. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 29 Agustus 2023

10 Dampak Positif LRT, Nomor 5 Bikin Parekraf Kian Cerah


Light Rail Transit atau Lintas Raya Terpadu (LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) yang baru diresmikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun LRT Cawang, Jakarta, Senin (28/8/2023), bakal memberi dampak positif diberbagai sektor antara lain pariwisata, ekonomi kreatif, kebudayaan, lingkungan, dan ekonomi.

Berdasarkan pantauan langsung dengan naik LRT dari Stasiun Dukuh Atas sampai Stasiun Jati Mulya sehari setelah LRT tersebut diresmikan, TravelPlus Indonesia memprediksi sekurangnya ada 10 dampak positif dari kehadiran LRT.

Pertama, memudahkan dan mempercepat  mobilitas publik.

Sebelum ada LRT, pilihan orang Jakarta ke Bekasi atau sebaliknya selain naik kendaraan pribadi (mobil dan motor) juga transportasi umum seperti Kereta Rel Listrik (KRL) dan bus yang membutuhkan waktu cukup lama lantaran kena macet di mana-mana terlebih di saat jam kerja. 

Kini dengan LRT waktu tempuh jauh lebih singkat. Buktinya dari Stasiun LRT Dukuh Atas (yang berada di Jl. Setia Budi Tengah, Setia Budi, Kec. Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta) ini sampai Stasiun Jati Mulya (Jl. Kecapi VI, Jatimulya, Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi, Jawa Barat) ini hanya 45 menit. Sedangkan rute lainnya dari Stasiun Dukuh Atas - Stasiun Harjamukti, Depok cuma 40 menit.
 
Efek positif kedua, menambah pilihan moda transportasi umum yang lebih nyaman.

Pilihan publik bertambah dan LRT jauh lebih nyaman tentunya dibanding dengan moda transportasi massal sebelumnya yakni KRL.

Ketiga, mengurangi kemacetan.

Dipastikan akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi (motor dan mobil) untuk mobilitas ke Jakarta (Dukuh Atas) - Bekasi (Jatimulya ) atau sebaliknya dan Jakarta - Depok (Harjamukti) atau sebaliknya sehingga dapat mengurangi kemacetan. (Tentu saja ini harus dibarengi dengan faktor pendukung lain, misalnya kesadaran publik menggunakan moda transportasi umum, mengurangi pembelian/penggunaan kendaraan pribadi, dan terus melakukan peningkatan jenis serta jumlah moda transportasi umum lainnya yang lebih nyaman dan manusiawi).

Dampak positif keempat, mengurangi pencemaran udara.

Berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi, tentunya dapat mengurangi pencemaran atau polisi udara baik di Jakarta, Bekasi maupun Depok. Poin 2 dan 3 ini merupakan efek positif bagi lingkungan.


Kelima, mencerahkan sektor parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif).

Karena poin 1 dan 2 terpenuhi, membuat publik lebih antusias mengunjungi ragam daya tarik yang ada di Jakarta, Bekasi dan Depok baik itu berwisata kota, wisata dan kegiatan budaya, wisata sejarah, wisata buatan, sentra kuliner, pusat perbelanjaan, kegiatan ekraf seperti pameran, konser musik, dan lainnya baik yang diadakan oleh pihak pemerintah maupun swasta (komunitas, event organizer, dll).

Berikutnya keenam, memicu pertumbuhan sentra belanja termasuk kuliner dan kegiatan pendukungnya.

Diperkirakan sentra belanja dan kuliner akan bertambah terutama di dekat atau sekitar stasiun LRT berikut dengan kegiatan pendukungnya. Contohnya di Stasiun LRT Dukuh Atas saat ini ada kegiatan Festival Kuliner Nusantara bertajuk "Jalur Negeri Rasa" yang menyediakan bermacam makanan dan minuman khas dari berbagai daerah seperti teh tarik dan kopi Aceh, batagor, siomay, asinan Betawi, bakwan Malang, es kelapa Garut, es cendol, dan lainnya.

Efek positif ketujuh, menambah magnet/daya tarik Jakarta sebagai tujuan wisata dan usaha.

Kehadiran LRT otomatis ikut menambah daya tarik Jakarta baik sebagai kota tujuan wisata dan usaha. 

Magnet Jakarta khususnya akan bertambah dan diperkirakan publik Jabodebek bakal antusias mencoba naik LRT karena penasaran dan didukung kemudahan serta kecepatan mengakses tempat- tempat menarik termasuk untuk melihat kegiatan kebudayaan, ekraf, dan lainnya. 

Begitupun warga lain yang daerahnya belum memiliki dan atau dilewati LRT seperti Tangerang, dan dari lainnya. Bahkan mungkin wisatawan nusantara dari luar berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa  berikut wisatawan mancanegara ingin mencoba naik LRT saat bertandang ke Jakarta.

Selanjutnya kedelapan, menaikan citra dan gengsi Jakarta sebagai kota berkelas dunia.

Imej (citra) dan gengsi Jakarta sebagai kota berkelas dunia otomatis ikut terdongkrak  naik dengan kehadiran LRT. Apalagi nanti kalau Kereta Cepat Jakarta -Bandung diresmikan pengoperasiannya.

Kesembilan, meningkatkan perekonomian masyarakat.

Semua poin 1 sampai 8 akhirnya bermuara pada peningkatan pendapatan dan perekonomian baik buat warga Jabodebek maupun buat pemerintahannya.


Dampak positif terakhir atau kesepuluh, menginspirasi kota besar lain di Indonesia untuk memiliki jenis moda transportasi kekinian serupa.

Sebagai pengingat, menurut laman KAI,  operasi LRT Sumatera Selatan (Sumsel) di Kota Palembang merupakan LRT pertama yang beroperasi di Indonesia. Di tahap awal operasi LRT Sumsel ini melayani 17 perjalanan dengan 2 rangkaian LRT. 

Tak bisa dipungkiri, kehadiran LRT yang  mulai dibangun pada 2015 tersebut juga banyak berdampak positif bagi Palembang, termasuk buat sektor parekrafnya.

Mengingat banyak dampak positif dengan kehadiran LRT sebagaimana tersebut di atas, TravelPlus memprediksi kota besar lain di Indonesia akan terinspirasi dan terpicu untuk membuat LRT sebagaimana di Sumsel dan Jabodebek.

Teks & foto: Adji TravelPlus @adjitropis




0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP