20 Fakta Terkait LRT, Nomor 17 Perlu Muatan Budaya Lokal
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meresmikan LRT Jabodebek di Stasiun LRT Cawang, Jakarta, Senin (28/8/2023). Jokowi berharap sarana transportasi massal baru yang cukup nyaman dan cepat itu mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga kemacetan dan pencemaran udara bisa berkurang.
Itu fakta pertama terkait LRT Jabodebek yang TravelPlus Indonesia catat.
Berdasarkan amatan langsung, ditambah data dari berbagai sumber antara lain dari laman Instagram @lrt_jabodebek, masih ada sederet fakta lain.
Fakta kedua: warna eksterior LRT Jabodebek didominasi hitam pada bagian atas dan merah pada bagian bawah. dipisahkan garis putih yang membentang mulai dari bagian ujung depan hingga ujung belakang. Sedangkan interiornya dominan berwarna putih dan biru muda sehingga membuahkan kesan terang, teduh dan elegan. Fasilitas di dalam kereta LRT antara lain tempat duduk penumpang, hand rest, hand grip, dan passenger information system.
Ketiga: warna atap stasiun LRT Jabodebek berbeda-beda. Atap berwarna kuning keemasan mewarnai stasiun transit atau interchange seperti Stasiun Cawang. Warna atap ini menjadi penanda bagi penumpang yang ingin melakukan transit perjalanan saat berpergian dari Cibubur Line ke Bekasi Line ataupun sebaliknya.
Atap berwarna jingga untuk menandakan stasiun melayani perjalanan Line 2 Cawang-Dukuh Atas, seperti pada Stasiun LRT Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, dan Stasiun LRT Ciliwung.
Atap berwarna hijau melayani rute perjalanan Line 3 Cawang-Bekasi Timur, seperti pada Stasiun LRT Halim, Jati Bening Baru, Cikunir 1, Cikunir 2, Bekasi Barat, dan Stasiun LRT Jati Mulya.
Atap berwarna biru menandakan stasiun melayani lintas pelayanan atau Line 1 Cawang-Cibubur sehingga memudahkan penumpang yang ingin berpergian di rute tersebut, seperti pada Stasiun TMII, Stasiun Kampung Rambutan, Stasiun Ciracas, dan Stasiun Harjamukti.
Fakta keempat: saat ini tersedia 2 line rute Jabodebek yakni Cibubur Line dari Stasiun Stasiun Dukuh Atas - Harjamukti PP dan Bekasi Line dari Stasiun Dukuh Atas - Jatimulya PP.
Kelima: LRT Jabodebek akan memiliki 6 line rute arau lintas pelayanan, yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Cawang-Bekasi Timur, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Cibubur-Bogor, dan Palmerah-Grogol.
Fakta keenam: panjang rute dan jumlah stasiun. Rute Cibubur Line yang berjarak tempuh sekitar 24,3 kilometer memiliki 12 stasiun pemberhentian, yaitu Stasiun LRT Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, dan terakhir Stasiun LRT Harjamukti.
Rute Bekasi Line yang berjarak tempuh sekitar 27,3 kilometer mempunyai 14 stasiun pemberhentian yaitu Stasiun LRT Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, Halim, Jatibening Baru, Cikunir 1, Cikunir 2, Bekasi Barat, dan terakhir Stasiun LRT Jatimulya.
Ketujuh: fasilitas di stasiun LRT antara lain ruang menyusui, musala, toilet difabel, toilet pria/wanita, pos kesehatan, PIDS, signage, vending machine (fasilitas umum yang dapat digunakan calon penumpang untuk membayar tarif perjalanan kereta LRT Jabodebek. Sistem pembayarannya menggunakan sistem cashless atau non-tunai), tempat mengecas HP, passenger gate, ruang loket, peta layanan, peron atau platform (tempat untuk turun naik penumpang, dan concourse (area terbuka di stasiun yang menghubungkan platform berbeda yang terbagi atas area berbayar dan tidak berbayar).
Di Stasiun LRT Dukuh Atas dan Cawang tersedia pula area sentra kuliner. Sedangkan di Stasiun Halim terintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta - Bandung.
Fakta Kedelapan: waktu tempuh LRT Jabodebek rute Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat hingga Stasiun Jatimulya hanya 45 menit. Sementara itu, rute Stasiun Dukuh Atas - Stasiun Harjamukti, ditempuh dalam 40 menit.
Kesembilan: LRT Jabodebek nantinya memiliki 31 rangkaian kereta. Di mana setiap rangkaian terdiri dari 6 gerbong. Satu rangkaiannya mampu menampung 740 penumpang yang terdiri dari 174 penumpang duduk dan 566 penumpang berdiri. Jika dalam kondisi padat, LRT Jabodebek dapat menampung maksimal 1.308 penumpang dalam satu kali perjalanan.
Fakta kesepuluh: LRT Jabodebek melaju dalam kecepatan maksimum 80 kilometer per jam sedangkan kecepatan desainnya mencapai 90 kilometer per jam. Sementara jarak waktu kedatangan antar kereta (headway) LRT Jabodebek sekitar 3-4 menit.
Kesebelas: LRT Jabodebek melaju tanpa masinis karena menggunakan teknologi Grade of Automtion (GoA) level 3 untuk sistem operasinya.
Keunggulan GoA 3, seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat memaksimalkan frekuensi perjalanan. Kendati begitu, masih ada petugas operasional di dalam kereta untuk melayani penumpang dan berjaga-jaga mengambil alih fungsi operasi yang ada di kabin jika terjadi kondisi darurat.
Fakta keduabelas: cara naik LRT Jabodebek, setiap penumpang harus memiliki kartu elektronik seperti kartu multi trip (KMT) KAI ataupun bermacam e-money perbankan lain.
Pilihan lain memakai scan QRIS Link Aja dan KAI PAY.
Selanjutnya, tap in di stasiun keberangkatan kemudian menuju peron sesuai tujuan perjalanan. Saat tiba di stasiun tujuan, jangan lupa tap out di gate yang tersedia.
Ketigabelas: waktu operasi LRT Jabodebek pada masa percobaan ini untuk keberangkatan awal:
Dukuh Atas-Harjamukti 05.09
Harjamukti-Dukuh Atas 05.09
Jati Mulya-Dukuh Atas 05.00
Dukuh Atas-Jati Mulya 05.58
Keberangkatan terakhir:
Dukuh Atas-Jati Mulya 18.58
Jati Mulya-Dukuh Atas 18.00
Harjamukti-Dukuh Atas 17.49
Dukuh Atas-Harjamukti 17.49
Fakta keempatbelas: ongkos atau tarif naik LRT Jabodebek pada masa promo yang berlaku sebulan dari 30 Agustus 2013 sampai 30 September 2023 jauh dekat Rp5.000.
Kelimabelas: ada peraturan yang harus diindahkan setiap penumpang, antara lain tidak makan dan minum di dalam kereta dan area peron stasiun. Penumpang hanya boleh makan dan minum di tenant-tenant yang tersedia di stasiun tertentu, antara lain di Stasiun LRT Cawang. Selain itu tidak merokok di seluruh area stasiun dan di dalam kereta.
Fakta keenambelas: pintu masuk dan keluar LRT Jabodebek terbilang pendek. Buat penumpang yang berpostur tinggi perlu hati-hati agar kepala tidak terpentuk saat masuk maupun keluar. Bila nanti ada Kereta LRT Jabodebek yang baru sepertinya tinggi pintu masuk keluarnya perlu ditinggikan lagi biar lebih aman dan nyaman.
Ketujuhbelas: belum terlihat dan terasa muatan budaya lokal di LRT Jabodebek maupun di setiap stasiunnya. Muatan budaya lokal yang TravelPlus maksud misalnya dari ornamen warna di eksterior dan interior LRT, maupun di setiap stasiun LRT.
Bila ada muatan budaya lokal (misalnya untuk stasiun LRT yang berada di wilayah Jakarta dengan ornamen arsitektur, simbol, ikon, serta lagu tradisional ataupun musik Betawi seperti Kicir-Kicir, Jali-Jali, Ondel-Ondel, Keroncong Kemayoran, dan Surilang, tentu akan jauh lebih menarik. Sedangkan stasiun-stasiun LRT di wilayah Jawa Barat, tentunya muatan budaya lokal (Sunda setempat).
Dengan kata lain meskipun LRT Jabodebek berteknologi kekinian namun tetap tidak melupakan budaya lokal. Justru muatan budaya lokal itulah yang menjadi salah satu penguat daya tarik LRT Jabodebek sehingga tak sama dengan LRT lain baik yang sudah ada sebelumnya di kota lain di dalam maupun luar negeri.
Fakta kedelapanbelas: LRT Jabodebek memiliki Depo di Bekasi yang berfungsi untuk menjaga keandalan sarana. Di dalam Depo LRT Jabodebek terdapat bermacam fasilitas untuk menyimpan, memeriksa, merawat, dan memperbaiki sarana LRT Jabodebek beserta komponen pendukungnya.
Kesembilanbelas: Raina adalah sebutan perempuan yang menjadi ikon dari LRT Jabodebek. Raina berasal dari kata Train dan Attendant.
Fakta terakhir atau keduapuluh: pada hari Rabu (30/8/2023) pagi atau hari ketiga pengoperasian LRT Jabodebek, terjadi 2 gangguan yakni gangguan pintu kereta dan padamnya aliran listrik pada dua rangkaian kereta LRT yang berbeda, masing-masing di Stasiun Cikunir 1 dan Stasiun Halim.
Pihak LRT sudah meminta maaf atas 2 gangguan yang mengakibatkan kekurangnyamanan perjalanan bagi pengguna jasa LRT Jabodebek pada hari tersebut.
Teks & foto: Adji TravelPlus @adjitropis
0 komentar:
Posting Komentar