melambung setelah sukses menjadi pembawa acara live Kuis Siapa Berani bersama Helmi Yahya.

Pada tahun 2002, perempuan kelahiran Jakarta, 1 Desember 1976 ini meraih sebuah penghargaan Panasonic Award sebagai Presenter Kuis Terfavorit.

Ibu dari Namira Adjani Ramadina, 
Diarra Anissa Radini, dan Savannah Nadja Rachbini ini pernah masuk nominasi Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dalam ajang Indonesia Box Office Movie Awards 2016 untuk film Di Balik 98.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. @desyratnasarifans@arohali 

Read more...

Kamis, 11 Februari 2021

Wow, Mushola di Puncak Gunung Talang Bakal Diresmikan


"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bismillah dengan mengharap ridho Allah Subhanawataala, kami bermaksud mengadakan Peresmian Pembangunan Musholla di Puncak Gunung Talang 2.597 Mdpl (Insya Allah menjadi Musholla tertinggi di atap Pulau Sumatera)."

Begitu bunyi captions awal yang ditulis admin Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Andalan (Mapala Unand), Padang, Sumatera Barat (Sumbar) di akun Instagram (IG) resminya @mapalaunand, 1 hari lalu.

Acara peresmian mushola tersebut, lanjut adminnya akan dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom pada Ahad, 14 Februari 2021, mulai  pukul 10.00 WIB.

Kegiatan bertopik "Peresmian Musholla di Puncak Gunung Talang" ini pun akan disiarkan live melalui zoom dan live streaming dari lokasi puncak Gunung Talang, Kabupaten Solok.


"Peresmian akan dilakukan secara daring oleh Rektor Universitas Andalas," tulis adminnya lagi.

Di ujung captions-nya pengurus Mapala Unand 2020/2021 mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Sdr/i pada kegiatan ini. "Semoga bisa menjadi amal jariyah bagi kita semua," pungkas adminnya.

Captions tersebut ditulis di bawah  satu flyer berwarna merah.

Sebelumnya, pada akhir tahun 2020 admin @mapalaunand sudah menginformasikan perihal pembangunan mushola tersebut.

Ketika itu adminnya menggunggah satu flyer undangan terbuka untuk sahabat pendaki.

Isi undangannya mengajak para pendaki untuk bergabung dalam pendakian bersama Gunung Talang Via Jalur Air Batumbuk dalam rangka Pembangunan Musholla di Cadas, Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumbar, pada tanggal 9-10 Januari 2021.

Di akhir captions-nya tertera nama Ben dan nomor kontaknya untuk informasi lebih lanjut.

TravelPlus Indonesia @adjitropis pun segera menghubunginya.

"Musholanya belum dibangun bang. Rencana Jumat dan Sabtu mulai dibangun. Lalu hari Minggu (14/2/2021) peresmiannya," ungkap Ben selaku  ketua panitia pengelola jalur pendakian Gunung Talang.


Pesona Gunung Talang

Sebagai informasi Gunung Talang merupakan gunung berapi aktif yang  terakhir meletus tahun 2007.

Lokasi gunung yang mencakup 4 kecamatan di Kabupaten Solok, yakni Kecamatan Gunung Talang, Danau Kembar, Lembah Gumanti, dan Kecamatan Lembang Jaya ini berada sekitar 40 Km dari Timur Kota Padang (Ibukota Provinsi Sumbar) yang dapat ditempuh selama 3 jam perjalanan berkendara. Kalau dari Arosuka, Ibukota Kabupaten Solok sekitar 9 Km.

Pendaki yang ingin menggapai atapnya dari Kota Padang lewat Jl. Raya Padang tujuan Kabupaten Solok. Setibanya Simpang Empat Arosuka di dekat Polres Solok, lalu belok ke kanan menuju Alahan Panjang (Kabupaten Solok Selatan).

Tak lebih dari 10 Km akan menemukan Simpang Masjid Muhajirin, Air Batumbuk dan akan menemukan pos sekretariat pendakian Gunung Talang l sekitar 100 meter dari sisi kiri plang masjid tersebut.

Akses kendaraan ke lokasi pos sekretariat tersebut bisa dilalui kendaraan pribadi, mobil rental, maupun bus kota dan angkutan desa (angdes).

Jalur pendakian umumnya ada 2 yaitu melalui Air Batumbuk dan Bukit Sileh.

Air Batumbuk merupakan jalur populer karena terbilang ramah untuk pendaki pemula dan menawarkan pemandangan elok nian. Lokasi jalur ini di Kecamatan Gunung Talang.

Durasi pendakian via Air Batumbuk  sekitar 3 – 5 jam dengan total pos 54 titik/rambu. Pos tersebut bernama R0-R54.

Pos R0 berada di tepi Jl. Raya Labuan Selasih – Muara Labuh KM 15 dengan patokan papan besi SDN 32 Air Batumbuk.

Asyiknya, pendaki bisa naik ojek untuk menempuh jalur R0 - R6 yang jaraknya sekitar 3 – 4 Km. Ojek tersebut tersedia di pos registrasi R0.

Jalur kedua lewat Bukit Sileh, terbilang lebih menantang dengan medan yang berat dan banyak pacet. Menariknya, di tengah perjalanan akan menemukan air terjun kecil dan sumber mata air panas.

Jalur pendakian Bukit Sileh saat musim hujan terbilang ekstrem. Beratnya medan di jalur ini menjadikan pendakian via Bukit Sileh menghabiskan waktu 4 – 6 jam sekali jalan.


Sekurangnya ada 4 daya tarik Gunung Talang yaitu Hutan Mati, Jembatan Shiratal Mustaqim, pesona Danau Kembar, dan aneka flora penuh warna.

Hutan Mati bak lukisan hidup berupa sisa-sisa pepohonan yang mati akibat letusan Gunung Talang tahun 2005 dan 2007 dengan latar belakang sejumlah gunung antara lain Gunung Kerinci,  Marapi,  Sago, Singgalang, Tandikek, dan Bukit Barisan.

Setelah Hutan Mati, baru bertemu Jembatan Shiratal Mustaqim berupa jalan kecil dengan jurang di sebelah kanannya. Saat melewatinya akan mendengar desis dari punggung gunung yang menyemburkan asap belerang.

Setibanya di Puncak Gunung Talang akan disuguhkan pesona Danau Kembar di sisi kanan atau Selatan puncak gunung yang berada sekitar 1 jam pendakian dari R54.

Danau Kembar terdiri atas Danau Ateh/Danau di Atas, Danau Sileh/Danau di Bawah, dan Danau Talang. Kalau langit cerah, bisa melihat Gunung Kerinci dari sisi Timur puncak tertinggi. Padahal jarak Gunung Talang - Gunung Kerinci sejauh 103 Km.

Aneka flora yang mudah dijumpai di Gunung Talang antara lain kantong semar, bunga cantigi, dan edelweiss. Tapi ingat semua flora itu tidak boleh dipetik apapun alasannya, dan ada dendanya jika dilanggar.

Sebaiknya, setiap pendaki membawa turun kembali sampah logistiknya, sekalipun itu cuma bungkus permen.


Aktivitas wisata yang kerap dilakukan pendaki di Gunung Talang antara lain mengikuti upacara HUT RI di alam terbuka, tepatnya di Cadas setiap tahun yang diikuti bukan hanya para pendaki pun pejabat setempat.

Selain itu berfoto di Hutan Mati dan puncak tertinggi, berkemah di Cadas atau tepatnya di R54, dan menyaksikan sunrise di puncak Gunung Talang.

Lokasi kemah di Cadas selain terbilang luas hingga mampu menampung ratusan tenda, juga terdapat sumber mata air bersih musiman.

Supaya tidak ketinggalan menyaksikan matahari terbit di puncak Gunung Talang, pendaki disarankan mulai mendaki dari basecamp di Cadas 1,5 - 2 jam menjelang sunrise.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. Mapala Unand dari Ben.


Read more...

Rabu, 10 Februari 2021

26 Fakta Pasar Musiman Spesial Bandeng Imlek di Rawabelong


Pasar musiman khusus ikan Bandeng di Rawabelong, selalu menarik perhatian setiap menjelang Tahun Baru China atau Imlek.

TravelPlus Indonesia hari ini, Rabu (10/2/2021) atau tepat 2 hari menjelang Imlek, mengumpulkan data hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan beberapa pedagang dan pembeli Bandeng di Rawabelong.

Sekurangnya ada 26 fakta terkini yang TravelPlus catat, yaitu:

1. Lokasi pedagang ikan Bandeng Imlek berada di Jl. Rawabelong dan Jl. Sulaiman, Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Palmerah, Kota Jakarta Barat.

2. Kabarnya pasar kaget atau musiman khusus Bandeng ini ada sejak tahun 90-an, bahkan ada yang mengatakan sejak 80-an.

3. Ukuran Bandeng yang dijual di Rawabelong ini berbeda dengan di pasar-pasar tradisional. Paling kecil, ukuran Bandengnya seberat 1 Kg dengan harga Rp 60 ribu.

4. Paling besar seberat 8 Kg, sebesar paha orang dewasa dengan panjang hampir 1 meter.

5. Bandeng yang dijual berasal dari Bekasi Timur dan Indramayu lalu dikirim ke pengumpul di Muara Angke, Jakarta Utara.

6. Pedagang Bandeng di Rawabelong membeli Bandeng di Muara Angke.

7. Waktu berjualannya hanya setahun sekali tahun, biasanya 4 hari sebelum Imlek. 

8. Tahun ini mulai berjualan sejak Senin (8/2) sampai dengan Jumat (12/2) atau sampai hari Imlek. 

9. Pembelinya dominan warga Betawi dan warga keturunan China sekitar Jakarta Barat dan Selatan bahkan ada yang datang dari Ciledug Tangerang. 

Fakta selanjutnya yang ke-10, warga Betawi mengolah Bandeng Imlek menjadi Pindang Bandeng sebagai olahan utama. 

11. Olahan lainnya digoreng dan dibuat Pesmol.

12. Biasanya Bandeng yang dibeli tidak hanya untuk dikonsumsi keluarga tapi juga untuk dibagikan ke orangtua/mertua atau saudara dalam bentuk masakan atau Bandeng yang masih mentah.

13. Penjualnya warga Betawi dari luar Rawabelong.

14. Sewa lapak untuk berjualan Bandeng di Rawabelong tahun ini Rp 230 ribu per hari.

15. Setiap pembeli Bandeng sekalipun cuma satu ekor tetap dapat gratis dibersihkan sisik Bandengnya dan dipotong-potong.

16. Selain Bandeng, beberapa pedagang juga ada menjual Pete untuk bahan penyedap Pindang Bandeng.

17. Sebelumnya para pedagang bandeng berjualan tepat di Jl. Rawabelong.

18. Lantaran pedagangnya semakin banyak dan jumlah kendaraan juga bertambah, kerap menimbulkan kemacetan.

19. Sejak 7 tahun lalu sejumlah pedagang bandeng di Jl. Rawabelong dipindahkan ke Jalan Sulaiman arah menuju pasar kembang. Beberapa lagi masih berjualan di tempat semula.


Berikutnya fakta yang ke-20, jumlah pedagang Bandeng lambat laun menyusut lantaran pedagangnya tidak memiliki penerus. Biasanya pedagang yang ada sekarang meneruskan usaha orangtuanya.

21. Pasar Bandeng musiman ini tak bisa dipungkiri menjadi daya tarik tersendiri karena unik. Banyak yang mengabadikannya.

22. Keberadaan Pasar Bandeng kaki lima di Rawabelong ini semakin tersohor namanya sejak era medsos karena banyak pembeli dan pedagangnya yang mengunggah keberadaannya via WAG, FB, IG, Youtube, Tiktok, dan lainnya.

23. Satu hari menjelang Imlek merupakan puncak pembeli Bandeng di Rawabelong.

24. Setelah Imlek penjual Bandeng di Jl. Sulaiman tidak berjualan lagi tapi penjual Bandeng di Jl. Rawabelong masih ada yang berjualan jika masih stok.

25. TravelPlus sejak beberapa tahun belakangan ini rutin meliput pasar kaget spesial Bandeng Imlek ini menjadi tulisan yang berbeda-beda lalu  dimuat di weblog TravelPlus Indonesia, IG: @adjitropis, dan seperti biasa disebarluaskan pula ke sejumlah WAG.

Fakta terakhir atau yang ke-26, mulai tahun ini video keberadaan pedagang Bandeng Rawabelong jelang Imlek ini  juga diunggah di Tiktok TravelPlus Indonesia yaitu @FaktaWisata.id sehingga semakin komplit publikasinya dan luas pasar pembacanya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

 

Read more...

Selasa, 09 Februari 2021

Tiga Kementerian Ini Ucapkan Selamat HPN 2021 Via IG, Begini Ucapannya


Ada 3 kementerian yang mengucapkan selamat Hari Pers Nasional (HPN), Selasa (9/2/2021) yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) lewat media sosial (medsos) khususnya di akun Instagram (IG) resminya masing-masing. 

"Selamat Hari Pers Nasional 9 Februari 2021. Selamat Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-75," begitu tulis admin IG KLHK @kementerianlhk.

Di captions-nya juga dijelaskan kalau Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyampaikan ucapan selamat dan rasa terima kasih segenap jajaran KLHK atas dedikasi kerja jurnalistik insan pers dalam mendorong kemajuan pembangunan, khususnya dalam upaya pemulihan lingkungan yang sekaligus juga sebagai pemulihan ekonomi.

"Kami sangat yakin, masih banyak kegiatan positif lainnya yang juga dilakukan insan pers di berbagai penjuru tanah air kita di Indonesia, untuk ikut bersama-sama menjaga wilayah-wilayah ujung, perbatasan internasional," lanjut adminnya masih di captions tersebut seraya berucap terimakasih kepada seluruh insan pers yang concern dan penuh perhatian pada subyek lingkungan hidup dan kehutanan.

"Ayo kita bangkit dari pandemi, bersama Pers sebagai akselerator perubahan dan pemulihan Ekonomi 😊🇲🇨," tutup adminnya dengan menyertakan 2 tagar yaitu #haripersnasional dan #KLHK.

Namun ada komentar menggelitik atas unggahan itu dari warganet pemilik akun wandasyahputra234.

Begini komentarnya: "Tolong Bu.., ibu turun tinjau langsung ke langakat, jangan hanya terima laporan yg GK jelas dari UPT".

TravelPlus Indonesia @adjitropis tak mau ketinggalan juga memberi komentar begini: "Kereen ,Thx..😍 mari terus bersinergi, libatkan Pentahelix👏👏👏".

Unggahan KLHK itu kemudian di-repost beberapa akun balai taman nasional dan balai konservasi sumber daya alam.

Sementara itu Kemenparekraf lewat akun IG @kemenparekraf.ri juga berucap selamat Hari Pers Nasional 2021🗞️ dengan harapan semoga insan pers Indonesia dapat terus menyajikan informasi terpercaya dan berkualitas sehingga dapat mempersatukan dan mencerdaskan bangsa.

"Terima kasih telah menjadi garda depan dan rekan dalam memberitakan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar segera #BangkitUntukIndonesiaMaju", tulis admin-nya di captions dengan 3 tagar yaitu #HariPersNasional, #HariPers, dan
#WonderfulIndonesia.

TravelPlus memberi komentar begini: "Kereeen.., Thx, semoga sinerginya dg jurnalis/blogger yg selama ini sdh loyal meliput kepariwisataan termauk Kemenparekraf lbh asyik lagi. Semoga jajaran di bawah Menparekraf bang @sandiuno semakin melek bahwa sekarang eranya media online (website & weblog) serta medsos kekinian".

Begitupun dengan Kemdikbud. Lewat akun IG @kemdikbud.ri berucap Selamat Hari Pers Nasional dan  memberi semangat untuk terus berkarya dan turut memajukan dunia pendidikan dan kebudayaan meski di tengah keterbatasan!

"Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi, Pers sebagai Akselerator Perubahan," tulis adminnya dengan mencantumkan 2 tagar yaitu #HariPersNasional dan #PersIndonesia.

TravelPlus juga memberi komentar begini: "Kereeen.., trims. Semoga Kemdikbud khususnya dirjen kebudayaan beserta jajaran di bawahnya termasuk UPT2-nya baik itu Kepala Museum (Kamus), kepala BPNB & Kepala BPCB semakin asyik bersinergi dg jurnalis/blogger yg selama ini loyal meliput kebudayaan 😍".


Kenapa TravelPlus hanya menulis ucapan selamat HPN 2021 dari tiga kementerian tersebut?

Jawabannya  sederhana, karena ketiga kementerian itulah yang selama ini kerap diliput/ditulis/disebarluaskan baik itu kegiatan menterinya, dirjennya, UPT/dispar-nya dan hal-hal terkait dengan ketiga kementerian tersebut.

Pantauan TravelPlus, dari tiga menteri tersebut yaitu MenLHK Siti Nurbaya Bakar, Menparekraf Sandiaga Uno, dan Mendikbud Nadiem Makariem, hanya MenLHK Siti Nurbaya Bakar yang mengucapkan selamat HPN 2021 lewat akun IG pribadinya @siti.nurbayabakar.

"Sejalan dengan tema Hari Pers Nasional (HPN) 2021, saya menyampaikan ucapan selamat dan rasa terima kasih kami atas dedikasi kerja jurnalistik insan pers dalam mendorong kemajuan pembangunan, khususnya dalam upaya pemulihan lingkungan yang sekaligus juga sebagai pemulihan ekonomi," tulis Menteri Siti.

Dia pun menyebut salah satu contohnya seperti yang dilaksanakan insan pers di Pulau Rupat, Bengkalis, Riau, dengan aksi penanaman pohon.

Menariknya lagi, Menteri Siti mengunggah captions itu dengan 6 foto kegiatan penanaman pohon di pulau terluar dan terdepan Indonesia tersebut, 1 video perjalanan menuju pulau itu, dan 1 foto logo HPN 2021.

TravelPlus @adjitropis pun tak lupa  memberi komentar begini: "Kereeen bu menteri @siti.nurbayabakar 😍 trimakasih 👍♥️🇮🇩🙏👌".


Spesial HPN tahun ini, TravelPlus juga membuat dua tulisan di Weblog TravelPlus Indonesia dengan judul tulisan: "Jalan-jalan di Solo Pas HPN, Lebih Sempurna Kalau Mampir ke Monpers".

Ini link-nya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/02/jalan-jalan-ke-solo-pas-hpn-lebih.html.

Lalu link-nya disebarluaskan via IG @adjitropis: https://www.instagram.com/p/CLCT66LgeDp/?igshid=xia5u42lpnqa.

Satu lagi di website Parade.id dengan judul tulisan: "Ini Keistimewaan ke Monpers Saat Hari Pers Nasional 2021".

Berikut link-nya: https://parade.id/ini-keistimewaan-ke-monpers-saat-hari-pers-nasional-2021/.

Bukan cuma itu juga mengunggah video di Tiktok @FaktaWisata.id dengan judul: "Bersyukur & Bangga Loyal sebagai Jurnalis/Blogger/Fotografer & Pegiat Medsos Kepariwisataan".

Selanjutnya video itu diunggah di akun IG @adjitropis bertajuk: "Met Hari Pers Nasional 2021" dengan menyertakan 13 fakta proses perjalanan kewartawanan TravelPlus Indonesia.

Ini link-nya: https://www.instagram.com/p/CLDzefkgVle/?igshid=1oxogm3ur1xqx

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Foto: @adjitropis, @kementerianlhk, @kemenparekraf.ri, @kemdikbud.ri & @siti.nurbayabakar.

Read more...

Mau Jelajah Ragam Curug Subang Selatan? Ini Panduannya


Nama Subang seketika melejit gara-gara pemberitaan banjir tersiar di berbagai media sejak Minggu (7/2/2021). Itu efek positifnya. Tapi banyak yang mengira seluruh wilayah salah satu kabupaten di Jawa Barat ini tergenang. 

Perkiraaan itu jelas keliru.
Berdasarkan data dari Pusdalop PB - BPBD Jawa Barat sampai dengan Selasa, (9/2/2021) pukul 23.30 WIB, terdapat 11 kecamatan yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Pamanukan, Ciasem, Blanakan, Sukasari, Legon Kulon, Subang, Cibogo, Cipunagara, Pabuaran, Patokbeusi, dan Kecamatan Tambakdahan.

Di situs resmi Pemkab Subang, subang.go.id dijelaskan Kabupaten Subang terbagi atas 3 bagian wilayah, yaitu Subang Selatan, Tengah, dan Utara.

Subang Selatan merupakan daerah yang memiliki pegunungan dengan ketinggian 500 meter sampai 1.500 Mdpl (meter di atas permukaan laut) meliputi Kecamatan Sagalaherang, Serangpanjang, Ciater, Jalancagak,  Cisalak, dan sebagian besar Kecamatan Tanjungsiang.

Subang Tengah topografinya  bergelombang atau berbukit dengan ketinggian antara 50-500 Mdpl yang mencakup Kecamatan Cijambe, Subang, Cibogo, Dawuan, Kalijati, Cipeundeuy dan sebagian besar Purwadadi serta Kecamatan Cikaum.

Sementara itu Subang Utara merupakan daerah rendah dengan rata-rata ketinggian antara 0-50 Mdpl yang meliputi wilayah Pantura (Pantai Utara) yaitu Kecamatan Pagaden, Pagaden Barat, Binong, Tambakdahan, Cipunagara, Compreng, Ciasem,  Sukasari, Pusakanagara, Pusakajaya,  Pamanukan, Legonkulon, Blanakan,  Patokbeusi, dan sebagian kecil Cikaum serta Kecamatan Purwadadi.

Jadi bukan seluruh wilayah kabupaten yang terkenal dengan Nanas Simadu ini kebanjiran, melainkan hanya di beberapa kecamatan di Subang Utara sebagaimana tersebut di atas. Sedangkan Subang bagian Tengah apalagi Subang Selatan, jelas bebas banjir.

Informasi tersebut pun dibenarkan oleh Anhar, salah seorang rekan yang menetap di Subang Selatan kepada TravelPlus Indonesia.

Menurutnya, wisatawan yang ingin berkunjung ke Subang saat ini tetap bisa dan aman, terlebih Subang bagian Selatan.


Ragam destinasi di Subang Selatan, lanjut Anhar cukup banyak, antara lain wisata alam air terjun (curug).

Berdasarkan amatan TravelPlus dan data dari Anhar serta sumber lain, ada beberapa pilihan curug di Subang Selatan antara lain Curug Cileat, Pamoyanan, Capolaga, Sadim, Mandala, Wangun, Agung, Cina, Pandawa Lima, dan Curug Cibarebeuy.

Masing-masing curug tersebut memiliki daya tarik dan keistimewaan tersendiri.

Keistimewaan Curug Cileat yang berada di Kecamatan Cisalak, misalnya merupakan curug tertinggi di Subang dengan ketinggian sekitar 100 meter.

Untuk mencapainya, harus trekking yang lumayan jauh jaraknya.

Jarak dari Kota Subang sekitar 37 km ke arah Selatan. Sementara dari jarak Kota Bandung sekitar 63 Km ke arah Utara.

Wisatawan yang ingin berkemah juga bisa di dekat area curug yang berudara sejuk ini.

Curug Agung atau dikenal dengan Batu Kapur berada di Desa Curug Agung, Kecamatan Sagalaherang.

Kalau wisatawan berangkat dari Kota Subang waktu tempuhnya sekitar 32 menit dari Subang. Kalau dari Bandung  sekitar 2,5 jam.

Keistimewaan curug ini juga ada kolam air panas yang airnya dipercaya sebagai air terapi yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit seperti gatal-gatal.

Curug Cina berada di Desa Curugagung, Kecamatan Sagalaherang.

Kalau wisatawan dari Kota Bandung, jalur menuju curug ini cukup mudah yaitu melalui pemukiman warga yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Curug yang satu ini memiliki keindahan yang dikagumi oleh banyak pengunjung   sehingga kerap menjadi lokasi berburu foto atau video.

Curug Cibareubeuy berada di Desa Nagrak, Kecamatan Ciater. Untuk mencapai curug berketinggian sekitar 40 meter ini memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit dari Desa Cibeusi karena lokasi agak terpencil.

Kendati begitu akan mendapatkan kepuasan dengan suguhan pesonanya yang indah dan masih asri.

Curug Pandawa 5 juga berada di Nagrak, Kecamatan Ciater. Lokasinya juga tak jauh dari Curug Cibareubeuy dan masih satu jalur. Jadi wisatawan bisa sekaligus ke dua curug tersebut.

Selain camping, pilihan menginapnya bisa di hotel atau cottage yang ada di Komplek Wisata Air Panas Ciater di Jl. Raya Ciater, Desa Nagrak, Kecamatan Ciater. Pilihannya banyak.

Di tempat tersebut bisa sekaligus relaksasi, berendam di  air pemandiannya yang bersumber langsung dari Gunung Tangkuban Perahu.

Pilihan lain, menginap di villa yang ada di Desa Wisata (Dewi) Sari Bunihayu di Jalan Cagak, Kecamatan Jalancagak, Selatan Kota Subang.

Selain beberapa villa, juga tersedia beberapa fasilitas lain seperti rumah makan, ruangan rapat, mushola, dan lainnya.

Kuliner dan Oleh-oleh
Usai menyambangi curug-curugnya, jangan lupa kulineran. Lokasi kulinerannya antara lain bisa di Warung Pinus dan beberapa rumah makan yang menyajikan Nasi Liwet khas Subang.

Warung Pinus merupakan kafe di kaki Gunung Tangkuban Parahu. Lokasinya tak jauh dari Sari Ater, Paralayang Santiong, Tangkuban Parahu, Gracia Spa, dan Tea Garden Resort.

Dekat pula dengan beberapa lokasi Curug Capolaga, Sadim, dan Curug Mandala. Jalan masuk ke Warung Pinus sama dengan jalan masuk utama ke objek wisata Capolaga di Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang.


Nah, sebelum pulang, sebaiknya mampir dulu ke tempat oleh-oleh di berbagai tempat di Subang untuk borong Nanas Simadu serta berbagai camilan dan minuman berbahan nanas seperti keripik nanas, dodol nanas, coklat nanas, delipel (delicious pineapple), bolu nanas, sirup nanas, dan pinadrink atau minuman yang terbuat dari sari nanas.

Pilihan lain opak singkong @opaksingkong.baraya, gitrek singkong, bubuy ayam Subang semacam pepes, oncom dawuan, abon jantung pisang, abon ikan nila, dan kerupuk miskin khas Subang serta nasi liwet instan.

Selamat menjelajah Subang Selatan  yang bebas banjir.

Lewat tulisan ini TravelPlus @adjitropis sekaligus mengucapkan turut berbelasungkawa atas musibah banjir di sejumlah titik di Subang Utara, semoga lekas surut dan tidak kebanjiran lagi.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Foto: @adjitropis, @opaksingkong.baraya, @dienjupiter, @warungpinus & @saribunihayuvillage

Read more...

Senin, 08 Februari 2021

Jalan-Jalan di Solo Pas HPN, Lebih Sempurna Kalau Mampir ke Monpers


Berwisata di Solo saat Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati para insan pewarta Indonesia setiap tanggal 9 Februari, kurang lengkap kalau tidak mampir ke Monumen Pers Nasional atau biasa disingkat Monpers. 

Lokasi museum khusus pers nasional Indonesia ini berada di depan bundaran pertemuan Jl. Gajah Mada dan Jl. Yosodipuro, Solo, Jawa Tengah, Senin (8/2/2021). Tepatnya Jl. Gajah Mada No.59.

Jalan tersebut merupakan salah satu jalan utama yang dapat dilalui pengguna jalan untuk menuju Jl. Brigjend Slamet Riyadi yang merupakan jalan utama di tengah Kota Solo.

Di dalam Monpers, Anda bisa melihat berbagai koleksi yang menggambarkan perkembangan dunia jurnalistik di  Indonesia dan juga belahan dunia dalam sejumlah diorama.

Ada diorama dengan koleksi yang menggambarkan penyebaran informasi awal kemunculan pewartaan di zaman nabi, di zaman pendudukan Belanda dan Jepang, etik-detik proklamasi kemerdekaan RI, masa-masa demokrasi terpimpin dan liberal, orde baru hingga era kebebasan pers pasca-reformasi.

Di dalamnya juga ada patung dada sepuluh tokoh pers nasional.

Koleksi menarik lainya peralatan pemancar yang dipakai pada siaran langsung terjauh pada 1936, yaitu dari Solo ke Den Haag.

Uniknya pemancar tersebut dinamakan Radio Kambing karena pernah disembunyikan pejuang RRI dan TNI di kandang kambing Desa Balong, lereng Lawu pada aksi militer Belanda II 1948-1949.

Anda juga bisa melihat kamera dan peralatan milik Udin, pewarta Harian Bernas Jogja yang dibunuh karena beritanya.

Selain itu ada koleksi jutaan eksemplar majalah dan koran dari seluruh Indonesia dari zadul (zaman dulu) antara lain Koran Tjahaya India yang terbit pada 1913.

Monpers dibangun sekitar 1918 atas perintah Mangkunegara VII, Pangeran Surakarta, sebagai balai perkumpulan dan ruang pertemuan.

Mengutip situs budaya, bangunan ini dulunya bernama Societeit Sasana Soeka dan dirancang oleh Abu Kasan Atmodirono.


Pada 1933, Sarsito Mangunkusumo dan sejumlah insinyur lainnya bertemu di gedung ini dan merintis Solosche Radio Vereeniging, radio publik pertama yang dioperasikan pribumi Indonesia.

Tiga belas tahun kemudian, pada 9 Februari 1946, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dibentuk di gedung ini.

Penetapan HPN terjadi pada era Pemerintahan Soeharto lewat Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 5 Tahun 1985.

HPN 2021 yang akan diperingati, besok, Selasa (9/2/2021) mengusung tema "Bangkit dari Pandemi, Pers sebagai Akselerator Perubahan dan Pemulihan Ekonomi".

Kepala Monpers, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Widodo Hastjaryo sebagaimana dikutip SuaraKarya.id di Solo, Senin (8/2/2021) mengatakan peringatan HPN 2021 harus mampu membakar semangat kaum wartawan dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Menurut Widodo, pihaknya menyiapkan acara Festival Pers Nasional yang diisi sejumlah agenda besar antara lain talkshow ‘Ngopi Bareng di Monpers’, Pameran Virtual ‘Napak Tilas Sejarah Monumen Pers dan Kongres Wartawan Indonesia’, berbagai rangkaian lomba virtual interaktif, dan Gowes Bareng.

Festival Pers Nasional 2021 mengusung tema utama “Napak Tilas 75 Tahun Sejarah Perjuangan Pers di Indonesia”.

Ketua Panitia Festival Pers Nasional 2021 Mahendra Ksatria Putra  menjelaskan seluruh rangkaian acara telah dipersiapkan secara matang dengan acara puncak 9 Februari 2021.

Masyarakat dapat mengikuti seluruh alur rangkaian acara Festival Pers Nasional melalui kanal Youtube dan akun medsos Monpers yang lain.


Nah buat, Anda yang ingin ke Solo mengunjungi Monpers sekaligus melihat Festival Pers Nasional 2021 sebaiknya memilih hotel/penginapan di dekat-dekat Monpers, antara lain Hotel Sahid Jaya Solo, Ibis Styles Solo, JW Naungan Coliving, Novotel Solo, Red Planet Solo, dan RedDoorz Plus.

Kalau ingin kulineran bisa memilih rumah makan atau kedai pinggir jalan (street food) di sepanjang Jl. Gajah Mada dimana Monpers berada, antara lain Bakso Tengkleng Mas Bambang, Warung Timlo Asli Solo, Gudeg Ayu, Bakmi Ramelan, dan Rumah Makan Padang Sari Bundo.

Usai kulineran bisa lanjut ke objek wisata terdekat seperti Benteng Vastenburg, Pura Mangkunegaran, dan santai di Taman Balekambang.

Lewat tulisan ini TravelPlus Indonesia @adjitropis sebagai jurnalis/blogger/fotografer sekaligus pegiat ragam medsos kekinian serta mantan Pimred Travel Club (Majalah Kepariwisataan & Kebudayaan), mengucapkan selamat HPN 2021 semoga tercapai harapan sesuai tema yang diangkat, dan selamat jalan-jalan ke Monpers di Solo.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: museumpers, surakarta.go.id & adji.


Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP