. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 01 Februari 2023

Mau Sukses Bikin Nanjak Bareng secara Rombongan? Enam Tim Kerja Ini Wajib Ada


Pendakian bersama atau nanjak bareng (nanbar) dalam jumlah besar atau rombongan di atas 30 orang memerlukan penanganan tersendiri yang beda dibanding nanbar dalam kelompok sedang belasan orang maupun kelompok kecil (small group), dibawah 8 orang. 

Berdasarkan pengalaman TravelPlus Indonesia mengadakan sejumlah nanbar bersama Phinisi-OAC dan Kembara Tropis (dua komunitas yang pernah TravelPlus dirikan dan kelola) jauh sebelum marak medsos, ditambah pengamatan hasil mengikuti segelintir nanbar dengan komunitas lain belum lama ini tepatnya setelah pandemi Covid-19, sekurangnya dibutuhkan 6 tim kerja jika ingin nanbar secara rombongan berjalan lancar alias sukses, selain ketua panitia/kepala rombongan/pimpinan komunitasnya.

Indikator sukses disini, bukan hanya sesuai yang direncanakan/ditargetkan atau selaras dengan daftar rencana perjalanan (itinerary) minimal tidak meleset jauh, pun sekaligus menyenangkan/memuaskan banyak peserta yang ikut.

Keenam tim kerja yang wajib ada tersebut adalah tim pengumpul peserta; transportasi; leader, tengah dan penyapu; konsumsi; penyedia tenda; dan tim dokumentasi. Sedangkan ketua panitia/kepala rombongan/pimpinan komunitasnya yang menentukan dan mengatur keenam tim kerja tersebut berikut tugas-tugasnya.

Tim kerja pengumpul peserta bertugas antara lain membuat flyer atau media promosi lainnya untuk mempromosikan/menjual nanbar yang diadakan; membuat daftar peralatan/perlengkapan pendakian yang wajib dibawa setiap peserta sesuai karakter jalur pendakian (japen) yang akan dilalui dan cuaca saat pelaksanaan (misalnya kalau panitia sudah tahu japennya banyak pacet, berhutan lembab dan jarang dilewati pendaki sebaiknya membawa gaiters dan sarung tangan); menentukan batas jumlah peserta sesuai dengan kesanggupan panitia pelaksana (jangan memaksakan membawa peserta dalam jumlah besar bila panitianya sedikit atau tak mampu mengelolanya); serta bertugas menginformasikan dimana titik kumpul (tikum) dan titik jemput peserta yang datang dari luar kota dengan kendaraan umum berikut waktu penjemputannya dan orang yang ditugaskan melakukan penjemputan dan pengantaran usai nanbar.

Tim transportasi bertugas menyediakan dan mengatur moda transportasi yang akan digunakan seluruh peserta dari tikum ke lokasi pos pendaftaran/simaksi pendakian baik pergi maupun pulang.

Bila menggunakan sepeda motor, usahakan motornya sehat dan siap meluncur (sudah tersedia helm, BBM, dll) supaya tak tersendat-sendat di jalan dan pengendaranya amat mengutamakan keselamatan alias tidak asal ngebut apalagi ugal-ugalan. Begitupun jika menyewa angkot/elf/bus, selain kendaraannya sehat dan siap pakai, pilihlah sopir lokal yang sudah paham arah dan kondisi jalan ke pos simaksi serta bertanggungjawab atas keselamatan seluruh penumpangnya.

Tim transportasi juga harus pandai mengatur waktu pemberangkatan maupun saat berhenti di titik-titik tertentu dari sekretariat/tikum sampai pos simaksi. Jika ada peserta yang janjian di satu titik, jangan sampai terlalu lama menunggu. Cukup beberapa orang dari tim transportasi yang menunggu sedangkan peserta dan panitia yang lain sebaiknya berangkat supaya tidak buang waktu dan melelahkan.

Tim leader, tengah, dan penyapu (sweeper) dibuat untuk memudahkan/melancarkan pergerakan seluruh peserta saat melakukan pendakian/nanjak dari pos pendaftaran sampai puncak maupun ketika turun.

Tim leader bertugas membawa kelompok peserta yang pergerakannya terbilang cepat sekaligus sebagai penuntun jalan sampai ke puncak. Oleh karenanya, orang yang ditugaskan sebagai leader adalah panitia yang tahu/hapal japen yang dipakai agar tidak tersesat.

Jika leader itu sudah lama tidak menggunakan japen yang akan dilalui, sebaiknya sebelum pelaksanaan melakukan survei terlebih dahulu. Perlu diketahui japen di gunung dipastikan bakal mengalami perubahan signifikan jika jarang sekali dilalui para pendaki atau sudah lama tidak digunakan, seperti tertutup semak belukar dan lainnya.

Bila ternyata tak ada satupun panitia yang pernah/tahu/hafal lewat japen tersebut, tak ada cara lain selain menggunakan jasa pemandu lokal. Jangan sekali-kali sok tahu atau nekat karena Anda bukan sedang buka jalur melainkan mengadakan kegiatan nanbar secara rombongan.

Tim tengah bertugas memandu peserta yang berada di bagian tengah (atau peserta yang pergerakan langkahnya sedang-sedang saja). Sedangkan tim penyapu berada di bagian belakang, bertugas memantau kelompok peserta yang pergerakannya lambat karena sakit dan lainnya. 

Baik tim leader, tengah maupun penyapu sebaiknya masing-masing dibekali dengan alat komunikasi dan peralatan P3K standar untuk mengantisipasi peserta yang mengalami sakit/cidera dan lainnya. 

Sama seperti tim transportasi, tim leader juga harus pandai mengatur waktu istirahat. Jangan terlalu lama menunggu peserta lain karena selain buang waktu, juga bisa menyebabkan peserta yang sudah tiba lebih awal jadi kedinginan dan lainnya. Sejauh setiap kelompok peserta baik di tengah maupun di belakang sudah ada panitia yang memandunya (tim tengah) dan tim penyapu, itu sudah aman. 


Tim konsumsi bertugas bukan hanya membawa bahan mentah untuk dimasak dan peralatan masak sesuai dengan daftar menu yang akan dimasak, pun mengolah/memasak bahan tersebut untuk seluruh peserta termasuk panitia.

Tentu panitia yang ditugaskan di tim konsumsi adalah yang pandai memasak atau biasa memasak. Karena tugasnya cukup berat, sebaiknya tugas ini diemban oleh beberapa orang agar ringan dan cepat, mengingat menyediakan makanan tepat waktu (makan siang ataupun sarapan) buat semua peserta dan panitia itu bukan perkara gampang.

Supaya praktis, sebaiknya menu untuk makan siang sudah beli jadi di warung makan terdekat dengan pos simaksi atau dekat dengan sekretariat/basecamp/tikum (hitung-hitung ikut menambah pendapatan masyarakat setempat). Nanti untuk makan malam maupun sarapan sebelum summit attack baru masak sesuai daftar menu yang sudah dibuat.

Adapun tugas penyedia tenda untuk nge-camp selama pendakian selain menyiapkan dan membawa beberapa tenda berikut fly sheet-nya masing-masing sesuai jumlah peserta, pun mendirikan tenda-tenda tersebut di lokasi terbaik/teraman lalu membagikan jumlah peserta dan panitia untuk setiap tenda. Bisa satu tenda berisi 2, 4, atau 6 orang.

Terakhir tim dokumentasi, sekalipun ini terbilang tugas yang ringan tetap saja dibutuhkan panitia yang sudah terbiasa atau cakap memotret/merekam kegiatan nanbar, terutama foto/video seluruh peserta dan panitia saat di puncak gunung, perjalanan, dan setiap pos yang ada di japen agar menghasilkan sejumlah dokumentasi (foto/video) yang keren.

Tim dokumentasi pun bertugas membawa perlengkapan pendokumentasian seperti kamera profesional, drone, tripod, dan lainnya, minimal HP yang berkamera canggih/berkualitas bagus.

Itulah sekurangnya 6 tim kerja yang harus ada dalam kegiatan nanbar secara rombongan berdasarkan pengalaman dan pengamatan TravelPlus, bila ingin lancar/sukses sekaligus memuaskan.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia


 



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP