Nanjak Gunung dan Terbang Paralayang, Pilihan Berpetualang di Sumedang

Punya rencana berwisata alam bermuatan petualangan di Sumedang, Jawa Barat tahun ini? Sepertinya nanjak (mendaki) gunung dan terbang paralayang wajib masuk daftar Anda.

Gunung apa dan terbang paralayang dimana saja di kabupaten yang belum lama ini mengejutkan banyak pihak lantaran teridentifikasi sesar baru bernama Sesar Sumedang yang menjadi dalang gempa Sumedang akhir tahun lalu ini?

Untuk nanjak gunung di Sumedang lumayan banyak pilihan karena ada belasan gunung yang memperindah paras kabupaten yang beribukota di Kecamatan Sumedang, sekitar 45 Km timur laut Kota Bandung ini.

Dari belasan gunung yang ada di kabupaten  yang pernah mendapat julukan sebagai Het Paradijs van Java atau "Surga dari Pulau Jawa" dari Wijnand Elbert Kerkhoff, fotografer asal Belanda ini, sekurangnya ada 5 gunung yang bisa dipilih untuk melampiaskan keinginan Anda berwisata petualangan.

Kelima gunung pilihan di kabupaten yang wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di utara, Kabupaten Majalengka di timur, Kabupaten Garut di selatan, serta Kabupaten Subang, Bandung, dan Bandung Barat di barat ini adalah Tampomas, Jambu, Kerenceng, Calancang, dan Gunung Geulis 

Gunung Tampomas yang berketinggian 1.684 meter di atas permukaan laut, bisa menjadi gunung pilihan pertama Anda karena merupakan gunung berapi aktif di Sumedang yang cukup ramai peminatnya.

Kenapa bisa begitu? Karena gunung di sebelah utara Kota Sumedang ini selain terbilang mudah akses menuju jalur pendakian (japen) umumnya, juga memiliki pemandangan menarik terutama hutan pinusnya dan puncaknya yang oleh warga setempat disebut Sanghiyang Taraje.

Dari puncaknya berluas 1 hektare di ujung paling atas gunung tersebut, Anda dapat mengabadikan pemandangan indah ke arah Kota Sumedang dan sekitarnya bila cuaca cerah.

Kelebihan lainnya di daerah sekitar kaki gunung bertipe hutan hujan pegunungan dengan keanekaragaman flora dan fauna ini memiliki sumber air panas.

Ada beberapa pemandian air panas antara lain Conggeang di Kecamatan Conggeang; Pemandian Air Panas Cileungsing di Desa Cilangkap dan Pemandian Air Panas Sekarwangi di Desa Sekarwangi, keduanya Kecamatan Buahdua.

Ada pula Air Terjun (Curug) Ciputrawangi yang merupakan salah pos pendakian di japen Narimbang dan Mata Air Cikandung di Dusun Sukasari, Desa Nyalindung, Kecamatan Cimalaka.

Jadi usai menuruni puncaknya, Anda bisa mandi di air terjun atau berendam di salah satu pemandian air panasnya. 

Peminatnya selain pendaki, banyak juga peziarah yang datang ke gunung yang dihuni pohon rasamala, saninten, dan jamuju serta aneka satwa seperti kancil, lutung, babi hutan, dan beberapa jenis burung ini. 

Soalnya beberapa ratus meter ke arah utara dari puncak Sanghiyang Taraje, terdapat makam keramat yang dikenal dengan nama Pasarean. Konon kabarnya, tempat tersebut adalah petilasan dari Prabu Siliwangi dan Dalam Samaji pada masa kerajaan Pajajaran Lama.

Gunung berjenis stratovolcano ini secara administratif mencakup lima kecamatan, yaitu Buahdua, Conggeang, Paseh, Cimalaka, dan Tanjungkerta.

Ada beberapa japen untuk menggapai puncaknya. Namun yang sering digunakan para pendaki maupun peziarah adalah japen via Cibereum, Kecamatan Cimalaka dan Narimbang, Kecamatan Conggeang. Sedangkan japen Cipadayungan di Desa Padasari yang juga berada di Kecamatan Cimalaka, boleh dibilang jarang sekali dipakai.

Japen Narimbang dan Cibereum lebih sering digunakan para pendaki atau menjadi japen favorit lantaran paling bersahabat alias mudah trek pendakiannya. 

Japen Cibereum atau dikenal dengan jalur galian pasir lantaran di kaki gunung ini ada lokasi penggalian pasir. Sedangkan japen via Narimbang memiliki daya tarik berupa Curug Narimbang atau dikenal dengan Curug Ciputrawangi.

Japen Cipadayungan paling tidak tersohor dibanding kedua japen di atas. Penyebab utamanya, treknya selain lebih panjang juga terbilang lumayan sulit.

Kendati begitu japen via Cipadayungan memiliki daya tarik tersendiri terutama buat pendaki berjiwa petualangan yang senang trek cukup menantang, tersedia sumber air, dan juga beberapa spot alam nan menawan antara lain hutan pinus.

Di japen Cipadayungan juga terdapat air terjun bernama Curug Cipadayungan serta bumi perkemahan (camping ground).

Cara lain agar pendakian Anda bermuatan petualangan, selain memilih japen yang jarang dipakai pendaki, Anda bisa juga  melakukan pendakian dengan cara melintas. Misalnya Anda nanjak dari japen Cibereum turun Narimbang atau sebaliknya. Bisa juga nanjak dari japen Cipadayungan turun Narimbang atau lewat Cibereum.

Tandem Paralayang

Adapun pilihan tempat untuk Anda bisa terbang paralayang di kampung halamannya diva pop Indonesia, Rossa ini ada di Bukit Toga (Toga Hill), Batu Dua, dan Taman Seribu Cahaya (TSC).

Lokasi paralayang Toga Hill berada di kawasan objek wisata bernama Kampung Toga, tepatnya di Jalan Kampung Toga KM.25, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan.

Jaraknya cukup dekat dengan pusat Kota Sumedang, sekitar 5 Km dari Alun-alun Sumedang dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dengan kendaraan roda empat.

Di Toga Hill yang pernah digunakan sebagai tempat babak kualifikasi Pra-PON XXI dan kejuaraan nasional (kejurnas) cabang olahraga paralayang tahun lalu ini, Anda bisa latihan atau belajar terbang paralayang atau mencoba tandem alias terbang berdua bersama penerbang paralayang (instruktur) profesional. Dari atas ketinggian Anda akan disuguhkan pemandangan alam dan lenskep pusat Kota Sumedang. 

Adapun lokasi paralayang Batu Dua berada di Desa Cimarga, Kecamatan Cisitu. Bisa Anda jangkau dari jalan Raya Sumedang-Wado, setibanya di Kecamatan Cisitu, Anda tinggal arahkan kendaraan ke arah Kasongambang-Ramoseh-Batudua-Cimarga. Dari Cimarga ikuti petunjuk arah ke Paralayang Batu Dua.

Kalau menggunakan transportasi umum, Anda bisa dapat naik angkutan kota (angkot) jurusan Sumedang-Cisitu. Turun di depan Paralayang Batu Dua.

Di Batu Dua, Anda juga bisa terbang tandem paralayang bareng instruktur profesional setempat. Dari angkasa, Anda akan disuguhkan bentangan alam berupa perbukitan, persawahan, dan permukiman warga.

Satu lagi, lokasi paralayang TSC yang berada di kawasan Waduk Jatigede Sumedang, tepatnya di Blok Pangupukan, Desa Pakualam dan Desa Karangpakuan, Kecamatan Darmaraja.

Di TSC area take off-nya langsung menghadap ke area Waduk Jatigede dengan area landing-nya berada tepat di pesisir waduk. Menariknya ada dua landasan landing, salah satunya cukup unik lantaran penerbang yang mendarat di sana akan dijemput dengan menggunakan perahu nelayan.

Di TSC, selain bisa belajar terbang paralayang, Anda juga bisa terbang tandem dengan instruktur andalnya. Di atas langit, Anda bakal disajikan pemandangan alam berupa pegunungan, perbukitan, dan hamparan air Waduk Jatigede sambil berzikir memuji kebesaran-Nya.

Untuk mengetahui berapa tarif tandem paralayang terkini di Toga Hill, Batu Dua, dan TSC, Anda bisa cek informasinya di akun IG-nya masing-masing, termasuk tarif penginapan, fasilitas pendukungnya serta durasi tandem, dan waktu terbaik untuk terbang paralayang di kabupaten yang memiliki sejumlah atraksi budaya tradisional antara lain Kuda Renggong, Bangreng, Tari Cikeruhan, dan Seni Tradisi Gotong Domba ini.

Supaya petualangan Anda sempurna, luangkan waktu menyantap kuliner khasnya seperti tahu Sumedang yang bikin nama kabupaten ini melangit, soto bongko, dan kadedemes.

Selamat berpetualang di Sumedang, tetap menunaikan salat wajib bagi Anda yang muslim, mengindahkan prosedur keselamatan, dan menjaga kebersihan serta keasrian alamnya.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Captions:

1. Tanda puncak Gunung Tampomas (adji), hutan pinus lereng Tampomas (adji) & paralayang di Toga Hill Sumedang (IG @togahill).

2. Sejumlah pendaki di Puncak Gunung Tampomas, hutan pinus jalur Cipadayungan & topi TravelPlus Indonesia di puncak Gunung Tampomas, Sumedang (adji).

3. Tandem paralayang di Kampung Toga Sumedang atau Tiga Hill. (IG @paralayangsumedang)

4. Paralayang di Taman Seribu Cahaya berlatar Waduk Jatigede, Sumedang (IG @tamanseribucahaya)