Keuntungan ke Baduy, 7 Jenis Wisata ini Bisa Anda Lakukan Sekaligus
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan TravelPlus Indonesia beberapa kali berkunjung ke tempat tinggalnya komunitas/kelompok masyarakat adat yang lebih senang disebut urang Kanekes di Pegunungan Kendeng, tepatnya di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ini, ketujuh jenis wisata yang dapat dilakukan sekaligus adalah wisata alam, ekowisata, budaya, sejarah, edukasi, agrowisata, dan wisata belanja.
Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Anonymous, 1982 dalam Saragih, 1993).
Kegiatan wisata alam di wilayah Baduy antara lain trekking atau berjalan kaki ke kawasan Baduy dalam (Tangtu) yang terdiri atas 3 kampung inti yaitu Cibeo, Cikeusik, dan Cikartawana sekitar 3 jam dari Ciboleger (pintu masuk utama ke Baduy), sambil menikmati keindahan/kekhasan panorama alamnya seperti hutan, perkebunan, ladang padi tadah hujan, beberapa kampung dengan rumah (Imah) panggungnya, lumbung padi, dan bentangan perbukitan.
Meskipun tak seberat mendaki gunung, tetap saja dibutuhkan stamina fisik yang prima agar trekking pergi-pulang ke Baduy dalam melalui setapak alami (natural trail) yang bermedan naik-turun perbukitan, berlangsung nyaman dan menyenangkan. Waktu terbaik trekking adalah pagi selepas sarapan atau jelang sore.
Pilihan lainnya trekking ke spot-spot alam dan buatan yang ikonis di wilayah Baduy luar (Panamping) antara lain Dangdang Ageung (Danau Besar) di dekat Kampung Cempaka di Baduy bagian Tengah, Jembatan Gajeboh di Kampung Gajeboh sisi Barat Baduy, dan Jembatan Akar di wilayah Baduy bagian Timur. Untuk mencapai ketiganya juga dibutuhkan kondisi fisik yang baik.
Ekowisata atau dikenal juga dengan sebutan eco-tourism merupakan bagian dari jenis wisata alam namun aktivitasnya tak sekadar trekking/ berjalan kaki ke spot-spot alam yang menarik, pun ditambah dengan mempelajari/memahami bahkan menerapkan usaha/upaya konservasi alam sebagaimana yang dilakukan oleh orang Baduy secara turun-temurun untuk menjaga kelestarian alam, baik hutan maupun sungainya.
Cara sederhana ber-ekowisata di wilayah Baduy antara lain turut menjaga kebersihan/kejernihan air sungainya baik itu Sungai Ciujung maupun Sungai Cisimeut dengan tidak membuang sampah ke induk sungai maupun anak-anak sungainya serta tidak menggunakan sabun/pasta gigi/shampo saat mandi, terutama di wilayah Baduy dalam.
Wisata budaya atau juga disebut culture tourism merupakan wisata yang bertujuan untuk mengetahui antara lain cara hidup, sosial, kesenian tradisional serta adat istiadatnya seperti pelaksanaan upacara tradisi, perkawinan, dan lainnya.
Adapun kegiatan wisata budaya di Baduy antara mengamati rutinitas keseharian mereka, melihat orang Baduy menenun/membuat gula aren, dan lainnya termasuk memahami bagaimana orang Baduy menjaga budayanya dari pengaruh buruk kunjungan pengunjung/ wisatawan.
Bukan cuma itu, turut mengindahkan/mematuhi pikukuh (larangan adat) yang sudah ditetapkan oleh karuhun (leluhur) mereka, antara lain tidak memasuki wilayah Baduy dalam saat mereka melakukan kawalu, itu pun salah satu bentuk penerapan berwisata budaya.
Wisata sejarah atau disebut juga heritage tourism adalah jenis wisata untuk mengetahui bukan hanya peninggalan jaman sejarah atau warisan budaya berupa kebendaan (tangible) seperti arsitektur bangunan, rumah, tempat peribadatan, peralatan, dan kerajinan tangan, pun warisan budaya yang tidak berwujud kebendaan (intangible) seperti cara hidup, folklore, norma, dan tata nilai.
Berwisata sejarah di Baduy antara lain memahami arsitektur rumahnya, mengetahui asal usul urang Kanekes/sejak kapan tinggal di sana/mengapa memilih tinggal di sana/mengapa disebut Baduy/mengapa lebih senang disebut urang Kanekes/mengapa terbagi atas Baduy dalam dan Baduy luar, dan lainnya.
Wisata edukasi alias educational tourism atau biasa disingkat edu-tourism adalah kegiatan perjalanan wisata yang memiliki nilai tambah edukasi/pendidikan. Jadi bukan sekadar berwisata senang-senang melainkan ditambah dengan kegiatan yang dapat meningkatkan kecerdasan dan kreativitas.
Berwisata bernilai pendidikan di Baduy antara lain mempelajari proses pembuatan tenun, gula aren madu dan membuat aneka kerajinan khasnya. Pilihan lain belajar bagaimana orang Baduy membuat rumahnya, lumbung padi jembatan bambu, dan lainnya.
Agrowisata atau wisata pertanian adalah perjalanan wisata untuk meninjau atau melihat–lihat pertanian, perkebunan, pembibitan, peternakan dan lainnya di suatu daerah.
Ber-agrowisata di Baduy antara lain melihat sawah padi ladang atau huma yang merupakan jenis padi tadah hujan atau bahkan belajar bagaimana cara bercocok tanam atau berladang ala Baduy.
Paling sederhana melihat dan mengenal tanaman buah dan sayur mayur serta hasil hutan made in Baduy seperti durian, manggis, petai, jengkol, gula aren, madu hutan, dan lainnya, itu juga bagian dari wisata pertanian.
Terakhir wisata belanja, yakni wisata yang dapat diterapkan pada semua jenis wisata lainnya. Biasanya dilakukan disela-sela berwisata dan atau di akhir perjalanan wisata atau sebelum pulang.
Berwisata belanja di Baduy tentu saja membeli aneka kerajinan tangan khasnya untuk buah tangan seperti tas koja (tas rajut), tas kepek, kain tenun beraneka motif dan warna, ikat kepala, bermacam gantungan kunci/gelang/kalung, baju orang Baduy berwarna hitam atau putih, kaos bertuliskan Baduy atau gambar rumah Baduy/peta wilayah Baduy, topi/tudung kepala, aneka anyaman, parang/golok, aneka miniatur rumah Baduy, mangkuk atau gelas dari tempurung kelapa/bambu, gula aren, madu hutan, dan lainnya.
Itulah 7 jenis wisata yang bisa Anda lakukan sekaligus bila berkunjung ke kampung Baduy dalam maupun Baduy luar.
Sebagai Informasi tambahan, TravelPlus Indonesia baru-baru ini, tepatnya tanggal 18-19 Februari 2023 melakukan kunjungan sekaligus pengamatan beberapa spot ikonik yang ada di wilayah Baduy luar, bersama Marno (rekan se-komunitas pegiat alam Kembara Tropis) berserta 3 rekannya yakni Djoko dan Sonny dari Bandung serta Hendrik yang berdomisili di Batam namun bekerja di Papua.
Semoga tulisan yang berdasarkan pengalaman dan pengamatan ini bermanfaat 🙏.
Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto: @travelplusindonesia, Marno, Mursid & Indra
0 komentar:
Posting Komentar