. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 20 Desember 2023

Ini Empat Fakta Daya Pikat Gunung Raung yang Kini Berstatus Waspada


Tingkat aktivitas Gunung Raung pada tanggal 19 Desember 2023 pukul 08.00 WIB dinaikan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada). Dengan status tersebut, masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 Km.

Itulah fakta terkini gunung berapi yang secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten di wilayah Besuki, Jawa Timur, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember ini.

Fakta tersebut tertuang dalam siaran pers Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM bertajuk Peningkatan Tingkat Aktivitas G. Raung dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) yang disiarkan di website-nya esdm.go.id pada 19 Desember 2023 sore, lalu link-nya juga diunggah di akun @pvmbg_ pada hari yang sama.

Lalu apa saja fakta terkait daya pikat gunung berjenis stratovolcano yang terakhir meletus 27 Juli 2022 ini sampai banyak pengunjung mendakinya?

Sekurangnya ada empat daya pikat gunung  tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah Semeru dan Arjuno sekaligus menjadi yang tertinggi keempat di Pulau Jawa ini  berdasarkan amatan langsung TravelPlus Indonesia yang berhasil mendaki hingga puncak tertingginya yaitu Puncak Sejati yang berketinggian 3.344 meter di atas permukaan laut (Mdpl) via jalur pendakian  (japen) Kalibaru, akhir Juni 2023 atau bertepatan dengan Idul Adha.


Fakta daya pikat pertamanya, gunung yang berada dalam kawasan kompleks Pegunungan Ijen ini sekaligus menjadi puncak tertinggi dari gugusan pegunungan tersebut memiliki predikat yang cukup menggetarkan adrenalin pendaki, yaitu gunung dengan japen paling ekstrem di Pulau Jawa, tepatnya japen via Kalibaru, Dusun Wonorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Kenapa mendapat gelar seperti itu? Karena beberapa titik di japennya memiliki trek yang menantang dan terbilang sulit sebelum menggapai Puncak Sejati.

Dibilang menantang dan sulit karena harus memanjat dan menuruni tebing dengan menggunakan peralatan panjat tebing (rock climbing) yang aman dengan dipandu pemandu andal (baca: profesional). Selain itu juga kudu melewati trek sempit dan cukup panjang dengan kiri-kanan jurang berjuluk "Jembatan Shiratal Mustaqim".

Predikat tersebut, tak bisa dipungkiri membuat gunung berapi kerucut yang di kawasan puncaknya angin sering bertiup kencang seperti meraung-raung ini berdaya tarik tinggi alias sexy (menarik terutama buat pendaki yang menyukai trek japen yang lebih menantang dari biasanya, dan sekaligus menakutkan).

Berikutnya fakta daya pikat kedua Gunung Raung, memiliki vibes (atmosfer) seperti di planet lain.

Anda bakal mendapatkan atmosfer tersebut mulai dari Puncak Bendera, Puncak 17 (3159 Mdpl), Puncak Tusuk Gigi (3300 amdpl) sampai Puncak Sejati (3.344 Mdpl).

Terlebih dari Puncak Sejati-nya, deretan tebing dengan puncak-puncaknya ditambah dengan kaldera keringnya yang sangat besar, bakal membuat Anda seperti berada di planet lain.


Cemara Gunung Raksasa
Fakta daya pikat ketiganya, dari sisi vegetasinya gunung dengan beberapa japen ini antara lain Kalibaru, Glenmore, dan Jambewangi di Banyuwangi serta via Sumber Wringin di Bondowoso, memiliki kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. Namun yang paling menarik perhatian, selain edelweiss juga pohon cemara gunung yang berusia tua dan berukuran raksasa.

Keberadaan cemara gunung dengan postur tinggi besar di atas rata-rata di beberapa titik japen via Kalibaru, menambah pesona Raung dari sisi floranya.

Terakhir atau fakta daya pikat keempat gunung yang memiliki beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) antara lain DAS Sampean yang alirannya mengarah ke pesisir utara dan bermuara di Laut Jawa; DAS Kalibaru, DAS Mayang, dan DAS Bedagung yang mengarah ke pesisir selatan dan bermuara di Samudera Hindia; serta DAS Glondong, DAS Bomo, dan DAS Setail yang alirannya mengarah ke pesisir timur dan bermuara di Selat Bali ini juga mempunyai obyek alam yang menarik dikunjungi baik sebelum ataupun sesudah mendaki puncaknya, antara lain Air Terjun Tirto Kemanten.


Dinamakan begitu karena air terjun yang berjarak sekitar 60 km dari Kota Banyuwangi atau 5 km dari Kalibaru ini memiliki dua aliran air terjun yang posisinya berdekatan hanya dipisahkan oleh batu besar, yang sepintas mirip dengan jejeran mempelai pengantin pria dan wanita.

Air terjun yang tingginya mencapai 10 meter ini juga sering disebut Air Terjun Wonorejo karena berada di Dusun Wonorejo, di kaki Gunung Raung dengan pemandangan alam disekitarnya berupa tanaman kopi dan coklat.

Itulah empat daya pikat Gunung Raung yang kini berstatus Waspada. 

Buat Anda yang ingin menikmati semua daya pikatnya, terlebih pesona kawasan puncak-puncaknya sebaiknya tunggu sampai statusnya kembali normal, kecuali kalau hanya ingin menikmati kesejukan Air Terjun Tirto Kemanten atau mendakinya namun tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 Km, ya boleh-boleh saja.

Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, Tiktok @FaktaWisata.id, foto: adji,  #alumniraung via Kalibaru & @pvmbg_

Cat.: Semua foto di Gunung Raung yang tersaji di artikel ini diabadikan #alumniraung via Kalibaru & Adji saat Raung berstatus normal.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP