. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 24 Desember 2023

Kunjungan Wisman dan Wisnus 2023 Lampaui Target, Ini Tujuh Faktor Penguatnya


Setiap keberhasilan diberbagai sektor, dipastikan ada sederet faktor pendorong atau penguat di belakangnya. Mustahil tanpa ikhtiar (termasuk faktor penguat, upaya, loyalitas, strategi, dan program kerja), kesuksesan itu bisa hadir dengan sendirinya.

Begitupun di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf). Berdasarkan amatan TravelPlus Indonesia sepanjang tahun ini, sekurangnya ada 7 faktor penguat yang membuat target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) 2023 terlampaui.

Sebelum TravelPlus beberkan satu persatu ketujuh faktor penguat tersebut, ada baiknya kita lihat data terkait yang disampikan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2023 yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, Jakarta Jumat (22/12/2023).

Secara rinci, Sandi menyampaikan jumlah kunjungan wisma sampai Oktober 2023 mencapai hampir 9,5 juta. Artinya jumlah itu sudah di atas target sebesar 8,5 juta. Dia pun berharap sampai akhir tahun 2023 jumlahnya bisa mencapai di atas 11 juta.


Sementara jumlah pergerakan wisnus hingga Oktober 2023 sebesar 688,78 juta perjalanan. Dengan kata lain sudah melampaui pergerakan wisnus di tahun 2019 atau sebelum pandemi. Jumlah tersebut, lanjut Sandi menunjukkan bahwa pariwisata Indonesia telah pulih dengan sangat kuat.

Adapun 7 faktor penguat yang membuat terget kunjungan wisman dan pergerakan wisnus tahun ini terlampaui versi TravelPlus adalah:

Pertama, antusiasme berwisata yang tinggi usai dikekang pandemi.

Pascapandemi masyarakat diberbagai belahan dunia termasuk Indonesia seperti terbebas dari penjara. Salah satu pelampiasannya adalah berwisata. Contoh kecilnya sewaktu pandemi hanya bisa pesan makanan via online, selepas pandemi bisa dilihat sejumlah sentra kuliner, rumah makan, resto, kafe, dan pusat jajanan di jalanan atau street food ramai pembelinya. Kenapa? Karena selama ini mereka jenuh dilarang keluar rumah dan biasanya orang lebih senang datang ke lokasi kuliner untuk merasakan vibes-nya langsung.

Begitupun dengan atraksi atau daya tarik wisata (baik itu obyek wisata/destinasi maupun kegiatan wisata), pascapandemi selalu ramai pengunjungnya. Termasuk objek wisata alam seperti gunung. Setelah kegiatan wisata pendakian kembali dibuka di sejumlah gunung, banyak pendaki yang berdatangan.

Faktor penguat kedua, pemanfaatan medsos yang kian beragam.

Keberadaan media sosial (medsos) yang semakin beragam membuat banyak orang jadi lebih bersemangat untuk berwisata.

Kenapa? Karena saat maupun usai berkunjung ke berbagai obyek wisata yang lama maupun baru atau melihat bermacam kegiatan wisata termasuk kulineran di sana-sini, mereka bisa memamerkan ragam aktivitas wisatanya tersebut di medsos-nya seperti FB, IG sampai Tiktok dengan unggahan bermacam konten (terutama foto dan video berikut captions-nya).


Ketiga, peran aktif jurnalis/blogger dan content creator.

Tak bisa dipungkiri sepak terjang jurnalis/blogger dan content creator spesial kepariwisataan (termasuk di dalamnya konservasi budaya dan alam serta ekonomi kreatif) yang produktif dan kreatif membuat bermacam tulisan/artikel dan konten video terkait kepariwisataan, membuat banyak orang jadi semakin tahu/melek/sadar dan akhirnya tertarik untuk berwisata yang bertanggungjawab.

Contohnya TravelPlus yang sejak thn 80-an akhir sudah mulai menulis hal-hal terkait kepariwisataan sampai saat ini, khusus untuk tahun 2023 sampai jelang akhir tahun sudah membuat 101 artikel yang link tulisan dan foto-fotonya di unggah di IG @adjitropis dan FB Adji Kembara Tropis (jumlah itu belum termasuk beberapa tulisan yang link dan foto-fotonya tidak diunggah di IG).

Bukan cuma itu, TravelPlus juga sudah meracik 274 konten video terkait kepariwisataan yang kemudian diunggah di reels IG @adjitropis. Jumlah konten video tersebut belum termasuk yang diunggah TravelPlus di akun TikTok-nya @FaktaWisata.id.

Berikutnya faktor penguat keempat, program kerja strategis yang dijalankan pemerintah pusat.

Program kerja strategis Kemenparekraf selaku pemerintahan pusat yang membidani sektor Parekraf jelas juga menjadi faktor penguat keberhasilan melampaui target kunjungan wisman dan pergerakan wisnus tahun ini.

Sebagaimana diuraikan Menparekraf Sandi di JPAT 2023 bahwa 2023 merupakan tahun yang penuh tantangan karena baru di pertengahan tahun pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir dan masuk ke fase endemi. Namun berkat semangat 3G yakni gercep, geber, dan gaspol dalam menjalankan program-program kerja strategis, target-targetnya bukan hanya tercapai pun terlampaui.

Adapun program kerja yang telah dijalankan Kemenparekraf di tahun 2023 sesuai RPJMN, terbagi atas lima fokus indikator yakni parekraf berkelanjutan; peningkatan daya saing; penciptaan nilai tambah; transformasi digital, dan peningkatan produktivitas. Masing-masing fokus indikator tersebut dijalankan dengan berbagai turunan program.

Menparekraf Sandi mencontohkan untuk program kerja Parekraf berkelanjutan, program yang dijalankan antara lain memaksimalkan publikasi kampanye #DiIndonesiaAja dan penyiapan desa wisata berkelanjutan.

Sementara untuk indikator Parekraf berkelanjutan, Kemenparekraf menjalankan program Karisma Event Nusantara (KEN) yang sepanjang tahun 2023 dari seluruh event yang berlangsung mampu mendorong pergerakan 7,4 juta wisatawan dengan perputaran uang mencapai Rp12,4 triliun dan lebih dari 11.400 UMKM yang tersentuh serta kurang lebih 143.200 pelaku seni/event terlibat.

Faktor penguat kelima, semakin banyak pilihan atraksi atau daya tarik wisata.

Salah satu penyebab orang tertarik berwisata adalah semakin banyaknya pilihan atraksi atau daya tarik wisatanya. Dan itu terjadi mulai selepas pandemi, sejumlah tempat-tempat kuliner baru bermunculan sampai sekarang, begitupun dengan obyek wisata dan kegiatan wisata.

Contoh kegiatan wisata yang memadukan olahraga dengan hiburan seperti Sport Party 2023. Kombinasi dua kegiatan itu ditambah pemainnya para artis ternama, membuat acara itu ramai peminatnya.


Keenam, moda transportasi umum yang semakin mudah dan praktis.

Kehadiran online transportation tak bisa dibantah ikut menggairahkan sektor Parekraf tahun ini. Ditambah lagi konsep transportasi yang terintegrasi sebagaimana diterapkan Pemprov DKI Jakarta era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan membuat masyarakat yang tidak memiliki atau malas membawa kendaraan pribadi jadi mau menggunakan moda transportasi umum untuk berbagai keperluan termasuk berwisata.

Contoh lainnya terkait kemudahan aksesibilitas adalah kehadiran sejumlah armada tranportasi darat seperti yang diterapkan DAMRI dari titik-titik tertentu seperti terminal ataupun stasiun kereta api ke obyek-obyek wisata, membuat banyak orang semakin mudah dan praktis berwisata.

Terakhir atau faktor penguat ketujuh adalah semangat membeli produk lokal dan melihat pertunjukan lokal pun semakin tinggi termasuk berwisata di dalam negeri.

Buktinya bisa dilihat di berbagai tempat kuliner dan obyek-obyek wisata populer (yang sudah lama ada) maupun yang baru, ramai pengunjungnya. Begitupun dengan kegiatan bermuatan Parekraf seperti konser musik yang menghadirkan musisi-musisi Tanah Air juga membludak penontonnya.

Itulah 7 faktor penguat yang membuat target kunjungan wisman dan pergerakan wisnus 2023 terlampaui.

Bagaimana dengan Target 2024?
Dalam JPAT 2023 terungkap target jumlah wisman 2024 sebanyak 9,5 - 14,3 juta kunjungan sedangkan target jumlah wisnus 1,25 miliar sampai 1,5 miliar perjalanan/pergerakan wisnus.

Akankan terlampaui? Jawabannya bisa, asalkan ketujuh faktor penguat di atas terus dijaga bahkan ditingkatkan.

Contohnya dengan melibatkan lebih peran aktif jurnalis/blogger dan content creator yang sudah terbukti selama ini loyal memajukan kepariwisataan Nasional.

Tak lupa terus meningkatkan moda transportasi umum baik (darat, laut, dan udara) yang terintegrasi dan tarifnya terjangkau ke sejumlah atraksi atau daya tarik wisata.

Satu lagi tentunya menerapkan program kerja 2024 yang sudah disusun Kemenparekraf sebagaimana terungkap di JPAT 2023 dengan semangat 3G (gercep, geber, dan gaspol) yakni untuk pariwisata antara lain perluasan pemasaran pariwisata, perluasan penerapan pariwisata berkelanjutan, dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia. Sedangkan untuk ekraf antara lain penguatan pemasaran ekraf dan perluasan Gerakan Bangga Buatan Indonesia.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id

Captions:
1. Tiga foto kunjungan wisman & wisnus di Indonesia (foto: adji & dok. #alumniraung)
2. Tiga foto Jumpa Pers Akhir Tahun 2023 di Gedung Sapta Pesona Jakarta. (foto: dok. Birkom Kemenparekraf)
3. Tiga foto liputan & tulisan terkait kepariwisataan buatan TravelPlus Indonesia. (foto: adji)
4. Tiga foto moda transportasi udara, laut, dan udara menuju daya tarik wisata di Indonesia (foto: adji)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP