. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 27 Juli 2022

Nanjak Ciremai, Enam Aktivitas Ini Bikin Pendakian Bermanfaat Lebih


Banyak aktivitas positif yang dapat diterapkan selama melakukan pendakian gunung (nanjak). Tujuannya supaya pendakian yang dilakukan punya manfaat lebih. 

Ragam aktivitasnya antara lain mengamati flora dan fauna, mengabadikan spot alam yang cantik dan unik/khas, menunaikan kewajiban sebagai pendaki muslim, bersilaturahmi, membawa turun sampah logistik, dan terakhir aktivitas membuat konten (tulisan, foto, video serta lagu).

Keenam aktivitas tersebut, baru-baru ini TravelPlus Indonesia terapkan saat melakukan pendakian ke Gunung Ciremai yang berketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (Mdpl) lewat jalur pendakian (japen) Apuy, yang berada di Desa Apuy, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Pendakian dimulai sekitar pukul 8 pagi, selepas sarapan dan berdoa dari basecamp Berod di hutan pinus yang dilengkapi dengan beberapa sarana dan prasarana (sarpras) pendukung antara lain pusat informasi sekaligus tempat registrasi, beberapa MCK, satu musala, dan sederet warung yang menjual aneka makanan (mie instan, nasi dengan beberapa lauk ringan), dan bermacam minuman ringan serta tempat parkir.


Selanjutnya menuju pos 1 (Arban), pos 2 (Tegal Pasang), pos 3 (Tegal Masawa), pos 4 (Tegal Jamuju), pos 5 (Sanghyang Rangkah) di ketinggian sekitar 2.540 Mdpl  yang menjadi tempat nge-camp atau bermalam, keesokan paginya tepatnya sebelum subuh melakukan summits attack menuju pos 6 (Goa Walet) sampai puncak.

Aktivitas pertama yang TravelPlus lakukan di gunung aktif yang menjadi atapnya tatar (tanah) Sunda atau puncak tertinggi di provinsi Jawa Barat ini adalah pengamatan flora dan fauna yang menghuni hutannya, terutama yang ada di sekitar jalur pendakian.

Hasilnya ada beberapa flora yang teramati di gunung berstatus taman nasional (TN) ini, seperti pinus merkusii, puspa, akasia, soro, cemara gunung, anggrek hutan, jamur hutan, cantigi, sabana, dan tentunya edelweis jawa.

Sejumlah pohon raksasa dengan batang berukuran besar dan tinggi jelas terlihat dari pos 1 sampai 5. Beberapa di antaranya bahkan berdiri tegak di dekat jalur pendakian. 


Sebagai tanda kagum dan cinta, setiap kali melewatinya TravelPlus sapa dengan salam "assalamualaikum" lalu mengusap atau bahkan memeluk batangnya sambil berucap "terimakasih" karena sudah memberi oksigen, mengurangi karbondioksida, meningkatkan cadangan air tanah, menahan laju air dan erosi, menjaga kesuburan tanah, meneduhkan dan menyejukkan mata, menambah indah pemandangan, mengurangi zat pencemar udara serta menjadi rumah tinggal bagi sejumlah hewan seperti burung.

Khusus si bunga abadi, edelweis jawa yang berada mulai pos 5 hingga jelang puncak, beberapa di antaranya TravelPlus cium sayang sambil berucap " i love you".

Perlu diingat, semua pohon/tanaman dan bunga yang diamati hanya boleh dilihat, disentuh, dan diabadikan (foto dan video). Tidak boleh sama sekali ditebang, dipatahkan ataupun dipetik.
 
Adapun fauna yang terlihat antara lain tupai kekes, lutung budeng, lebah, dan beberapa jenis burung termasuk beberapa ekor burung berukuran kecil yang hinggap di pepohonan menjelang puncak.

Aktivitas kedua sambil mengabadikan spot alam yang cantik dan unik/khas terutama di sepanjang jalur pendakian, antara lain hutan berselimut kabut yang menawarkan atmosfer yang berbeda, terasa lebih eksotis. 

Hutan di gunung berjenis stratovolcano atau gunung berapi kerucut ini terdiri atas hutan pegunungan bawah (submontane forest), hutan pegunungan atas (montane forest), dan hutan subalpin (subalpine forest) yang berada menjelang puncak.

Di beberapa posnya terutama setelah melewati pos 2 sampai pos 4, hutannya diselimuti kabut lumayan tebal, lalu diikuti rintik-rintik hujan di beberapa titik.

Pemandangan hutan berkabut menawarkan lukisan alam yang lebih menawan dibanding saat bercuaca cerah. Kondisi seperti itu, justru diminati para fotografer ataupun videografer termasuk TravelPlus karena mendapatkan sensasi misterius atau kesan horor sekaligus artistik.


Spot alam lainnya berupa hutan yang pepohonannya dibaluti lumut yang tak kalah uniknya. Lokasinya berada setelah melewati pos 3.

Selanjutnya spot akar-akar pohon yang  membentuk gerbang bertirai. Lokasinya berada setelah pos 4. 

Ada lagi sabana setelah pos 5 sampai sebelum Simpang Apuy, Goa Walet (tempat mengambil air), dan terakhir tentu saja spot puncak dengan kawahnya serta pemandangan matahari terbit dan lautan awannya saat cuaca cerah.

Setiap spot alam menawarkan keindahan dan kekhasan masing-masing yang sayang kalau tidak diabadikan.

Aktivitas ketiga, tak lupa menunaikan kewajiban sebagai pendaki muslim yakni salat wajib 5 waktu. 

Salat subuh TravelPlus lakukan di musala yang ada di basecamp Berod. Tak lupa menyempatkan waktu salat sunah dhuha di musala tersebut sebelum pendakian dimulai.


Shalat zuhur, TravelPlus indahkan di pos 2, salat ashar di pos 4 dengan beralas matras, salat maghrib dan isya di dalam tenda dome di pos 5. Sedangkan salat subuh hari kedua, setelah Simpang Apuy atau sebelum puncak dengan beralas matras. Semua dilakukan secara berjamaah dengan beberapa pendaki lain.

Menunaikan kewajiban sebagai muslim saat pendakian meskipun dengan ber-tayamum (pengganti wudhu), terasa lebih khidmat terlebih saat salat di hutan berselimut kabut.

Silaturahmi
Aktivitas keempat bersilaturahmi dengan para pendaki lain yang sama-sama mendaki Gunung Ciremai via Apuy.

Desa Apuy yang berada di Kabupaten Majalengka merupakan salah satu japen favorit pendaki yang ingin menggapai puncak Ciremai. Soalnya terbilang lebih mudah dan lebih cepat sampai dibanding japen lainnya. 

Saat masa liburan dan akhir pekan, japen yang memiliki 6 pos pendakian ini dipastikan ramai pendakinya.

Amatan TravelPlus, waktu mendaki via Apuy jelang akhir Juli ini, ada ratusan pendaki dari berbagai wilayah yang datang. 


Kesempatan itu TravelPlus manfaatkan untuk bersilaturahmi antara lain dengan teteh Reni, seorang ibu sekaligus pengusaha biro perjalanan umroh yang berdomisili di Cibaduyut, Bandung. Dia ditemani, Firman, putranya yang masih berstatus mahasiswa.

Selain itu ada Amir dan Nizar, dua pemuda kakak beradik dari Majalengka yang sejak kecil sudah mendaki Gunung Ciremai bersama ayahnya, kang Azi. Keluarga pendaki gunung ini membuat komunitas Islamic Adventure yang rajin membuat open trip (OT) pendakian ke sejumlah gunung.

Berikutnya bertemu dengan Ratih dan Fahri, dua pendaki pemula dari Cirebon yang baru pertama kali mendaki gunung, langsung ke Gunung Ciremai. Selanjutnya ada Andi dari Indramayu yang pernah melakukan foto prewed di puncak Ciremai bersama perempuan asal Cirebon yang kini menjadi istri sekaligus ibu dari 2 anak tercintanya.


Silaturahmi juga TravelPlus lakukan dengan Catur, pendaki lawas asal Kota Cimahi yang mendaki sendirian (solo hiking) ke Ciremai. Ada juga Kosasih, pria asal Jakarta Timur yang mengikuti salah satu OT pendakian. 

Selain itu TravelPlus juga bertemu dengan kelompok mahasiswa pendaki dari Bengkulu, kelompok pendaki lulusan SMA asal Cirebon, 4 pendaki mahasiswa dari Bandung, keluarga pendaki dari Cikarang dan Jakarta Utara yang membawa 4 pendaki bocah cilik (bocil), serta 3 pendaki asing asal Jepang. 

Lewat silaturahmi singkat, selain jadi saling kenal, TravelPlus juga mendapatkan berbagai informasi sekaligus inspirasi.


Aktivitas kelima, membawa turun sampah logistik. Sewaktu turun dari puncak menuju Pos 5 tempat nge-camp, lalu dilanjutkan sampai Berod, TravelPlus diam-diam memungut sampah kecil sisa logistik pendaki seperti bungkus permen, kemasan bumbu masak, bungkus kopi sachet-an, dan lainnya termasuk sampah logistik sendiri. Semua dikumpulkan dan akhirnya ditaruh di tempat sampah yang ada di sebelah kanan bangunan pusat informasi.

Terakhir atau aktivitas keenam, membuat konten baik itu berupa tulisan, foto, video, maupun lagu. 

Sampai hari ini sudah ada tiga lagu yang TravelPlus buat sebagai "oleh-oleh" dari pendakian Ciremai yang kemudian  diunggah di akun IG @adjitropis. Ketiga lagu itu berjudul "Aku Hamba-Mu", "Nanjak Gunung Lagi", dan "Berselimut Kabut". 


Sebenarnya masih ada beberapa konten video dan lagu lagi yang terinspirasi dari pendakian Ciremai via Apuy ini. Cuma sementara ditahan dulu masa unggahnya agar tidak bersamaan/terlalu berdekatan.

Ada pula beberapa tulisan terkait pendakian yang dimuat di weblog TravelPlus Indonesia, di antaranya tulisan ini yang bertajuk "Nanjak Ciremai, Enam Aktivitas Ini Bikin Pendakian Bermanfaat Lebih". 

Semua tulisan tersebut berdasarkan hasil pemantauan, silaturahmi, dan tentunya pengumpulan data mulai dari awal pendakian sampai kembali turun.

Kenapa TravelPlus sampai bikin banyak  konten lalu link-nya disebarluaskan via ragam medsos (IG, FB, dan Twitter) serta WA/WAG? 

Jawabannya simpel, supaya masyarakat luas/warganet mengetahui keindahan/keistimewaan pendakian Gunung Ciremai via Apuy. Alasan lain, ingin berbagi pengalaman pendakian yang punya manfaat lebih sekaligus bersyiar Islam.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia

Foto: adji, firman, nizar & ratih


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP