TravelPlus Suarakan Indonesia Harus Punya Harparnas Sejak Dulu, Ini Buktinya
Menyuarakan agar Indonesia memiliki Hari Pariwisata Nasional (Harparnas), sebenarnya bukan baru tahun ini TravelPlus Indonesia @adjitropis lakukan, melainkan sudah sejak dulu.
Di weblog TravelPlus Indonesia contohnya, soal tersebut sudah disinggung sekurangnya dari 4 tahun lalu.
Buktinya bisa dilihat dalam tulisan berjudul: "Peringati World Tourism Day 2017, STP NHI Bandung Gelar International Tourism Jamboree".
Tulisan tersebut tayang pada Sabtu, 23 September 2017 atau 4 hari sebelum peringatan Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day (WTD) yang dirayakan setiap 27 September.
Ini link tulisannya: http://travelplusindonesia.blogspot.com/2017/09/begini-cara-stp-nhi-bandung-peringati.html?m=1.
Di ujung tulisan tersebut TravelPlus mengakhirinya dengan kalimat ucapan dan harapan seperti ini:
"Lewat tulisan ini, TravelPlus juga sekaligus mengucapkan selamat Hari Pariwisata Dunia 2017, seraya berharap semoga Indonesia segera mempunyai Hari Pariwisata Nasional (Harparnas) agar bisa dirayakan setiap tahun secara lebih seru dan menyeluruh oleh kementerian terkait, stakeholder, dan berbagai kalangan yang selama ini konsen membangun pariwisata nasional seperti jurnalis/blogger, pelajar/mahasiswa, akademisi, komunitas serta masyarakat umum".
Setahun kemudian, jelang perayaan WTD 2018, perihal itu pun TravelPlus tuangkan dalam tulisan berjudul: "Bertepatan World Tourism Day, Kemenpar Gelar Rakornaspar III Tahun 2018".
Ini link tulisannya: http://travelplusindonesia.blogspot.com/2018/09/bertepatan-world-tourism-day-wtd.html.
Di tiga alinea terakhir tulisan yang tayang Rabu, 26 September 2018 atau sehari jelang WTD tersebut, TravelPlus membuat kalimat seperti ini: "Amatan TravelPlus Indonesia @adjitropis sampai saat ini Indonesia hanya memperingati WTD karena belum memiliki Hari Pariwisata Nasional (Harparnas) sendiri".
Alinea berikutnya: "Padahal kalau Indonesia memiliki Harparnas (menurut TravelPlus semestinya harus ada) tentu akan lebih bagus lagi karena dapat memacu semangat pihak-pihak terkait baik itu pemerintah, pelaku industri wisata, jurnalis/blogger/pegiat medsos (media), akademisi, dan komunitas/masyarakat untuk membangun pariwisata nasional"
Alinea penutup atau terakhir berbunyi: "Apalagi kalau sebelum peringatan Harparnas tersebut diisi dengan serangkaian acara Road to Harparnas dengan berbagai kegiatan menarik dan bermanfaat misalnya Rakornaspar, bermacam lomba, festival, konser, bazar, talk show, seminar, peningkatan kualitas SDM pariwisata, dan lainnya".
Ketika itu saran/imbauan/suara TravelPlus tersebut boleh dibilang tidak bergaung lantaran bukan menjadi judul tulisan dan link tulisannya pun tidak disebarluaskan via medsos dan WA.
Beda dengan tahun ini. Selain dibuat menjadi beberapa judul tulisan sejak awal September Ceria 2021, contohnya tulisan berjudul: "Punya Hari Pariwisata Nasional Sendiri, Sederet Keuntungan Ini Bakal Digenggam Indonesia" yang tayang Kamis, 2 September 2021 (ini link tulisannya: https://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/09/punya-hari-pariwisata-nasional-sendiri.html ), pun disebarluaskan link-nya via ragam medsos, WA, dan WAG.
Alhasil suara itu lebih bergema dan mendapat respon lumayan dari berbagai pihak terkait, termasuk sejumlah warganet yang setuju.
Sebenarnya jauh sebelum dituangkan dalam dua tulisan pada 2017 dan 2018 sebagaimana tersebut di atas, TravelPlus juga sudah menyuarakan agar Indonesia mempunyai Harparnas sendiri dalam bentuk komunikasi oral (non-tulisan), sekitar 10 tahun lalu atau jauh sebelum marak medsos Instagram.
Tujuan TravelPlus melakukan hal tersebut sampai saat ini, supaya ada pihak terkait seperti asosiasi/perkumpulan industri wisata dan lainnya yang serius menyuarakan itu ke pemerintah pusat dalam hal ini kementerian yang membidani sektor pariwisata. Tentu saja dengan melibatkan peran TravelPlus yang sudah menyuarakannya sejak awal.
Teks & foto: Adji TravelPlus @adjitropis
0 komentar:
Posting Komentar