. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 20 Oktober 2019

Inilah Nama-Nama Calon Menpar dan Mendikbud Kabinet Kerja Jilid Dua

Di media sosial (medsos) dan sejumlah WhatsApp Group (WAG) tersebar beberapa broadcast (BC) daftar Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid Dua, 2019-2024.

Masing-masing BC ternyata berbeda calon menterinya. Lalu siapakah yang dicalonkan menjadi Menteri Pariwisata (Menpar) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)?



BC tentang daftar Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid Dua yang tersebar antara lain berjudul 'Bocoran Menteri Kabinet Kerja Jilid 2'.

Di BC tersebut tercantum sebagai Menpar adalah Abdullah Azwar Anas. Sedangkan Menteri Kebudayaan Nasional (Menbudnas) Hilmar Farid, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Syafiq A. Mughni, dan Menteri Pendidikan Tinggi (Mendikti) Rudiantara.

Berdasarkan BC tersebut berarti Pariwisata tetap berdiri sendiri alias mandiri sebagai kementerian yakni Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Menariknya Kebudayaan yang semula bergabung dengan Pendidikan, akhirnya berpisah, mandiri sebagai Kementerian Kebudayaan Nasional (Kemenbudnas).

Sementara Pendidikan, terpecah dua menjadi Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan Kementerian Pendidikan Tinggi (Kemendikti).

Di BC lainnya yang bertajuk 'Daftar Calon Menteri', tertera sederet nama calon Menpar yakni Arief Yahya, Azwar Anas, Haryadi Sukamdani, Fadli Zon, Ipang Wahid, Pieter F Gontha, dan Tito Sulistio.

Sebagai Mendikbud ada nama Azyumardi Azra, Haidar Bagir, Hilmar Farid, Komaruddin Hidayat, dan Muhammad Anis.

BC berikutnya yang muncul Ahad (20/10/2019) dinihari berjudul 'Komposisi Calon Menteri'.

Di BC tersebut tertera Menteri Pariwisata dan Kebudayaan (Menparbud) adalah Triawan Munaf (musisi, Bekraf, Bandung, 60 tahun).

Wakil Menteri (Wamen)-nya Herry Lotung Siregar (politisi Partai Hanura, Sumatera Utara, 59 tahun).

Berikutnya Menteri Pendidikan Tinggi Sofyan Djalil (profesional, 4 kali jadi menteri, Aceh Timur, 66 tahun). Wamen-nya Nadiem Makarim (profesional, bos GoJek, Singapura, 36 tahun).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah: KH Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah, Bandung, 61 tahun). Wamennya J Kristiadi (peneliti, Direktur CSIS, 70 tahun).

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan KH Said Aqil Siradj (ulama/Ketua Umum PB NU, Cirebon, 66 tahun).

Berdasarkan ketiga BC tersebut, TravelPlus Indonesia menanyakan kepada beberapa orang, siapakah yang tepat menjabat sebagai Menpar 2019-2024.

Ternyata jawabannya beragam. Ada yang menyebut Fadli Zon dan Haryadi Sukamdani, tapi mereka tidak memberi alasan.

Ada yang menjagokan Ipang Wahid dengan alasan untuk 5 tahun ke depan harus memprioritaskan pengembangan destinasi dengan target destinasi prioritas terlebih 5 destinasi super prioritas agar lebih berkualitas sehingga bisa setara dengan Bali. Bukan lagi memprioritaskan pemasaran seperti sekarang ini.

Ada yang tak menyebut nama calonnya, namun dia menilai yang pantas menjadi Menpar, pertama figurnya harus memahami anatomi bisnis pariwisata, from A to Z.

Kedua, punya leadership di atas standar dan relation-nya juga bagus.

Ada pula yang mengatakan Arief Yahya masih cocok meneruskan sepak terjangnya sebagai Menpar untuk kali kedua.

Di BC berjudul 'Susunan Kabinet II Jokowi-Amin periode 2019-2024', disebut Menteri Pariwisata dan Kebudayaan (Menparbud) adalah Triawan Munaf  dan Wamen-nya Riyad.

Menariknya nama Arief Yahya dicantumkan bukan sebagai Menpar melainkan Kepala Badan  Pembangunan Destinasi Pariwisata Nasional (BPDPN). Sepertinya badan baru.

TravelPlus Indonesia juga menanyakan kepada sejumlah orang lainnya, apakah sebaiknya Kebudayaan tetap bergabung dengan Pendidikan, kembali lagi dengan Pariwisata atau justru berdiri sendiri sebagai Kemenbud?

Lagi-lagi jawabannya juga beragam. Ada yang mengatakan Kebudayaan mau gabung, pisah atau bahkan berdiri sendiri itu sama saja.

Terpenting visi dan misinya jelas, terus aksinya bisa bikin pembaharuan kemajuan untuk Kebudayaan Nasional yang kaya dan beragam ini, supaya generasi millenial bangga dengan budayanya sendiri alias tidak gengsi menjadi anak daerah.

Ada juga yang bilang sebenarnya dari dulu dia berharap Kebudayaan bisa berdiri sendiri, tidak bergabung dengan Pendidikan, Pariwisata atau sektor lainnya. Tapi kalau berdiri sendiri sepertinya tidak mungkin.

Kalau kembali bergabung dengan Pariwisata itu bisa saja kejadian lagi. Namun paling baik adalah tetap di Kemendikbud.

Pendapat lainnya berbunyi begini, idealnya Kebudayaan memang bisa berdiri sendiri sebagai kementerian. Tapi harus realistis karena kayaknya belum sanggup.

Paling cocok, ya kembali bergabung lagi dengan Pariwisata menjadi Kemenbudpar karena lebih berdayaguna pengelolaannya, lebih aplikatif, dan lebih nyambung berdasarkan pengalaman sebelumnya.

Ketika ditanya kalau Kebudayaan tetap dengan Pendidikan, siapa yang cocok menjadi Mendikbud? Ada yang tegas menjawab, mudah-mudahan Hilmar Farid, alasannya biar kebudayaan tidak jadi anak tiri.

Nah, bagaimana dengan Anda, apakah punya calon jagoan tersendiri yang pantas menjadi Menpar dan Mendikbud untuk Kabinet Kerja Jilid Dua? Atau kita sama-sama tunggu saja pengumumannya yang kabarnya tinggal menghitung jam.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig @adjitropis)

Captions:
1. Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta.

Read more...

Sabtu, 19 Oktober 2019

Festival Pesona Budaya Tua Buton Masuk Top 100 CoE National 2020, Ini Harapannya

Festival Pesona Budaya Tua Buton (FPBTB) milik Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya masuk Top 100 Calender of Events (CoE) pariwisata nasional lagi. Wow, selamat.



Dengan keberhasilan FPBTB kembali masuk kalender iven nasional ini, Buton sangat mengharapkan dukungan peningkatan promosinya sehingga dapat mengurangi beban daerah. "Buton juga berharap ada peningkatan kualitas kemasan festival tahunan ini sehingga lebih memiliki nilai jual yang tetap memiliki identitas Buton," ungkap Zainuddin.

Karena FPBTB ini menyangkut pagelaran budaya tua Buton yamg sudah menjadi pedoman hidup masyarakat Buton, maka materi acaranya yang wajib ada seperti yang sudah ditampilkan.

Selain itu kegiatan-kegiatan baru untuk merangsang budaya kreativitas generasi Buton dalam memanfaatkan potensi budayanya.

FPBTB, lanjut Zainuddin sudah memiliki pasar kunjungan tersendiri, yaitu kapal-kapal yacht yang masuk di Indonesia sejak 3 tahun terakhir.

"Mereka singgah dan berlabuh di Teluk Pasarwajo cukup banyak dibanding dengan daerah lain antara 35 sampai 40 yacht, berlabuh 5 sampai 14 hari yang secara otomatis memberikan pemasukan bagi perekonomian daerah," terangnya.

Terkait itu Buton sangat mengharapkan pengelolaan informasi yang lebih berkualitas sehingga dapat menembus pasar internasional. "Buton juga sangat mengharapkan dukungan regulasi, sehingga para yachter dengan kapal yacht-nya merasa nyaman selama berada di Teluk Pasarwajo," tambahnya.

Lebih lanjut Zainuddin menjelaskan kalau FPBTB ini sudah digelar sejak tahun 2013, dan diselenggarakan pada tanggal 19 - 24 Agustus setiap tahun. FPBTB 2020 nanti adalah penyelenggaraan ke-8.

"Jadi selama ini tidak pernah berubah tanggal dan tempat pelaksanaannya. Ini adalah bentuk kreaktivitas daerah yang harus menjadi perhatian dan dikembangkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata atau Kemenpar, sehingga FPBTB semakin memiliki kualitas untuk dapat mendokrak kunjungan wisman di Indonesia," pungkasnya.

Sebagai catatan, kalender iven pariwisata nasional ini diluncurkan oleh Kemenpar pertama kalinya pada tahun 2016.

Ketika itu dua iven andalan Provinsi Sultra yang terpilih yakni FPBTB dan Wakatobi Wave. Namun tiga tahun terakhir ( 2017-2019) FPBTB gagal terpilih. Akhirnya pada Top 100 CoE National 2020, FPBTB kembali berhasil masuk.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, Ig @adjitropis)

Captions:
1. Ribuan pengujung lokal, wisnus, dan wisman menyaksikan suguhan tarian kolosal dalam Festival Pesona Budaya Tua Buton (FPBTB) 2019, Agustus lalu.
2. Kadispar Kabupaten Buton La Ode Abdul Zainuddin Napa (kemeja biru muda) didampingi sekretarisnya Rusdi Nudi (kaos kuning) tengah berbincang dengan Mr. Andre dari Australia, usai survey pembangunan hanstand untuk kapal yacht di Buton.(dok. disparkab buton)
3. FPBTB tahun ini pun menarik para yachter mancanegara melabuhkan kapal-kapal yacht-nya di Teluk Pasarwajo untuk menikmati rangkaian acaranya.

Read more...

Rabu, 16 Oktober 2019

Ini Top 10 Calendar of Events Indonesia 2020, PKB Diposisi Teratas

Wow, Pesta Kesenian Bali (PKB) menduduki posisi pertama daftar Top 10 Calendar of Events (CoE) National 2020.



TravelPlus Indonesia menilai pemilihan PKB diranking 1 Top 10 CoE National untuk tahun depan amatlah pantas (baca: tepat).

Sejak awal, penyelengaraan PKB selalu konsisten, kemasannya luar biasa keren, teratur, tertib, dan boleh dibilang world class, berkelas dunia.

Melihat Bali berhasil mengemas pesta keseniannya yang bermuatan lokal dengan apik dan profesional, tak berlebihan sewaktu kali pertama meliput PKB, TravelPlus Indonesia langsung merekomendasikan agar daerah lain di Indonesia melakukan studi banding/melihat/mencontoh bagaimana Bali mengemas PKB dengan apik sehingga mendunia dan peserta parade/pawainya datang bukan hanya dari berbagai provinsi di Tanah Air, pun mancanegara.

Dengan kata lain pemgemasannya itu patut ditiru oleh festival budaya lainnya agar dapat menarik kunjungan wisatawan.

Sekali lagi, yang dicontoh/ditiru dalam hal ini adalah cara pengemasaannya (termasuk suguhan yang ditampilkan setiap tim/kontingen/peserta benar-benar yang terbaik dan sudah terseleksi oleh tim kurator, pakaian/kostum/atribut pawainya, durasinya, pengaturan waktu tampil, lokasinya, tim keamanan/pemandu pawai, dll). Sementara mengenai isi acaranya tetap bermuatan budaya lokal masing-masing daerah bersangkutan.

Selain PKB, ada satu event di Pulau Dewata yang juga berhasil masuk Top 10 CoE National 2020 yakni Sanur Village Festival yang berada diposisi kelima, setelah event Art Jog ( Jogja, DIY) yang menempati urutan keempat.

Peluncuran baik Top 10 CoE National 2020 dan Top 100 CoE National 2020 Kementerian Pariwisata dilakukan langsung oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (15/10).

Arief Yahya mengatakan CoE  2020 akan berdampak besar dalam mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan juga menggerakkan wisatawan nusantara (wisnus) ke destinasi yang tersebar di 34 provinsi.

Berikut ini daftar Top 10 CoE National (Pariwisata Indonesia) di tahun 2020 sebagaimana dikutip genpi.id:
1. Pesta Kesenian Bali
2. Jember Fashion Carnival
3. Banyuwangi Ethno Carnival
4. Art Jog
5. Sanur Village Festival
6. Iron Man 70.3 Bintan
7. Borobudur Marathon (Magelang, Jateng)
8. Java Jazz (Jakarta)
9. F8 Festival (Makassar, Sulsel)
10. Tomohon International Flower Festival (Tomohon, Sulut).

Di antara 10 event tersebut, Anda berencana ingin melihat event apa saja tahun depan?

Nah, biar terwujud, mulai hari ini sebaiknya Anda siapkan anggarannya, baik untuk transportasi, akomodasi, konsumsi (makan/minum, kulineran, dan oleh-oleh), serta untuk kunjungan ke sejumlah objek wisata usai melihat event pilihan tersebut.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig @adjitropis)

Captions:
1. Salah satu suguhan parade/pawai budaya di Pesta Kesenian Bali (PKB).

Read more...

Minggu, 13 Oktober 2019

Permintaan MICE Meningkat, KJ Hotel Yogyakarta Tambah 2 Meeting Room Baru

Melihat permintaan akan MICE (Meeting, Incentive, Conference & Expo) di Yogyakarta terus meningkat, KJ Hotel pun menambah meeting room-nya untuk menangkap peluang positif itu.



Nama ruang rapat teranyarnya itu Narayana dan Khrisna yang masing-masing berkapasitas 100 pax.

"Kedua new meeting rooms di lt. 2 hotel bintang 4 ini bisa digabung menjadi sebuah meeting room bermuatan 200 pax untuk berbagai meeting, dan lainnya," ungkap Veri Diana selaku general manager KJ Hotel Yogyakarta kepada TravelPlus Indonesia, Minggu (13/10/2019).

Menurut Nana begitu sapaan akrab Veri Diana, permintaan (demand) akan MICE di Yogyakarta luar biasa.

"Buktinya dua ruang rapat baru di KJ Hotel itu sudah banyak yang pesan dan digunakan, padahal baru dibuka 2 minggu lalu dan belum soft opening," terang Nana.

Bukti lain kalau demand MICE Yogyakarta menggembirakan, lanjut Nana, terlihat dari peningkatan penyewaan ruang rapat khususnya di KJ Hotel.

"Average per day ada 2 meeting events, dan Sabtu-Minggu sering terisi juga untuk wisuda, dan lainnya. Jadi ada sekitar 60 kali meeting events rata-rata setiap bulannya di KJ Hotel," jelas Nana.

Bukan cuma 2 ruang rapat baru, KJ Hotel pun menambah 3 bangunan baru untuk memanjakan para tamunya yang menginap. Ketiga bangunan itu untuk Spa, fitness center, dan kids club.

"Rencana ketiga bangunan baru itu akan dioperasikan rencana November 2019 ini," ungkap Nana lagi.

Marketing communication (Marcomm) atau Public Relation (PR) KJ Hotel Yogyakarta Annisa Puspita Sari menambahkan KJ Hotel sebelumnya sudah memiliki 4 meeting rooms lama yakni Bima yang berkapasitas 300 orang, Arjuna (30 orang), Pramesti (20 orang), dan Abimanyu (20 orang) serta 1 ballroom bernama Rama Shinta di lt. 8 yang mampu menampung sampai 500 orang.

"Hari Sabtu, 12 Oktober 2019 ballroom Rama Shinta dipakai untuk acara wisuda Akademi Fisioterapi 'YAB' Yogyakarta sedangkan new meeting room Khrisna dipakai buat rapat Geodesi UGM," terang Annisa.

Tarif sewa room meeting di KJ Hotel cukup terjangkau namun tergantung durasinya.

Untuk meeting atau kegiatan lain yang berdurasi 10 jam, biayanya Rp 350 ribu per pax. Harga itu sudah termasuk 2 kali coffee break, 1 kali lunch, dan 1 kali dinner.

"Kalau durasi meeting-nya 8 jam Rp 230 ribu per pax sudah termasuk 2 kali coffee break dan 1 kali lunch. Sedangkan yang berdurasi 4 jam Rp 200 ribu per pax sudah termasuk 1 kali lunch dan 1 kali coffee break. Ada juga meeting package baik bussines maupun exclusive," terang Annisa.

Asyiknya lagi, usai meeting di KJ Hotel Yogyakarta, bisa santai sambil ngemil atau berenang di swimming pool. Pilihan lain ber-Spa atau ke fitness center.

"Mau jalan-jalan ke beberapa objek wisata di sekitar KJ Hotel juga bisa antara lain ke Kraton Jogja, Tamansari (water castle), Alun-alun Kidul/Utara Kraton, hangout di kampung turis Prawirotaman, kulineran dan belanja batik di Jalan Malioboro dan Pasar Beringharjo, ke sentra Gudeg, dan juga ke sentra keramik di Kasongan," beber Annisa.

Nah, instansi/perusahaan Anda tertarik menggelar rapat dan lainnya di room meeting lama maupun baru atau di ballroom-nya KJ Hotel Yogyakarta, bisa reservasi antara lain via email rsv@kjhoteljogja.com dan www.kjhoteljogja.com.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Salah satu meeting room di KJ Hotel Yogyakarta. (dok. KJ Hotel)
2. Veri Diana general manager KJ Hotel Yogyakarta. (dok. @veri_nana_diana)
3. KJ Hotel Yogyakarta, hotel bintang empat yang kini menambah meeting room-nya.
4. Ruang rapat di KJ Hotel Yogyakarta.
5. Pintu masuk ballroom di lt. 8 KJ Hotel Yogyakarta.
6. Permintaan untuk MICE terutama meeting di KJ Hotel Yogyakarta meningkat.


Read more...

Sabtu, 12 Oktober 2019

Ini Sederet Keistimewaan Hotel Unisi Yogyakarta yang Berkonsep Syariah

Akomodasi di Yogyakarta sangat banyak dan beragam. Salah satunya Hotel Unisi yang memiliki sederet keistimewaan.



Pertama, Hotel Unisi menjadi hotel bintang dua pertama di Yogyakarta yang berkonsep syariah atau syariah hospitality.

Lantaran mengusung konsep tersebut tentu memberi kepastian buat saya, bukan cuma soal fasilitas kamar dan makanan yang disuguhkan, pun suasananya.

Hotel ini menawarkan 2 type kamar yakni Superior dan Deluxe yang dirancang simple modern namun megah, baik single bed maupun double bed.

Menurut general manager Hotel Unisi Yogyakarta Kukuh Wibawanto total jumlah kamarnya ada 71 dengan tarif mulai dari Rp 450 ribu per malam untuk Superior dan mulai dari 750 ribu untuk Deluxe saat hari biasa atau weekday.

Namun traveler juga bisa mendapatkan harga spesial bila datang dan memesan langsung ke Hotel Unisi.

"Fasilitas di setiap kamarnya selain ada tanda arah kiblat, juga disediakan sajadah, kitab suci Al-Quran, jadwal sholat untuk wilayah Yogyakarta, buku saku Doa Sehari-hari, dan lainnya," terang Kukuh.

Saat menuju kamar 710 di lantai 7, lantai tertinggi hotel ini, saya juga mendengar lantunan rekaman lagu-lagu Islami dan orang mengaji. Jadi atmosfir sebagai hotel syariah terasa hadir.

Bukan cuma itu, saya juga bisa mengakses WiFi super lancar di dalam kamar dan seluruh area hotel, termasuk di restonya.

Aneka menu makanan dan minuman yang disajikan di Unisi Resto di Lantai 2 dipastikan bukan cuma enak pun mengusung label halal sehingga saya tidak merasa was-was.

Hotel ini pun memiliki mushola di lantai 3. Buat tamu yang ingin sholat wajib berjamaah maupun sholat Jumat, bisa ke Masjid Nurul Huda di Sosrowijayan Wetan, tepatnya di bagian dalam salah satu gang Sarkem sekitar 2 menit jalan kaki dari hotel ini.

Keistimewaan kedua, lokasi hotelnya sangat strategis. Hotel yang berada di Jl. Pasar Kembang (Sarkem) No.42, pusat Kota Jogja ini berada diseberang pintu Selatan Stasiun Yogyakarta.

Waktu saya datang dari Stasiun Gambir Jakarta ke Stasiun Yogyakarta, tinggal menyeberang jalan kaki ke hotel ini, amat praktis.

Keistimewaan lainnya, ketika ingin wisata kuliner lesehan dan ke Masjid Malioboro DPRD di Jalan Malioboro yang fenomenal dan mendunia, saya cukup jalan kaki sekitar 3 menit.

Letak hotel ini juga tidak jauh dari landmark Tugu Jogja, Pasar Tradisional Beringharjo, dan Museum Benteng Vredeburg, jadi cukup berjalan kaki. Kalau ingin ke Masjid Gedhe Kauman, Alun-alun, dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, bisa naik becak ataupun ojek online (ojol) tak sampai Rp 10 ribu.

Melihat sederet keistimewaannya itu, tak berlebihan kalau saya merasa nyaman dan betah menginap di hotel yang ber-website www.hotelunisi.com ini selama berwisata di Yogyakarta. Saya harap Anda dan keluarga pun begitu.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Paras Hotel Unisi Yogyakarta pada malam hari,  hotel bintang dua ini berkosep syariah berada di seberang pintu Selatan Stasiun Tugu Yogyakarta.
2. Salah satu kamar type Deluxe di Hotel Unisi Yogyakarta.
3. Setiap kamar dilengkapi dengan sajadah, Al-Qur'an, tanda kiblat dan lainnya.
4. Unisi Resto hanya menyediakan aneka makanan dan minuman berlabel halal.
5. Letak Hotel Unisi juga sangat dekat dengan Jalan Malioboro yang fenomenal dan mendunia.
6. Sejumlah sertifikat yang membuktikan
Hotel Unisi Yogyakarta mengusung konsep syariah atau syariah hospitality.


Read more...

Resepsi Pernikahan di Kolam Renang KJ Hotel Yogyakarta, Hemm.., Jauh Lebih Berkesan

Biasanya kolam renang (swimming pool) yang ada di hotel berbintang digunakan untuk aktivitas berenang buat tamu yang menginap dan pengunjung umum. Tapi di KJ Hotel Yogyakarta, kerap pula  dimanfaatkan untuk akad nikah sekaligus resepsi pernikahan, pesta ulang tahun, dan lainnya. Wow keren.



Pantauan TravelPlus Indonesia saat menginap di hotel bintang 4 yang berada di Jl. Parangtritis No.120 Yogyakarta ini, acara akad nikah pasangan tersebut berlangsung pagi hari. Kemudian disusul acara resepsinya sampai jelang makan siang.

Panggung pernikahan (wedding stage)-nya ditempatkan di sisi kanan kolam renang, menghadap kolam renang yang berlantai dasar biru.

Pelaminannya berupa dinding kayu bercat coklat yang diberi hiasan rangkaian bunga di bagian atas serta tiga kain putih sebagai gorden bagian belakang.

Di atas panggungnya ada kursi panjang untuk mempelai pria dan wanita serta dua kursi di bagian kiri dan dua kursi lagi di bagian kanan untuk orangtua masing-masing mempelai. Warna kursinya juga coklat. Sedangkan lantai panggungnya dialasi permadani berwarna merah.

Sementara deretan bangku buat para tamu ditempatkan di bagian kiri kolam renang.

Guna mempercantik dan menambah atmosfir resepsi pernikahan, di tepi kolam renang dihiasi balon warna putih dan hijau. Sedangkan di lantai gazebo di tepi kolam renang, ditempatkan hiasan sepasang bangau dari handuk.

Menurut general manager KJ Hotel Yogyakarta Veri Diana acara akad nikah dan resepsi pernikahan sudah sering digelar di swimming pool yang berada di lantai dasar, samping Ila Kitchen, restoran hotel ini.

"Selain di ballroom yang berkonsep indoor di lantai 8 hotel ini, acara akad nikah sekaligus resepsinya juga sering diadakan di swimming pool KJ Hotel Yogyakarta," terang Veri Diana yang akrab disapa Nana.

Akad nikah dan resepsi di swimming pool KJ Hotel Yogyakarta diminati bisa jadi karena biayanya lebih terjangkau, pun memberikan atmosfir yang berbeda dan tentunya jauh lebih berkesan karena berkonsep outdoor.

Marketing communication (Marcomm) atau Public Relation (PR) KJ Hotel Yogyakarta Annisa Puspita Sari mengatakan harga paket wedding di swimming pool cuma Rp 120 ribu/pax, minimal 300 orang dengan durasi 4 jam.

"Harga tersebut sudah termasuk prasmanan satu kali dan satu kamar tipe Deluxe satu malam untuk pengantin," jelas Annisa seraya menambahkan KJ Hotel memiliki total 122 kamar beragam tipe yakni Superior, Deluxe, Family Suite, dan KJ Suite dengan tarif mulai dari Rp 1,1 juta sampai Rp 2,5 juta/kamar/malam.

Kata Annisa kalau tidak ada acara akad nikah dan resepsi, kolam renang yang buka 24 jam tersebut bisa digunakan tamu yang menginap, secara gratis.

"Buat pengunjung umum yang tidak menginap juga bisa berenang di kolam renang hotel ini dengan tarif Rp 55 ribu per orang sudah termasuk makanan kecil dan minuman," tambah Annisa.

Pada malam hari, tamu dan pengunjung juga bisa melihat suguhan live music di kolam renang  sambil menikmati kopi dan minuman lain serta aneka makanan ringan.

Kolam renang di KJ Hotel Yogyakarta memiliki 3 kolam yakni kolam untuk orang dewasa, kolam untuk anak-anak, dan kolam jacuzzi.

Tamu maupun pengunjung juga bisa memanfaatkan jacuzzi secara cuma-cuma.

"KJ Hotel menjadi satu-satunya hotel di area Selatan Yogyakarta yang dilengkapi kacuzzi yang buka setiap hari mulai pukul 5 sore sampai 11 malam," terang Annisa.

Kembali ke resepsi pernikahan pasangan dari Jogja di swimming pool KJ Hotel Yogyakarta, selepas para tamu memberi ucapan selamat kepada kedua mempelai, kemudian ada hiburan penampilan women wedding singer yang melantunkan sejumlah lagu romantis baik Indonesia maupun Barat.

Kedua mempelai pun tak mau kalah, ikut menyumbangkan sebuah lagu favorit mereka berdua.

Nah, buat Anda yang berencana melangsungkan akad nikah dan resepsi berkonsep outdoor di swimming pool KJ Hotel Yogyakarta maupun indoor di ballroom-nya, atau ingin menginap di salah satu tipe kamarnya yang mewah nan elegan lalu menikmati fasilitas kolam renang dan jacuzzi-nya, bisa pesan antara lain lewat email reservation@kjhoteljogja.com, via FB/IG @kjhotelyogyajarta atau website-nya www.kjhoteljogja.com.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Resepsi pernikahan pengantin asal Jogja di swimming pool KJ Hotel Yogyakarta, Sabtu (12/10/2019).
2. Suasana kolam renang diabadikan dari lantai 2 KJ Hotel Yogyakarta.
3. Tamu resepsi pernikahan di dekat gazebo kolam renang.
4. Wajah bagian depan KJ Hotel Yogyakarta.
5. Salah satu kamar KJ Hotel Yogyakarta type Deluxe.
6. Suasana swimming pool pada malam hari.
7. Pesona kolam renang dari lantai 7 KJ Hotel Yogyakarta.


Read more...

Kamis, 03 Oktober 2019

Ini Film Korea dan Indonesia yang Bakal Disuguhkan di KIFF 2019

Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2019 akan digelar pada tanggal 10 Oktober hingga 13 Oktober 2019.



Adapun rangkaian acaranya dimulai dengan penayangan khusus atau pre event show yang akan menayangkan film Sunny dan Bebas pada Rabu, 9 Oktober di CGV Grand Indonesia untuk umum dan media.

Dalam siaran pers yang dibagikan usai jumpa pers di Jakarta, Kamis (3/10/2019), disebutkan sebanyak 15 film Korea akan tayang selama KIFF 2019, sekaligus mengedukasi penonton tentang sejarah, budaya dan kehidupan sosial masyarakat Korea.

Film ‘The Bad Guys: Reign of Chaos’ yang disutradarai oleh Son Yong-ho dan dibintangi oleh Kim Sang-joong, Ma Dong-seok dan Kim A-joong akan menjadi pembuka KIFF 2019 pada 10 Oktober.

Film Korea unggulan lainnya yang akan diputar selama festival di antaranya ‘Tazza: One Eyed Jack’, ‘The Gangster, The Cop the Devil’, ‘Parasite’.

Sementara film Indonesia yang akan ditampilkan antara lain, ‘Bebas’, dan ‘Dua Garis Biru’.

Pada pemutaran kedua film tersebut, para pemainnya akan hadir untuk menyapa, ataupun berdiskusi dengan penonton.

Penonton yang ingin menikmati film-film diputar di KIFF 2019 yang cukup membeli tiket dengan harga Rp15.000 saja.

Penonton bisa hadir pada hari-H dan langsung membeli tiket-tiket film yang akan ditontonnya hari itu di ticket box. Ticket box KIFF 2019 dibuka mulai jam 10.00 WIB di hari-hari festival.

Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia, pejabat pemerintah Indonesia, pekerja film Indonesia, dan tamu penting lainnya termasuk aktris utama film ‘Sunny’, Kang Sora diagendakan menghadiri pembukaan KIFF 2019 pada 10 Oktober.

Film Sunny yang dirilis pada tahun 2011 ini diproduksi ulang oleh Miles Films dengan judul ‘Bebas’ yang rilis nasional di bioskop mulai tanggal 3 Oktober 2019.

Acara tahunan KIFF yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia dan dilaksanakan oleh Korean Cultural Center (KCC) Indonesia dan CGV Cinemas ini bertujuan untuk memperkuat kegiatan pertukaran budaya Indonesia dan Korea di Indonesia melalui film.

KIFF diadakan pertama kali pada tahun 2013 dan kemudian menjadi acara tahunan dengan okupansi kursi rata-rata mencapai 70%, mengambil peran dalam ‘Korean Wave’, istilah untuk semakin berkembang dan populernya sisi hiburan dan budaya asal Korea, termasuk musik dan drama Korea di Indonesia.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig @adjitropis)
Foto: dok.kiff2019

Read more...

Rabu, 02 Oktober 2019

APWI 2020 Berhadiah Total Rp 1 Miliar

Dinilai memiliki _media value_ yang tinggi sehingga efektif mempromosikan kebijakan strategis Kementerian Pariwsata (Kemenpar) dan destinasi wisata di Tanah Air, ajang Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) tahun depan akan diadakan dengan hadiah yang lebih besar, totalnya menjadi Rp 1 Miliar.



"Total hadiah APWI 2020 sebesar Rp 1 miliar, dua kali lebih tinggi dari tahun ini yang berjumlah Rp500 juta. Hadiah kategori Best of The Best untuk APWI tahun depan juga bakal naik menjadi Rp 250 juta, tahun ini hanya Rp100 juta," ungkap Arief Yahya.

Tema APWI 2020, sambung Arief Yahya akan mengangkat Tourism 4.0 yang merupakan perpaduan era digital dan milenial.

Total hadiah APWI terus mengalami peningkatan. Tercatat pada 2017 total hadiah yang diberikan Rp200 juta, pada 2018 naik menjadi Rp300 juta, dan 2019 meningkat signifikan menjadi Rp500 juta.

“Hadiahnya relatif besar. Tapi Media Value APWI 2019 bisa mencapai Rp15 miliar. Jauh lebih tinggi dari anggaran yang kami berikan. Ilmunya media valuenya tinggi, dan eskposurenya besar sehingga sangat membantu promosi sesuai tema yang ditetapkan,” jelas Arief Yahya.

Sekretaris Kementerian Pariwisata, Kurleni Ukar menambahkan pemberian penghargaan APWI 2019 merupakan bentuk apresiasi Kemenpar kepada para pewarta pariwisata atas karya tulisan dan tayangan televisi terbaik mereka seputar _Millennial Tourism_ sebagaimana tema utama dan Destinasi Super Prioritas yang mendapat perhatian khusus pemerintah.

"Dengan tema wisata milenial, pihaknya berharap kinerja sektor pariwisata Indonesia semakin baik termasuk dalam upaya memenuhi target kunjungan 18,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini, di mana lebih dari 50 persen datang dari kalangan kaum milenial," terang Kurleni.

Lomba APWI 2019 diadakan dengan dua tema besar, yaitu Millennial Tourism dan 5 Destinasi Super Prioritas.

Kompetisi diikuti peserta masing-masing kategori yaitu Majalah 28 karya, Surat Kabar 40 karya, Televisi 73 karya, Blog 92 karya, Media Online 117 karya, dan Kategori Khusus 79 karya dan satu kategori Best of The Best.

Lomba tahunan yang sudah digelar sejak 2003 ini juga memberikan voucher liburan dengan total nilai sebesar Rp31 juta dari tiket.com. 

Berikut daftar pemenang APWI 2019:

*Pemenang Kategori Blogger APWI 2019*

Juara Satu: "The Kaldera, Pintu Milenial Tourism di Toba" karya Ang Tek Khun.

Juara Dua: “Terjebak di Antara Dua Dimensi Waktu de Tjolomadoe” karya Sukma Mustika Aji.

Juara Tiga: “Jelajah Budaya dan Sejarah Dalam Jogja Cross Culture Wisata Yang Cocok Buat Milenial" karya Arinta Setiasari.

Juara Harapan Satu: “Mencoba De Loano Glamorous Camping, Wisata Kemah Milenial di Dekat Borobudur" karya Ardian Kusuma.

Juara Harapan Dua: “Taman Bunga Sampai Tempat Angker, Serunya Berburu Destinasi Instagramable" karya Fahrio Rizaldi Abror.

Pemenang Kategori Cetak Majalah APWI 2019

Juara Satu: “Vakansi Visual" karya Kurniadi Widodo dan Christian Rahadiansyah.

Juara Dua: “Ekspresi Imajinasi Ala Milenial" karya Dody Wiraseto.

Juara Tiga: “Semarang" karya Andri Syahreza.

Juara Harapan Satu: “Berebut Pasar Pelancong Milenial yang Seksi" karya Sri Niken Handayani.

Juara Harapan Dua: “Wisata Milenial di Jogjakarta" karya Harry Purnama. 

*Pemenang Kategori Media Cetak Koran APWI 2019*

Juara Satu: “Nge-Vlog” di Dataran Tinggi Dieng" karya Arief Suharto”. 

Juara Dua: “Jelajah Hutan Anggrek Nan Kekinian" karya Briyanbodo Hendro.

Juara Tiga: “Menggenggam Promosi Digital, Menggaet Wisman Milenial" karya Fadhil.

Juara Harapan Satu: “Lukisan Warna Bumi Anoa" karya Saiful Rijal Yunus.

Juara Harapan Dua: “Kenalkan Waktu Ulo dan Pegon Melalui Vlog dan Blog" karya Bagus Supriadi.

*Pemenang Kategori Media Online APWI 2019*

Juara Satu: “Bius Tujuh Destinasi Kekinian Bandung" karya Edi Sutrisno.

Juara Dua: “Pesona Cinta dari Teluk Jering" karya Muhammad Amin.

Juara Tiga: “Mengincar Wisatawan Milenial dengan Warisan Dunia" karya Miko Elfisha.

Juara Harapan Satu: “Melepas Penat Sejenak di Kafe Tengah Hutan Kota Jakarta nan Instagramable" karya Dinny Mutiah.

Juara Harapan Dua: “Mencari Permata Tersembunyi di Yogyakarya" karya Silvita Agmasari.

*Pemenang Kategori Media Televisi APWI 2019*

Juara Satu: “Menyusuri Jejak Kolonial ala Milenial, program Geopark Indonesia, INEWS”.

Juara Dua: “I Love Jakarta, program Journey, Metro TV”.

Juara Tiga: “Wisata Milenial Bandung Juara, program Jalan-Jalan! Kompas TV”.

Juara Harapan Satu: “Surga di Ujung Timur Nusantara, program Destinasi Liputan 6, SCTV”.

Juara Harapan Dua: “Surga Nomad di Pulau Dewata, program Inside Indonesia, CNN Indonesia TV”.

*Pemenang Kategori Khusus APWI 2019*

Juara Satu: “Melirik Wisata Nomadik Labuan Bajo, program Inside Indonesia, CNN Indonesia TV”.

Juara Dua: “Jalan Jalan! Horas Menjuah-juah, program Jalan-Jalan! Kompas TV”.

Juara Tiga: “Pesona Kawasan Wisata Mandalika, program CNN Indonesia News, CNN Indonesia TV”.

Juara Harapan Satu: “Bukit Holbung Danau Toba karya Yuki Anggia Putri”.

Juara Harapan Dua: “Mengakrabi Romantisme Borobudur Nan Penuh Teka-Teki karya Hannif Andy Al Anshori”.

*Pemenang Best Of The Best APWI 2019*:  Surga Cantik dari Indonesia Timur, program Travel Addict, GTV.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig; @adjitropis)
Foto: dok.biro komlik kemenpar

Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP