. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 22 November 2020

Kritikan Tempat Cuci Tangan di Kota Lama, Dapat Respons Kadisbudpar Kota Semarang


"Maturnuwun masukannya, kemarin memang karena mendesak sehingga yang penting ada dulu. Saat ini kami sedang mempersiapkan yang permanen supaya bisa menarik, ramah lingkungan, dan menyatu dengan keindahan Kawasan Kota Lama".

Begitu isi respons atau tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Semarang Indriyasari lewat pesan WA yang dikirim ke WAG FORGI-BUDPAREKRAF (Forum Sinergi Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi  Kreatif, LHK, dan sektor-sektor terkait lainnya), Minggu (22/11/2020).

Respons tersebut merupakan balasan dari dua pesan yang TravelPlus Indonesia kirim sebelumnya.

Pertama, kiriman link tulisan berjudul: 'Ukuran dan Penempatan Tempat Cuci Tangan di Kota Lama Semarang, Dikritik Wisatawan' (https://travelplusindonesia.blogspot.com/2020/11/ukuran-dan-penempatan-tempat-cuci_22.html).

Sebelumya link tukisan tersebut pun di-unggah di akun resmi Instagram (IG) TravelPlus Indonesia @adjitropis dengan captions:

"Kenapa tempat cuci tangan di kawasan heritage Kota Lama Semarang sampai dikritik?

Benarkah karena ukurannya terlalu besar, tidak estetis, dan penempatannya pun tidak tepat?

Seharusnya seperti apa ukuran, bentuk, dan penempatan tempat cuci tangan yang kini menjadi salah satu fasilitas wajib ada di objek wisata apapun (termasuk kawasan bersejarah maupun konservasi) di manapun, di era adaptasi kebiasaan baru atau new normal ini?"

Kedua, pesan TravelPlus yang berbunyi:

"Buat teman-teman di WAG FORGI-BUDPAREKRAF, tulisan ini bisa jadi bahan masukan positif untuk membuat tempat cuci tangan yang menarik, estetis, ramah lingkungan, dan sesuai ukuran serta penempatannya.

Bukan asal ada, bukan pula tunduk oleh kemauan sponsor.., ocreh. Ini demi kebaikan dan kemajuan pariwisata Indonesia...❤️πŸ‡²πŸ‡¨ Smongko πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻".

Mendapat respons cepat dari Kadisbudpar Kota Semarang yang akrab disapa Iin ini, TravelPlus kemudian membalasnya lagi masih di WAG yang sama.

"Mba iin ...saya ❤️ Kota Lama Semarang... Jejak digitalnya ada di TravelPlus Indonesia sejak dulu saya tulis.

Mudah-mudahan tempat cuci tangan itu segera diganti dengan yang lebih menarik seperti saya ungkap di atas.

Kita harus berterimakasih dengan wisatawan yang semakin melek akan kenyamanan, keindahan, kebersihan sebuah destinasi wisataπŸ‘Œ".

Tak lama kemudian, Iin membalasnya:  "Siyaaaaappp, baru kami pesankan. Maturnuwun support-nya πŸ™πŸ™πŸ™".


Muatan Lokal
Tempat cuci tangan di objek wisata yang menarik, sekalipun sederhana dan ukurannya tidak terlalu besar namun tetap mengedepankan muatan lokal yang selaras dengan konsep/karakter objek tersebut.

Berdasarkan pantauan seorang travel photographer, di Bali ada beberapa objek yang tempat cuci tangannya cukup menarik perhatian.

Salah satu contohnya seperti yang ada di Pura Batuan, Kabupaten Gianyar. 

Setelah dia mengirimkan foto-foto tempat cuci tangan hasil bidikannya, TravelPlus menilai tempat cuci tangan di Goa Gajah di Kabupaten Gianyar, Bali, juga sudah cukup menarik. Cuma tong sampahnya perlu diganti yang lebih ramah lingkungan dan estetis.

Namun tidak semua tempat cuci tangan di destinasi andalan Indonesia ini, tampil seperti itu.

Buktinya ada satu foto dari fotografer tersebut yang menggambarkan tempat cuci tangan yang tidak selaras, baik warna, bahan material, dan bentuknya.

Kata fotografer itu, bisa jadi karena  kepentingan iklan amat kuat/menonjol, akhirnya sampai melupakan estetika.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.yuliusmaris @hunter_shoot75 & raiyani muharramah 

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP