Jadi Venue Peringatan 19 Tahun Tsunami Aceh, Nama Masjid Raya Baiturrahman Kian Mengangkasa
Nama Masjid Raya Baiturrahman di Kota Banda Aceh memang sudah tersohor. Tapi karena terpilih sebagai venue sebuah acara besar dan terpublikasikan, namanya jadi lebih mengangkasa.
Begitulah efek positif yang diterima masjid kebanggaan rakyat Aceh ini. Berkat menjadi lokasi penyelenggaraan peringatan bencana dahsyat gempa disusul tsunami bertajuk "Mengenang dan Refleksi Diri 19 tahun Tsunami Aceh, 26 Desember 2004 - 26 Desember 2023", namanya semakin melangit.
Kok bisa begitu? Ya karena sebelum acara tahunan itu berlangsung, sejumlah medsos media online, dan lainnya sudah menyebarluaskannya lewat pemberitaan dan lainnya yang juga memuat tempat dan waktunya. Otomatis, nama masjid tua dan bersejarah ini tersiar luas.
Contohnya di medsos akun Instagram (IG) resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh @disbudpar_aceh sudah mempublikasikan acara itu 4 hari lalu lewat sebuah flyer dengan gambar Museum Tsunami.
Di captions tertulis: "Mengenang dan Refleksi Diri 19 tahun Tsunami Aceh, 26 Desember 2004 - 26 Desember 2023", pada tanggal 26 Desember 2023 di halaman Masjid Raya Baiturrahman Kota Banda Aceh, pukul 7.59 WIB sampai dengan selesai akan di adakan Zikir Tsunami dengan tema “Munajat Kubra untuk Para Syuhada Tsunami Aceh”.
Lalu jelang acara, akun tersebut menggunggah 3 flyer. Di flyer pertama memuat tulisan: "Seruan 1 menit Tafakkur. Selasa, 26 Desember 2023 pukul 07.59 WIB. Akan dibunyikan sirine selama 1 menit. Mari sejenak kita hentikan semua aktivitas dan kita bacakan doa untuk para Syuhada tsunami Aceh".
Di flyer kedua dan ketiga berisi informasi live streaming dan undangan terbuka bertajuk Zikir dan Tausyiah “Munajat Kubra untuk Para Syuhada Tsunami Aceh”.
Acara yang digelar di halaman Masjid Raya Baiturrahman pada Selasa, 26 Desember 2023, pukul 8.00 WIB tersebut menghadirkan penceramah Tgk. Amri Fatmi Anziz (dai muda internasional/ imam besar Masjid Al Falah Sigli) dan pemimpin zikir Tgk. Zamhuri Ramli (pimpinan Zawiyah Nurun Nabi) sebagaimana tercantum di flyer tersebut.
Di media online berkonsep weblog, contohnya TravelPlus Indonesia yang membuat tulisan ini sehari jelang pelaksanaan acara tersebut. Tulisan yang juga memuat sepenggal sejarah Masjid Raya Baiturrahman ini tentunya juga turut kian melambungkan namanya.
Ikon Pariwisata Aceh
Sebagai pengingat, Masjid Raya Baiturrahman di pusat Banda Aceh juga tak luput dari terjangan tsunami ketika itu. Namun masjid ini bukan cuma tetap kokoh tapi juga berhasil menyelamatkan sejumlah orang dari amukan gelombang air laut kala itu.
Kondisi masjid yang dibangun tahun 1292 atau abad ke 13 ini semakin baik. Perbaikan dilakukan di sana-sini hingga kini tampil lebih bersih dan anggun.
Kendati bermunculan obyek wisata baru pascatsunami, masjid raya ini tetap menjadi ikon pariwisata Banda Aceh bahkan Provinsi Aceh. Hingga ada anggapan, kalau belum ke masjid raya ini saat ke Aceh untuk urusan bisnis, rapat, konvensi, pameran, maupun berwisata belumlah sempurna. Yang membanggakan lagi, masjid ini pernah masuk dalam 10 besar masjid-masjid terindah di dunia.
Setiap hari pengunjungnya selalu ramai, baik jamaah yang ingin shalat maupun wisatawan lokal yang berwisata atau melakukan pengambilan foto prewedding.
Wisatawan dari luar Aceh dan beberapa pasang turis asing juga kerap terlihat. Umumnya wisatawan yang datang ingin menikmati arsitektur paduan Eropa, Turki dengan sentuhan Islam dan tradisional masjid ini, dan tak lupa foto diri berlatarbelakang masjid indah ini.
Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, TikTok @FaktaWisata.id
Captions:
1. Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh yang halamannya menjadi venue acara peringatan bencana dahsyat gempa disusul tsunami bertajuk "Mengenang dan Refleksi Diri 19 tahun Tsunami Aceh, 26 Desember 2004- 26 Desember 2023". (foto: adji)
2. Flyer undangan terbuka dan live streaming acara peringatan 19 tahun tsunami Aceh. (Foto: dok. @disbudpar_aceh)
Cat.: lewat tulis ini saya dan TravelPlus Indonesia yang masih setia menyebarluaskan ragam daya tarik wisata dan budaya Aceh, turut memperingati 19 tahun tsunami Aceh dengan berdoa dan berzikir dari kejauhan.
0 komentar:
Posting Komentar