. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 23 Februari 2023

Jelajah Baduy Fotbar di Spot-spot Ikonis, Jadikan Jejak Digital Kenangan Manis


Foto bareng (fotbar) di spot-spot alam dan buatan yang ikonis di kawasan tempat tinggal komunitas masyarakat adat Baduy atau urang Kanekes, sepertinya wajib masuk itinerary. Tujuannya, supaya kunjungan yang dilakukan menjadi jejak digital kenangan manis.

Namun ada tapinya. Bukan berarti Anda asal fotbar, melainkan harus melihat-lihat situasi dan kondisi (sikon) masing-masing lokasinya terlebih dahulu serta memahami dan mengindahkan aturan adat setempat baik yang tersirat (tak tertulis) maupun yang tersurat (tertulis). Supaya apa? Ya biar aman, nyaman, dan sekaligus tidak sampai mengganggu apalagi merusak keberadaan/keasrian spot-spot ikonis tersebut.

Sebelum saya jelaskan lebih detail, ada baiknya Anda ketahui beberapa spot alam dan buatan atau perpaduan keduanya yang ada di wilayah Baduy, di Pegunungan Kendeng, tepatnya di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Sekurangnya ada 8 spot yang menarik untuk dijadikan fotbar, beberapa di antaranya sudah sudah jadi ikon.


Pertama, spot buatan monumen/tugu  Selamat Datang di Ciboleger. 

Tugu berbentuk bundar itu di atasnya berdiri 4 patung keluarga orang Baduy dalam, terdiri atas seorang ayah sedang memikul cangkul dan mengenakan tudung capit warna hitam; seorang ibu menggendong sesuatu dengan kain warna hitam, seorang anak laki-laki, dan seorang anak perempuan) yang keempatnya mengenakan baju putih dan sarung hitam sambil tangannya diangkat ke atas mengarah ke arah pintu masuk Ciboleger, seolah mengucapkan selamat datang dan berwisata di Baduy.

Tugu dengan warna dasar putih yang dilukis/digambar dengan beberapa ikon yang ada di Baduy itu berada persis di  tengah terminal Ciboleger yang menjadi pintu masuk utama ke wilayah Baduy. Tugu ini termasuk spot buatan yang ikonis dan sudah lama ada.

Kedua, spot buatan gapura yang pada tiang atapnya bertuliskan "Selamat Datang di Ciboleger Landscape Baduy" sedangkan di tiang penyangga kiri-kanannya tertera imbauan: "Jagalah Kebersihan dan Ketertiban Lingkungan". 

Gapura sederhana berwarna biru itu berdiri di awal setapak datar dan berundak, sebelum Anda memasuki deratan kios aneka suvenir khas Baduy, warung makan, rumah warga, toko kelontong, mushola, dan lainnya di kiri- kanan setapak tersebut.


Ketiga, spot buatan gerbang/pagar perbatasan antara wilayah Baduy luar dengan wilayah non atau bukan Baduy. Di pagar itu kini bertuliskan Baduy dengan cat berwarna biru terang. Setelah pagar pembatas, terdapat loket pendaftaran sekaligus pembelian tiket masuk di tepi setapak sebelah kiri dari arah masuk. HTM-nya Rp 5.000 per orang.

Keempat, spot buatan rumah (imah) orang baduy yang disebut Sulah Nyanda yakni rumah panggung berkonsep ekologis karena terbuat dari material alam seperti kayu, bambu, batu kali sebagai alas tiang-tiang kayu penyangganya, dan daun rumbia kering sebagai atapnya. Rumah-rumah tersebut berada di sejumlah kampung Baduy luar maupun tiga kampung di Baduy dalam yakni Cibeo, Cikeusik, dan Cikartawana.

Kelima, spot buatan leuit atau lumbung yang berfungsi sebagai tempat menyimpan padi. Deretan leuit biasanya berada di belakang setiap kampung di Baduy luar maupun dalam.

Keenam, spot alam Dangdang Ageung atau Danau Besar yang ukurannya seluas lapangan tenis bernuansa hijau karena dikelilingi pohon palem dan lainnya. Spot  situ alami ini berada di dekat Kampung Cempaka, Baduy Luar, wilayah Baduy bagian tengah.

Ketujuh, spot alam dan buatan Jembatan Bambu di Kampung Gajeboh, masih di Baduy luar tepatnya di wilayah Baduy bagian Barat. Sesuai namanya, jembatan berbahan utama bambu besar dan tali ijuk yang diikat sedemikian rupa di 2 pohon Angsana raksasa. Jembatan ikonis di Baduy luar ini membentang di atas Sungai Ciujung.


Kedelapan, spot alam dan buatan Jembatan Akar yang berada di seputar Kadukohak – Penyerangan, Baduy luar tepatnya di wilayah Baduy sisi Timur. Jembatan dari akar yang  terbentang di atas sungai Cisimeut selebar sekitar 30 meter ini kabarnya sudah berusia lebih dari 100 tahun dan menjadi salah satu spot ikonis-nya Baduy.

Kembali ke soal bukan asal fotbar melainkan melihat-lihat sikon setiap spot-nya, maksudnya adalah apakah spot yang dikunjungi sedang ramai atau sepi pengunjung, apakah bangunan/fisik spot-nya kuat atau sebaliknya mulai rapuh, dan yang paling penting apakah memang diizinkan oleh orang/warga/aturan adat setempat atau sebaliknya tidak diperkenankan alias dilarang.

Bila Anda datang pas akhir pekan (weekend) atau masa liburan ke wilayah urang Kanekes, otomatis spot-spot alam dan buatannya tersebut lebih ramai pengunjungnya dibanding saat hari kerja (weekday). 


Kalau pengunjungnya ramai atau Anda datang dalam kelompok besar (rombongan) lebih dari 10 orang, jangan sekaligus bersamaan melintasi jembatan-jembatan ikonis sebagaimana tersebut di atas lalu fotbar. Biar lebih aman, sebaiknya lalui ataupun fotbar secara bergantian satu-dua orang untuk menghindari kerusakan dan lainnya. Kecuali fotbar di depan monumen/tugu Selamat Datang di Ciboleger, gapura ataupun gerbang/pagar perbatasan itu aman-aman saja.

Bila tidak diperkenankan mengabadikan (memotret/merekam gambar atau memvideokan) aktivitas keseharian urang Kanekes atau apapun di Baduy dalam, ya sebaiknya diindahkan. Hal yang sama juga berlaku bila ada orang Baduy luar tidak mau aktivitasnya diabadikan sekalipun berada di wilayah Baduy luar. Jadi solusi terbaik, tanyakan atau minta izin terlebih dulu untuk fotbar dan lainnya. Kalau diperbolehkan ya abadikan, jika tidak ya jangan.

Terakhir, supaya fotbar itu menjadi jejak digital kenangan manis, sebaiknya dimuat dalam tulisan/artikel yang ditayangkan di media online berformat website ataupun weblog, sebagaimana TravelPlus Indonesia lakukan usai menjelajahi spot-spot ikonis Baduy luar bareng Marno, Djoko, Sonny, dan Hendrik baru-baru ini.

Tak lupa menggunggah dan menyebarluaskan sejumlah fotbar tersebut di ragam medsos (FB, Twitter, IG, FB, YouTube, dan lainnya) agar publik tahu dan tertarik datang ke Baduy. Selamat mencoba, semoga bermanfaat 🙏.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis  
Foto: @travelplusindonesia, Marno, Djoko, Sonny, Mursid & Indra



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP