. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 04 Maret 2023

Turun Burangrang Lanjut ke Objek-objek Ini, Pendakian Berakhir Sempurna


Usai turun dari puncak Gunung Burangrang lewat Legok Haji, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, kalau masih punya waktu mampirlah ke objek-objek wisata di sekitarnya. Dijamin pendakian yang Anda lakukan berakhir sempurna alias lebih komplit dan memuaskan.

Objek-objek wisata apa saja? Pilihannya banyak, yang terdekat dan masih di kaki Gunung Burangrang antara lain Air Terjun (Curug) Cipalasari dan camping ground atau bumi perkemahan (bumper). Sedangkan yang agak jauh namun masih masuk wilayah KBB antara lain Waduk Cirata.

Curug Cipalasari yang berketinggian sekitar 80 meter menjadi objek wisata alam utama setelah turun dari puncak Gunung Burangrang yang berketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Tak sulit menjangkau curug Cipalasari. Dari Pos 1, nanti Anda akan menemukan plang petunjuk yang dipaku batang pohon pinus. Plang dari sebilah kayu itu bertuliskan "Menuju Curug" dengan cat warna putih.

Plang tersebut mengarah ke arah kiri. Sedangkan arah lurus menuju bumper dan Basecamp (BC) Burangrang via Legok Haji.


Di curug yang memiliki aliran air tidak terlalu deras ini, Anda bisa santai untuk melepas lelah sejenak usai menuruni trek dari puncak, Pos 4, 3, 2, dan Pos 1 sampai trek menuju Curug.

Selain menikmati kesejukan dan segaran air serta suasana asrinya, jangan lupa abadikan pesona curug tersebut. Setelah itu turun lewat jalur lain menuju BC, tidak perlu lagi kembali ke Pos 1.

Kalau Anda tidak berminat mendaki puncak Gunung Burangrang, hanya ingin mengunjungi Curug Cipalasari cukup berjalan kaki dari BC Burangrang via Legok Haji.

Menurut Dodi, salah seorang pemilik warung dan penyewaan perlengkapan mendaki di BC tersebut, tiket masuk ke Curug Cipalasari cuma Rp 10 ribu per orang.


"Waktu tempuhnya sekitar 30 menit sampai 1 jam berjalan kaki dari BC ke Curug Cipalasari," terang pria berambut gondrong lurus yang juga merangkap pemandu Gunung Burangrang ini.

Objek wisata alam berikutnya adalah bumper. Kalau Anda mendaki Gunung Burangrang via Legok Haji akan melewati bumper yang berada di atas BC yakni Bumper Tanah Mati. 

"Tiket berkemah Rp 15 ribu per orang untuk 1 atau 2 malam," terang Dodi.

Kalau Anda ingin berkemah di bumper tersebut namun tidak membawa tenda dome, bisa menyewanya di BC. "Biaya sewa tenda dome berkapasitas 2 orang cuma Rp 35 ribu untuk 1 sampai 2 malam," tambah ayah berputra satu ini.

Kata Dodi, selain Bumper Tanah Mati yang berada di atas BC, masih ada satu bumper lagi di sekitar BC Burangrang via Legok Haji.

"Bumper yang kedua bernama Kampung Taleus yang berada di jalur menuju Curug Cipalasari dari BC," jelasnya.


Objek wisata alam berikutnya yang agak jauh adalah Waduk Cirata. Jarak dari BC Burangrang ke waduk yang mencakup 3 kabupaten yakni Bandung Barat, Purwakarta, dan Cianjur ini lebih dari 36 Km dengan waktu tempuh lebih dari 1 jam melalui Jl. Cikalong - Cipeundeuy.

Ada beberapa spot menarik yang bisa Anda pilih di waduk yang dibangun tahun 1983 dan mulai dioperasikan tahun 1988 ini, antara lain Kedai Cengkar.

Di kedai kopi yang beralamat di Jl. Sirnagalih - Cipendeuy, Desa Sirnagalih Kecamatan Cipeundeuy, masih di wilayah KBB ini Anda bisa berwisata kuliner aneka minuman dan makanan ringan maupun makanan berat sambil menikmati pemandangan Waduk Cirata.

Nuansa hijau mendominasi warna pemandangan waduk yang memang juga berfungsi sebagai objek wisata alam, budaya, dan kuliner ini.

Menurut Yayu, pemilik Kedai Cengkar, aneka kuliner yang disajikan kedainya antara lain kentang goreng Rp 15 ribu per porsi, kenyang goreng plus chicken (20 ribu), pisang pasir (15 ribu), minuman good day ice (6 ribu) dan Rp 10 ribu untuk minuman smoothies seperti thai tea dan red velvet.

Pilihan makanan beratnya antara lain bermacam nasi goreng, spaghetti, dan mie goreng maupun rebus.

"Nasi liwet juga ada, tapi pesan sebelumnya untuk porsi berapa orang," terang Yayu.


Di kedai yang buka dari pukul 10 pagi sampai 9 malam untuk hari biasa dan akhir pekan mulai pukul 9 pagi hingga 11 malam ini Anda bisa menyantap aneka menunya tersebut di bagian bawah dan atas sambil duduk-duduk maupun lesehan.

Bila Anda ingin bermalam, tak jauh dari kedai yang mulai beroperasi sejak tahun 2021 ini juga terdapat penginapan.

"Lokasi penginapannya di bawah arah ke PLTA. Masih masuk KBB, mau arah Citeko nggak jauh dari cafe," ungkapnya.

Menurut Yayu, kalau ingin nongki-nongki alias nongkrong (hangout) di kedai yang berada persis di tepi jalan beraspal mulus namun lalu lintasnya masih lengang (sepi) ini, paling praktis dengan menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor ataupun mobil).


"Maklum masih di kampung, belum ada transportasi online. Transportasi umum paling dari depan portal  sampai ke kedai pakai ojek pangkalan," jelasnya.

Singgah ke waduk yang namanya sudah tersohor karena berfungsi utama sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar di Asia Tenggara yang mengaliri listrik di wilayah Jamali (Jawa, Madura, dan Bali ) ini, usai turun dari puncak Gunung Burangrang via Legok Haji bakal membuat pendakian Anda berujung sempurna, sebagaimana TravelPlus Indonesia rasakan baru-baru ini.

Kenapa berakhir sempurna? Karena pendakian Gunung Burangrang ditutup dengan nyantai sambil berwisata kuliner di Kedai Cengkar dengan view menghadap langsung Waduk Carita, yang menawarkan panorama menawan berupa hamparan genangan permukaan air waduk berluas 6.200 hektar yang dikelilingi perbukitan berhutan rimbun. 

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto: @travelplusindonesia & dok. rekan Dodi
 

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP