. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 05 April 2024

Keuntungan Gelar Tradisi Malam Takbiran dari Sisi Pariwisata hingga Budaya


Malam takbiran merupakan salah satu tradisi menyambut Hari Raya Idulfitri atau Lebaran di Indonesia, sebagai penanda bulan Ramadan telah berakhir.  Tradisi bernapaskan Islam satu ini ternyata punya banyak keuntungan dari sisi pariwisata sampai budaya.

Sesuai namanya, tradisi malam takbiran diberbagai daerah diisi dengan bermacam kegiatan, seperti takbir keliling atau pawai takbiran yakni berkeliling kampung/kota pada malam 1 Syawal, biasanya selepas magrib sambil membawa alat penerang seperti obor, bedug, dan atribut lainnya dari satu titik ke titik lain seraya mengumandangkan takbir.

Bacaan takbir Idulfitri yang biasa dikumandangkan seperti ini:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ


Latin : Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah yang Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya.

Selain pawai takbiran, di beberapa daerah juga punya tradisi tersendiri dalam menyemarakkan malam takbiran atau menyambut lebaran.

Di Pulau Jawa tepatnya di Yogyakarta, misalnya ada tradisi Grebeg Syawal (Yogyakarta). Tradisi ini dilakukan oleh Keraton Yogyakarta dengan membuat gunungan yaitu bermacam hasil pertanian dan perkebunan yang susun menyerupai gunung. Gunungan ini kemudian diarak keliling keraton hingga ke Masjid Agung dan akhirnya diperebutkan warga maupun pengunjung.

Di Pulau Kalimantan, tepatnya di Pontianak Kalimantan Barat punya tradisi Meriam Karbit yang dinyalakan/disulut oleh masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai Kapuas.

Di Pulau Sulawesi, tepatnya di Makasar dan Gorontalo, masyarakatnya juga punya tradisi masing-masing.

Di Kota Makassar ada Pawai Obor yakni menyalakan obor kemudian berkeliling dari satu tempat ke tempat lain sambil menggemakan takbir pada malam takbiran.

Dilansir dari Antara, Pemerintah Kota Makassar telah mendata sebanyak 20 ribu peserta akan meramaikan pawai obor malam takbiran Idul Fitri 1445 Hijriah.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu, mengatakan Festival Takbir Tepian Air digelar untuk memeriahkan malam takbiran Idul Fitri 1445 Hijriah. "Festival itu berupa pawai obor mulai dari Masjid Kubah 99 di Kawasan Center Poin of Indonesia (CPI) dan finish di Anjungan City Of Makassar," ujarnya.

Di Gorontalo, masyarakatnya rutin menggelar tradisi Tumbilotohe setiap malam takbiran tiba. Tumbilotohe memiliki arti “saatnya memasang lampu”.

Ribuan lampu minyak dipasang/dirangkai dalam berbagai bentuk disejumlah titik terutama di tanah lapang kemudian dinyalakan pada malam takbiran sehingga tampil menarik.

Di Pulau Sumatra, tepatnya di Bengkulu, Sumatra Utara (Sumut), dan Aceh juga punya tradisi malam takbiran masing-masing.

Di Bengkulu, ada tradisi Ronjok Sayak atau tradisi bakar gunung api. Perayaan ini ditandai dengan menyalakan api melalui tumpukan serabut kelapa setinggi satu meter.

Di Sumut, tepatnya di Kota Medan dan Kabupaten Asahan ada Konvoi Kendaraan Hias. Sedangkan di Aceh, tepatnya di Kota Banda Aceh ada takbir keliling atau pawai takbiran. 

Semua tradisi itu intinya sama sebagai bentuk sukacita karena datangnya Hari Raya Idulfitri.

Sayangnya tradisi pawai takbir di Banda Aceh kabarnya ditiadakan tahun ini. Kabar itu ramai tersiar dibeberapa media online dan medsos. 

Dilansir dari Antara, Pemerintah Aceh melalui Dinas Syariat Islam (DSI) menyatakan pawai takbir menyambut Idul Fitri 1445 Hijriah ditiadakan, digantikan dengan Festival Takbiran di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

"Untuk tahun ini tidak kita adakan pawai takbir, tapi kita gantikan dengan Festival Takbiran di halaman Masjid Raya pada malam lebaran," kata Kepala 
DSI Aceh Zahrol Fajri di Banda Aceh, Rabu.

Zahrol mengatakan pawai takbiran tidak dapat digelar sehubungan dengan adanya program strategis nasional yang akan berlangsung di Aceh yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) dan pemilihan kepala daerah (pilkada). 

Alasan lainnya karena kondisi jalanan di wilayah Banda Aceh yang sedang dalam perbaikan oleh dinas setempat. 

Meskipun tidak ada pawai obor, Zahrol menyampaikan, masyarakat Aceh tetap bisa merasakan kemeriahan malam Idul Fitri dengan menyaksikan gema takbiran yang diperlombakan di halaman Masjid Raya Baiturrahman.

"Masyarakat silakan nanti datang ke Masjid Raya menyaksikan lomba takbir dari enam utusan peserta dari perwakilan gampong di Aceh Besar dan Banda Aceh, mereka yang menang pada tahun lalu dan akan difinalkan kembali," ungkapnya. 


Sederet Keuntungan
 
Seperti TravelPlus utarakan di atas, tradisi malam takbiran itu punya banyak keuntungan dari sisi pariwisata sampai budaya.

Keuntungan dari sisi pariwisata, bisa menjadi daya tarik wisata bila tradisi malam takbiran digelar rutin dan digarap serius, menarik bahkan spektakuler lalu dipromosikan secara gencar lewat berbagai media termasuk medsos agar publik luas tahu sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan baik lokal, nusantara maupun mancanegara.

Keuntungan sari sisi religi, dapat mendidik anak-anak untuk mengenal dan membanggakan perayaan menjelang hari raya sekaligus sebagai wadah syiar Islam.

Keuntungan dari sisi ekonomi kreatif (ekraf), memacu kreativitas untuk membuat penampilan yang menarik, baik dari segi kostum, pernak-pernik/atribut, musik/ atraksi yang disuguhkan, bermacam lomba yang semuanya bernapaskan Islam, dan lainnya.

Keuntungan berikutnya mampu mengangkat nama kota/daerah yang menggelar acara malam takbiran tersebut ke tingkat nasional bahkan internasional bila digelar rutin, minimal setahun 2 kali yakni tradisi malam takbiran Idulfitri dan Iduladha.

Keuntungan terakhir atau dari sisi budaya, bisa mengangkat ragam budaya setempat yang tentunya bermuatan Islam seperti pakaian daerah, kesenian, tarian, dan lainnya.

Melihat sederet keuntungan di atas, buat kota/daerah yang setiap tahun rutin mengadakan tradisi malam takbiran, harus terpacu untuk terus menggelarnya dengan penampilan yang lebih berkualitas. Jangan justru dilenyapkan atau ditiadakan.

Bagi yang belum punya kegiatan malam takbiran, bisa mulai membuatnya dengan penampilan yang berbeda sesuai dengan ciri khas dan budaya setempat. Kalau boleh kasih saran, tak perlu pakai petasan ataupun kembang api. Satu lagi, Pemda/Pemko-nya juga harus mendukung penuh agar berjalan lancar, maksimal, dan berkelanjutan.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Captions:
1. Bedug besar di salah satu masjid di Jakarta
2. Bedug kecil untuk malam takbiran di Jakarta.


Read more...

Rabu, 03 April 2024

Pilih Ikut Open Trip, Nanjak Bareng atau Pendakian Mandiri Usai Lebaran? Ini Kiatnya


Buat Anda yang ingin mendaki gunung selepas idulfitri 1445 H atau lebaran 2024 dengan mengikuti open trip (OT) pendakian, sekurangnya ada 5 kiatnya. 

Pertama, pilihlah OT pendakian gunung yang diidamkan/diincar dan disesuaikan dengan isi dompet serta kondisi stamina. Kalau tak mau bawa beban terlalu berat, sebaiknya ikut OT yang full trip (FT) bukan share cost (SC) namun harganya jelas lebih tinggi.

Kedua, pilih OT yang dibuat oleh tour/trip operator (TO), indie travel (IT) maupun pendaki/pemandu gunung berpengalaman (punya reputasi yang bagus dalam pelayanan) dan bertanggungjawab, terutama dalam hal keselamatan dan kenyamanan pesertanya baik dari sisi  ketepatan waktu (keberangkatan, makan, dan ishoma), kelayakan armada transportasi, kondisi tenda dan pembagian tenda sesuai dengan jenis kelamin dan postur peserta, kualitas menu makanan yang diberikan, punya kepedulian/ramah lingkungan, dan lainnya.

Kiat ketiga, sebelum menentukan pilihan, tanyakan hal-hal terkait poin kedua di atas ke beberapa pendaki yang pernah menggunakan TO tersebut. Kalau bagus, ya ikuti OT-nya. 


Keempat, setelah Anda pilih ternyata pelayanannya mengecewakan sebaiknya beri tahu pimpinan TO-nya sebagai masukan/input agar ke depan lebih baik minimal tidak mengecewakan lagi. 

Kiat terakhir atau kelima, bila Anda terlanjur kecewa berat, ya sudah tidak usah ikut OT-nya lagi. Dengan kata lain cari TO yang lain untuk pendakian ke gunung lain berikutnya.

Alternatif cara lainnya, Anda bisa melakukan pendakian bersama alias nanjak bareng (nanbar).

Adapun kiatnya, sebaiknya Anda lakukan dalam kelompok kecil (2 - 6 orang) dan minimal salah satunya pernah mendaki gunung yang diincar. Jika tidak ada, harus cari info terkait japen yang akan digunakan dari tulisan di internet maupun dari pendaki yang pernah mendaki gunung tersebut via japen yang sama. Kalau masih kurang yakin, Anda bisa patungan untuk menyewa  pemandu gunung di BC. 

Tim nanbar harus membawa perlengkapan untuk tidur seperti tenda yang jumlahnya disesuaikan dengan banyaknya peserta. Bila tidak ada yang punya tenda untuk tim ataupun perlengkapan pribadi seperti alat masak, matras, sleeping bag dan lainnya bisa menyewa di rental outdoor atau di BC setempat.

Cara-cara nanbar tersebut juga wajib diterapkan buat Anda yang ingin mendaki gunung secara mandiri.

Intinya, apapun cara pendakian yang dipilih, entah itu ikut OT secara FT ataupun SC, nanbar maupun pendakian mandiri, masing-masing ada plus minus-nya. 


Bekal Ramah Lingkungan
Selain itu, sekurangnya ada 4 hal yang harus tetap diindahkan oleh setiap pendaki sekalipun ikut OT, yakni pertama mempersiapkan fisik dan mental terlebih dahulu.

Kedua, membawa bekal informasi tentang gunung yang akan didaki (seperti info tentang moda transportasi menuju basecamp-nya, kondisi japennya, kondisi cuaca, estimasi pendakiannya, lokasi ngecamp-nya, dll) supaya punya gambaran walaupun sedikit.

Ketiga, tetap membawa bekal logistik yang cukup termasuk emergency food yang praktis untuk jaga-jaga bila terjadi kondisi darurat.

Kiat terakhir atau keempat apapun cara pendakian yang dipilih harus menyertakan bekal peduli atau ramah lingkungan, yakni dengan tetap menjaga kelestarian alam minimal membawa turun sampah logistik sendiri dan tidak melakukan vandalisme.

Selamat nanjak gunung selepas lebaran, semoga bermanfaat dan berkesan. 

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Captions:
1. Berfoto bersama berlatar deretan gunung dan pesona sunrise, wajib masuk dalam daftar kegiatan pendakian.
2. Melakukan pendakian mandiri punya kenikmatan tersendiri.
3. Ikut open trip (OT) bisa bertemu dengan sejumlah pendaki berlatar belakang pengalaman pendakian, profesi, umur, dan karakter yang berbeda. (foto: #alumniraung)

Read more...

20 Gunung di Jawa Ini Jadi Incaran Pendaki Selepas Lebaran


Sekurangnya ada 20 gunung di Pulau Jawa yang menjadi incaran para pendaki maupun pecinta alam di Tanah Air untuk digapai puncaknya selepas hari raya idulfitri 1445 H atau lebaran tahun ini.

Ke-20 gunung yang diincar para pemburu atap-atap bumi direntang bulan April (selepas idulfitri) s/d Mei itu adalah Gunung Merbabu di Jawa Tengah, Lawu (perbatasan Jateng dan Jatim), Sumbing (Jateng), Sindoro (Jateng), Slamet (Jateng), Ceremai (Jabar), Prau (Jateng), Gede (Jabar), Raung (Jatim), dan Arjuno (Jatim).

Berikutnya Gunung Salak di Jabar), Andong (Jateng), Penanggungan (Jatim), Bismo (Jateng), Cikuray (Jabar), Papandayan (Jabar), Argopuro (Jatim), Kembang (Jateng), Butak (Jatim), dan Gunung Ungaran di Jateng.

Kenapa jadi incaran? Kerena beberapa dari 20 gunung tersebut jadi pilihan open trip (OT) baik secara full trip (FT) maupun share cost (SC) yang dibuat oleh sejumlah tour/trip operator (TO) atau indie travel (IT) atau oleh pendaki/pemandu gunung yang sudah biasa memandu pendakian ke gunung.

Buktinya, bahan promosi OT ke gunung-gunung tersebut (biasanya dalam bentuk flyer) sudah ramai disebarluaskan para pembuatnya di sejumlah WAG terkait maupun promosi secara masif lewat ragam medsos TO-nya masing-masing (Instagram, Facebook, TikTok, dan lainnya).

Selain jadi pilihan OT, beberapa dari 20 gunung itu juga jadi pilihan nanjak gunung bersama/nanjak bareng ataupun pendakian mandiri alias dilakukan sendiri oleh pendaki berjiwa petualang tanpa mengikuti OT.


Enam Faktor Pemicu
Amatan TravelPlus @adjitropis, sekurangnya ada 6 faktor pemicu yang membuat ke-20 gunung tersebut jadi incaran pendaki seusai lebaran tahun ini.

Pertama, karena memang banyak pendaki pendatang baru yang belum pernah mendaki gunung tersebut, atau pendaki lawas yang sudah pernah namun beda jalur pendakian (japen). Lantaran belum pernah, tentu pendakinya ingin mewujudkan keinginan mendaki gunung incarannya tersebut.

Kedua, karena keindahan pemandangannya (contohnya Gunung Merbabu, Lawu, dan Arjuno dengan sabananya; Gede dengan Aa Surken (Alun-alun Suryakencana)-nya; Prau dengan puncak Teletubbies dan sunrise-nya; Sindoro dan Sumbing dengan kawahnya, dan lainnya).

Faktor pemicu ketiga, karena predikat prestisius/bergengsi yang disandangnya (contoh Ceremai bergelar gunung tertinggi di Jabar alias atapnya Jabar; Slamet atapnya Jateng; Raung via Kalibaru dengan predikat japen terekstrem se-Jawa; Argopuro dengan gelar japen terpanjang se-Jawa, dan lainnya).

Keempat, karena akses ke base camp (BC) japennya mudah dijangkau (contohnya Gunung Gede, Prau, Sindoro, Sumbing, Salak, dan lainnya).

Berikutnya atau kelima, karena mempunyai banyak pilihan japen (contohnya Prau, Slamet, Ceremai, Merbabu, Sumbing, Sindoro, dan lainnya) sehingga banyak pendaki ingin mencoba lagi tapi lewat japen yang berbeda.

Faktor pemicu terakhir atau keenam, karena kondisi japennya ramah buat pendaki pemula (contoh Prau, Papandayan, Bismo, Ungaran, dan Andong)

Kenapa Gunung Merapi dan Semeru di Jawa tidak termasuk dalam daftar 20 gunung yang diincar para pendaki pasca-idulfitri tahun ini, padahal kedua gunung itu termasuk populer di kalangan pendaki? 

Memang benar Gunung Semeru di Jatim dan Gunung Merapi di Jateng/DIY juga menjadi gunung favorit pendaki namun karena kondisi statusnya yang membuat pendakian kedua gunung tersebut masih ditutup.  

TravelPlus memprediksi jika kedua gunung itu nanti sudah berstatus normal dan dibuka kembali untuk pendakian umum, bakal banyak OT, nanjak bareng ataupun pendakian mandiri ke dua gunung berapi tersebut.


Japen Favorit
Amatan TravelPlus dari OT yang tersebar luas serta data lainnya, japen favorit masih jadi pilihan para pendaki yang akan menggapai puncak gunung incaran selepas lebaran tahun ini. 

Contohnya japen favorit pilihan pendaki untuk meraih puncak Gunung Merbabu adalah via Suwanting. Sedangkan Lawu via Cetho; Sumbing via Garung, Batusari, dan Kaliangkrik; Sindoro via Alang-alang Sewu dan Kledung; Slamet via Guci Permadi dan Bambangan; Ceremai via Apuy dan Trisakti Sadarehe; serta Prau via Patak Banteng dan Igirmranak.

Adapun japen favorit pendaki untuk meraih puncak Gunung Gede adalah via Gunung Putri; Arjuno via Sumber Brantas; Raung via Kalibaru (ke Puncak Sejati) dan Coklak-Glenmore (ke Puncak Selatan); Cikuray via Pemancar; Salak via Cidahu (ke Puncak Salak 1 atau Puncak Manik) dan Pasir Reungit (ke Puncak Salak 1 juga namun melewati Kawah Ratu terlebih dahulu); serta Gunung Andong via Sawit.

Harga OT
Berapa harga OT pendakian gunung incaran pendaki masa liburan lebaran kali ini? Berikut TravelPlus spill beberapa harga OT pendakian gunung yang dijual beberapa TO untuk edisi selepas lebaran tahun ini.

TO Islamic Adventure (IA) @_islamicadventure yang ber-basecamp di Majalengka, Jabar berdasarkan info dari Amir, menjual OT Ciremai via Apuy tanggal 13-14 April untuk mepo BC Apuy dibanderol dengan harga 300K per orang, BC IA (400K); Sumbing 13-14 April (400K); Prau 13-14 April (400K); Sindoro 13-14 April (400K); Lawu 16-17 April (600K); Merbabu 16-17 April (550K); Slamet 20-21 April (400K); Gede 27-28 April (550K), dan OT Ciremai via Trisakti Sadarehe juga tanggal 27-28 April untuk mepo BC IA harganya 450K, BC Trisakti 350K.

TO Kaleng Sarden Adventure @kaleng_sarden_adv yang berkantor di Bandung, Jabar berdasarkan info dari Shidiq, menjual OT Sindoro tanggal 3-5 Mei untuk OT 550K, SC 350K; Sumbing 3-5 Mei (OT 550K, SC 350K); Slamet 9-11 Mei (OT 550K, SC 325K); Cikuray 24-26 Mei (OT 450K, SC 300K); Lawu 17-19 Mei (OT 600K, SC 400K); Merbabu 24-26 Mei (OT 600K, SC 400K); Ciremai 17-19 Mei (OT 550K, SC 350K); Argopuro 21-28 Mei (OT 1.500K, SC 1.000K), dan OT Raung tanggal 1-8 Juni untuk OT 1.700K, SC 1.300K.

TO Merak Jowo Adventure (MJA) @merakjowoadventure yang bermarkas di Lamongan, Jatim, berdasarkan info dari Ridwan, menjual OT Lawu tanggal 13-14 April untuk FT 500K, SC 350K; Slamet 13-14 April (FT 650K, SC 450K); Sindoro 13-14 April (FT 600K, SC 400K), dan Sumbing 13-14 April (FT 600K, SC 400K), Prau 20-21 April (FT 600K, SC 400K); Andong 27-28 April (FT 450K); dan OT Merbabu juga tanggal 27-28 April untuk FT 650K, SC 450K.

Sementara TO Inspirational Journey (IJ) @inspirational.journeyy yang bermarkas di Bekasi, Jabar, berdasarkan info dari Rege, menjual OT Slamet tanggal 3-5 Mei dengan harga 750K, Prau 9-11 Mei (750K), Argopuro 21-26 Mei (2.000K) dan Merbabu tanggal 24-26 Mei dengan harga 820K.


Lain lagi dengan TO Raung Camp yang ber-basecamp di Kalibaru, Banyuwangi dan spesial menjual OT Gunung Raung via Kalibaru (ke Puncak Sejati), berdasarkan info dari Nugi untuk lokal Indonesia, menjual Paket A mepo BC dengan harga 400K; Paket B mepo BC (665K), mepo Stasiun Kalibaru (765K); Paket C mepo Stasiun Kalibaru (1.200K); Paket D (1.800K); dan Paket Sultan dengan harga 2.700K untuk bulan April sampai dengan Juni.

Satu lagi TO Samod Adventure yang juga bermarkas di Bayuwangi, berdasarkan info Babe Hernandez (sekaligus menjadi nama alamat FB-nya), juga menjual OT Raung via Kalibaru namun ditambah dengan Kawah Ijen dengan harga 850K per orang.

Untuk informasi lebih detail setiap OT tersebut, bisa Anda lihat di akun IG atau FB TO-ya masing-masing.

Kenapa harga OT berbeda antara TO yang satu dengan TO lainnya, padahal gunung yang didaki itu sama?

Sekurangnya ada dua hal penyebabnya. Pertama, jarak meeting point (mepo)-nya berbeda. Contoh kalau TO di Jakarta membuat OT ke Gunung Gede dengan mepo di Jakarta tentu jauh lebih murah dibandingkan dengan TO di Surabaya yang membuat OT ke gunung yang sama dengan mepo dari Surabaya.

Kedua, karena fasilitas dan servisnya. Semakin komplit tentu semakin tinggi harga OT-nya. Contoh OT "A" sudah termasuk servis makan 3 kali dengan menu istimewa, tenda yang nyaman berikut matras dan sleeping bag. Sedangkan OT "B" cuma makan sekali dan tenda tim, jelas harganya lebih murah.

Itulah informasi seputar gunung-gunung yang bakal ramai didaki para penikmat ketinggian, berikut OT dan lainnya. Selamat berlibur lebaran, selamat nanjak gunung incaran di Pulau Jawa. Tetap setia menjaga keasrian alam, semoga bermanfaat dan berkesan. 

Bagaimana dengan di luar Pulau Jawa (terutama di Sumatra, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara Barat), gunung apa saja yang jadi incaran pendaki selepas lebaran tahun ini? Sabar ya..., infonya bisa Anda dapatkan di tulisan berikutnya.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Captions:
1. Para pemburu puncak gunung menikmati pesona sunrise berlatar deretan gunung di puncak Gunung Prau.
2. Melintasi Gunung Merbabu yang ber-sabana elok.
3. Berfoto bersama di puncak Gunung Sindoro via Alang-alang Sewu (foto: #alumnisindoro)
4. Bukti kalau TravelPlus Indonesia pernah gapai Puncak Sejati Gunung Raung via Kalibaru yang berpredikat japen ter-ekstrem se-Jawa.

Read more...

Senin, 01 April 2024

Dihujani Pertanyaan Seputar Libur Mudik dan Lebaran, Ini Jawaban Kemenparekraf


Menggelar Extended WBSU 2024 bertema "Mudik Aman, Tenang dan Nyaman untuk Parekraf yang berkelanjutan" di  The Grand Capital Ballroom, Manhattan Hotel Jakarta, Senin (1/4/24), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) selaku pihak penyelenggara mendapat hujan pertanyaan terkait tema dari sejumlah media.

Apa saja pertanyaannya dan serinci apa jawaban Kemenparekraf? TravelPlus Indonesia menghimpun beberapa pertanyaan awak media dari data yang dikirim tim Komunikasi Publik Kemenparekraf, di antaranya langkah Kemenparekraf mengatur flow wisatawan agar tidak terjadi kepadatan yang berlebihan saat libur mudik dan lebaran 2024?

Jawaban Kemenparekraf antara lain berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan imbauan (penulisan yang benar, bukan himbauan) kepada pengelola destinasi untuk melakukan pengaturan dan pengawasan destinasi yang berpotensi dipadati masyarakat.

Sebagai contoh/best practice, di beberapa destinasi Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat melakukan antisipasi kemacetan dengan menutup destinasinya selama 1-2 jam di pintu masuk dan mengarahkan wisatawan ke destinasi sekitar. Jika sudah kondusif dan kemacetan mereda, destinasi tersebut akan kembali dibuka.

Pertanyaan berikutnya, daerah mana saja yang rawan untuk didatangi di musim libur lebaran? Kerawanan seperti apa yang jadi perhatian pemerintah?

Jawaban Kemenparekraf antara lain berdasarkan prediksi BMKG, prakiraan cuaca selama masa libur lebaran yaitu kategori menengah-tinggi, beberapa lokasi seperti Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah diperkirakan curah hujan masih tinggi, Pulau Jawa diperkirakan hujan ringan dan sedang, sedangkan beberapa lokasi lain cenderung cerah.

Musim penghujan disertai dengan perubahan cuaca dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, gelombang tinggi sehingga membahayakan pengunjung di tempat-tempat wisata outdoor pegunungan maupun pantai.

Karena itu, Kemenparekraf mengimbau (penulisan yang benar, bukan menghimbau) kepada seluruh pemerintah daerah, asosiasi usaha pariwisata, pengelola usaha pariwisata/pelaku usaha pariwisata, dan seluruh pihak agar bersama-sama berperan pada peningkatan pengamanan dan perencanaan mitigasi bencana di lokasi wisata.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana peluang yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dengan peningkatan pemudik di 2024?

Jawaban Kemenparekraf antara lain, para pelaku usaha sektor parekraf seperti pengelola destinasi, pelaku akomodasi/hotel, pusat kuliner dan oleh-oleh di jalur perlintasan mudik Lebaran 2024 memiliki peluang besar dalam meningkatkan penjualan mereka.

Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha seperti paket wisata khusus pemudik. Jadi penyedia jasa pariwisata dapat mengembangkan paket-paket wisata khusus untuk pemudik, termasuk destinasi dan aktivitas yang menarik untuk mereka kunjungi selama masa mudik.

Pertanyaan lainnya, apakah Kemenparekraf punya kebijakan khusus untuk menekan harga transportasi domestik yang kian tinggi saat libur mudik dan lebaran?

Jawabannya, Kemenparekraf, mengimbau kepada masyarakat pengguna jasa transportasi umum untuk memesan dan membeli tiket pada waktu yang tepat, guna menghindari lonjakan harga menjelang puncak mudik lebaran.

Pihaknya juga selalu berkomunikasi dengan Kementerian/Lembaga (Kepolisian Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dll) terkait untuk kelancaran para pemudik sekaligus calon wisatawan yang akan memanfaatkan waktu libur lebaran mereka.


Antisipasi Getok Harga
Pertanyaan berikutnya, bagaimana Kemenparekraf mengantisipasi insiden getok harga makanan untuk wisatawan dan juga parkir liar yang sering juga digetok harganya pada musim mudik lebaran ini?

Jawaban Kemenparekraf antara lain, dalam menghadapi lonjakan pengunjung di tempat-tempat wisata yang diprediksi akan meningkat di tahun ini, Kemenparekraf melakukan langkah antisipatif dengan melakukan Sosialisasi dan Koordinasi Keselamatan dan Keamanan di beberapa provinsi, dimana salah satunya adalah terkait koordinasi dengan aparat setempat dalam mengantisipasi pungli/parkir liar di destinasi wisata serta mengimbau pengelola destinasi untuk memberdayakan UMKM lokal dan memastikan tidak melakukan getok harga makanan untuk wisatawan.

Selain itu pemda dan pengelola destinasi melakukan pengaturan parkir bekerjasama dengan Dinas Perhubungan setempat; menyediakan call centre pariwisata; menyampaikan informasi secara up to date kepada wisatawan melalui media sosial; melengkapi perizinan berusaha dan kelayakan sarpras; serta berkoordinasi dengan dinas yang menangani permasalahan sampah.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana prediksi peningkatan kawasan wisata? berapa persen peningkatannya saat mudik lebaran?

Jawaban Kemenparekraf, periode cuti bersama yang lebih panjang serta peningkatan perkiraan pergerakan dapat berpotensi meningkatkan wisatawan nusantara hingga 50%.

Berdasarkan observasi yang kami lakukan, puncak aktivitas wisata akan terjadi pada H+1 hingga H+3 lebaran. Mayoritas akan berasal dari intra-provinsi serta provinsi terdekatnya.

Tingkat okupansi berpotensi naik hingga 10%, dimana rata-rata okupansi diprediksi mencapai 80%, bahkan 100% di beberapa destinasi favorit.

Hari raya yang jatuh pada weekday juga dapat berdampak pada peningkatan Length of Stay (LoS) hingga H+5 lebaran.

Pertanyaan lainnya, keamanan dan kenyamanan terutama overload akibat banyaknya penumpang/pengunjung, selalu menjadi permasalahan yang berulang dalam musim mudik lebaran. Lantas melihat permasalahan yang terulang tersebut apakah ada S.O.P dari Kemenparekraf untuk mengantisipasinya?

Jawaban Kemenparekraf antara lain, untuk mengurai permasalahan kunjungan yang berlebih di destinasi wisata, Kemenparekraf mengimbau pemda untuk bekerja sama dengan kepolisian setempat dalam mengurai titik keramaian dan kemacetan di destinasi pariwisata yang berpotensi tingginya lonjakan jumlah wisatawan seperti di Jawa Barat (Puncak Bogor, Cipanas Cianjur, Tangkuban Perahu, Kawah Putih, Ciwidey, Pantai Pangandaran).

Pada wilayah Jawa Tengah dan DIY lokasi wisata yang menjadi atensi pada saat mudik lebaran, di antaranya lokasi wisata Dieng, Batu Raden, Bandungan Semarang, Candi Borobudur, Candi Prambanan, dsb.

Untuk lokasi wisata di Jawa Timur, di antaranya seperti lokasi Wisata Gunung Bromo, Wisata Jatim Park Batu, Taman Kebun Binatang, dan lainnya. 

Pertanyaan berikutnya, adakah antisipasi, imbauan hingga hukuman dari Kemenparekraf ke pengelola yang destinasinya kotor dan harga makanan serta oleh-olehnya mahal?

Jawaban Kemenparekraf antara lain, menaikkan harga makanan, minuman, dan oleh-oleh di tempat wisata pada libur Lebaran 2024 dalam angka yang wajar sekitar 10% hingga 15% masih dapat dimaklumi.

Pihaknya juga menekankan pada pengelola destinasi wisata dan tempat wisata (taman rekreasi) untuk tidak melakukan praktik getok harga (pada makanan, minuman, dan tarif parkir) yang merugikan wisatawan sekaligus mencoreng citra destinasi wisata.

Pihaknya akan memberikan peringatan hingga teguran, kepada pengelola destinasi yang belum dapat menjaga destinasi wisata tetap kondusif, termasuk dalam menjaga kebersihan lingkungannya guna menjaga kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan.


Bentuk Dukungan Event
Pertanyaan selanjutnya , apa saja dukungan Kemenparekraf untuk meningkatkan jumlah pergerakan wisatawan yang memanfaatkan waktu libur lebaran?

Jawaban Kemenparekraf antara lain, potensi pergerakan wisnus selama mudik Lebaran 2024 diperkirakan mencapai 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari total populasi penduduk Indonesia.

Kemenparekraf mendukung dan mempersiapkan sejumlah event pariwisata berskala regional dan nasional saat Ramadan dan Idul Fitri tahun 2024 antara lain Batam Wonderfood & Art Ramadhan (9 - 30 Maret 2024) di kota Batam; Indonesia Fashion Week (27-31 Maret 2024) di Jakarta; Aceh Ramadhan Festival (28 Maret - 1 April 2024) di Kota Banda Aceh; Ramadan Jazz Festival (29-30 Maret 2024) di Jakarta; Mudik Bareng Ms Glow (8 April 2024) di Jakarta; Festival Tumbilotohe (6 - 9 April 2024) di Kota Gorontalo; dan Bakdan Neng Solo (12 April 2024).

Selain itu, Kemenparekraf bekerjasama dengan PT KAI/ KA Wisata dan ASTINDO telah menghadirkan program "Bundling Paket Wisata dengan Kereta Api" dalam menyambut momentum libur lebaran, sehingga diharapkan program ini dapat menambah jumlah pergerakan wisnus selama periode libur lebaran dan semakin banyak wisnus yang tertarik dalam mengunakan kereta atau kereta wisata dalam memanfaatkan libur lebaran kali ini.

Pertanyaan lainnya, apakah Kemenparekraf membuat buku panduan wisata mudik, termasuk di dalamnya info terkait mitigasi bencana karena belakangan ada sejumlah daerah terkena musibah kebencanaan?

Jawaban Kemenparekraf, saat ini Kemenparekraf belum menyusun buku panduan wisata mudik, akan tetapi bagi calon pemudik yang ingin mengetahui berbagai informasi lengkap seputar mudik Hari Raya Idul Fitri 2024, termasuk informasi prakiraan cuaca, dapat mengakses kanal informasi yang telah disiapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui kanal https://s.id/mudikpedia.

Pertanyaan berikutnya, daerah wisata mana saja yang akan menjadi favorit pengunjung pada libur mudik dan lebaran tahun ini?

Jawaban Kemenparekraf, berdasarkan survei yang dilakukan Kemenparekraf secara online terkait pemetaan preferensi aktivitas wisatawan nusantara di libur lebaran 2024 yang masih berjalan hingga saat ini, hasil sementara per 31 Maret 2024 menunjukkan beberapa destinasi yang akan dituju wisatawan tahun ini antara lain DIY (Malioboro & Parangtritis), Jawa Tengah (Borobudur), Jawa Timur (Bromo), Jawa Barat (Ciwidey, Pangandaran, Lembang), dan Jabodetabek (Puncak Bogor, Ragunan dan Ancol).

Untuk pulau Sumatera, destinasi yang dituju adalah Sumatera Utara (Danau Toba) dan Sumatera Barat (Jam Gadang Bukittinggi) dan Lampung (TN Way Kambas).

Semua jawaban Kemenparekraf tersebut diolah Tim Biro Komunikasi dengan sumber dari siaran pers, artikel berita, dan data dari satuan kerja serta atas pengetahuan I.G.A Dewi Hendriyani selaku Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id, foto: dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf.

Captions:
1. Suasana Extended WBSU 2024 bertema "Mudik Aman, Tenang dan Nyaman untuk Parekraf yang berkelanjutan" yang digelar Kemenparekraf di The Grand Capital Ballroom, Manhattan Hotel Jakarta, Senin (1/4/24).
2. Wisatawan berbelanja kerajinan tangan lokal.
3. Menparekraf Sandiaga Uno di Aceh Ramadhan Festival salah satu event saat Ramadan dan Idul Fitri tahun 2024 yang didukung Kemenparekraf.

Read more...

Versi Kemenparekraf, Lima Provinsi Jadi Destinasi Utama Perjalanan Mudik Tahun Ini


Libur Mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H  di depan mata. Rentang masa liburan tersebut mulai dari 5 sampai dengan 15 April 2024. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sudah melakukan sejumlah observasi, di antaranya ada lima provinsi yang masuk sebagai destinasi utama perjalanan mudik tahun ini yakni DIY, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Data hasil observasi tersebut terungkap dalam "The Extended Weekly Brief with Sandi Uno" (WBSU) bertema "Mudik Aman, Tenang, dan Nyaman untuk Parekraf yang  Berkelanjutan" di Manhattan Hotel, Jakarta, Senin (1/4/2024) pagi.

Hasil observasi lainnya juga dibeberkan di acara yang dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dan sejumlah eselon 1  atau para deputinya yakni dari sisi karakteristik kunjungan, diperkirakan mayoritas wisatawan berasal dari daerah sekitar destinasi dan masyarakat intra-provinsi.


Adapun kepadatan aktivitas wisata, Kemenparekraf memperkirakan akan terjadi mulai H+1 Lebaran dengan tingkat okupansi diprediksi lebih dari 80 persen sampai 100 persen khususnya di destinasi favorit.

Sementara dari sisi masa lama tinggal wisatawan atau Length of Stay (LoS)-nya untuk intra-provinsi rata-rata 1-2 malam. Sedangkan wisatawan dari luar provinsi dapat mencapai 4 malam.

Guna memastikan kesiapan destinasi dan lokasi daerah tujuan wisata dalam hal keamanan, keselamatan, dan pelayanan prima kepada wisatawan, Kemenparekraf juga sudah menyampaikan Surat Edaran tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada Saat Libur Mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H kepada seluruh Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota) dan seluruh pelaku usaha pariwisata.


Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan surat edaran tersebut dapat direplikasi seluruh Pemerintah Daerah untuk diedarkan di daerah masing-masing.

"Kemenparekraf akan berkoordinasi secara intensif dengan pihak-pihak terkait seperti Kemenhub, Kemenkes, Kepolisian, dan BASARNAS setempat,” ungkapnya.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto menambahkan surat edaran tersebut juga sudah diedarkan ke komunitas hingga pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di tiap daerah.

“Berbagai upaya kita lakukan dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan adanya keamanan dan kenyamanan serta keselamatan wisatawan selama mengunjungi destinasi wisata,” terangnya.

Untuk memantau aktivitas wisata, lanjut Hariyanto, Kemenparekraf juga telah menyiapkan platform Sisparnas (Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional: https://sisparnas. kemenparekraf.go.id). Sedangkan wisatawan yang ingin berlibur ke desa wisata dapat mengakses platform Jadesta.

Kemenparekraf juga memproyeksikan perputaran ekonomi di sektor Parekraf ketika momen libur lebaran tahun 2024 akan mencapai Rp276,11 triliun.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Dessy Ruhati memproyeksilan perputaran ekonomi di sektor Parekraf mass libur lebaran tahun ini akan mengalami kenaikkan yang signifikan sebesar 15 persen jika dibandingkan dengan potensi perputaran ekonomi lebaran tahun sebelumnya yakni Rp240,01 triliun.

Pemicunya dari potensi pergerakan masyarakat selama periode libur lebaran 2024. 

Berdasarkan hasil analisis sementara dari survei yang dilakukan Kemenparekraf, preferensi daya tarik wisata di musim lebaran tahun  ini adalah pantai/danau, pusat kuliner, pegunungan/agrowisata, taman rekreasi/kebun binatang, dan pusat perbelanjaan.

Adapun destinasi wisata favoritnya adalah D.I. Yogyakarta meliputi Malioboro dan Parangtritis; Jawa Tengah yakni Borobudur; Jawa Timur yakni Bromo; Jawa Barat meliputi Ciwidey, Pangandaran dan Lembang; serta Jabodetabek meliputi Puncak Bogor dan Ragunan. Dengan rata-rata durasi berwisata mencapai 2 hingga 4 hari atau 1 hari (day trip).

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Rizki Handayani memaparkan dari segi akomodasi, tingkat hunian hotel pada momen libur lebaran tahun ini diproyeksi meningkat hingga 10 persen dengan puncaknya diperkirakan pada H+2 lebaran. 

"Pada musim libur lebaran ini hotel-hotel juga banyak yang telah menyiapkan aktivitas di dalam hotel atau resort juga paket diskon," paparnya.

Terkait ketersediaan kursi, sambung Rizki maskapai secara total telah menyiapkan 6,72 juta untuk 16 hari masa lebaran. "Jumlah itu setara dengan 420 ribu kursi per hari yang terbang di seluruh Indonesia," terangnya.


The Extended WBSU
yang didukung sederet mitra co-branding Wonderful Indonesia ini juga dihadiri sejumlah media.

TravelPlus Indonesia sendiri sebelum membuat tulisan ini juga sudah membuat satu sorotan dan satu konten video yang diunggah di akun IG @adjitropis saat acara tersebut masih berlangsung dengan tujuan agar informasi lebih variatif (beragam) dan gaungnya lebih bergema.

Naskah, foto & video: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Captions:
1. Menparekraf  Sandiaga Uno berfoto bersama para deputi dan pihak-pihak terkait usai menggelar  "The Extended Weekly Brief with Sandi Uno" (WBSU) di Manhattan Hotel, Jakarta, Senin (1/4/2024) pagi.
2. Video saat foto bersama.
3. Sumatra Barat termasuk salah satu dari 5 provinsi yang menjadi destinasi utama perjalanan mudik tahun ini versi Kemenparekraf.
4. TravelPlus Indonesia yang datang memenuhi undangan juga membuat satu sorotan dan satu konten video tentang The Extended WBSU tahun ini.


Read more...

Kamis, 07 Maret 2024

Kibar Bendera Indonesia dan Palestina di Puncak Prau, Ini Alasan dan Manfaatnya


Mengibarkan bendera adalah salah satu aktivitas yang selalu (wajib) TravelPlus Indonesia lakukan saat berada di puncak gunung.

Bendera yang biasanya TravelPlus kibarkan di sejumlah puncak gunung di Tanah Air adalah Bendera Indonesia (Sang Saka Merah Putih) dan Bendera Kembara Tropis, sebuah komunitas yang TravelPlus bentuk bersama beberapa rekan setelah berpetualang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten pada pada awal tahun 2000.

Namun kali ini tepatnya di Puncak Gunung Prau lewat base camp (BC) Igirmranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, TravelPlus spesial mengibarkan Bendera Indonesia dan Palestina.

Pengibaran kedua bendera itu TravelPlus lakukan pagi hari, sebelum melakukan aksi tanam pohon Puncak Bulan Konservasi 2024 di area Bukit Cendani, Gunung Prau via Igirmranak pada Minggu, 3 Maret.

Kenapa? Karena ini merupakan keinginan lama. Maklum sejak Oktober s/d Desember 2023 TravelPlus fokus mendukung, meliput langsung, dan menggaungkan berbagai Aksi Bela Palestina yang digelar di sejumlah kota di Jabodebek yakni Jakarta (depan Kedubes AS, Monas, dan Lapangan Masjid Agung Al-Azhar); Bogor (Tugu Kujang), Depok; dan Kota Bekasi.

Di setiap aksi kemanusian tersebut, TravelPlus selalu mengibarkan dan atau mengabadikan pesertanya mengibarkan Bendera Indonesia dan Palestina serta mengenakan berbagai atribut Palestina.

Jejak digital hasil amatan dan liputan langsung aksi tersebut, baik berupa tulisan, foto, lagu, dan sejumlah konten videonya, sampai saat ini masih tayang di ragam medsos TravelPlus, terutama di Instagram (IG) @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id, dan weblog TravelPlus Indonesia.

Selepas beraksi damai bela Palestina di Jabodebek, TravelPlus ingin sekali mengibarkan Bendera Indonesia dan Palestina di salah satu puncak gunung.

Alhamdulillah di awal Maret 2024 keinginan itu terwujud. TravelPlus berhasil mengibarkan kedua bendera itu di puncak Gunung Prau via Igirmranak.


Bukan hanya TravelPlus, dua pendaki muda Fathin dan Hadi juga turut mengibarkan kedua bendera itu. Saluuut...

Tak cuma mengibarkan kedua bendera tersebut di Puncak Gunung Prau dengan latar belakang lautan awan serta beberapa gunung seperti Gunung Sindoro dan Sumbing, TravelPlus juga membuat lagu bertajuk sama dengan tulisan ini yaitu "Kibar Dua Bendera di Puncak Prau".

Begini lirik lengkapnya:

🎶... Kibar bendera Indonesia
Bersama bendera Palestina
Di puncak gunung ber-panorama megah
MasyaAllah, alhamdulilah

Akhirnya keinginan itu terwujud
Kibarkan kedua bendera itu
Bukti We Stand with Palestine

Kibar bendera Indonesia
Bersama bendera Palestina
Di puncak gunung ber-panorama megah
MasyaAllah, alhamdulilah ...🎵.

Supaya aksi kibar 2 bendera tersebut tersiar luas sekaligus mempromosikan keindahan pemandangan di Puncak Gunung Prau via Igirmranak, TravelPlus kemudian membuat konten videonya lalu mengunggahnya di akun IG @adjitropis dengan sederet tagar terkait.


Dalam konten video tersebut TravelPlus juga menyelipkan beberapa flyer acara terkait aksi bela Palestina yang akan berlangsung di Jogjakarta dan Jakarta jelang Ramadan 2024 ini.

Di Jogjakarta akan berlangsung CARNAVAL RAMADHAN DI G4Z4: G4z4 Bertahan, Kita Kuatkan, Alloh Menangkan pada Sabtu, 9 maret 2024, pukul 07.00 - 09.00 WIB di Titik 0 Km Malioboro, Kota Jogja.

Isi acaranya antara lain Aksi dI Nol KM, Kirab di Jalan KH.A. Dahlan, dan pemberian hadiah untuk kostum atribut terbaik serta rombongan terkompak.

Di captions, adminnya juga mengajak masyarakat untuk menyambut Ramadan tahun ini dengan peduli saudara kita di Palestina, caranya dengan mem-boycott kurma Isr4el, cegah kelaparan di g4z4, dan open border rafah.

Flyer acara tersebut diunggah oleh sejumlah akun IG antara lain @masjidjogokariyan, @masjidnurulashri, dan @vertizone.tv, dan @terasdakwah.

Adminnya tak lupa mengimbau peserta yang ikut untuk membawa serta Bendera Merah Putih dan Palestina.


Pada tanggal dan hari yang sama, Sabtu, 9 Maret 2024 di Jakarta juga akan berlangsung aksi damai bela Palestina bertajuk "Harus Ada Ramadan di Gaza" dengan rute Kedubes AS - Bundaran HI.

Informasi tersebut diunggah akun @indonesiabela.palestina dan @majelisormasislam dengan memberi sederet tagar seperti #StopFamine, #Noise4Hunger, #AllEyesOnRafah, dan #RamadhanHargaMati.


Selain itu ada "Pameran Bersama dan Lelang Lukisan Shodaqoh Pelukis Indonesia untuk Palestina" yang akan berlangsung di Aula Buya Hamka, Kompleks Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada tanggal 20 Maret 2024.

Flyer acara yang bertema Kemanusiaan tanpa batas itu diunggah akun @artspaindow_work dan @derrysulaiman.

Di captions-nya dijelaskan buat para seniman khususnya pelukis yang ingin  ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut bisa menghubungi Taufiq: +628128556598 atau lewat surel: fastaufiq@gmail.com.

Manfaat Kibar Bendera
"Pak Adji, apa manfaatnya mengibarkan Bendera Indonesia di puncak gunung?".

Begitu pertanyaan yang pernah TravelPlus terima dari beberapa pendaki yang melihat unggahan konten video TravelPlus mengibarkan Merah Putih di sejumlah puncak gunung antara lain Gunung Raung, Kerinci, Arjuno, Ceremai, Salak, Cikuray, Burangrang, dan Gunung Tampomas.


Manfaatnya jelas banyak, di antaranya menanamkan rasa nasionalisme yang lebih kuat, cinta Tanah Air, menjadi salah satu aktivitas positif saat berada di puncak gunung, dan sebagai stok visual untuk konten video juga sekaligus mempromosikan nama serta keindahan panorama puncak gunung tersebut sambil mengibarkan bendera kebanggaan.

Bagaimana dengan Bendera Palestina? Ini sebagai bentuk solidaritas atau dukungan buat warga Palestina atas nama kemanusiaan, mengingat Indonesia (baca: pemerintahnya) juga sejak dulu hingga kini teguh mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dari jajahan S1-rael.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id

Captions:
1. TravelPlus Indonesia kibarkan Bendera Indonesia dan Palestina di Puncak Gunung Prau via Igirmranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jateng. (Foto: #alumniprauviaigirmranak)

2. Fathin dan Hadi turut mengibarkan Bendera Indonesia dan Palestina. (foto: adji)

3. Flyer acara Carnaval Ramadhan di Gaza yang akan berlangsung pada Sabtu, 9 maret 2024, pukul 07.00 - 09.00 WIB di Titik 0 Km Malioboro, Kota Jogja. (foto flyer: dok. @terasdakwah)

4. Flyer acara "Harus Ada Ramadan di Gaza" pada Sabtu, 9 Maret 2024 di Jakarta dengan rute Kedubes AS - Bundaran HI. (foto flyer: dok. @indonesiabela.palestina)

5. Flyer panggilan terbuka untuk umum atau open call ikutan "Pameran Bersama dan Lelang Lukisan Shodaqoh Pelukis Indonesia untuk Palestina. (foto flyer: dok. @artspaindow_work)

6. TravelPlus berfoto bersama tim se-frekuensi (Fathin, Intan, Hadi & Feri) di Puncak Gunung Prau selepas kibar Bendera Indonesia dan Palestina, sebelum turun untuk aksi tanam pohon Puncak Bulan Konservasi di Bukit Cendani. (foto: #alumniprauviaigirmranak)

Read more...

Selasa, 05 Maret 2024

Nanjak Prau via Igirmranak Kelebihannya Banyak, Ini Buktinya


"Apakah Igirmranak ini jalur baru pak Adji? Saya kagok sama namanya". Begitu pertanyaan sekaligus pernyataan Erfan, pendaki asal Kuningan, Jawa Barat yang tergabung dalam WAG Alumni Kerinci kepada TravelPlus Indonesia usai melihat link dan foto tulisan "Tiga Alasan Travelplus Nanjak Prau Jelang Ramadan via Igirmranak", Senin (4/3/24).

Bukan cuma Erfan, sejumlah pendaki lain dari WAG yang berbeda juga menanyakan hal serupa. Salah satunya seperti yang ditanyakan Fathur, seorang anggota WAG Solidaritas Backpacker Bandung (SBB). "Igirmranak Ini jalur baru atau udah lama pak?"

Beberapa warganet juga menanyakan hal yang sama di kolom komentar konten video bertajuk "Bukan Pendakian Biasa" yang memuat lagu dan dokumentasi aksi tanam pohon acara Puncak Bulan Konservasi di Gunung Prau via Igirmranak yang TravelPlus unggah di akun Instagram (IG) @adjitropis, Selasa (5/3/24).

"Igirmranak ini jalur pendakian baru ke Gunung Prau ya Om Adji? Namanya unik 😍," tanya pemilik akun @gohikingplus.


Si-empunya @modatransportasi.id ikut menimpali. "Nice question, gue juga baru denger. Taunya cuma japen Patak Banteng".

Meskipun sudah TravelPlus balas pertanyaan-pertanyaan tersebut namun karena melihat masih ada pertanyaan seputar Igirmranak, akhirnya TravelPlus putuskan untuk membuat tulisan ini supaya publik lebih terang benderang dan tertarik mendaki Gunung Prau yang berada di tapal batas 5 kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) yakni Kab. Wonosobo, Banjarnegara, Temanggung, Kendal, dan Kab. Batang, khususnya via Igirmranak.

Berdasarkan pengamatan langsung saat mengikuti acara Puncak Bulan Konservasi pada 2-3 Maret 2024, TravelPlus mencatat sederet kelebihan (baca: daya tarik)  mendaki Gunung Prau via Igirmranak, baik dari akses menjangkau base camp (BC)-nya, kondisi trek pendakiannya, suhu udaranya, dan spot-spot menariknya.


Akses ke jalur pendakian (japen) Gunung Prau via Igirmranak, yang BC-nya berada di Desa Igirmranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jateng terbilang mudah dijangkau. 

Pendaki yang datang dari berbagai daerah/kota di Tanah Air bisa menuju Terminal Mendolo, Wonosobo. Selanjutnya naik mobil jemputan ke BC-nya dari depan mini market, seberang gerbang terminal. Begitupun pulangnya, dari BC ke Terminal Mendolo, bisa minta diantar. Sekali jalan Rp 35 ribu per orang, jadi kalau pergi pulang Rp 70 ribu per orang. Mobilnya berkapasitas 7 orang sudah termasuk dengan ransel yang dibawa.


Sebelum berangkat maupun pulang, sebaiknya menghubungi orang yang biasa mengatur mobil jemputan (nama dan nomor kontak WA-nya, bisa menghubungi TravelPlus atau akun IG BC Igirmranak).

Setelah sampai di BC, pendaki bisa istirahat sejenak, isi perut di warung makan di sebelah BC, salat wajib di musala, bersih-bersih di toilet, dan atau mengurus biaya simaksi atau registrasinya Rp 30 ribu per orang. Kalau membawa kendaraan pribadi, biaya parkir motor Rp 10 ribu dan mobil Rp 20 ribu per unit.

Kalau perlengkapan mendaki kurang lengkap seperti tenda, matras, sleeping bag, dan lainnya bisa menyewa di BC. Namun sebaiknya pesan beberapa hari sebelumnya agar tak kehabisan stok, terlebih bila ada acara besar. Bahkan di BC juga tersedia porter untuk membantu pendaki membawa perlengkapan pendakiannya. Mengenai tarifnya, bisa ditanyakan ke pihak BC.

Usai selesai packing, barang yang tidak dibawa seperti pakaian ganti untuk pulang sebaiknya dititipkan di BC.  


Selain mobil jemputan (dari terminal Mendolo ke BC), juga tersedia ojek sepeda motor (dari BC ke Pos 1), tarifnya Rp 25 ribu per orang, kalau di atas Pos 1 Rp 30 ribu per orang. Bila pulang atau turunnya ingin naik ojek motor juga dari Pos 1 ke BC, sebaiknya pesan sama pengojek yang Anda tumpangi/naiki saat berangkat.

Keberadaan ojek sepeda motor di BC Igirmranak, sangat membantu pendaki yang mungkin kondisi fisiknya kurang prima atau tak punya banyak waktu karena dapat mempersingkat waktu tempuh, mengingat mulai dari BC ke Pos 1 kondisi treknya lumayan menanjak meskipun jalurnya beraspal dan berbatu. Manfaat lainnya, naik ojek motor juga hitung-hitung membantu menambah pendapatan masyarakat setempat, khususnya tukang ojek.

Lebih Menantang
Itu semua kelebihan dari sisi akses. Kelebihan lainnya kondisi treknya terbilang lebih menantang, lebih banyak trek menanjak, terutama mulai dari Pos 1 sampai Pos 3. Menariknya, trek summits attack-nya dari Pos 3 ke Puncak justru terbilang landai terutama dari spot Cemoro Tunggal ke Puncak.


Kelebihan lainnya, juga tersedia sumber air antara lain menjelang Pos 1, tak jauh dari plang kayu bertuliskan Sky Blue Village dan di dekat Pos 2. Selain itu punya banyak camp area (lokasi untuk berkemah atau nge-camp sebelum summits attack) antara lain utamanya di Pos 3.

Pilihan lainnya di sunrise camp Pelawangan dan Cemoro Tunggal yang merupakan camp area pendaki dari japen Wates, Kabupaten Temanggung atau di sunrise camp zona 3 Gunung Prau via Patak Banteng serta tentunya di sekitar puncak.

Berdasarkan estimasi waktu pendakian dari BC ke puncak sekitar 3 jam (bila tanpa istirahat) dengan rincian dari BC ke Pos 1 (tertera di plang kayu lebih kurang tingginya 2018 Mdpl) sekitar 1 jam jalan kaki (kalau naik ojek motor cuma sekitar 15 menit). Selanjutnya dari Pos 1 ke Pos 2 (lebih kurang 2243 Mdpl) sekitar 30 menit, Pos 2 ke Pos 3 (lebih kurang 2380 Mdpl) sekitar 45 menit, dan terakhir Pos 3 sampai ke puncak tertingginya (2590 Mdpl) sekitar 45 menit.


Tapi bila mendakinya santai, istirahat sejenak di setiap pos, lalu nge-camp (menginap dengan mendirikan tenda terutama di Pos 3), baru kemudian jelang subuh summits attack, tentu estimasinya jadi jauh lebih panjang.

Kalau boleh TravelPlus bandingkan dengan via Patak Banteng, kondisi trek via Igirmranak jauh lebih menantang sehingga cocok digunakan sebagai lokasi pendakian awal atau tempat latihan sebelum mendaki gunung yang lebih tinggi dan atau yang treknya jauh lebih sulit.


Kelebihan lainnya dari segi suhu udara, Gunung Prau via Igirmranak bersuhu terbilang dingin jadi sangat cocok untuk tempat aklimatisasi (penyesuaian fisiologis atau adaptasi) sebelum mendaki gunung yang bersuhu setara atau lebih dingin lagi.

Saat musim penghujan sampai pancaroba (peralihan dari musim hujan ke menjelang musim panas) seperti saat ini, diperkirakan suhu udaranya sekitar belasan derajat celsius. Tapi dipertengahan tahun terutama bulan Agustus bisa di bawah 0 derajat celcius. Dinginnya terbilang ekstrem, menusuk tulang.

Bila pendaki nanjak Prau via Igirmranak dimusim penghujan dan pancaroba, kemungkinan akan berteman kabut tebal, angin kencang dan hujan sehingga trek pendakiannya agak becek dan licin serta kemungkinan kecil sulit mendapatkan pesona sunrise yang sempurna (golden sunrise) melainkan hanya tembok putih alias tertutup kabut. Nanti setelah agak siang-an baru matahari muncul dan pamandangan Gunung Sondoro, Sumbing dan lainnya terlihat. 


Namun keuntungannya, suhunya tidak terlalu dingin dan bisa melihat bunga Daisy bermekaran berwarna-warni di sekitar puncak serta dapat atmosfer yang artistik sekaligus mistik. Sebaliknya kalau mendaki dimusim panas antara Juni-Agustus, kemungkinan besar akan mendapatkan golden sunrise dan berudara cerah namun dinginnya bukan kepalang.

Kendati lebih menantang dan bersuhu dingin, namun banyak spot menarik dan pemandangan yang menakjubkan di japen via Igirmranak. 


Rasa Singgalang
Spot menariknya antara lain Terowongan Kemin, yaitu terowongan yang terbentuk dari rimbunnya pepohonan bambu, yang berada setelah melewati Pos 1. Melewati terowongan ini, banyak pendaki merasakan sensasi seperti berada di jalur pendakian Singgalang, salah satu gunung di Sumatra Barat.

Spot menarik selanjutnya Bukit Cendani setelah Pos 2. Ditandai dengan gapura dari kayu bertuliskan Bukit Cendani Prau Igirmranak. Gapura tersebut menjadi incaran pendaki sebagai lokasi foto/video buat ragam medsosnya. Dari atas bukit ini, pemandangan ke arah tanjakan menuju Pos 3 amat menawan.

Sebagai informasi, area Bukit Cendani menjadi lokasi pusat penanaman pohon dalam acara Puncak Bulan Konservasi 2024. Bibit pohon yang ditanam yakni Puspa, Cemara Gunung, dan Beringin.


Spot berpanorama elok berikutnya Pos 3 yang menjadi lokasi ngecamp utama pendaki di Gunung Prau via Igirmranak. Dari pos ini, pendaki sudah bisa menyaksikan pesona sunrise dengan latar belakang Gunung Sondoro dan Sumbing.

Itulah sederet kelebihan atau daya tarik yang dimiliki Gunung Prau via Igirmranak. Di musim apapun Anda mendaki Prau, sensasi, vibes, dan keelokannya akan beda. Tapi jangan lupa bawa serta bekal peduli, minimal membawa turun sampah logistik sendiri, tidak melakukan aksi vandalisme dan tidak memetik bunga/mencabut pohon apapun agar keasrian alamnya tetap lestari.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id 

Captions:
1. Menikmati sepenggal pesona alam dari lereng Gunung Prau via Igirmranak. (foto: hadi #alumniprauviaigirmranak)
2. Salah satu spot berpanorama megah selain di Puncak Gunung Prau via Igirmranak (foto: adji)
3. Foto bersama tim se-frekuensi di depan registrasi BC Igirmranak. (foto: ojek motor BC Igirmranak)
4. Mobil jemputan di depan mini market seberang Terminal Mendolo Wonosobo sebelum ke BC Igirmranak. (foto: adji)
5. Tim se-frekuensi berfoto di Pos 1 Gunung Prau via Igirmranak. (foto: pendaki prau)
6. Sunrise di camp area Pos 3 Gunung Prau via Igirmranak. (foto: adji)
7. Tim se-frekuensi berfoto bersama di Puncak Gunung Prau via Igirmranak. (foto: pendaki prau)
8. Plang petunjuk arah jalur pendakian Prau via Patak Banteng, Igirmranak, Wates, Dieng, Dwarawati, dan Kali Lembu. (foto: adji)
9. Daisy, bunga mungil aneka warna yang bermekaran di musim penghujan di sekitar puncak Gunung Prau. (foto: adji)
10. Pendaki melintasi Terowongan Kemin, terowongan pohon bambu khas Gunung Prau via Igirmranak. (foto: adji)
11. Plang kayu dan pemandangan dari Pos 3 Gunung Prau via Igirmranak yang menjadi camp area. (foto: adji)


Read more...

Minggu, 03 Maret 2024

Tiga Alasan TravelPlus Nanjak Prau Jelang Ramadan via Igirmranak


Menjelang Ramadan 1445 Hijriah, TravelPlus Indonesia masih menyempatkan waktu mendaki (nanjak) Gunung Prau. Kenapa?

Begitu pertanyaan yang TravelPlus terima dari beberapa pendaki yang tergabung dalam sejumlah WAG alumni pendakian.

Sekurangnya ada tiga alasan yang membuat TravelPlus memutuskan untuk mendaki Gunung Prau yang berada di Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau), tepatnya di tapal batas 5 kabupaten di Jawa Tengah (Jateng), yaitu Kabupaten Batang, Kendal, Temanggung, Banjarnegara, dan Kabupaten Wonosobo ini, lebih kurang sepekan menjelang Ramadan 1445 Hijriah atau 2024.


Alasan pertama, karena pendakian yang TravelPlus lakukan bukan pendakian biasa melainkan pendakian bermuatan lingkungan, yakni sambil aksi menanam pohon dalam acara Puncak Bulan konservasi yang tahun ini berlangsung di Gunung Prau via Igirmranak, tanggal 2-3 Maret.

Kalau tidak ada kegiatan bermuatan pro konservasi alam tersebut, mungkin TravelPlus tidak akan melakukan pendakian ke gunung yang berketinggian 2.590 meter diatas permukaan laut (Mdpl) ini.


Adapun alasan kedua, karena jalur pendakian (japen) ke Gunung Prau dalam acara ini via Igirmranak yang basecamp (BC)-nya berada di Desa Igirmranak, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jateng.

Kebetulan TravelPlus belum pernah mendaki Gunung Prau via Igirmranak, sehingga tertarik sekaligus penasaran. Andai saja acara Puncak Bulan Konservasi ini via japen lain seperti Patak Banteng, mungkin TravelPlus tidak tertarik mengikutinya lantaran sudah pernah tiga kali mendaki Prau lewat japen tersebut.

Terakhir atau alasan ketiga, sebagaimana tersurat dalam judul tulisan ini, karena ingin melakukan penutupan pendakian sebelum melakukan ibadah puasa Ramadan.


Beberapa bulan sebelumnya, TravelPlus memang sudah berniat ingin mendaki gunung menjelang Ramadan sekaligus melakukan penutupan pendakian sebagimana kegiatan pengajian.

Nah, kebetulan menjelang Ramadan ada acara menarik dan punya manfaat lebih yakni Puncak Bulan Konservasi di Gunung Prau via Igirmranak, akhirnya TravelPlus pilih untuk mengikutinya sekaligus meliput, dan melakukan penutupan pendakian sebelum Ramadan.

Tiga Tujuan
Tujuan TravelPlus Indonesia mendaki Gunung Prau sekaligus mengikuti acara Puncak Bulan Konservasi 2024 juga ada tiga.


Pertama, ingin menggaungkan acara bermuatan ramah lingkungan tersebut dengan cara meliputnya lalu membuat tulisan dan konten video agar masyarakat luas terutama kalangan pendaki dan pencinta alam menjadi lebih tahu dan semakin melek konservasi alam.

Sebagai pengingat, TravelPlus sudah membuat 2 tulisan pra event (sebelum acara Puncak Bulan Konservasi 2024 ini berlangsung).


Tulisan pertama bertajuk "Asyiknya Nanjak Prau via Igirmranak Awal Maret, Bisa Sambil Tanam Pohon" yang tayang di media online berkonsep weblogTravelPlus Indonesia pada Selasa, 6 Februari 2024.


Satu lagi tulisan berjudul "Enam Fakta Prau, Gunung Cantik di Tengah Jawa" tayang di laman yang sama sehari kemudian.


Kedua link tulisan tersebut juga TravelPlus  sebarluaskan lewat unggahan di akun Instagram (IG) @adjitropis, Facebook serta sejumlah WA dan WAG.

Adapun tujuan kedua, ingin menyebarluaskan pula daya tarik Gunung Prau via Igirmranak agar semakin dikenal publik terutama dari kalangan pendaki di Tanah Air dan mancanegara (mengingat pembaca weblog TravelPlus Indonesia juga banyak dari mancanegara) supaya mereka paham lalu tertarik datang mendaki Prau di kemudian hari.


Terakhir atau tujuan yang ketiga, ingin bersilaturahmi dengan para pendaki muda yang punya jiwa pro konservasi dari berbagai daerah/kota.

Dengan mendaki Gunung Prau via sekaligus mengikuti acara Puncak Bulan Konservasi 2024, TravelPlus bisa bertemu langsung dengan sejumlah pendaki muda dari berbagai daerah di Tanah Air yang sejiwa atau dalam bahasa kekinian yang se-frekuensi yakni sama-sama punya jiwa ramah lingkungan.

TravelPlus sendiri dalam acara Puncak Bulan Konservasi ini, turut menanam 2 jenis bibit pohon yakni beringin dan cemara gunung di sekitar Bukit Cendani, Gunung Prau yang menjadi pusat lokasi penanaman.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id

Captions:
1. TravelPlus Indonesia membawa bibit pohon beringin sampai Pos 3 sebelum di taman di bawahnya, tepatnya di sekitar Bukit Cendani, Gunung Prau via Igirmranak. (foto: hadi, alumni Prau via Igirmranak)
2. TravelPlus menanam bibit pohon beringin dan cemara di area Bukit Cendani. (foto: Intan alumni Prau via Igirmranak)
3. Bibit pohon cemara gunung yang TravelPlus bawa sebelum melewati terowongan bambu di Gunung Prau via Igirmranak. (foto: adji)
4. Bibit pohon cemara gunung yang TravelPlus taman di Bukit Cendani, Gunung Prau via Igirmranak. (foto: adji)
5. TravelPlus bersama 4 pendaki muda berjiwa konservasi (Feri, Intan, Fathin & Hadi) membawa bibit tanaman di depan base camp (BC) Igirmranak dalam acara Puncak Bulan Konservasi 2024. (foto: petugas registrasi BC Igirmranak)
6. TravelPlus dengan bibit pohon cemara gunung di Bukit Cendani. (foto: alumni Prau via Igirmranak)
7. Berfoto bersama tim se-frekuensi di puncak Gunung Prau, sebelum melakukan aksi tanam pohon. (foto: alumni Prau via Igirmranak)


Read more...

Kamis, 29 Februari 2024

Jelang Ramadan Putri Ariani Rilis Single “Teruskan Langkah Baikmu”, Terinspirasi dari Arti Surat At-Thalaq


Menyambut kedatangan bulan Ramadan yang tinggal hitungan hari, Putri Ariani mempersembahkan single baru berjudul “Teruskan Langkah Baikmu”. Tanggal rilisnya 28 Februari 2024.

Dalam siaran persnya yang TravelPlus Indonesia terima dari Creathink Publicist, Kamis (29/2/2024), diterangkan kalau musisi berbakat jebolan America's Got Talent yang baru saja berkolaborasi dengan Alan Walker ini mendapatkan inspirasi penulisan lirik lagu terbarunya tersebut dari membaca arti Surat At-Thalaq Ayat 3 yang memerintahkan umat agar berserah diri hanya kepada Allah. 

Menurut Putri lagu ber-genre pop, berdurasi tak sampai 3 menit itu dibuatnya untuk memotivasi para pendengar agar jauh dari rasa putus asa dalam menjalani kehidupan sesuai pedoman agama. 

Ia meyakinkan bahwa selalu ada kemudahan disetiap kesulitan yang dihadapi oleh manusia.

"Aku percaya bahwa sebesar apapun luka dan masalah yang dihadapi manusia dengan hanya mengharapkan pertolongan-Nya niscaya langkah yang baik membuat kehidupan ini selalu berarti,” ungkapnya.


Putri berharap nyanyian yang dibawakannya bisa memberikan energi positif pula bagi dirinya sendiri. 

Ia juga percaya segala perjuangan hidup saat menghadapi kesedihan yang selalu diiringi usaha dan doa membuat seseorang berani untuk melangkah lagi.

“Dengan perilisan lagu ini, siapapun yang mendengarkan bangkit dari keterpurukannya. Sebagaimana ucapan adalah doa. Doaku semoga pesan yang tertuang dalam liriknya tersampaikan dengan baik,” harapnya.

Amatan TravelPlus Indonesia di akun Instagram (IG)-nya @arianinismaputri, ia menulis captions menarik terkait single terbarunya tersebut.

"Selalu ada hal indah bagi kita yang bersabar. Selalu ada kemudahan di balik setiap kesulitan. Meski terkadang mungkin kau lelah. Tapi jangan sampai kau menyerah. So teruskan langkah baikmu.❤️🥰🫶," tulisnya seraya mengajak peminatnya untuk terus meramaikan lagu-lagunya.

Sejumlah warganet dari dalam dan luar negeri pun memberi komentar positif.


Berikut lirik lengkap lagu "Teruskan Langkah Baikmu", ciptaan Putri Ariani.

Tak akan selamanya luka di hati
Tak selamanya awan hitam di sana
Air mata yang terjatuh basuh sedihmu
Redakan marahmu
Meski terkadang hidup tak seperti
Apa yang kau inginkan
Kamu selalu percaya
Perjuanganmu tidak akan sia-sia
Langkah baikmu membuktikan
Dibalik setap masalah
Pasti ada jalan keluarnya
Meski terkadang mungkin kau lelah
Tapi jangan sampai kau menyerah

Di balik setap kesulitan
Pasti akan ada kemudahan
Yakinlah semua kan berlalu
Segalanya kan indah bila kau
Teruskan langkah baikmu

Dibalik setap masalah
Pasti ada jalan keluarnya
Yakinlah semua kan berlalu
Segalanya kan indah bila kau
Teruskan langkah baikmu
Teruskan langkah baikmu
Yakinlah semua kan berlalu
Segalanya kan indah bila kau
Teruskan langkah baikmu
Teruskan langkah baikmu.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @Fakta.Wisata.id (sumber & foto:  siaran pers dari Creathink Publicist)



Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP