. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 23 November 2020

Seribu Tukik Dilepasliarkan, Pamor Pantai Trisik Kian Melejit


Pamor sebuah pantai bisa kian melejit bukan cuma karena punya pesona atau daya tarik lebih. Pun lantaran ada aktivitas menarik yang kemudian tersiar luas ke publik lewat peran serta pewarta.

Seperti Pantai Trisik ini. Pamor pantai yang berada di wilayah Brosot, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini semakin melejit karena menjadi tempat pelepasliaran tukik pada Minggu (22/11/2020).

Jumlah anak penyu yang dilepasliarkan di pantai yang berjarak sekitar 37 Km  dari pusat kota Jogja ini tidak tanggung-tanggung, mencapai 1.000 ekor.

Apalagi yang melakukan pelepasliaran tersebut, bukan orang biasa, melainkan  pejabat penting di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Menurut Kepala Balai KSDA DIY Muhammad Wahyudi pelepasliaran seribu tukik di Pantai Trisik dilakukan Direktur Jenderal (Dirjen) KSDAE Wiratno.

"Turut mendampingi beliau (Wiratno_red) dalam pelepasliaran tukik ini Kepala Dinas Pariwisata DIY, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Forkompicam Galur, dan saya sendiri," terangnya kepada TravelPlus Indonesia selepas acara yang kental muatan konservasinya tersebut.

Dalam kesempatan itu, lanjut M. Wahyudi, Dirjen KSDAE juga memberikan penghargaan kepada kader konservasi yang terdiri atas 6 orang kader kelompok penyelamat penyu dan 2 orang pelestari burung di Jatimulyo.


Penghargaan yang diberikan tersebut, sambungnya, sebagai wujud apresiasi Dirjen KSDAE atas kontribusi para kader dan pelestari burung dalam upaya pelestarian satwa di DIY.

Kata M. Wahyudi kader konservasi dan pelestari burung ini menjadi ujung tombak di garda depan upaya konservasi satwa yang berasal dari unsur masyarakat.

"Oleh karenanya menjadi tanggung jawab Balai KSDA Yogyakarta untuk terus berdampingan memadukan langkah dalam upaya konservasi demi terciptanya kelestarian satwa di DIY," jelasnya.

Peran serta pewarta, sangat berandil besar melejitkan pamor Pantai Trisik. Itulah pentingnya melibatkan media sebagai salah satu unsur Pentahelix.

M. Wahyudi tentu sadar hal itu. Buktinya dia kembali minta tolong TravelPlus untuk menulisnya. "Buatin beritanya ya bang," pintanya.

Ikon Edu Ekowisata 
Terhitung sejak tahun 2004 – 2019, di Trisik Beach telah dilakukan release penyu sebanyak 8.861 ekor tukik dan di tahun 2020 tercatat sebanyak 4.778 telur dari 58 sarang yang telah diamankan dan dirawat.

Dari 4.778 telur penyu tersebut, sebanyak 3.000 telur berhasil menetas sebagai tukik dan sekitar 2.000 ekor tukik telah dilepasliarkan.

"Karena itulah Pantai Trisik dikenal sebagai salah satu icon Edu Ecowisata," ungkap M. Wahyudi.


Pantai Trisik memiliki kekhasan dibanding pantai-pantai lainnya di Kulon Progo. Suasana pedesaan pesisirnya masih begitu terasa.

Selain pantainya ber-sunset menawan ditambah deretan cemara pantai, juga ada sejumlah rumah warga dan gubug yang menjajakan makanan serta jalan penghubung desa dengan kota terdekat.

Keistimewaan lainnya, Pantai Trisik terletak sangat dekat dengan jalan raya sehingga sangat mudah dijangkau menggunakan kendaraan pribadi.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.m.wahyudi, @bksdayogyakarta & @pantai_trisik

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP