Punya Resolusi Berwisata Kemanusiaan Tahun Depan? Ini Tipsnya Agar Terwujud
Tahun 2023 di depan mata. Sederet resolusi mungkin sudah ditulis, salah satunya terkait berwisata. Nah, bagaimana supaya resolusi berwisata tahun depan bernilai kemanusiaan?
Sebelum TravelPlus Indonesia membeberkan tipsnya, ada baiknya kita pahami lagi arti wisata kemanusiaan atau travel for humanity.
Dipetik dari berbagai sumber, wisata memiliki beberapa pengertian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wisata artinya sebuah aktivitas bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dan sebagainya).
Dalam Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Sementara, menurut World Tourism Organization (WTO), wisata berarti melakukan sebuah perjalanan dan tinggal sementara waktu di suatu tempat yang bukan tempat tinggalnya.
Buat banyak orang awam, makna wisata itu amat sederhana, pergi ke sebuah tempat sementara untuk bersenang-senang (melepas kejenuhan, meredam stres, dan atau mendapatkan pengalaman baru yang berbeda). Intinya wisata itu identik dengan jalan-jalan dan senang-senang.
Adapun arti kata kemanusiaan, menurut KBBI adalah sifat-sifat manusia. Arti lainnya dari kemanusiaan adalah secara manusia.
Dalam Al-Qur ‘an ditemukan banyak nilai-nilai kemanusiaan yang pada intinya bermakna kepedulian, aktivitas sosial yang saling membantu dan bekerjasama dalam hal kebaikan.
Jadi makna wisata kemanusiaan bisa disimpulkan adalah perjalanan dan tinggal sementara waktu di suatu tempat yang bukan tempat tinggalnya, bukan semata untuk senang-senang tapi punya manfaat baik buat orang lain dan atau lingkungan alam sekitarnya.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan TravelPlus, berikut beberapa tips agar resolusi berwisata bernilai kemanusiaan tahun depan bisa terwujud.
Tips pertama, niatkan bulat-bulat wisata yang akan dilakukan mulai tahun depan itu bernilai kemanusiaan, dari hal-hal yang sangat sederhana.
Misalnya tidak membuang sampah/meludah/buang air kecil sembarangan, tidak melakukan aksi vandalisme (coret-coret, dll), dan tidak merusak fasilitas yang ada di tempat wisata.
Menerapkan wisata yang ramah lingkungan, menjaga kearifan lokal, dan atau mengikuti tradisi atau budaya setempat.
Intinya memilih wisata yang mengedepankan aspek keberlanjutan, punya nilai-nilai pelestarian alam maupun budaya lokal.
Berjanji, selama berwisata akan beradab baik atau bersikap sopan, menghormati sesama pengunjung terlebih yang sudah sepuh, menolong orang lain yang membutuhkan, dan mengindahkan peraturan yang berlaku di tempat wisata, serta tentunya tetap mengindahkan kewajiban sebagai muslim, salat 5 waktu.
Kalau mampu/berkesempatan untuk sekaligus berdonor darah, mengunjungi panti asuhan anak yatim-piatu ataupun rumah jompo, bersedekah untuk pembangunan rumah ibadah, dan lainnya, lakukanlah dengan ikhlas dan jangan ragu-ragu.
Kedua, memasukan destinasi atau tempat wisata yang pernah tertimpa bencana, entah itu bencana alam gempa, tsunami, erupsi gunung, dan lainnya ke dalam daftar kunjungan wisata tahun depan.
Cukup destinasi yang ada di dalam negeri saja, contohnya ke Aceh (karena pernah dihantam gempa dan tsunami), Palu, Tanjung Lesung, kaki Gunung Merapi, Cianjur (baru-baru diguncang gempa), dan lainnya.
Tips ketiga, berkunjung ke lokasi atau bukti peninggalan bencana alam yang ada di destinasi tersebut.
Contoh kalau ke Aceh, antara lain bisa ke Masjid Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Masjid Rahmatullah, Kapal Di Atas Rumah, Kapal PLTD Apung I, kuburan massal korban tsunami Ulee Lheue, dan Museum Tsunami.
Keempat, tak lupa mendoakan para korban agar mendapat terbaik di sisi-Nya, sekaligus memohon agar diri dijauhkan dari marabahaya dan bencana apapun.
Tips kelima, menikmati daya tarik lain di destinasi tersebut seperti berwisata kuliner, belanja, dan atau hiburan namun dengan kegembiraan atau kesenangan yang wajar alias tidak berlebihan.
Terakhir atau tips keenam, tak lupa berbagi informasi positif buat orang terdekat, teman, kerabat maupun masyarakat luas, lewat beragam media komunikasi antara lain ragam medsos lewat unggahan konten (tulisan/foto/video, dll) agar mereka/publik tahu dan terpacu melakukan wisata bernilai kemanusiaan tahun depan dan tahun-tahun berikutnya.
Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia
0 komentar:
Posting Komentar