Lima Daya Pikat Singgalang, Tetangganya Marapi
Singgalang merupakan tetangganya Gunung Marapi. Sekurangnya ada 5 daya pikat gunung berketinggian 2.877 Meter diatas permukaan laut (Mdpl) yang berada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) ini yakni Telaga Dewi, hutan lumut, Cadas, sumber air, dan badainya.
Telaga Dewi boleh dibilang menjadi daya pikat utama Gunung Singgalang. Kenapa bisa dibilang begitu? Karena telaga mungil yang berada di ketinggian 2.762 Mdpl dengan luas sekitar 1 Hektare ini, selain berair jernih pun berpanorama menawan, di kelilingi hutan dengan pepohonan berbentuk artistik.
Umumnya pendaki betah berlama-lama di Telaga Dewi yang merupakan bekas kawah itu, sambil melakukan berbagai aktivitas seperti berfoto dan nge-camp mendirikan tenda untuk bermalam.
Lantaran keindahannya, tak sedikit pendaki yang terhipnotis dan tak mau melanjutkan ke Pilar atau puncaknya Singgalang. Terlebih pendaki yang sudah pernah ke Pilar.
Hutan lumut Singgalang merupakan kawasan berudara lembab dengan aneka pohon yang diselimuti lumut tebal berwarna hijau. Lokasinya setelah melewati jalur Cadas yang terjal menuju Telaga Dewi dan di antara Telaga Dewi menuju Pilar.
Berada di dalamnya, sensasinya laksana berada di dunia lain, seperti dalam kerajaan dongeng yang dihuni para kurcaci dan sejumlah peri. Warna hijau begitu mendominasi, amat menyejukkan mata dan hati.
Di kawasan ini, jalur yang Anda lewati mulai dari meniti tanah humus yang empuk, akar pepohonan, lumpur, sampai lahan berlumut tebal. Dijamin Anda bakal betah berada di dalamnya.
Cadas adalah nama salah satu pos di jalur pendakian Singgalang yang bermedan batuan cadas cukup terjal sehingga pendaki sesekali ber-scrimbing (memanjat tanpa perlu bantuan tali) untuk menapakinya. Cadas ini lokasinya berada sebelum menuju kawasan hutan lumut dan Telaga Dewi.
Biasanya pendaki mendirikan tenda untuk bermalam di bawah Cadas sebelum keesokan paginya menuju Telaga Dewi dan puncak Singgalang. Kelebihan lain Cadas, di bawahnya juga tersedia aliran air alami.
Daya pikat Singgalang selanjutnya atau yang keempat adalah sumber air yang melimpah.
Memiliki hutan lebat yang masih terjaga ditambah dengan curah hujan yang tinggi, membuat gunung ini menyimpan banyak sumber mata air. Hampir di setiap pos pendakiannya tersedia sumber air, terutama di Telaga Dewi yang airnya kemudian mengalir membentuk sungai dan air terjun di lembah-lembah.
Mungkin buat pendaki lain, bertemu badai dan kabut tebal saat mendaki Singgalang itu bencana. Buktinya tak sedikit pendaki yang hilang dan tidak ditemukan karena tersesat dan diamuk badainya. Tapi buat saya justru anugerah. Kenapa? Karena mendaki Singgalang saat berbadai itu menguntungkan dan membuahkan vibes (atmosfer) yang berbeda.
Menguntungkan, karena berkat badai angin dingin itu, medan menanjak yang sedari awal mengisi pendakian, tak sampai menguras tenaga bahkan badan saya tak berkeringat sama sekali. Padahal, biasanya kalau mendaki saat bercuaca panas dan gerah, sekujur badan saya dari ujung kaki sampai kepala basah oleh keringat yang mengucur deras.
Vibes-nya berbeda karena saat berbadai dan berkabut tebal, pemandangan Singgalang terasa lebih mistik, eksotik sekaligus lebih artistik.
Kapan waktunya? Jawabannya agak sulit. Berdasarkan pengalaman TravelPlus merasakan nanjak Singgalang berteman badai dan kabut tebal itu pekan pertama bulan Juni pada tahun 2012. Bisa jadi tiap tahun berubah waktunya.
Gunung Singgalang yang berjenis gunung stratovolcano dan sudah tidak aktif lagi, dapat didaki dari Nagari Balingka.(Kab. Agam), Padang Laweh (Kab. Agam), dan Pandai Sikek (Kab. Tanah Datar). Rute terakhirlah yang kerap digunakan para pendaki di Sumbar dan dari provinsi lain.
Bila Anda datang dari Jakarta menuju Pandai Sikek, paling praktis naik pesawat turun di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), lalu lanjut men-carter mobil travel langsung ke pos pendaftaran Gunung Singgalang yang berada di Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, sekitar 18 kilometer dari Pasar Koto Baru.
Pandai Sikek juga menjadi obyek wisata belanja bermacam produk tenun atau Songket Pandai Sikek bagi wisawatan nusantara dari berbagai provinsi bahkan wisatawan mancanegara terutama dari negeri jiran, Malaysia.
Setelah melapor ke petugas, kemudian dilanjutkan berjalan kaki ke pesanggrahan dekat tower pemancar salah satu stasiun TV swasta.
Selain Singgalang dan tetangganya yakni Gunung Marapi yang berketinggian 2.891 Mdpl di Kab. Agam dan Kab. Tanah Datar, masih ada sederet gunung lain di Sumbar yang menanti Anda sambangi (dengan catatan kondisinya normal dan kegiatan pendakian umum dibuka).
Sederet gunung lain yang membuat paras ranah Minang semakin rancak bana (indah sekali) adalah Gunung Talamau atau Gunung Ophir yang berketinggian 2.920 Mdpl di Kabupaten Pasaman Barat dan merupakan gunung tertinggi di Sumbar.
Selanjutnya Gunung Pasaman di Kabupaten Pasaman Barat, Pantai Cermin (Kab. Solok), Talang (Kab. Solok), Sago (Kab. Lima Puluh Kota & Kab. Tanah Datar), Tandikek (Kab. Padang Pariaman), dan Gunung Kulabu di Kabupaten Pasaman.
Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis & Tiktok @FaktaWisata.id, foto: adji & davit #alumnisinggalang
Captions:
1. Telaga Dewi Gunung Singgalang saat diselimuti kabut tebal usai didera badai.
2. Hutan lumut khas Singgalang yang menawan.
3. Nge-camp di bawah Cadas sebelum menuju Telaga Dewi dan puncak Singgalang keesokan paginya.
4. Hutan di sekitar Telaga Dewi saat berselimut kabut dan didera badai, vibes-nya lebih eksotik dan artistik.
5. TravelPlus Indonesia narsis berlatar sebatang pohon artistik di tepian Telaga Dewi, Singgalang.
6. Dua pendaki di Gunung Marapi, tetangganya Gunung Singgalang.
Cat. Lewat tulisan ini, saya & TravelPlus Indonesia kembali berucap turut berdukacita atas musibah erupsi Marapi yang terjadi pada Ahad (3/13/2023) siang sekaligus mendoakan semoga keluarga korban yang ditinggalkan diberi kekuatan & kesabaran. Alfatihah, #prayformarapi.
0 komentar:
Posting Komentar