Lima Keuntungan Berwisata saat Low Season
Anda termasuk wisatawan yang menyukai daya tarik dan atraksi wisata bersuasana lebih hening alias tidak ramai pengunjungnya? Berwisata saat low season adalah pilihan yang tepat.
Apa saja keuntungan berwisata saat musim rendah atau sepi kunjungan wisatawan tersebut? Kapan periode pertama dan kedua low season setiap tahun?
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman TravelPlus Indonesia, sekurangnya ada 5 keuntungan yang bakal Anda dapat bila memilih berwisata di masa low season dibanding high season (musim tinggi/ramai), apalagi saat peak season (musim puncak/sangat ramai) kunjungan wisatawan.
Keuntungan pertama, seperti sudah disinggung diatas Anda bakal mendapatkan daya tarik ataupun atraksi wisata yang bersuasana sepi, tidak membludak pengunjungnya alias tidak crowded.
Buat Anda yang tidak suka keramaian, musim paceklik kunjungan wisatawan merupakan waktu yang tepat untuk berlibur karena pada periode ini biasanya tidak banyak orang yang berwisata sehingga pengunjungnya tak sepadat saat high season apalagi peak season.
Kenapa tidak banyak orang yang berwisata saat musim senyap pengunjung? Karena low season itu bukan masa liburan. Umumnya orang liburan itu saat high season yakni tanggal merah (long weekend), musim liburan anak sekolah maupun kuliah (Juni-Agustus), dan libur lebaran Idulfitri/Imlek serta ketika peak season yakni liburan natal dan tahun baru (nataru).
Sementara rentang pertama low season berlangsung sesudah berakhir masa liburan nataru, biasanya mulai awal pekan Januari 2024 ini sampai awal April dan rentang keduanya mulai awal September hingga pertengahan Desember.
Artinya pada rentang pertama low season tersebut, sebagian besar orang sudah selesai liburan yang mengurang isi dompetnya saat liburan nataru, ditambah lagi awal pekan pertama Januari sudah mulai kembali beraktivitas, orang tuanya kembali ngantor dan anak-anaknya pun sudah mulai masuk sekolah.
Pada rentang minim pengunjung tersebut, khususnya di Indonesia juga terbilang masih musim hujan. Bahkan Januari ini diprediksi merupakan puncaknya musim hujan. Biasanya banyak orang kita enggan berwisata saat musim penghujan karena becek, basah, kemungkinan banjir, longsor, dan alasan lain terkait cuaca yang kurang bersahabat.
Keuntungan kedua, biaya yang dikeluarkan untuk berwisata saat low season lebih rendah lantaran pas musim paceklik wisatawan ini biasanya harga penginapan (hotel, dan lainnya) kembali ke harga normal bahkan tak sedikit yang memberi potongan harga.
Sejumlah penginapan di beberapa destinasi wisata favorit di Indonesia seperti Bali, Jogja, Lombok, Bandung, Bopuncur (Bogor-Puncak-Cianjur), Malang, Batu, dan lainnya pada saat low season biasanya memberikan diskon dan promo menarik dengan tarif yang lebih rendah. Begitu pun dengan sejumlah tempat wisatanya.
Keuntungan ketiga, masih terkait dengan akomodasi, saat low season (dengan catatan tidak ada acara berskala nasional atau internasional) Anda akan jauh lebih mudah mendapatkan kamar kosong saat memesan langsung, tanpa harus booking jauh-jauh hari.
Keuntungan keempat, dari sisi moda transportasi Anda tidak akan kesulitan mendapatkan tiket angkutan umum, baik darat (kereta), laut (kapal laut) maupun udara (pesawat). Selain itu lalu lintas (lalin) perjalanan darat (mobil pribadi ataupun bis, dan lainnya) menuju daya tarik wisata pilihan Anda akan jauh lebih lancar saat low season sehingga Anda tidak akan mengalami kemacetan ke tempat wisata tujuan.
Terakhir atau keuntungan kelima, lantaran pengunjungnya tidak ramai kemungkinan besar Anda juga tidak akan mengantri panjang saat membeli tiket masuknya.
Kesimpulannya, berwisata saat musim sepi pengunjung alias low season merupakan pilihan terbaik jika Anda termasuk wisatawan penganut kesunyian yang mendambakan suasana yang tenang, lalin lebih lengang, dan biaya liburan yang lebih hemat namun dengan catatan tetap mengedepankan safety traveling terlebih saat ini masih musim hujan.
Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id
0 komentar:
Posting Komentar