. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 20 Januari 2012

Menjelajahi Ratusan Dive Spot Raja Ampat


Raja Ampat, Papua Barat disebut-sebut sebagai salah satu dari 5 lokasi menyelam (diving) terbaik di dunia. Predikat ini jelas membanggakan. Padahan ada ribuan lokasi menyelam di dunia ini. Apa kelebihan Raja Ampat dan dimana saja dive spot terbaiknya?

Ada ratusan titik menyelam (divespot) di Raja Ampat, sebut saja Manta Point disekitar perairan Pulau Arborek, di Selat Dampier. Dinamamakan begitu karena di titik ini mudah ditemukan ikan pari atau biasa di sebut Manta. Ukuran ikannya ada yang lebar sayapnya mencapai 5 meter dengan warna badannnya hitan dan putih.

Ada juga divespot P47Thunderbolt Wreckplane yang terletak 30 meter dari bibir Pantai Way dengan naik boat. Pulau kecil ini berpantai dengan pasir putih dan beberapa pohon pinus. Di spot ini Anda bakal menemukan sebuah bangkai pesawat dalam posisi terbalik di sebuah slope dengan kemiringan sekitar 45 derajat di antra karang-karang.

Pesawat P47 merupkan tipe pesawat fighter dengan ukurannya yanglebih besar dari pesawat tipe fighter lainnya. Diperkirakan pesawat ini jatuh pada Perang Dunia II sekitar tahun 1944.

Selain itu Mike’s Point, nama anak dari penyelam yang mempopulerkani divespot ini yaitu ‘Max Ammer the dutchman’. Dive spot ini berjarak berdekatan dengan Pulau Kerupiar ,tepatnya di area Selat Dampier, masih dekat dengan Manta Sand.

Hampir semua spot di Raja Ampat bernama orang asing. Selain Mike’s Point, ada nama Andy’s Ultimate, Melissa’s Garden, Anita’s Garden, Alex’s Rock, Marit’s Mount, dan Edi’s Black Forest.

Masih banyak lagi divespot di Raja Ampat yang patut Anda selami seperti lokasi menyelam di periaran Pulau Wayag. Kelebihan di Pulau ini, selain menawarkan keindahan bawah laut yang sangat bervariatif spesiesnya, juga menawarkan pemandangan atas laut yang memukau.

Selain itu ada dive spot the Rock di Bag Island dengan ciri terdapat gua batu dan sering ditemui schooling sweetlips, Ridge di Pulau Yanggefo yang menawarkan keindahan softcoral Raja Ampat yang luar biasa, the Point di Kalig Island yang banyak terdapat sejumlah penyu yang asyik berenang, dan Baracuda di Penemu Island dengan ciri khas banyak ditemukan schooling barracuda serta Tomolol Cave di area Missol Island dengan menyelam unik karena Anda bakal muncul dibawah gua tebing raksasa.

Jika belum puas, cari divespot lainnya. Sebaiknya bawa buku “Diving Indonesia’s Raja Ampat – The Planet’s Most Bio-Diver Reefs”, karya Burt Jones dan Maurine Shimlock yang memuat detil ratusan divespot di Raja Ampat berikut foto-fotonya.

Sebaiknya saat menyelam. Anda dipandu para local guide, karena mereka lebih memahami kondisi laut dan arusnya termasuk tingkah laku beragam ikan dan penghuni bawah laut Raja Ampat lainnya.

Menurut Kadisbudpar Raja Ampat Yusdi Lamatenggo untuk mencapai Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat, wisatawan biasanya menggunakan pesawat udara menuju Kota Sorong dilanjutkan ke Waisai dengan transportasi laut. “Sekarang ini ada 6 maskapai penerbangan, kecuali Garuda Indonesia yang terbang dari Jakarta ke Sorong. Frekuensi penerbangannya masing-masing 1 kali sehari kecuali Express 2 kali sehari,” jelasnya.

Sedangkan alat transportasi lautnya dari Sorong ke Raja Ampat baru ada 2 kapal fery biasa setiap hari dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dan 2 kapal ferry cepat sekitar 2 jam, Berangkat tiap hari pukul 14.00 WIT. “Biayanya 120 ribu per orang untuk ferry cepat dan Rp 100 ribu untuk ferry biasa ekonomi. Kalau mau lebih cepat, bisa carter speedboat sekitar Rp 5 juta pulang pergi,” jelas Yusdi.

Sampai Waisai, Anda bisa mencari hotel-hotel murah sekitar Rp 300.000-Rp 400.000 per orang. Tapi kalau berduit bisa menginap di resort semalam ada berkisar Rp2-3 juta per kepala dengan kamar menghadap pemandangan pantai termasuk paket penjemputan ke Sorong.

Pilihlah resort yang menyediakan paket menyelam dengan guide berpengalaman dan tahu dimana letak titik penyelaman yang Anda diinginkan. Di Waisai ada penginapan milik Pemkab yang memiliki paket inap sekaligus paket diving yakni Waisai Beach Hotel dan Arcopora Resort.

Dengan biaya Rp 6-8 juta, Anda dapat menikmati Raja Ampat selama sepekan. Dengan catatan mau share kapal dengan minimal 7 orang untuk keliling pulau-pulaunya dan menginap di homestay-homestay atau rumah penduduk yang jauh lebih murah daripada resort.

Kabupaten Raja Ampat berpenduduk 31.000 jiwa memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni). Luas wilayah sekitar 46.000 Km2 terdiri ata 6.000 Km2 berupa daratan dan 40.000 Km2 lagi lautan.

Raja Ampat termasuk kawasan yang mendapat program Destination Management Organization (DMO) yang diprakarsai Kementerian Pariwisata dan Ekonpmi Kreatif (Kemenparekraf).

Kepala DMO Raja Ampat Hengky Manurung mengatakan dengan program DMO diharapkan Raja Ampat dapat menjaring 50 ribu wisatawan, baik wisnus maupun wisman pada tahun 2014. “Tahun 2011 wisatawan yang mengunjungi Raja Ampat baru mencapai 21 ribu wisatawan. Rata -rata wisatawan yang ke berkunjung ke Raja Ampat termasuk high class dengan pengeluaran US $ 300-400 per hari,” jelas Hengky.

Menurut Hengky masih banyak peluang bisnis dan investasi yang dapat dilakukan investor di Raja Ampat. “Selain investasi di bidang akomodasi, mulai dari akomodasi penginapan kelas melati sampai hotel berbintang juga investasi di bidang transportasi laut terutama taksi air atau speedboat,” jelasnya.

Nah, kalau Anda mau berwisata ke Raja Ampat memang bisa kapan saja. Tapi bulan Oktober atau November adalah saat yang tepat karena lautnya tenang. Jangan lupa membawa kamera bawah laut atau pembungkus kamera khusus anti air untuk mengabadikan pesona dan penghuni bawah lauitnya. Jangn lupa menbawa sunblock, sunscreen, topi, kaos yang nyaman untuk cuaca pantai, sepatu plastik atau sandal lapangan. Dan Jangan lupa bawa lotion anti nyamuk serta obat anti malaria.

Atau mau berinvestasi di sektor pariwisatanya? Peluangnya masih sangat terbuka dan amat menjanjikan.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Kamis, 19 Januari 2012

Film Indonesia Bergenre Drama Religi Diminati Timur Tengah



Film Indonesia bergenre drama religi Islam, pasarnya sangat luas. Peminatnya bukan hanya pasar dalam negeri tapi juga negara-negara Timur Tengah yang berbasis Islam, termasuk negara-negara non Islam yang memiliki komunitas Islam seperti Amerika, Rusia, dan China.

Pasar utama film Indonesia bernuansa Islam itu sudah jelas, yaitu pasar dalam negeri. “Masyarakat Indonesia yang muslim saja sudah 87 % dari 240 juta penduduk. Dan film jenis ini biasanya untuk segala usianya. Jadi pasar dalam negerinya angat jelas dan besar,” jelas Direktur Perfilman, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Syamsul Lussa sebelum menyaksikan pemutaran film drama religi Ummi Aminah karya Aditya Gumay bersama 100 pimpinan majelis taklim di Pusat Perfilman Usmar Ismail (PPHUI), Jakarta, Rabu Malam (18/1/2012).

Film bernuansa Islam ini, lanjut Syamsul juga diminati negaar-negara Timur Tengah. “Contohnya film Ummi Aminah diminati Iran,” jelasnya.

Bahkan sejumlah negara yang tidak dominan Islam tapi ada komunitas-komunitas Islamnya seperti Amerika, Rusia, dan China. “Muslim di Rusia saja mencapai 23 juta orang dan merupakan peluang pasar juga. Karena mereka ingin melihat gambaran Islam dalam masyarakat Indonesia seperti apa,” jelasnya.

Dengan kata lain, film drama religi nilai jualnya amat tinggi dan marketnya besar. “Pasar domestiknya jelas sangat besar ditambah pasar dari negera-negara berbasis Islam dan non Islam yang memiliki komunitas Islam,” tambahnya.

Untuk menjaring pasar dalam negeri, lanjut Syamsul produser dan sutradaranya harus jeli mencari celah dalam memasarkannya. Stratregi yang dilakukan Aditya Gumay misalnya, menurutnya sudah tepat dengan mengundang para pemimpin majlis taklim untuk nonton film Ummi Aminah ini.

Sebelumnya, film Aditya Gumay yang bertajuk 'Mak Ingin Naik Haji' diputar di sejumlah masjid. “Ini salah satu strategi pemasaran yang tepat untuk film bergenre ini. Karena dia (Aditya Gumai_red) melihat pasarnya ada di sana maka dia memasuki strategi ke seqment pasar yang lebih spesifik ini,” jelasnya.

Dengan kata lain seorang produser dan sutradara drama religi, lanjut Syamsyul mesti jeli melihat pasarnya seperti apa dengan memasuki celah-celah strategi yang tepat.

Seorang produser, tambah Syamsul jangan hanya menghitung masa putar filmnya itu setahun. “Menurut teori perfilam, masa emas putar sebuah film itu sampai 17 tahun. Sebuah film bisa saja kelak diputar ratusan bahkan ribuan TV di dunia. Contohnya di dalam negeri film-film lama seperti warkop DKI sampai kini masih diputar di beberapa TV swasta. Sekali putar itu bisa puluhan juta biasa tayangnya. Jadi kalau setahun belum dapat hasil jangan frustasi. Karena masih panjang masa edar film itu,” jelasnya.

Aditya Gumay sang sutradara film Ummi Aminah mengatakan sengaja mengajak 100 pimpinan majelis taklim dan pengurus Parfi, pengajian Arafah, produser, orang-orang film dan lainnya sebagai strategi pemasaran film keempatnya ini.

“Saya ingin mencari celah pasar saja. Ibu-ibu pengajian yang jumlahnya ribuanitu akan lebih mudah dan mau datang ke bioskop untuk menonton film Ummi Aminah bila dihimbau oleh pimpinan majelis taklimnya,” jelasnya.

Menurutnya bila pasar ibu-ibu pengajian ini digarap dengan baik, bisa bisa menjadi penonton yang loyal khusus film-film Indonesia yang baik seperti film bergenre drama religi ini.

Aditya berharap film-film bergenre religi ini juga didukung oleh pemerintah dalam hal ini oleh Kemenparekraf. Karena bisa jadi film-film semacam ini tidak terlalu berhasil di bisokop kalau tidak didukung dengan mencari celah-celah pasar yang tepat sasaran.

“Agar film-film jenis ini terus diproduksi, ya subsidi atau dukungan lain dari pemerintah itu perlu,” akunya seraya menambahkan bahwa biaya produksi film Ummi Aminah sekitar Rp 4 miliar tanpa ada bantuan ataupun subsidi dari pemerintah.

Menyoal harapan subsidi untuk film-film religi Islam, Syamsul Lussa mengatakan subsidi pemerintah untuk film itu sebagaimana janji Menbudpar tahun lalu baru diperuntukkan husus untuk film-film bertema kepahlawanan dan anak-anak. “Kalau tahun ini nanti ternyata ingin ditingkatkan, termasuk ke film-film drama religi, kita tunggu instruksi Menparekraf Mari Elka Pangestu,’’ jelasnya.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Ummi Aminah Meramu Tawa dan Haru


Usai sukses menggarap 'Emak Ingin Naik Haji', sutradara Aditya Gumay kembali menghadirkan film bergenre drama religi nan memukau bertajuk Ummi Aminah. Film bertema biasa tentang kehidupan ustazah dan problema memiliki anak banyak ini menjadi luar biasa karena dikemas dengan apik hingga memompa haru dan tawa.

Film berdurasi 104 menit ini diawali kesibukan Ummi Aminah (Nani Widjaya) sebagai ustazah yang sibuk berceramah di berbagai tempat. Kehadirannya selalu dinanti ribuan jamaahnya terutama kaum perempuan. Ummi Aminnah adalah ibu tujuh anak dari dua pernikahan berbeda. Ummi Aminah tinggal bersama suami keduanya, Abah (Rasyid Karim) dan beberapa anak dan cucunya.

Ketujuh anaknya memiliki karakter dan kehidupan berbeda. Umar (Gatot Brajamusti), anak pertama Ummi dari suami pertama. Umar hidupnya paling sukses. Dia tinggal dengan istrinya Risma (Yessy Gusman) dan anak mereka di rumah besar dan mewah. Lantaran Risma kelewat pelit dan sinis dengan keluarga Umar hubungan mereka tidak harmonis.

Anak kedua Ummi dari suami pertamanya adalah Aisyah (Cahya Kamila) tinggal bersama keluarga kecilnya di rumah sederhana. Tapi mereka akur dan bahagia.

Sementara dari suami keduanya, Ummi Aminah memiliki lima orang anak yakni Zarika (Paramitha Rusadi)), Zainal (Ali Zainal), Zubaidah (Genta Windi), Zidan (Ruben Onsu), dan Ziah (Zee Zee Shahab).

Ketujuh anak Ummi ini memiliki persoalan hidup maing-masing. Dan inilah yang menjadi alur cerita film ini hingga usai.

Zarika adalah wanita karier yang sudah matang namun belum juga punya pacar. Dia justru menjalin hubungan dengan suami orang hingga terekspose di jejaring social yang akhirnya melukai hati Ummi.

Adiknya, Zainal sudah beristri Rini (Revalina S. Temat) yang sedang mengandung anak kedua. Zainal kerjaannya hanya menjadi sopir Ummi Aminah ke berbagai tempat ceramah. Penghasilannya pas-pasan, kadang tak cukup membeli susu buat anak pertamanya.

Zubaidah lain lagi, sibuk memikat pria Jawa yang mengontrak di dekat rumahnya. Dia pengangguran dan iri melihat adik bungsunya, Ziah yang menjadi asisten Ummi. Sedangkan Zidan, dia galau karena Abahnya tak menerima keberandaannya yang kebanci-bancian dan bekerja di salon.

Yang menarik sang sutradara, Aditya Gumai pandai meramu setiap konflik yang muncul tak pernah henti. Dia juga pandai meramu emosi dari tawa hingga haru (baca: sedih).

Kisah film ini selain mengurasi air mata, pun beberapa dialog lucunya juga menghadirkan tawa. Skenario yang ditulis oleh Aditya Gumay dan Adenin Adlan berhasil memberi warna pelangi film ini.

Konflik dimulai dari Abah yang tertipu jual-beli tanah, lalu Zarika yang terjebak cinta terlarang, dan puncaknya Zainal yang ditangkap Polisi gara-gara terjebak transaksi narkoba hingga membuat Ummi stress dan sedih.

Kasus Zainal membuat nama baik Ummi tercemar. Dia diburu wartawan. Jamaahnya merosot tajam dan sejumlah pihak membatalkan ceramahnya. Akhirnya Ummi mundur dari dunia ceramah.

Diujung film, Aditya Gumay masih saja mengaduk emosi penonton. Awalnya Abah datang ke salon Zidan. Bahkan dia minta rambutnya dipotong oleh anaknya yang kebanci-bancian itu. Zidan senang bukan kepalang karena akhirnya Abah menerima keberadaannya.

Namun ketika Abah sedang dicuci rambutnya oleh Zidan, sementara Zidan terus ngoceh karena senang Abahnya datang ke salon. Abah diam terus, setalah dipanggil-panggil Zidan, Abah tetap diam dan tak berkedip. Ternyata Abah meninggal dunia. Zidan menangis histeris, dia mencium kening Abah tercintanya. Lagi-lagi penonton dibuat berkaca-kaca matanya bahkan berurai air mata usai dibuat ketawa. Adegan mengharu biru iniini menyiratkan bahwa umur manusia tidak tahu kapan dan dimana berakhir. Cuma Dia yang Maha Tahu.

Bukan bermaksud memuji lebih, film yang juga dibintangi Elma Theana dan aktris senior Atie Kanser serta sudah tayang sejak 5 Januari 2012 di sejumlah bioskop Tanah Air ini memang film drama cerdas dan memukau. Dipastikan usai menontonnya, Anda bakal membawa pulang sejumlah pesan sarat makna. Bukan semata tawa dan haru.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com).

Read more...

Rabu, 18 Januari 2012

Target Wisman dari Tour de Singkarak 2012 Naik 15 Persen


Tour de Singkarak (TdS) 2012 di Sumatera Barat akan berlangsung 4 sampai dengan 10 Juni 2012 nanti. Perhelatan lomba sepada tingkat internasional ini dipastikan turut meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumbar dari tahun ke tahun. Target wisman dari TdS tahun ini naik 15 persen dari tahun lalu.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, TdS berpengaruh positif meningkatkan kunjungan wisman ke Sumbar hingga 13,2% pada tahun 2011, di atas kenaikan pariwisata nasional yang hanya 8,9%.

Kenaikan juga terjadi pada tamu wisman yang menginap di hotel berbintang di Sumbar. Pada tahun 2010 sebanyak 332.515 orang, meningkat menjadi 413.180 orang atau naik 24,3% pada 2011.

“Target kunjungan wisman ke Sumbar dari penyelengaraan TDS 2012 naik 15% dari tahun 2011,” jelasnya seusai rapat koordinasi persiapan kegiatan “Tour de Singkarak 2012 dengan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Sapta Nirwandar dan sejumla bupati, walikota, Polda Sumbar, serta pihak terkait TDS di Jakarta, Rabu (18/1/2012).

Penyelenggaraan TdS bukan sekadar mempercepat pemulihan citra Sumbar pasca-gempa dua tahun lalu. Pun meningkatkan kunjungan (wisman) ke Indonesia, khususnya ke destinasi pariwisata Sumbar.

“TdS merupakan salah satu cara untuk mempercepat pemulihan citra Sumbar pasca gempa. Untuk memulihkannya perlu waktu, kerja keras, dan kreativitas,” kata Sapta.

TdS sebagai sport tourism, lanjut Sapta sangat efektif sebagai sarana promosi pariwisata untuk menarik kunjungan wisman ke Indonesia, khususnya ke Sumbar. “Sejak diselenggarakan event ini, kunjungan wisatawan ke kota tambang tua Sawahlunto misalnya naik hingga tiga kali lipat,” terangnya.

Lomba balapan sepeda internasional TdS ke-4 ini melombakan 7 etape berjarak total 800 Km melewati 14 kabupaten/kota di Sumbar. Sijunjung dan Pesisir Selatan yang menjadi dua kabupaten yang masuk rute tahun ini.

TdS 2012 akan diikuti 25 tim, terdiri atas 17 tim luar negeri dan 8 tim dalam negeri. ”Tahun ini titik start-nya di Kota Sawahlunto dan finish-nya di Kota Padang. Nanti juga akan ada paket wisata start, finish, dan paket wisata lainnya untuk wisatawan yang datang dan ingin menikmati obyek-obyek wisata dan budaya khas masyarakat Minang di Sumbar,” tambah Sapta.

Naskah & foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Keuntungan Tour de Singkarak 2012 Promo Jauh-Jauh Hari



Tour de Singkarak (TdS) 2012 di Sumatera Barat baru akan berlangsung 4-10 Juni 2012 nanti. Namun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) beserta Pemprov Sumbar dan sejumlah pemkabnya sudah menggelar jumpa pers persiapan TdS ke-4 ini lebih awal di Jakarta, Rabu (18/1/2012). Inisiatif ini patut diancungi jempol.

Informasi pelaksanaan event besar semacam TdS ini memang semestinya sudah disebarluaskan jauh-juah hari lewat jumpa pers. Dengan begitu akan tersebarluas oleh sejumlah media baik online, cetak maupun elektronik yang kemudian disusul lewat jejaring sosial.

Keuntungan penyebaran informasi lebih awal ini dapat dilihat dari dua sisi, yakni buat panitia pelaksana dan calon wisatawan. Panitia pelaksana punya waktu cukup untuk mempersiapkan segala sesuatunya jauh lebih baik, antara lain lewat masukan-masukan yang datang dari berbagai pihak, termasuk memperbaiki segala kekurangaan yang pernah terjadi pada event sebelumnya. Sementara keuntungan bagi calon wisatawan, dapat merancang waktu dan tentu saja anggaran keuangan untuk datang dan melihat event tersebut.

Lomba balapan sepeda internasional TdS 2012 melombakan 7 etape berjarak total 800 Km melewati 14 kabupaten/kota di Sumbar. Sijunjung dan Pesisir Selatan yang menjadi dua kabupatenu yang masuk rute tahun ini.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (wamenparekraf) Sapta Nirwandar mengatakan TdS 2012 ini berkelas 2.2. “Event ini bukan semata untuk lebih menyemarakkan lomba sepeda yang tengah booming. Pun bertujuan menjual pariwisata dan ekonomi kreatif Sumatera Barat,” jelasnya.

TdS 2012 akan diikuti 25 tim dari 15 negara, terdiri atas 17 tim luar negeri dan 8 tim dalam negeri, memperebutkan hadiah Rp 1 Miliar.

”Tahun ini titik start-nya dari Kota Sawahlunto dan finish-nya di Kota Padang. Nanti juga akan ada paket wisata start, finish, dan paket wisata lainnya untuk wisatawan yang datang dan ingin menikmati obyek-obyek wisata di Sumbar,” tambahnya.

Setiap kota dan kabupaten yang dilewati rute TdS 2012 akan menampilkan bermacam kesenian daerah masing-masing berupa seni musik, tari, dan kuliner tradisional.

Pada hari terakhir acara, akan ada Festival Rendang di Padang. Festival ini akan menyajikan 5,2 ton rendang yang diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan yang datang.

Jumpa pers TdS 2012 yang dilakukan jauh-jauh hari sebagaimana dilakukan Wamenparekraf dan Gubernur Sumbar beserta jajarannnya ini perlu dicontoh panita pelaksana event lain, baik yang digelar oleh pusat dalam hal ini Kemenparekraf maupun daerah.

Dan sebaiknya, bukan hanya event-event berskala internasional saja yang melakukan hal semacam ini, melainkan juga event-event berskala lokal dan nasional. Muaranya adalah satu, agar terekspos lebih menasional bahkan mendunia.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Kamis, 12 Januari 2012

Mengoptimalkan Obyek Wisata Religius Kepulauan Riau



Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang berjuluk Bumi Hang Tuah ini memiliki 2.405 pulau. Di sejumlah pulaunya terdapat beragam obyek wisata religius yang potensial menjaring wisatawan. Sayangnya, obyek wisata tersebut belum tergarap secara maksimal. Bagaimana mengoptimalkan potensi obyek-obyek wisata religius di Kepri?

Obyek wisata religius yang ada di provinsi yang terbentuk pada 1 Juli 2004 ini antara lain tersebara di Kabupaten Karimun, Kota Tanjung Pinang, dan Kota Batam.

Di Kabupaten Karimun misalnya ada Prasasti Pasir Panjang di Desa Meral, Makam Sibadang di Desa Buru, Masjid Jami’ dan Kelenteng Sampong Teng Pulau Buru. Di Kabupaten Lingga ada Makam Sultan Abdullah Muiyat Syah di Kecamatan Tambelan, Situs Midai di Kecamatan Midai, dan beberapa keramat di Kecamatan Bunguran Barat.

Di Kota Tanjung Pinang ada Komplek Makam Daeng Celak dan Tun Abbas di Kelurahan Melayu Kota Piring, Komplek Makam Sultan Sulaiman Badrul Alam di Kelurahan Kampung Bulang, Makam Daeng Kamboja di Kelurahan Kampung Bugis, Makam Raja Ali di Kelurahan Tanjung Unggat, serta Masjid Raya Sultan Riuan, dan beberapa makam di Pulau Penyengat.

Di Kota Batam juga ada beberapa tempat bersejarah yang dikelola dan menjadi obyek wisata religius, antara lain Pura Agung Amertha Buana, Patung Dewi Kwan Im, Gereja Pulau Galang, dan Masjid Raya Batam.

Di samping itu, di Batam juga ada beberapa kegiatan keagamaan yang dijual ke wisatawan seperti Cap Go Meh, Pesta Mengusir Hantu, Halloween, Pawai Takbir, dan peringatan hari besar agama lain. Target pasar wisata religi di Kota Batam adalah warga muslim Singapura, Malaysia, dan Filipina.

Obyek wisata religus Kepri memiliki peluang utuk dikembangkan lebih jauh. Selain ketersediaan obyek tersebut yang beragam dan relatif masih terpelihara dengan baik, lokasi Kepri yang strategis turut mendukung.

Kepri berada di jalur pelayaran internasional, tepat di mulut Setal Malaka yang banyak dilalui kapal-kapal dagang. Posisinya berdekatan langsung dengan Singapura dan Malaysia serta berdampingan dengan pusat pertumbuhan industri Batam dan Bintan yang membuat Kepri terus berbenah diri mengembangkan berbagai sektor, termasuk upaya menjadi destinasi wisata religius.

Mantan menteri pariwisata I Gede Ardika dalam sebuah lokakarya di Batam, pernah mengatakan dalam pengembangan wisata religi dimanapun termasuk di Kepri sebaiknya tidak mencampurkan yang sakral dengan yang profan. “Ada kegiatan religi yang tidak bisa diikuti disentuh oleh wisatawan. Jadi wisatawan hanya boleh melihat saja,” jelasnya.

Dalam pengembangannya, lanjut Ardika juga harus melibatkan partisipasi masyarakat. “Dengan kata lain punya manfaat buat masyarakat setempat. Dan yang tak kalah penting ketersediaan aksebilitas dan informasi yang memadai,” paparnya.

Ada dua hal yang menonjol dan harus diperhatikan dalam pengembangan pariwisata budaya termasuk religi, yakni budaya dan keindahan alam. Pemanfaatan wisata budaya berarti mengemas sebuah produk budaya yang aman, bersih, nyaman, dan dilengkapi dengan pelayanan, fasilitas, dan manajemen yang baik.

Pengemasan wisata budaya harus semenarik mungkin agar wisatawan tertarik untuk datang kembali. Begitu juga dengan alamnya harus dijaga kebersihan dan keindahannya.

Pengembangan wisata religi di Kepri masih menghadapi berbagai kendala. Selain promosi yang masih minim, informasi kegiatan keagamaannya pun terbatas. Seharusnya kegiatan keagamaan tahun ini sudah dipasarkan oleh travel agent pada tahun sebelumnya agar wisatawan tahu dan dapat merancang waktu.

Penjualan paket wisata religi pun belum menjadi jualan utama travel agent di Kepri. Sebagian besar anggota ASITA DPD KEPRI berkonsentrasi pada penjualan tiket pesawat dan kapal laut serta voucher hotel. Banyak juga yang menjual paket wisata tapi yang terbanyak justru menjual paket wisata luar negeri (outbound).

Yang menjual paket inbound Batam dan Kepri hanya segelincir. Paket wisata religi yang masih dijual antara lain paket untuk pemeluk agama Budha yaitu acara pelepasan ikan lele di Batam, paket wisata qurban, dan paket persembanghyangan di Pura Amerta Buana untuk orang-orang India yang beragama Hindu.

Ardika menghimbau untuk tidak berkecil hati meskipun dana promosi Kepri masih minim apalagi membandingkan dengan promosi negara tetangga. Jangan hanya mengejar jumlah wisatawan yang datang padahal cuma sekali saja datang, lalu kapok. “Seharusnya wisatawan yang datang ke Kepri harus berulangkali. Caranya, selain kemasan paket wisatanya menarik, para pemandu wisata pun harus memberi penjelasan tentang obyek wisata religi ini dengan baik dan meyakinkan,” jelasnya.

Festival Pulau Penyengat
Dalam lawatan ke Pulau Penyengat beberapa waktu lalu, saat penyelenggaraan Festival Pulau Penyengat pertama yang digelar Kementerian Pariwista dan Ekomomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama Dinas Kebudayaan Provinsi (Disbudprov) Kepri, penulis melihat masih banyak yang harus dibenahi di Pualau Penyengat.

Obyek wisata yang ada, cuma itu-itu saja. Salah satunya Masjid Raya Sultan Riau atau yang lebih dikenal dengan Masjid Jami Penyengat yang menjadi ikon wisata religius di Pulau Penyengat. Padahal sebenarnya masih banyak yang dapat digarap lewat obyek yang ada termasuk kesenian dan permainan tradisional masyarakat setempat.

Begitupun dengan fasilitas keamanan transportasi laut menuju Penyengat. Perahu sampan bermotor yang disebut pompong tidak difasilitasi life jacket. Dan ini sering dipertanyakan wisatawan yang tak terbiasa dengan perjalanan laut terlebih dengan perahu kecil.

Selain itu tempat-tempat wisata religiusnya, pantai dan pelabuhannya termasuk pelabuhan di Tanjung Pinang kurang bersih. Tempat sampah sulit didapat sehingga masyarakat dan pengunjung banyak yang membuang sampah seenaknya ke pantai dan laut.

Sejumlah rumah makan, kedai, dan pedagang kaki lima di tepi laut juga berkontribusi mengotori pantai dan lautnya dengan sisa makanan pengunjungnya. Tak kalah penting, para pemilik bemor atau becak bermotor masih ada yang kurang tertib. Ada yang seenaknya memasang tarif angkut sehingga beberapa wisatawan kecewa.

Penulis menilai, penyelenggaraan Festival Pulau Penyengat yang akan diadakan setahun sekali setiap akhir Desember ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Pemprov Kepri dan masyarakat Pulau Penyengat untuk terus membenahi wisata budaya temasuk religinya lebih baik lagi, termasuk soal kebersihan, keramahan, dan kenyamanannya.

Festival ini pun dapat dijadikan sarana untuk menghidupkan kembali bermacam permainan tradisional Melayu khas Pulau Penyengat seperti perahu layar, gangsing, dan layang-layang yang kini justru lebih berkembang di luar Pulau Penyengat.

Bahkan bukan cuma itu, festival ini juga menjadi peluang untuk menggerakkan dan meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat Pulau Penyengat, mulai dari kuliner Melayu, panganan khas, kerajinan tangan, dan tentu saja atraksi keseniannya.

Bila keberadaan Fetsival Pulau Penyengat ini benar-benar dimanfaatkan secara maksimal, tak mustahil Pulau Penyengat kelak bakal menjadi obyek wisata budaya dan religius terutama di Kepri.

Tak sulit menjangkau Pulau Penyengat. Dari Pelabungan Punggur, Batam naik kapal ferry ke Pelabuhan Tanjung Pinang, Bintan. Waktu tempuhnya sekitar 1 jam. Kalau dari Pelabuhan Tanjung Pinang, tinggal naik pompong ke Pulau Penyengat sekitar 15 menit.

Akomodasi di Penyengat cuma beberapa homestay yang dikelola penduduk, antara lain homestay milik Ibrahim. Pilihan lain, bermalam di Kota Tanjung Pinang, ibukota Kepri yang akomodasinya jauh lebih lengkap, mulai dari hotel melati sampai bintang 4. Begitupun dengan rumah makannya, tersedia banyak resto yang menyajikan aneka chinesse food dan makanan khas Melayu.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Rabu, 11 Januari 2012

Kopi Indonesia Tidak Konsisten Dalam Kualitas



Saat ini produksi kopi Indonesia mencapai 200 ribu ton per tahun dan merambah eskpor hingga ke Jepang, Jerman, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat. Harga kopi Indonesia juga mengalami kenaikan di pasaran, kini harganya berkisar Rp80.000,- per kilogramnya. Tapi sayangnya kopi Indonesia kerap mendapat komplain dari buyers luar karena dinilai tidak konsisten dalam kualitas.

Mutu kopi Indonesia dinilai turun-naik sebagimana penilaian buyers dari Amerika, Eropa dan lainnya. “Sekarang bagus, besok kualitasnya jelek sehingga harganya pun turun naik, kata Executive Director Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) Ina A. Murwani di Bandung beberapa waktu lalu.

Salah satu yang penting mengenai pengetahuan kualitas kopi itu belum merata dimiliki para pemain kopi mulai dari hilir ke hulu. Oleh karena itu para pemain kopi mulai dari petani sampai coffee teller kumpul bersama dan berkimitmen mengeluarkan specialy kopi yang menekankan pada kualitas. “Kopi special itu, tidak ada cacat dan ketika diseduh mengeluarkan citra rasa yang unik,” terang Ina.

Kopi secara umum ada 4 jenis, yaitu kopi arabica (coffea arabica), kopi robusta (coffea canephora), kopi liberica (coffea liberica) dan kopi excelso (coffea dewevrei). Di Indonesia umumnya dikenal 2 kopi saja yaitu kopi tubruk dan kopi instan atau disebut juga kopi arabica dan kopi robusta.

Kopi yang beredar di dunia saat ini secara umum terbagi menjadi 70% arabica dan 30% robusta. Indonesia merupakan penghasil kopi arabica terbaik di dunia, meskipun bukan penghasil kopi arabica terbesar di dunia.

Kopi Arabica, lanjut Ina biasanya ditanam di ketinggian 900 meter dpl. Contohnya di Gayo, Takengon diAceh, Mandheiling sekitar Danau Toba, Kintamani (Bali), Kawah Ijen (Jatim), Bajawa dan Maggarai di Flores (NTT), Toraja (Sulsel), dan Wamena di Papua.

“Kalau Robusta di dataarn redah seperti di Lampung. Tapi ada juga Robusta yang ditanam di dataran tinggi juga mutunya bagus. Makanya kita mencari specialy robusta juga,” ungkapnya..

Dari segi harga lebih mahal Arabica, karena rasanya unik. Bisa beda 2 dollar per kilo. Harganya lebih mahal dari robusta karena harus dirawat lebih teliti dan rasanya sangat bervariasi.

Rasa kopi Arabica di setiap daerah itu berbeda-beda. “Contohnya ada rasa coklat pada kopi Arabica gayo, dan ada rasa jeruk pada Arabica Kintamani, rasa floral atau rasa bunga di Kopi Arabica Flores, Toraja ada rasa herbal, dan kalau Mandheiling hampir mirip dengan Gayo, cuma lebih asam,” jelasnya.

Dari fisik membedakannnya agak susah. “Kemarin kita juga dapat robusta yang kecil-kecil Padahal biasanya Robusta besar-besar sedangkan Arabica kecil-kecil biji dan warnanya hijau kebiruan,” terangnya.

Indonesia adalah penjual robusta terbesar. Tapi para buyers biasanya mencari Arabica Indonesia.

Kenapa kopi Indonesia tidak menjadi minuman terpopuler di Indoneisa karena nilai produksi kopi Indonesia masih rendah. “Kita produsen ketiga setelah Brazil, Vietnam, baru kita. Sebenarnya dulu kita keempat setelah kolumbia. Tapi karena kolumbia kini sedang ganti pohon atau regenerasi, sehingga produksinya turun, jadi Indonesia bisa melampaui,” ungkapnya.

Produksi kopi arabica Indonesia pertahun arabika 100 ribu ton. Sedangkan Brazil 1-2 juta ton per tahun. Kalau kopi robusta Indonesia mencapai 500 ribu ton per tahun. “Indonesia lebih banyak robusta-nya," ujarnya.

Kopi Arabica Indonesia semuanya unggul cuma jumlah produksinya sedikit. Jumlah Arabica terbesar dari Indonesia berasal dari Aceh dan Sumut dan juga paling banyak dicari para buyers mancanegara. “Kalau Jepang suka kopi Toraja dan Bali. Sedangkan orang Amerika gemar Kopi Sumatera dan Aceh,” terangnya.

Penyelenggaraan Road to Indonesia Coffee Festival di Bandung dan nanti puncaknya di Bali, menurut Ina salah satu cara pemerintah dan para stakeholder kopi untuk memperkenalkan beragam kopi Indonesia yang berkualitas. "Acara ini positif sekali karena masyarakat jadi tahu akan macam-macam kopi Indonesia yang berkualitas, termasuk cara membuatnya yang benar. Dampak minus-nya, permintaan kopi akan meningkat namun tidak dibarengi dengan peningkatan produksi kopi berkualitas," jelasnya.

Kedepan, Ina berharap kemasan acara semacam ini terus ditingkatkan, dengan tetap memberikan penyuluhan tentang kopi Indonesia yang berkualitas baik lewat talk show, workshop maupun selebaran informasi tentang kopi-kopi Indonesia.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Selasa, 10 Januari 2012

Festival Pulau Penyengat Bakal Digelar Tiap Tahun



Usai sukses menggelar Festival Pulau Penyengat pertama di ujung 2011 lalu, Kementerian Pariwista dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama Disbudparprov Kepri, berencana menggelar festival ini kembali tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. Bahkan bila sudah terselenggara dengan baik, akan digelar dalam tingkat internasional.

Kasubdit Promosi Pariwisata Wilayah I Sumatera, Kemenparekraf Raseno Arya mengatakan Festival Pulau Penyengat ini akan digelar setiap tahun. “Tahun 2012 diharapkan ditambah dengan permainan rakyat khas Melayu lain seperti gangsing dan layang-layang. Kelak festival ini akan berskala internasional,” jelasnya.

Festival Pulau Penyengat pertama ini bukan sekadar festival yang hanya mengelar aneka kesenian deperti taritarian dan music gazal serta permainan khas Melayu. Pun terasa lebih berbobot dengan digelarnya dialog budaya yang menampilkan tiga pembicara Ketua STISIPOL Raja Haji, Zamzami A Karim, Abdul Malik,Lektor Kepala Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah), Tanjung Pinang, Kepri, dan budayawan Melayu Samson Rambah Pasir. Ketiga narasumber ini setuju kearifan lokal Melayu dari Gurindam Dua Belas, pantun, petatah-petitih, dan syair menjadi muatan lokal dalam pendidikan di Kepri.

Kadisbuprov Kepri Eddy Sophian mengatakan Festival Pulau Penyengat ini bukan hanya berdampak bagi pariwisata Pulau Penyengat dengan kunjungan wisawatan dari luar Pulau Penyengat, pun melestarikan budaya Melayu yang selama ini kian memudar.

“Dalam Festival Pulau Penyengat pertama ini juga menampilkan lomba perahu layar yang kini justru berkembang di luar Pulau Penyengat seperti di Pulau Belakang Padang, Batam, dan Johor Malaysia,” terangnya.

Ada sekitar 50 perahu layar yang mengikuti lomba perahu layar ini yang datang dari berbagai pulau di Kepri seperti Bintan, Batam, Lingga, dan Karimun.

Eddy Sophian menambahklan bahwa dari sekian banyak potensi pariwisata di Kepri, hanya wisata budaya yang belum terangkat secara maksimal. Padahal pusat budaya Melayu itu ada di Kepri, termasuk salah satunya di Pulau Penyengat ini.

Dia berharap lewat festival ini, masyarakat Melayu kembali mengenal budaya asli Melayu dan ikut melestarikan. Sedangkan Raseno menegaskan kembali bahwa Kemenparekraf selalu komit mendukung promosi potensi pariwisata yang dimiliki daerah, termasuk di Pulau Penyengat yang pada akhirnya dapat menjadi magnet pariwisata Kepri masa depan.

Gubernur Kepri HM Sani yang membuka Festival Pulau Penyengat ini sempat menghimbau agar promosi pariwisata dan budaya Melayu tidak sebatas kepada orang Melayu saja. Promosinya harus meluas agar masyakat di luar Kepri berdatangan. “Kalau promosi cuma buat orang Melayu, yang datang orang-orang Melayu juga. Jadi harus ke luar Kepri bahkan ke mancanegara,” imbaunya.

Sementara Direktur Promosi Dalam Negeri, Kemenparekraf M Faried mengatakan perlu kemasan menarik dalam mengemas obyek wisata budaya yang ada di Pulau Penyengat agar orang luar baik itu wisnus maupun wisman berdatangan ke pulau ini.

“Kalau perlu dibuat semacam cerita yang menarik, apalagi sudah ada cerita bahwa pembuatan Masjid Jami Penyengat ini konon terbuat dari putih telur. Bayangkan berapa banyak butir telur yang digunakan dan dari mana telur itu didatangkan. Jadi perlu disampaikan lebih mendetail lagi dan lebih meyakinkan karena itu menjadi salah satu pemikat sehingga wisatawan mau berkunjung,” imbaunya.

Eddy Sophian menambahkan Festival Pulau Penyengat 2012 tetap akan digelar di Pulau Penyengat pada akhir Desember. “Mudah-mudahan peserta lomba perahu layarnya kian bertambah, dan ditambah dengan permainan tradisional Melayu lain seperti gangsing, laying-layang dan lainnya. Dengan begitu waktu penyelenggaraannya akan ditambah semula 2 hari, mungkin menjadi 3 atau 4 hari,” tambahnya.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Dapat Mobil dan iPad Berkat Makan Tango Waffle



Gara-gara makan Tango Waffle produksi OT Group saat berlangsung program Tango Waffle Wonderlife dalam periode 1 Juni - Desember 2011 lalu, dua konsumennya dari Bandung dan Jakarta masing-masing mendapatkan hadiah mobil dan iPad langsung tanpa diundi. Siapa kedua orang yang beruntung itu?

Konsumen Tango Waffle asal Bandung yang berhasil mendapatkan I unit mobil Nissan March warna merah marun itu seorang ibu rumah tangga bernama Rima Nur Hoyimah. Sedangkan salah satu penerima iPad, seorang mahasiswa Bina Nusantara, Jakarta yang bernama Gustan.

Keduanya menerima hadiah masing-masing di Resto Kembang Gula, di Jakarta Pusat, Senin (9/1/2011). Dan hadiahnya langsung diserahkan Yuna Eka Kristina selaku PR Manager OT Group. “Program ini mendapat tanggapan luar biasa dari masyarakat, terbukti berhasil meningkatkan penjualan Tango Waffel sebesar 20 %,” jelas Yuna.

Selain I unit mobil Nissan March, program ini juga berhadiah 80 iPad, 10 sepeda motor Honda Scoopy, dan uang tunai ratusan juta rupiah serta jutaan produk tango waffle.

Rima, penerima hadiah mobil mengaku sebelumnya tidak percaya ketika dihubungi tim tango waffle kalau dia mendapatkan hadia mobil. Dan dia juga tidak punya firasat atau mimpi kalau ketiban durian jatuh itu.

“Anak saya, Fikri suka banget tango waffle, ketika dia jajan tango waffle biasanya bungkusnya langsung dibuang. Entah kenapa hari itu saya penasaran buka bungkusnya dan lihat ada warna emas di dalamnya yang ternyata bertuliskan berhadiah mobil,” jelasnya mengaku Fikri setiap hari makan enak tango waffle crunchberry kesukaannya.

Lain lagi dengan Gustan. Dia mengaku selama ini justru lebih suka menyantap tango wafer, entah kenapa hari itu ketika dia mau foto copy untuk bahan skripsi, sambil menunggu fotocopy-an, dia membeli sebungkus tango waffle di warung sebelah tukang foto copy di dekat kampusnya, dan ketika dia buka bungkusnya ada stiker hologram yang bertuliskan I unit iPad. “Lalu saya telp ke nomor yang ada di hologram itu, dan dijelaskan bagaimana prosedur memperoleh Ipad itu. Setelah itu baru dikabari panitianya,” aku Gustan.

Menurut Yuna, program promo Tango Waffle Wonderlife merupakan salah satu strategi pemasaran yang dilakukan tango waffle dengan tujuan mempertahankan posisinya sebagai market leader di dunia waffle.

“Untuk tetap memenangkan persaingan di pasaran, tango waffle akan terus berinovasi baik dari sisi varian rasa, kemasan, target pasar maupun promo programnya. Inovasi merupakan kata kunci dan komitmen yang akan terus dipegang teguh Tango Waffle mengingat karakteristik konsumen snacking di Indonesia itu cepat bosan,” ungkap Yuna.

Sejak pertama kali diluncurkan November 2008, Tango Waffle telah memiliki 4 varian rasa yakni real cheese, crunchox, crunchberry, dan rasa crunchmilk. “Tahun ini, kami akan kembali menghadirkan produk-produk inovatif tango waffle termasuk program promonya yang lebih seru dan pastinya bakal disukai konsumen. Tunggu saja,” pungkas Yuna.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Ikut Family Train Mekarsari Oleh-Olehnya Cerdas, Buah, dan Pohon



Taman Buah Mekarsari di Cileungsi, Bogor punya banyak paket tur menarik untuk Anda nikmati bersama keluarga maupun teman-teman sebagai pengisi liburan akhir pekan maupun liburan panjang. Salah satunya paket Family Train yang memadukan unsur wisata berkebun, belajar di alam, dan tentu saja menikmati buah langsung dari pohon serta membeli aneka buah yang sedang panen.

Paket Family Train dapat Anda nikmati dengan harga Rp 500.000 per kelompok maksimal 6 orang. Harga tersebut sudah termasuk green land tour untuk 6 orang, menanam pohon atau planting activity (6 orang), memetik buah atau picking vegetables tergantung buah yang tengah panen, biasanya buah melon (seberat 2 KG), melukis topi petani atau painting farmer’s hat (4 topi), menunggang kuda atau horse riding untuk 2 orang, anak-anak ataupun orang dewasa, dan softdrink (8 botol).

Untuk mengikuti semua kegiatan dalam paket ini, Anda diantar dengan kereta khusus berkapasitas 6 orang, ditambah dengan sopir dan seorang pemandu. Sepanjang jalan pemandu menceritakan semua obyek yang dilalui termasuk obyek yang dikunjungi dan dilakukan. Anda dan peserta lain dapat bertanya. Kereta yang Anda tumpangi akan mengantar Anda dan rombongan smapai akhir acara, jadi tidak berganti kereta.

Paket ini dumulai dari Bangunan Air Terjun yang menjadi ikon bangunan di Mekarsari, yakni sebuah bangunan yang berairterjun. “Gedung ini atas prakarsa almarhum Ibu Tien Soeharto, konon ini gedung berairterjun tertinggi di dunia,” jelar PR Mekarsari Putri Ayu Pratami.

Dari bangunan tersebut, kereta melewati jalan di sebelah kanan taman air terjun yang biasa digunakan untuk foto-foto dan kerap menjadi lokasi syuting film, rombongan bergerak menuju wahana Family Garden. Sebelum sampai di wahana tersebut, kereta yang Anda tumpangi akan melewati kawasan bersepeda santai. Pengunjung yang ingin berkeliling dengan sepeda baik sendiri maupun tandem dapat menyewa sepeda dengan harga sewa mulai dari Rp 20.000 per sepeda.

Di sebelah kanannya ada koleksi tanaman buah naga yang bercampur dengan tanaman kaktus. Dan di sampingnya hamparan Kebun Nanas Arnis atau singkatan dari nanas berair dan manis. Nanas jenis ini aslinya berasal dari Hawaii yang kemudian dikembangbiakkan di Mekarsari dengan cara kultur jaringan.

“Nanas ini sangat mudah dikupas, seperti mengupas buah mangga” kata Lusi, salah satu pemandu wisata Family Train.

Di Famili Garden, Anda dapat mencoba menunggang kuda mengelilingi setapak lapangan dan kandang kuda ditemani pemandu. Jatah menunggang kuda dalam paket ini hanya untuk 2 orang, sisanya 4 orang dapat mengikuti kegiatan melukis topi petani. Keempat topi petani yang sudah dilukis dapat dibawa pulang.

Selanjutnya, Anda diajak memetik sayuran jika sedang panen. Tapi jika tidak digantikan dengan memilih salah satu tanaman sayuran dalam pot. Anda hanya diperbolehkan membawa satu pohon saja untuk dibawa pulang. Tinggal pilih, mau pohon cabe, ubi jalar, dan lainnya. Kalau mau membeli aneka bibit tanaman buah unggul atau tanaman hias cantik, Anda dapat mmebelinya di Garden Center.

Selanjutnya Anda akan dibawa ke Nursery atau areal pembibitan untuk belajar menanam pohon buah dalam pot atau tambulampot. Anda tinggal pilih maua pohon buah jambu biji Kristal, jambu cingcalo, jambu air citra, jambu bol jamaika, jeruk nipis, jerul purut, dan lainnya. Sebelum menanam, ada seorang tenaga ahli penanaman pohon dalam pot yang akan menjelaskan cara menanam,memupuk,dan merawatnya.

Firman petugas pemelihara bibit tanaman intern Mekarsari mengatakan tambulampot ini tidak membutuhkan lahan tanah luas, cukup di pot. Kemudian kalau sudah membesar bisa dipindahkan ke drum atau ember besar berukuran 22 liter. “Cahayanya dengan matahari langsung. Pagi ditempatkan di luar ruangan, malam di masukkan kembali. Atau bisa juga di bawah atap yang transparan,” jelasnya.

Media tanam tambulampot ini terdiri atas tanah dua sendok, pupuk kandang dari kotoran sapi 2 sendok dan kulit padi atau sekam lapuk. Ketiganya kemudian diaduk dan dicampur. Media tanam ini bisa digunakan juga untuk tanaman hias dan sayur. “Interval pemupukannya cukup 4 bulan sekali. Setelah aga besar bisa dikasih MPK dan perangsang buah seperti petsin dan aior cucian daging untuk meningkatkan kemanisan buah,” jelas Firman lagi.

Usai menanam tambulampot, Anda dapat membawa pulang hasil tambulampot yang ada buat sendiri sesuai pilihan.

Luas areal pembibitan sekitar 4 hektar, di dalamnya juga ada laboratiorum pembibitan. “Seluruh penemuan dari tim R&D atau riset and development yang masuk keluar hutan di seluruh Indonesia untuk mendapatkan bibit tanaman. Setelah itu bibit-bibit temuan dibawa ke lab ini dicek dan lain-lain kemudian dibuat indukannya. Dari indukannya baru diperbanyak dengan kultur jaringan. Kenapa bibit-bibit pohon di Mekarsari itu bibit unggulan karena dengan cara kultur jaringan atau semacam kloningan dari indukan yang unggul,” papar Putri.

Sebelum menuju areal pembibitan, Anda akan melewati Kid's Fun Valley atau lembah bermain anak-anak yang menyediakan aneka permainan seperti bom-bom car, mini gokart, ATV, aero plane, dan lainnya. Semua permainannya menggunakan koin, harganya Rp 6.000 sampai dengan Rp 10.000 per koin.

Di areal Nursery juga ada rumah serangga dan rumah kupu-kupu. “Di rumah kupu-kupu ada sejumlah tanaman bunga dan buah yang disukai kupu-kupu seperti kembang sepatu dan lainnya. Biasanya kupu-kupu suka bunga-bunga yang cantik,” papar Putri.

Selanjutnya Anda akan dibawa ke Kebun Wisata Melon, Salak, Belimbing, dan lainnya sampai berakhir kembali di Bangunan Air Terjun. Durasi Paket Family Train ini sekitar 2,5 jam. Di Kebun Melon, kalau sedang panen, Anda dapat membeli untuk oleh-oleh begitu juga di Kebun Salak.

Taman Buah Terbesar di Dunia
Mekarsari memiliki lahan seluas 264 Hektar. Di dalamnya terdapat 78 famili dan 1437 Varietas dengan jumlah total tanaman sekitar 100 ribu tanaman. Lokasi Mekarsari 13 Km dari pintu keluar Tol Cibubur arah Jonggol.

Taman buah terbesar di dunia ini terbagi 6 zone yakni pertama, Central Park yang di dalamnya terdapat Plaza Air Mancur, Bangunan Air Terjun, Taman Air Terjun dan Camp Park. Kedua, Greenland Zone yang di dalamnya ada Nursery beserta Rumah Serangga dan Kupu-Kupu, Kebun Wisata Melon, Saung Adem, Taman Konservasi Rusa, Kebun Wista Salak, Taman Air, Taman Ziarah, dan Kebun Wisata Belimbing.

Zona ketiga adalah Mediteran Zone terdiri atas Taman Mediteran dan Oasis, Kebun Tanaman Langka, Rumah Pohon LEO, dan Wisata Bersepeda. Keempat, Water Zone terdiri atas Taman Lotus, Taman Rekreasi Kelapa, Lakeside Camp Park, Danau Cipicung, Pulau Mekarsari "My Island", Sabut Kelapa Outbound, Shelter Kereta Danau, Wisata Perahu serta Permainan Air seperti banana boat, perahu naga, sepeda air, floating donat, bersampan, dan lainnya.

Zone kelima Family Zone yang terdiri atas Graha Krida Sari (GKS) tempat Anda memperoleh informasi lengkap tenant Mekarsari termasuk panen buah pada hari itu, Garden Center, Taman Paradiso, Kebun Keluarga, Teater Dewi Sri yang mampu menampung sekitar 200 orang untuk menonton film-film berformat 3 dimensi, Menara Pandang setinggi sekitar 30 Meter untuk menikmati keindahan pemandangan alam Mekarsari, Lembah Bermain Annak-Anak, Country Side, Danau Wiratama, The Port atau Wisata Kanal, dan Toko Buah berupa Rumah Oleh-Oleh dan Cendera Mata serta pusat jajanan serba ada atau Pujasera untuk bersantap.

Dan zone keenam, Festival Point yang terdiri atas Panggung Pertunjukan, Bazar dan Festival serta Fun Games & Attraction atau Arena Ketangkasan.

Untuk menikmati wahana yang ada di 6 zone tersebut, pengelola Mekarsari menyediakan transportasi kereta, sepeda tandem, ataupun tuk-tuk. Sedangkan paket turnya antar lain Smart Cultivation Tour, Tropical Exotic Tour, Paddy Legend Tour, Rumah Pohon LEO, Greend Land Tour, Wisata Air, Outbound, Family Camp atau bermalam dengan tenda, dan Family Train.

Anda dapat memilih sesuai keinginan. Kalau Anda tertarik mengikuti paket Family Train ini, sebaiknya pesan sehari sebelumnya. Anda dapat memesannya dengan menghubungi Mekarsari di nomor telp (021) 823 1813 ext. 403 atau (021) 823 1822 atau email: sales@mekarsari.com.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Indonesia Tuan Rumah Asia Tourism Forum Khusus Bidang Pengajar Pariwisata



Indonesia akan menjadi tuan rumah Asia Tourism Forum, sebuah forum yang dihadiri sejumlah profesor dan pengajar di bidang pariwisata dari Asia, Eropa, Australia dan juga Indonesia. Acaranya akan berlangsung di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), Bandung selama 3 hari pada 8-10 Mei 2012

Ada sekitar 400 tenaga pendidik baik itu profesor, pengajar dari seluruh Asia, Eropa, Australia dan Indonesia sebagai tuan rumah yang akan berkumpul untuk berkonferensi di Bandung.

“Mereka akan membahas berbagai topik mengenai pengajaran di bidang pariwisata,” jelas Ketua STP Bandung Noviendi Makalam di Bandung beberapa waktu lalu.

Acara ini merupakan perhelatan akbar di bidang pengajar pariwisata, lanjut Noviendi, dimana para professor terkemuka di Asia termasuk dari Eropa dan Australia yang datang juga akan membahas isyu mengenai pariwisata.

“Paling tidak ada 300 paper atau makalah yang akan dibahas selama 3 hari. Jadi benar-benar padat. Kita akan bagi sampai 15 kelas per hari. Jadi peserta bisa memilih mau masuk ke topik yang mana yang disukai,” jelasnya seraya menambahkan dari Indonesia paling kurang ada 100 paper yang ditulis oleh para profesor dan pengajar dari seluruh Indonesia.

“Profesor dan pengajar dari Indonesia sampai hari ini masih ditunggu kesediaannya. Tapi keynote speaker-nya, kita meminta Menparekraf Mari Elka Pangestu atau Wamenperakraf Sapta Nirwandar,” ungkapnya.

Menurut Noviendi Indonesia beruntung menjadi tuan rumah ATF karena acara ini memperlihatkan posisi Indonesia sebagai pusat pendidikan pariwisata yang terkemuka.
Di Asia hanya ada 14 universitas yang sudah terakreditasi tedqual atau tourism education quality. Dua di antaranya Indonesia yakni STP Bandung dan STP Bali. “Artinya sebagai penyandang akreditasi tedqual, kita harus menjadi leader dari pendidikan kepariwisataan di Indonesia,” tambahnya.

Keuntungan mendapatkan tedqual , tambah Noviendi, mahasiswa lulusannya akan berijazah bertanda tulisan tedqual. “Artinya dia terakreditasi di seluruh dunia. Jadi sudah kelas dunia. Termasuk berkesempatan kerja di mana-mana,” ungkapnya.

Tanggal 11 maret 2012, lanjut Noviendi merupakan hari jadi STP Bandung yang ke-50. “Sudah 16ribu lulusannya, 6 ribunya di luar negeri paling ban yak di AS. Yang bekerja di kapal pesiar sekitar 3 ribu orang, sisanya di hotel dan lainnya. Dan sebagian sudah jadi orang hebat, salah satunya juru masak profesional chef Yono yang menjadi salah seorang pendiri Culinary Institute of America,” paparnya.

Selama ini ATF bidang pengajar pariwisata ini, lanjut Noviendi kebanyakan digelar di China dan India. “Dan penyelenggaran di Indonesia Mei nanti merupakan ATF yang ke-sepuluh,” tutupnya.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
foto: dok. ist.

Read more...

Menaikkan Derajat Kualitas Kopi Indonesia



Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) menyebut Indonesia produsen kopi terbesar ketiga setelah Brazil, Vietnam pada tahun lalu. Khusus kopi arabika, Indonesia memiliki beragam citra rasa berbeda. Untuk memperkenalkan bermacam kopi asli Nusantara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Indonesia Coffee Festival (ICF) yang puncaknya akan berlangsung di Ubud, Bali, Agustus 2012. Sebelumnya digelar Road to ICF di sejumlah kota, pertama di Ciwalk, Bandung, Jawa Barat, 23 Desember 2011 lalu.

"Ada tujuh belas kedai kopi dari beberapa jenis kopi di Indonesia. Kegiatan ini untuk memperkenalkan kopi serta memanjakan penikmat kopi di Kota Bandung," kata penggagas acara ini, Yanthi Tambunan di Ciwalk, Bandung.

Kegiatan ini, lanjut Pemilik Bandar Kopi ini untuk mengedukasi masyarakat agar tahu tentang kopi dan tahu potensi kopi di tanah air yang begitu besar.

Wagub Jabar Dede Yusuf yang membuka acara ini mengatakan Jawa Barat memiliki sejarah penting dalam perkembangan kopi di Indonesia karena perkebunan kopi pertama ada di Bandung yakni dikenal dengan Java Coffee atau Kopi Priangan.

"Dulu itu Priangan terkenal dengan sebutan the Land of Coffee. Yang sekarang dikenal dengan Preanger Coffee. Dulu Belanda memang menanami tanah Priangan ini dengan kopi,” jelasnya.

Kadisbudpar Jabar Herdiwan Iing Suranta megatakan akan menggenjot kuliner dan minuman khas Jabar untuk menjadi suguhan wajib bagi wisatawan. Kopi dan teh akan menjadi minuman pembuka dan minuman selamat datang bagi para tamu hotel atau restoran di Jabar.

“Kami juga akan memperkuat kedai-kedai kopi untuk menjadi salah satu tujuan wisatawan di Jabar,” jelasnya.

Wakil Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, Sapta mengatakan leat event ini
bukan sekadar membangun brand image ke seluruh dunia bahwa Indonesia merupakan penghasil kopi dunia, juga menjadi salah satu cara mempromosikan kopi ke seluruh dunia.

“Diharapkan dengan event ini pecinta kopi dari seluruh dunia juga datang langsung ke Indonesia menikmati kopi maupun melihat perkebunan kopi di Indonesia karena minum kopi di Negara produsennya langsung itu memberikan sensasi tersendiri," jelasnya.

Pengusaha kopi Rudy J. Pesik menjelaskan mengapa kopi Indonesia kurang terangkat di dunia karena para eksportir kopi di Indonesia mengirim kopi asal Indonesia dalam bentuk mentah.

“Harusnya dudah digiling atau siap konsums dengan kemasan yang menarik. Terlebih lagi jika sudah diblended. Contoh saja Itali, pasti akan naik pamornya,” ungkapnya.

Meski Road to ITC di Bandung ini bersifat lokal, namun jenis produk kopi yang ditampilkan cukup variatif dan hamper seluruh kopi dari Nusantara ada antara lain; Kopi Gayo, Aceh, Sidikalang, Sintong, Toraja, Jawa, Lampung, dan lainnya.

Road to ITC di Bandung selian diisi dengan Coffee Talks, juga ada demo dari beberapa penggiat kopi ternama di Indonesia.

Sejumlah stand bukan hanya menjual biji kopi maupun yang sudah digiling tapi juga memperlihatkan proses penyajian kopi, mulai dari teknik penyajian tradisional seperti menggunakan arang batu sebagai media menanak air demi mendapatkan aroma khas kopi sampai yang full automatic, seperti yang diperagakan Bandar Kopi, Roswell, Kopi Kamu dan Rollas Kopi, dan lainnya yang merupakan penggiat kopi ternama di Indonesia.

Beberapa stand juga menyuguhkan bermacam penganan khas daerah yang unik serta lezat sebagai teman santap ngupi. Acara ini ditutup dengan pagelaran musik Tonny Q Rastafara serta Amy & Friends feat Marsha yang kian menghangatkan suasana.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Senin, 09 Januari 2012

Tiga Film Hollywood Ajukan Syuting di Indonesia Tahun ini


Memasuki tahun 2012, ada tiga film Hollywood yang telah mengajukan izin syuting di Indonesia. Namun ketiganya masih belum melaksanakan pengambilan gambar.

Demikian disampaikan Direktur Perfilman Kemenparekraf, Syamsul Lussa di Sarinah, Jakarta, Kamis (5/1/2011). “Judulnya sudah masuk, tapi mereka belum bisa melaksanakan syuting, mungkin terkait dengan urusan intern mereka,” ungkapnya.

Untuk menarik minat produser film asing melakukan syuting film di Indonesia, lanjut Syamsul pemerintah akan menyiapkan layanan untuk mempermudah perizinan pengajuan lokasi syuting film asing di Indonesia.

"Perizinan seputar lokasi syuting sesuai dengan arahan Menparekraf Mari Elka Pangestu yakni dengan one stop service yakni dengan melayani segala yang terkait dengan syuting film asing seperti keamanan, bea cukai, imigrasi, karantina, tenaga kerja dan dikomunikasikan dan dengan daerah dalam satu atap,” jelasnya.

Kemenparekraf mengklaim ratusan film asing mengambil lokasi syuting di Indonesia sepanjang 2011 lalu. “Ada 114 film asing yang syuting di Indonesia, di antaranya 3 film features atau film Hollywood dan paling banyak adalah film dokumenter,” jelasnya.

Salah satu film asing yang pernah syuting di Indonesia, tepatnya di Bali dan berhasil menjaring wisman datang ke lokasi syutingnya antara lain film Eat, Pray, and Love yang dibintangi Julia Roberts dan Christine Hakim.

Selain itu ada The Philosophers garapan produser Hollywood Goerge Zakk dan Cybill yang syuting di Gunung Bromo, Candi Prambanan, dan Pantai Pasir Putih di Belitung. Film bergenre thriller yang disutradarai John Huddles dan pemainnya antara lain Bonnie Wright, Freddy Stroma, dan Cinta Laura ini akan tayang pada tahun ini.

Wamenparekraf Sapta Nirwandar mengatakan pembuatan film asing di Indonesia merupakan peluang untuk mempromosikan kekayaan budaya dan alam Indonesia yang beragam dan indah ke dunia sehingga kelak dapat menjaring wisman. "Kalau imej Indonesia aman dengan sendirinya wisman akan datang sendirinya ke Indonesia,” jelasnya.

Dirjen Nilai Budaya, Seni, dan Film (NBSF) Kemenparekraf Ukus Kuswara mengatakan Kemenparekraf memfasilitasi proses produksi film asing, terutama dalam hal koordinasi dengan instansi terkait. “Memasarkan Indonesia sebagai lokasi syuting film asing, menjadi salah satu program utama Ditjen NBSF setiap mengikuti festival film di luar negeri,” terangnya.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Strategi Promosi Film Sama Seperti Pariwisata


Guna mendorong para kreator film nasional menghasilkan karya maksimal, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan membantu mempromosikan film sama. Strategi pemasarannya hampir sama dengan strategi promosi pariwisata yakni efektif dan efisien.

Demikian disampaikan Direktur Perfilman, Kemenparekraf Syamsul Lussa di MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2012).

“Strateginya promisinya co-promo antara lain menjalin kerja sama dengan pengusaha, peminat film di luar ngeri, dan kerja sama internasional. Kita akan menerapkann konsep low budget high impact,” terangnya.

Pemerintah melalui Kemenparekraf, lanjut Syamsul juag akan terus mendorong sineas Indonesia untuk ikut serta dalam berbagai ajang festival film internasional.

"Kita berusaha mendorong para produser film untuk mengikutsertakan film-filmnya ke festival-festival internasional agar dikenal masyarakat dunia,” tambahnya.

Promosi film nasional, lanjut Syamsul tidak bisa disamakan dengan promosi film-film Hollywood yg sudah mengindustri kuat. Kalau produksi film Hollywood, keseluruhan promosi filmnya dilakukan oleh pembuat filmnya langsung hampir 100 %. Pemerintahnya hanya berfungsi memberikan jalur kebijakan.

“Sementara beberapa film kita, promosinya masih harus dibantu pemerintah dengan tujuan untuk memperkuat dan memajukan perfilman nasional,” pungkasnya.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok.ist.

Read more...

Jumat, 06 Januari 2012

Peluang Bisnis di Bidang Film Amat Menjajikan


Berdasarkan Pasal 8 ayat 2 UU No.33 Tahun 2009 tentang perfilman menyebutkan bahwa ada 8 usaha di bidang perfilman yakni pembuatan film, jasa teknik film, pengedaran film, pertunjukan film, penjualan film dan penyewaan film, pengarsipan film, ekspor film, dan import film. Bagaimana prosfeknya?

Perkembangan ke delapan usaha tersebut sejak 2007-2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 pembuatan film berjumlah 1.433 dan pada 2011 meningkat menjadi 1.632. usaha jasa teknik film pada 2010 mencapai 19 menjadi 22 pada 2011, usaha pengedaran film semula hanya 65 (2010) menjadi 67(2011), usaha import film dari 59 (2010) menjadi 69 (2011), sementara usaha ekspor film jumlahnya sama antara 2010 dengan 2011 yakni 1. Sedangkan usaha pertunjukan film jumlahnya 25 (2010) dan 14 saja pada 2011.

Jumlah produksi film nasional 2010 hanya 77 film meningkat menjadi 82 film pada 2011. Sedangkan untuk film seri atau sinetron dari 265 judul atau 6.997 episode pada 2010 meningkat menjadi 269 judul film atau 7.093 episode.

Sedangkan jumlah film asing yang masuk ke Indonesia totalnya sama 111 judul film tahun 2010 dengan 2011.

Berdasarkan Perpres No.36 tahun 2010 tentang bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal untuk pembuatan film modal dalam negeri (MDN) 100 %.

“Dengan kata lain masih tertutup untuk investor asing,” kata Direktur Perfilman, Kementerian Pariwisata dan Ekonopmi Kreatif (Kemenparekraf) Syamsul Lussa saat bincang-bincang seputar peluang bisnis perfilman dan bioskop, di Jakarta, Kamis (5/1/2012).

Sedangkan untuk jasa teknik film yang terdiri dari 7 cabang yakni studio pengambilan gambar film, laboratorium film, sarana pengisian suara, dan sarana pencetakan dan atau penggadaan film masing-masing terbuka untuk Modal Asing (MA) maksimal 49%.

Sisanya yakni sarana pengambilan gambar film, sarana penyuntingan film, dan sarana pemberian tax film itu masih dni karena 100 % masih untuk investor dalam negeri. “Jadi dari 7 anak jasa teknik film yangg terbukabuat investor asing baru 4, sisanya 3 masih status Daftar Negatif Investasi atau DNI,” terangnya Syamsul.

“Untuk bidang usaha lain yakni studio rekaman (termasuk kaset, VCD, DVD, dll), pembuatan sarana promosi film (iklan, poster, foto film, slide, klise, banner, pamlet, baliho,dll), distribusi film (ekspor, impor dan penghedaran, serta penayangan bisokop/gedung teater film, semuanya masih DNI untuk investor asing,” paparnya.

Menurut Syamsul lagi, jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan kelas menengah yang terus meningkat, dan kurangnya layar bioskop di Indonesia merupakan peluang besar untuk membangun sejumlah bioskop dan bidang usaha perfilman lainnya.

Kendati begitu, bukan perarti tidak ada kendala. Usaha di bidang perfilman seperti pembuatan gedung bisokop terhalang berbagai soal seperti biaya operasional yang mahal terutama listrik, pajak tontonan/hiburan yangmasih tinggi, dan kuantitas dan kualitas produksi film nasional masih rendah. Di samping itu, banyak alternatif hiburan lain seperti TV, VCD/DVD dan lainnya, sementara harga tiket bioskop masih mahal.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
foto: Ist.

Read more...

Kamis, 05 Januari 2012

Peserta dan Tamu ASEAN Tourism Forum 2012 Mulai Datangi Manado


Mulai Jumat, para peserta dan tamu Asean Tourism Forum (ATF) 2012 berdatangan di Manado, Sulawesi Utara lewat Bandara Internasional Sam Ratulangi. Perhelatan besar di sektor pariwisata global ini akan berlangsung 8-15 Januari 2012 di Negeri Nyiur Melambai ini.

"Sebagian EO sudah datang, dan hari Jumat akan ada 226 tamu yang juga dipastikan hadir, termasuk 100 media nasional dan internasional untuk meliput kegiatan ATF ini," terang Ketua Panitia ATF Zuhron Navani.

Untuk mengamankan peserta dan tamu sera keseluruhan acara ini, Polda Sulut mengerahkan 94 anggota polisi dalam operasi pengamanan bertajuk Maengket Samrat yang mulai digelar hari ini.

“Ancaman bisa datang kapan saja, jadi harus diwaspadai. Karena itu pengamanannya ketat seperti World Ocean Conference 2008 lalu,” jelas Kepala bidang Humas Polda Sulut, AKBP Pdt Denny Adare.

Polda pun akan mengerahkan Tim Gegana untuk mencegah kemungkinan terburuk seperti bom. Dan menempatkan sniper di titik-titik strategis. Aparat polisi juga ditempatkan di obyek-obyek wisata mengingat peserta ATF kemungkinan besar akan berkunjung ke obyek-obyek tersebut.

ATF 2012 yang bertema ASEAN Tourism for Global Community of Nations” mengambil venue di Golden Kawanua Convention Center. Acara pembukaannya pada Kamis, 12 Januari 2012 di Novotel Manado Convention Center. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu direncanakan akan meresmikan acara tersebut.

ATF di Manado ini akan mempertemukan menteri pariwisata dari 10 negara ASEAN dan pejabat senior pemerintah. Forum ini juga pameran dan bursa pariwisata atau Travex (Travel Exchange) yang mempertemukan para buyers dan sellers pariwisata ASEAN dan mancanegara.

Forum Travex akan berlangsung di Golden Kawanua Convention Center, menempati ruangan pameran seluas 7.000 meter persegi yang dapat menampung 450 stan. Convention center ini berfasilitas komprehensif, dilengkapi hotel dan restoran dan letaknya dekat dengan Bandara Internasional Sam Ratulangi, sekitar 15 menit.

Para menteri ASEAN dijadwalkan bertemu pada 11 dan 12 Januari, sedangkan Konferensi Pariwisata ASEAN akan berlangsung pada Jumat, 13 Januari. Sebelumnya, para pejabat senior ASEAN akan menyelenggarakan beberapa pertemuan termasuk pada 10 Januari, termasuk dialog khusus ASEAN NTOs (Organisasi Pariwisata Nasional) yang diikuti oleh perwakilan dari China, Jepang, Korea, India, dan Rusia.

Para pejabat pariwisata dunia antara lain Secretary General UN-WTO, President of Aspac, dan CEO of PATA akan menjadi pembicara.

Sudah ada 970 pembeli yang terdafta, 400 buyers di antaranya dibiayai panitia. Sisanya terdaftar datang atas biaya sendiri. Pendaftaran stan dimulai 11 Januari sedangkan pertemuan bisnis akan dimulai dari 13 Januari. Kemenparekraf memprediksi peserta ATF berjumlah sekitar 1.450 orang yang terdiri atas 400 buyers, 950 sellers dan 100 media.

Para buyers berasal dari ASEAN, Asia, Aspac, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika, sedang para sellers berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Philipina, dan Thailand. Untuk media internasional akan diliput dari media d ASEAN, Asia-Pasifik, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika.

Indonesia pernah menjadi tuan rumah konferensi ATF pada 1986 di Bandung, Jawa Barat serta di Jakarta dan Yogyakarta pada 1991 dan 1996.

“Penyelenggaraan ATF 2012 di Manado, karena kota ini merupakan salah satu destinasi MICE (Meeting, Inventive, Convention dan Exhibition-Red) kelas dunia," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Sapta Nirwandar di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Manado terpilih menjadi tuan rumah ASEAN Tourism Forum membuktikan kota konvensi ini menjadi salah satu tujuan MICE terkemuka di Indonesia. Faktor pendukungnya, kota ini dilengkapai convention center bertaraf internasional, akomodasi mhotel berbintang yang memadai, serta penerbangan langsung baik dengan SilkAir dari Singapura maupun penerbangan domestik dari Jakarta, Bali, dan Makassar dengan Garuda Indonesia, Batavia Air, Lion Air, dan banyak lagi.

Kelebihan lain, Manado memiliki obyek wisata alam yang memukau dan sudah tersohor di dunia seperti Bunaken dan lainnya serta memiliki bermacam kuliner yang lezat.

Sejak 2009, seluruh negara ASEAN kedatangan 65.680.000 wisatawan, 31.690.000 dari kawasan ASEAN dan 33.980.000 dari luar kawasan ASEAN. Dalam 7 bulan pertama 2011, total wisatwan yang ke Asean sebesar 73.670.000 orang, terdiri atas 4,8 juta wisatawan dari negara-negara ASEAN dan 38,8 juta wisatawan internasional.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Indonesia.travel

Read more...

Pembangunan Bioskop di Indonesia Diminati Investor Asing dan Dalam Negeri



Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan kelas menengah yang terus meningkat, dan kurangnya layar bioskop di Indonesia merupakan peluang besar untuk membangun sejumlah bioskop. Rupanya peluang ini jeli dilihat sejumlah investor asing dan dalam negeri. Sayangnya untuk investor asing, keinginan itu masih terhalang aturan.

Berdasarkan survei tentang bisnis bidang film yang baru pertama kali dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan Indonesia baru memiliki 172 bioskop dengan 676 layar. Dengan jumlah penonton tahun 2011 mencapai 50 juta orang.

Direktur Perfilman, Kemenparekraf Syamsul Lussa saat bincang-bincang seputar peluang bisnis di bidang film dan bioskop dengan sejumlah media online, cetak, dan elektronik di Jakarta, Kamis,(5/1/2012) menjelaskan dari 525 kota dan kabupaten di Indonesia, baru 55 daerah yang memiliki bioskop. Di Jawa yang berpenduduk besar masih banyak kotanya yang belum memiliki bioskop, padahal orang butuh hiburan. “Contohnya Kota Pekalongan tidak memiliki bioskop,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan Travelplusindonesia, sejumlah kota besar di Sumatera juga belum mempunyai bioskop, antara lain Kota Banda Aceh.

Oleh karenanya masih terbuka peluang sangat besar untuk membangun bioskop-bioskop baru. “Sampai saat ini sudah banyak investor dalam negeri yang berminat membangun bioskop-bioskop di kabupaten termasuk investor asing antara lain Group Lotte," terang Syamsul.

Group Lotte, lanjutnya merupakan perusahaan asal Korea Selatan yang berencana akan membuka 100 bioskop baru berlabel Lotte Cinema di Indonesia.

Lotte telah melakukan pertemuan dengan Pemerintah sejak tahun lalu. Sayangnya rencana itu sepertinya terganjal Perpres Nomor 36 Tahun 2010 tentang Bidang Usaha yang tertutup dan Bidang Usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal. Dalam Perpres tersebut disebutkan dengan jelas usaha penayangan bioskop dinyatakan bahwa penyertaan modal dalam negeri masih 100 persen. "Ini berarti masih tertutup bagi investor asing,"ungkapnya.

Padahal penambahan bioskop baru, lanjut Syamsul dapat menjaring lebih banyak lagi penonton ke bioskop.

Kesimpulan hasil survei tentang karateristik penonton film Indonesia yang digelar Kemenparekraf menyimpulkan bahwa karateristik demografi pasar potensial penonton film adalah penduduk remaja, pelajar, mahasiswa, dan belum kawin. Sedangkan di lihat dari karatersitik wilayahnya adalah daerah perkotaan dengan banyaknya pertokoan yang berkelompok.

Sebelumnya Menparekraf Mari Elka Pengestu mengaku prihatin dengan merosotnya jumlah penonton bioskop di Indoensia. “Angka penonton yang dulu mencapai ratusan ribu, kini hanya tiga ribu,” akunya sewaktu bertandang ke Pusat Perfilman H. Usmar Ismail (PPHUI), Jakarta beberapa waktu lalu.

Dia juga prihatin kebijakan fiskal dan Hak Kekayaan Intelektual belum mendukung industri film. Untuk membenahi hal itu, Mari akan secepatnya merealisaikan pembentukan Badan Perfilman Indonesia.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Selasa, 03 Januari 2012

Strategi Melampaui Target 8 Juta Wisman 2012


Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam jumpa pers akhir tahun lalu menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada tahun 2012 mencapai 8 juta orang dengan devisa sekitar 8,96 miliar dollar. Target ini dipastikan bakal terwujud sekalipun krisis ekonomi dunia belum pulih. Bagaimana strateginya?

Pencapaian target wisman dari 7,1 juta orang pada 2010 menjadi 7,6 juta orang pada 2011 atau 8,5 % membuktikan Indonesia masih menjadi incaran wisman dari belahan dunia. Namun sebenarnya pencapaian itu bisa lebih dari itu. Bahkan target 8 juta wisman pun sebenarnya juga bisa lebih dari itu.

Faktor pendukungnya amat banyak. Pertama, Indonesia memiliki obyek wisata yang beragam baik alam, bahari, sejarah, buatan, petualangan, dan konvensi. Kedua Indonesia juga dianugerahi bermacam budaya yang khas, termasuk aneka kulinernya. Dan masih ada faktor lain yang turut berpengaruh positif seperti murah dan banyak pilihan, masyarakatnya terbilang ramah, dan relatif aman.

Sayangnya, semua obyek wisata dan destinasinya belum tergarap dengan baik dan maksimal, baik itu sarana dan prasarananya, kesiapan sumber daya manusianya termasuk masyarakatnya dan juga pengemasannya yang masih apa adanya serta cara mempromosikannya belum efisien dan tepat sasaran.

Baru segelincir saja obyek wisata dan destinasi kita yang sudah berjalan dengan baik. Sayangnya dari tahun ke tahun masih itu-itu saja, sebut saja Bali, Jogja, Jakarta, Batam, dan Manado. Memang ada nama-nama baru yang menyedot perhatian baik wisman maupun wisnus seperti Bandung, Raja Ampat, Belitung, dan lainnya. Namun sebenarnya masih banyak lagi yang belum tergarap, dan bukan cuma ada di kota-kota besar, melainkan tersebar di sejumlah pulau yang sulit terjangkau dan juga pedalaman. Padahal kalau semunya rata tergali, pasti bakal mendatangkan wisman lebih banyak lagi.

Dibalik segudang faktor pendukung di atas, masih banyak penghambatnya. Sebut saja beberapa obyeknya masih sulit diakses dan infrastrukturnya belum memadai, masih banyak paket wisata yang belum tergarap dengan baik dan atau belum dibuat, padahal semua tersedia disini dan layak dijual, dan juga promosi yang belum maksimal.

Masih banyak pihak yang belum mengerti bahwa promosi itu sangat PENTING. Masih banyak pihak yang belum memahami apa itu promosi dan bagaimana mempromosikan sebuah obyek, event dan lainnya ke khalayak. Dan masih banyak pihak termasuk orang-orang yang berada di bidang promosi yang mandek atau dengan kata lain tidak kreatif dalam berpromosi, padahal banyak cara yang dapat dilakukan untuk itu.

Selain itu pemerintah dan pihak-pihak terkait, belum memaksimalkan potensi wisata di daerah-daerah yang menjadi pintu masuk wisman dari negara-negara yang berbatasan langsung atau negara-negara tetangga seperti dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Papua Nugini, dan Timor Leste.

Justru negara-negara tersebut, terutama Malaysia, Singapura, dan Thailand begitu gencar melancarkan strategi “perang” menarik wisatawan asal Indonesia sebanyak-banyaknya ke negaranya dengan berbagai cara, termasuk mungkin dengan rajin menciptakan imej positif, membanggakan, dan berkelas terhadap obyek wisatanya masing-masing. Dan strategi inilah yang belum dipahami benar Indonesia.

Sebenarnya strategi untuk melampaui target 8 juta wisman tahun ini amatlah mudah. Pertama, selain terus membenahi infrastruktur di semua obyek wisata dan destinasinya serta menyiapkan SDM termasuk masyarakatnya agar menjadi tuan rumah yang baik, ramah, dan menyenangkan serta senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban, pun tak kalah penting terus gencar berpromosi dengan bermacam cara.

Tentu promosi yang dilakukan harus efisien dan tepat sasaran. Misalnya dengan melibatkan peran media massa, baik online, cetak (Koran dan majalah), elektronik (radio & TV) sebanyak dan sesering mungkin dalam setiap kegiatan baik yang dilakukan pemerentah dalam hal ini Kemenparekraf maupun pihak swasta, stakeholder, dan industri pariwisata.

Disamping promosi, mulailah melangkah ke tahap yang lebih tinggi yakni menerapkan strategi menjaring wisman dengan berbagai cara. Tak ada salahnya mempelajari cara negara-negara tetangga yang begitu aktif melakukan promosi melalui badan promosi wisatanya, termasuk dengan melakukan invansi maskapai penerbangannya sebagaimana dilakukan Malaysia lewat AirAsia.

Atau dengan cara lain dengan rajin menggelar event, festival dan lainnya di daerah-daerah yang menjadi pintu masuk wisman dari negara-negara tetangga seperti di Batam, Bintan, Entikong, Pontianak, Singkawang, Nunukan, Balikpapan, Aceh, Medan, Atambua, Kupang, Jayapura, dan lainnya. Juga membuat paket-paket wisata yang menarik di daerah-daerah tersebut serta membuka kawasan wisata baru yang potensial di daerah-daerah tersebut.

Bila strategi ini SEPENUH HATI dijalani, dipastikan target 8 juta wisman ke Tanah Air tahun ini akan terlampaui bahkan melesat jauh. Terlebih kini ada mesin ekonomi baru berlabel EKONOPMI KREATIF dengan 15 sub sektoral antara lain fesyen, seni pertunjukan, dan kuliner yang menyatu dengan kementerian pariwisata. Dipastikan target devisa tahun ini dari sektor ini pun bakal melambung tinggi.

Kini tinggal pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf bersama pihak-pihak terkait yang mau dan RELA bekerja keras membenahi diri serta kreatif melakukan terobosan-terobosan baru untuk memenangkan strategi itu.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP